Laporan Kasus
PRESEPTOR :
dr. DICKY, Sp.An
1
BAGIAN ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RSUD CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
17/09/2019 3
Anamnesis
Pasien datang ke poli Bedah Digestif Cut Meutia dengan keluhan berupa
nyeri perut kanan atas. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 minggu terakhir,
nyeri dirasakan +/- 30 menit, nyeri hilang timbul dan muncul secara tiba-
tiba. pasien juga mengeluh mual dan menyangkal adanya muntah, tidak
ada gangguan buang air besar dan kecil.
Riwayat Riwayat pribadi
Keluhan Riwayat Penyakit dan kebiasaan
Keluhan Utama tambahan Penyakit Dahulu Keluarga
Nyeri perut mual -Riwayat alergi -Riwayat alergi -Merokok:
kanan atas. disangkal pada keluarga disangkal
-Riwayat disangkal -
hipertensi -Riwayat asma mengkonsumsi
disangkal pada keluarga alkohol
-Riwayat disangkal disangkal
diabetes -Riwayat
mellitus hipertensi
disangkal. pada keluarga
-Riwayat disangkall
penyakit -Riwayat
jantung diabetes
disangkal mellitus pada
keluarga
disangkal
17/09/2019 4
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: sedang ◦ Leher : pembesaran kgb
Kesadaran : composmentis submandibula (-).
TD : 120/90 mmHg ◦ Telinga : Normotia (+/+)
Nadi : 64 x/menit ◦ Hidung : Bentuk normal
RR : 20
◦ Mulut : Bibir edema (-), sianosis
Suhu : 37,3 0 C (-)
BB : 75 kg
◦ Thorax : dbn
TB : 156 cm
◦ Abdomen : nyeri tekan di
kuadran kanan atas(+)
◦ Kepala : mesosephal
◦ Ekstremitas : Edem (-/-) ,
◦ Wajah: simetris
Deformitas (-/-)
◦ Mata : konjungtiva anemis (-/-),
konjungtiva hiperemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), reflek pupil (+/+).
17/09/2019 5
Pemeriksaan Penunjang 15 Agustus 2019
Index Eritrosit
MCV 81,2 (fl) 79-99
MCH 32,4(pg) 27-32
MCHC 39,9(g%) 33-37
RDW-CV 13,8(%) 11,5-14,5
Trombosit 294(ribu/mm3) 150-450
Karbohidrat
Glukosa Darah Sewaktu 162 (mg/dL) 110-200
Hemostasis
Masa Pendarahan/BT 2’ (Menit) 1-3
Masa Pembekuan/CT 7’ (Menit) 9-15
Fungsi Hati
Bilirubin Total 1,03 (mg/dL) 0,1-1,2
Bilirubin Direk 0,24 (mg/dL) 0,0-0,3
SGOT 15(IU/L) 15-37
SGPT 10(IU/L) 10-40
Alkali Phosphat 60(IU/L) 21-97
Fungsi Ginjal
Ureum 13,51 (mg/dL) 20-40
Kreatinin 0,77(mg/dL) 0,60-1,00
Asam Urat 4,6 (mg/dL) <7,2
17/09/2019 6
Assesment
Cholelithiasis + Cholecystitis
Rencana Pembedahan
Laparoskopi Cholesystectomi
Rencana Anestesi
Anestesi umum dengan intubasi endotrakeal tube
Kesimpulan
Pasien seorang perempuan usia 39 tahun, status fisik ASA I dengan diagnosis
Cholelithiasis +cholecystitis dengan rencana Anestesi Umum dengan intubasi
endotrakeal tube.
17/09/2019 7
Laporan Anestesi
17/09/2019 8
Laporan Anestesi Kebutuhan cairan pasien
M (Maintenance)
Cairan infus Ringer Laktat 1 telah habis sebanyak 500 ml, digantikan
dengan infus Ringer Laktat 2.
17/09/2019 10
Laporan Anestesi
Pukul 10.55 WIB
◦ TD= 121/81 mmHg , nadi= 65 x/menit, saturasi O2 100%
◦ Injeksi ranitidin 50 mg/2 ml IV
◦ ondansetron 4 mg/2 ml IV
◦ Ketorolac 30 mg IV
17/09/2019 11
Laporan Anestesi
Pukul 11.55 WIB
• TD= 123/96 , nadi= 89x/menit, saturasi O2 100%
• Pembedahan selesai
• Pemberian obat anestesi dihentikan, pemberian O2 dipertahankan
• prostigmin 0,5 mg + sulfas atropin 0,5 mg
• pasien bangunsuctionETT dikeluarkan O2 5 liter/menit
• Cairan infus Ringer Laktat 3 telah habis sebanyak 500 ml, digantikan
dengan infus Ringer Laktat 4.
• pasien recovery room (RR).
17/09/2019 12
Laporan Anestesi
Post Operatif
Pukul 12.15 WIB
◦ Pasien masuk ke ruang pemulihan pada pukul 12 15 WIB.
◦ Kesadaran : compos mentis
◦ Tekanan darah 1 : 128/85 mmHg
◦ Nadi : 93 x/menit
◦ Respirasi : 22 x/menit
◦ Saturasi O2 :100%.
INSTRUKSI POST OP
◦ IVFD RL 20 gtt/i
◦ Bila muntah : Inj Ondansentrone 4 mg/12 jam/IV
◦ Bila nyeri : Inj Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
◦ Terapi lain sesuai bedah
17/09/2019 13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Cholelythiasis adalah
penyakit batu empedu
yang dapat ditemukan
didalam kandung
empedu atau di dalam
ductus choleducus atau
pada keduanya
Cholecystitis adalah Reaksi
akut dinding empedu
dengan atau tanpa
adanya batu yang disertai
keluhan nyeri perut, mual
dan demam
14
Etiologi & Klasifikasi
17/09/2019 15
Nyeri pada kolelitiasis
Manifestasi Klinis 1. Nyeri dapat menyebar ke
pnggung bagian tengah,
skapula
17/09/2019 16
Penatalaksanaan
Batu empedu asimtomatik tidak memerlukan terapi pembedahan
Non bedah : lisis bat dan pengeluaran secara endoskopi
Laparoskopi : teknik
Pembedahan
pembedahan invasif minimal
didalam rongga abdomen
Operasi terbuka : akan
menggunakan
dilakukan insisi di bagian
pnemoperitonium, sistem
abdomen ( Kocher)/(midline
endokamera dan instrumen
atau parameddian insisi
khusus.
Kelebihan rasa nyeri minimal,
masa pulih cepat, masa rawat
pendek dan luka parut sangat
minimal
17/09/2019 17
17/09/2019 18
Induksi Anestesi
Tindakan untuk membuat pasien
dari sadar menjadi tidak sadar
• Induksi
Intravena • Induksi
• Propofol Inhalasi • Obat
• Ketamin • No2 Pelumpuh
• Halotan Otot
• isofluran • atracurium
17/09/2019 19
Analgesik
17/09/2019 20
General Anestesi
Keuntungan Kerugian
17/09/2019 21
General Anestesi
Komplikasi Kontraindikasi
17/09/2019 25
BAB IV
PEMBAHASAN
Manajemen Pre-Operatif
◦ Sebelum tindakan laparoskopi dapat dilakukan diantaranya
penekanan gas ke arah cephalad menekan diafragma
◦ Pada pasien ini diberikan infus RL
Manajemen Intra-Operatif
◦ Menjamin adekuatnya difusi CO2 ke luar tubuh, respiratory rate
harus diatur menggunakan mechanical ventilator dengan RR
yang cepat (hiperventilasi)
◦ Volume tidal yang tidak terlalu besar.
Manajemen Post-Operatif
◦ Diberikan anti-mual dan anti-muntah
◦ Pemberian analgesik dan antibiotik profilaksis
17/09/2019 26
BAB V
KESIMPULAN
◦ Pasien tergolong ASA 1
◦ Digunakan anastesi umum dengan pemasangan ETT nafas terkendali airway
clear
◦ Sejak tindakan pembedahan pertama hingga terakhir telah tercapai trias anestesia
dengan pemberian obat-obatan anestesi seperti :
◦ fentanyl sebagai analgesik
◦ atracurium sebagai relaksan
◦ propofol sebagai induksi
◦ isofluran sebagai obat anestesi inhalasi dan juga sebagai maintanance anastesia bekerja
dengan baik.
◦ Setelah operasi selesai, pasien segera dipindahkan ke ruang recovery room. Pasien
segera diperiksa nilai kesadarannya , tekanan darah, respiratory rate, heart rate dan
keadaan umum.
◦ Hasil tindakan anestesi yang baik didapatkan dengan persiapan yang baik dan
tepat dengan dimulainya praanestesi, premedikasi, pemilihan teknik anestesi,
pemilihan obat-obatan anestesi serta melakukan pengawasan tanda-tanda vital
selama operasi dan tindakan pasca operasi.
17/09/2019 27
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
17/09/2019 28