Anda di halaman 1dari 36

KONSEP TERJADINYA MASALAH

GIZI

SANDI RIAWAN
MASALAH GIZI
1. Malnutrisi
2. Malabsorsi gizi
3. Ketersediaan pangan
4. Masalah gizi makro
5. Masalah gizi mikro
6. Penyakit degeneratif
1. Malnutrisi / gizi salah
Kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu akan
mengakibatkan terganggunya sistem dalam
tubuh sehingga berakibat buruk bagi tubuh
tersebut. (WHO,2014).
Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan gizi
buruk, sementara kelebihan gizi dapat
menyebabkan obesitas. (British Medical Journal,
2014).
2. Malabsorsi gizi
Malabsorbsi makanan adalah gangguan pada
saluran pencernaan dalam menyerap nutrisi dan
cairan secara memadai dari bahan makanan.
Terbagi menjadi 2 :
1. Malabsorsi makronutisi (protein, karbohidrat,
lemak).
2. Malabsorsi mikronutrisi ( vitamin dan
mineral).
Penyebab malabsorsi nutrisi
1. Gangguan pencernaan pada usus
2. Gangguang sekresi pada pankreas
3. Infeksi HIV / AIDS
4. Penggunaan obat (antibiotik, anatasida).
5. Cholestasis (gangguan empedu & usus 12 jari)
6. Intoleransi protein
7. Intoleransi laktosa
(Nimas Eka, 2017).
3. Ketersediaan pangan
Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat
penting dalam peningkatan produktivitas nasional
dan perbaikan kualitas hidup penduduk.
Penyediaan pangan harus memenuhi kebutuhan
gizi, keamanan pangan dan terjangkau seluruh
individu setiap saat. Ketahanan pangan dan
perbaikan gizi merupakan suatu kesatuan. Oleh
karena itu, jika kita membahas mengenai ketahanan
pangan, kita juga harus membicarakan perbaikan
gizi, begitu pula sebaliknya. (Menkes RI, dr. Nafsiah
Mboi, Sp.A, MPH, 2012 , Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi ke X tahun 2012 di Jakarta).
Ketersediaan pangan
1. Ketahanan Pangan Menentukan Status Gizi Balita dan
Kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang
anak.
3. Kondisi ketahanan pangan yang menurun, akan
berakibat pada kurangnya pemenuhan gizi anggota
keluarga. ( Badan Ketahanan Pangan, 2014).
Berdasarkan kerangka pikir UNICEF (1998), diketahui
bahwa ketahanan pangan rumah tangga merupakan
faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi
anak balita
4. Masalah gizi makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang tersusun dari
berbagai komponen zat gizi lainnya.
Zat gizi makro :
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
(academia edu, 2014).
Karbohirat
1. Monosakarida (fruktosa, glukosa &
galaktosa).
2. Oligosakarida (maltosa, sukrosa, laktosa).
3. Polisakarida (pati, dekstrin, glikogen,
selulosa).
Malnutrisi karbohidrat
1. Kelebihan karbohidrat
a. Laktosa intoleran
b. Kerusakan pankreas berikabat gula darah
naik (diabetes).
c. Karbohidrat jika tidak dipecah menjadi
energi, maka akan disimpan dalam bentuk
lemak dibawah jaringan ikat kulit. Sehingga
terjadi penumpukan lemak.
Malnutrisi karbohidrat…………..
2. Kekurangan Karbohidrat
a. Berat badan turun
b. Rentan terhadap flu
c. Tubuh cepat lemah, letih dan lesu
d. Konstipasi
e. Rentan terjadi serangan jantung
(dr. Kevin Andrian, 2019, halodokter).
Protein
Protein berasal dari kata Yunani Proteos yang
berarti "yang utama". Protein memiliki peran
penting sebagai komponen fungsional dan
struktural pada semua sel tubuh. Enzim, zat
pengangkut, matriks intraseluler, rambut, kuku
jari merupakan komponen protein. Protein
memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan
oleh zat gizi lain, yaitu sebagai zat pembangun
dan pemelihara sel-sel jaringan tubuh.
(Gerardus Mulder).
Kalsifikasi Protein
Klasifikasi asam amino berdasarkan kemampuan disintesis tubuh dan singkatannya

No Asam Amino Esensial Singkatan No Asam Amino Non Esensial Singkatan

1. Arginin Arg 1. Alanin Ala

2. Fenilalanin Phe 2. Asparagin Asn

3. Histidin His 3. Asam Aspartat Asp

4. Isoleusin Lie 4. Asam Glutamat Aglu

5. Leusin Leu 5. Glisin Gly

6. Lisin Lys 6. Glutamin Gln

7. Metionin Met 7. Prolin Pro

8. Treonin Tre 8. Serin Ser

9. Triptifan Trp 9. Sistein Cys

10. Valin Val 10. Tirosin Tyr


Klasifikasi Protein Berdasarkan
Struktur Susunan Molekul
1. Protein Fibriler (sulit larut)
• kolagen pada tulang rawan,
• karatin pada rambut dan kuku,
2. Protein Globular (mudah larut)
• Albumin, larut air.
• Globulin, larut garat encer.
• Glutelin, larut asam/basa encer.
Malnutrisi protein
Kelebihan Protein
1. Kerusakan ginjal
2. Pembuangan kalsium, yang baik untuk
tulang.
3. Memberatkan kerja hati
(dr. Kevin Adrian, 2017)
Malnutrisi protein……….
2. Kekurangan Protein
1. Marasmus dan kwashiorkor (KEP).
2. Gangguan kognitif
3. Luka sukar sembuh
4. Pelemakan hati
5. Kehilangan massa otot
6. Rambut dan kuku rapuh
Lemak
Lemak dikenal juga dengan istilah lipida, merupakan
sekelompok besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di
dalam lemak.
Lemak bentuk padat banyak ditemukan pada
sumber hewani, sedangkan lemak dalam bentuk
cair/minyak banyak ditemukan pada sumber nabati.
Malnutrisi lemak
Kelebihan lemak
1. Obesitas
2. Kerusakan dinding arteri
3. Kolesterol tinggi
4. Sembelit
5. Meningkatkan resiko kanker
6. Kerusakan otak
7. Penggumpalan darah
Malnutrisi lemak………
Kekurangan lemak
1. Mudah depresi
2. Beresiko kekurangan vitamin ( vit. Larut
lemak).
3. Suhu tubuh mudah dingin
4. Mudah lapar
5. Kurang cadangan energi
5. Gizi mikro
Zat gizi yang diperlukan jumlah sangat kecil di
dalam tubuh ,namun mempunyai peranan
esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan
reproduksi. ( Widya Graha, 1998).
Zat gizi mikro :
1. Vitamin
2. Mineral
Vitamin
1. A
2. B kompleks
3. C
4. D
5. E
Malnutrisi vitamin
Kelebihan vitamin, tubuh akan mengeluarkannya
bersama urine.
Kekurangan vitamin
1. A gangguan mata dan kulit
2. B kompleks gangguan stamina dan daya tahan
tubuh
3. C gangguan pencernaan atas (mulut,
tenggorokan).
4. D tulang mudah keropos dan rapuh
5. E sebagai antioksidan
Mineral
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat
kecil di dalam tubuh , dikonsumsi dalam jumlah
yang ditentukan dan didapatkan dari sumber
makanan sumber mineral. (Widya Graha, 1998).

Mineral yang dibutuhkan tubuh zat besi, seng,


tembaga, iodium, mangan, krom, selenium
Malnutrisi mineral
1. Fe berakibat anemia
2. Zn kematangan seksual terganggu
3. I berakibat gondok, konsentrasi menurun
4. Cu metabolisme terganggu
5. Mn daya tahan tubuh kurang
6. Cr kelebihan krom penyakit hati
7. Se kekurangan memnggagu metabolisme
tubuh
PENYAKIT DEGENERATIF GIZI
Penyakit degeneratif  penyakit yg timbul
akibat kemunduran fungsi sel
Penyakit degeneratif  istilah medis untuk
menjelaskan suatu penyakit yg muncul
akibat proses kemunduran fungsisel tubuh
yaitu dari keadaan normal menjadi lebih
buruk.
PENYEBAB PENY DEGENERATIF
DARI GAYA HIDUP YANG SALAH

• Merokok
• Konsumsi alkohol yang berlebih
• Kurang aktifitas fisik (sedentary lifestyle)
• Kurang konsumsi serat
• Konsumsi padat energi
• Obesitas sentral (abdominal obesity).
MAKANAN YG BISA JADI PENYEBAB PENY
DEGENERATIF

Daging berlemak
Junk foods
Soft drink (yg bergula)
Mentega/margarine/cream/santan
Alkohol
Gula
Minyak
PENYAKIT DEGENARTIF
1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. Jantung koroner
4. Stroke
5. Diabetes
6. Osteoporosis
7. Gagal ginjal dan batu ginjal
Pencegahan penyakit degeneratif
1. Asupan gizi seimbang
2. Aktifitas fisik
3. Batasi lemak
4. ASI 6 bulan dan MPASI sampai 2 tahun
5. Pola hidup sehat, tidak merokok dan
konsumsi alkohol
6. Kontrol berat badan ideal
7. Perilaku hidup bersih dan sehat
MASALH GIZI GANDA
Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah
gizi kurang dan masalah gizi lebih.
Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurang persediaan pangan, kualitas
lingkungan yang kurang baik (sanitasi lingkungan yang
tidak baik), pengetahuan masyarakat tentang gizi menu
seimbang dan kesehatan yang kurang dan adanya daerah
yang kurang iodium. Masalah gizi lebih disebabkan oleh
kemajuan ekonomi pada masyarakat dan kurangnya
pengetahuan yang kurang tentang gizi, kesehatan dan
menu seimbang (Almatsier, 2004).
GIZI GANDA
Kekurangan gizi dapat mengakibatkan gagal tumbuh
kembang dan meningkatkan angka kematian dan
kesakitan dan penyakit terutama pada kelompok usia
rawan gizi yaitu Balita. Balita merupakan kelompok rawan
menderita akibat kurang gizi dan jumlahnya cukup besar
dalam populasi (Suhadi, 2009).
Indonesia saat ini mengalami masalah gizi ganda (double
malnutrition), yaitu masalah gizi kurang yang
mengakibatkan anak-anak stunting atau pendek dan
kurus; dan gizi lebih yang meningkatkan risiko penyebab
terjadinya PTM. Celakanya, berdasarkan data
Kementerian Kesehatan 2015, PTM semakin meningkat
yaitu sekitar 57 persen. (Dr. Elvina Karyadi,PDGMI, 2017)
GIZI GANDA……
Dilain sisi, Banyak penduduk Indonesia yang
mengonsumsi kalori melebihi kebutuhan per
harinya dan memiliki gaya hidup tidak aktif
sehingga mengakibatkan kalori yang masuk ke
dalam tubuh tidak seimbang dengan yang
terbakar oleh aktivitas/gerak tubuh dan dapat
menyebabkan penyakit tidak menular seperti
obesitas, hipertensi dan diabetes. (Dr. Elvina
Karyadi,PDGMI, 2017)
MASALAH GIZI GANDA
1. Stunting, 7,8 juta atau 30 persen dari 23 juta
balita di Indonesia adalah penderita stunting.
(WHO, 2018).
2. Kekurangan zat gizi mikro pada ibu hamil dan
anak-anak
3. Terhambat tumbuh dan kembang anak.
4. Obesitas
5. Penyakit kardiovaskuler
PENYAKIT MODEL JARING-JARING
Makanan Salah olah
Asupan
Suplemen + MPASI
gizi Yankes
Obat

Alam
Marasmus Pangan
Distribusi Kebijakan

Ekonomi

Pengeta Pendidikan
huan
Sosialisasi
PENYAKIT MODEL SEGITIGA
MANUSIA
1. Usia lansia
2. Perempuan
3. Buang air besar disungai

PENYEBAB / AGEN
1. Eschericia Coli DIARE
2. Salmonella Enterica
3. Campylobacter
LINGKUNGAN
4. Shigela
1. Air tercemar
5. Kecoa
2. Makanan tercemar
6. Lalat
3. Lingkungan kumuh
7. Tikus
PENYAKIT MODEL RODA
Lingkungan sosial
1. Masyarakat tidak bersih
2. Masyarakat tidak peduli kesehatan

MANUSIA
ISPA
Lingkungan biologis
Lingkungan fisik
1. Tumbuhan GEN 1. Curah hujan sedikit
sedikit
2. Cuaca panas
2. Gas beacun dari
3. Udara berkabut
pabrik
4. Udara berdebu
3. Gas beracun dari
emisi kendaraan

Anda mungkin juga menyukai