SEMINAR TUGAS AKHIR

OPTIMISASI MAINTENANCE COST PADA RELIABILITY

CENTERED MAINTENANCE DENGAN ALGORITMA
PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA OIL TREATING
PLANT PT. SIPL
Muhammad Ifaldi Shiddiq Dosen Pembimbing:
(02311540000019) Dr. Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes
PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
 OUTLINE

Hasil
Metodologi Kesimpulan
dan
Pendahulan Dasar Teori Penelitian dan
Pembahasan
Saran
LATAR BELAKANG Migas,
2017

801,39 MBOPD

Vileiniskis,
2016
Terjadinya downtime
pada oil plant

Biaya maintenance
serendah mungkin

Allaoua,
2008
Particle swarm
optimization
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
 BATASAN MASALAH
• Plant yang dijadikan objek penelitian yaitu komponen-komponen pada oil
treating plant pada PT. SIPL.
• Metode kualitatif menggunakan teknik observasi, diskusi, dan wawancara
dengan narasumber terkait di perusahaan sehingga hasilnya akan dirancang
dalam RCM decision diagram.
• Metode kuantitatif menggunakan data maintenance record setiap unit-unit
komponen oil treating plant pada rentang tahun 2008-2019.
• Algoritma yang digunakan untuk optimisasi maintenance cost yaitu dengan
particle swarm optimization
 Mulai

METODOLOGI PENELITIAN Perumusan

masalah

Studi literatur
Identifikasi komponen penyusun 𝑜𝑖𝑙 𝑡𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑡 A
Identifikasi
Perhitungan
komponen
maintenance
penyusun oil
cost
Analisis kualitatif dan kuantitatif treating plant
Optimisasi
Pengumpulan data maintenance
maintenance cost dengan
komponen penyusun algoritma PSO
Perhitungan 𝑚𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 oil treating plant

Pembuatan
laporan tugas
Metode Kualitatif Metode Kuantitatif akhir
1. perhitungan TTF, MTTF
Optimisasi 𝑚𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 dengan algoritma PSO 1. Sytem Function dan Funtion
Failure 2. Perhitungan TTR, MTTR Selesai
2. Failure Mode And Effect 3. Perhitungan λ(t), R(t),
Analysis (FMEA) A(t), M(t), dan Rm(t)).
3. Failure Consequence
4. Proactive Task dan Default
Action

Jadwal perawatan dan

manajemen perawatan
komponen-komponen
unit proses pada oil
treating plant

A
Identifikasi Sistem Komponen pada Oil Treating Plant

Unit Proses Instrument

LT 108
HP Flash Separator (332-V-01) LV 108 A/B
SDV 105
TT 121
HP Flash Liquid Heater A (332-H-01 A)
TV 121
TT 221
HP Flash Liquid Heater B (332-H-01 B)
TV 221
LT 138
LP Electrostatic Treater (332-V-02) LV 138 A/B
SDV 140
LT 151
Atmospheric Flash Separator (332-V-03)
LV 151
RELIABILITY

Distribusi weibull
R 𝑡 = 1−𝐹 𝑡 Dua parameter :
𝑡−𝛾 𝛽
𝑅(𝑡) = 𝑒𝑥𝑝 −
𝜂

Distribusi normal
𝑡−𝜇 Tiga parameter
𝑅 𝑡 =1−Φ 𝑡 − 𝑡0
𝛽
𝜎 𝑅(𝑡) = 𝑒𝑥𝑝 −
𝜂

Distribusi lognormal Distribusi eksponensial

𝑡 2
1 1 ln t − 𝜇 𝑅(𝑡) = 𝑒 −𝜆 𝑡𝛾
𝑅 𝑡 =1− න 𝑒𝑥𝑝 − 𝑑𝑡
𝜎𝑡 2𝜋 2 𝜎
0
MAINTAINABILITY

Distribusi weibull
Dua parameter :
𝛽
𝑡
𝑀(𝑡) = 1 − 𝑒𝑥𝑝 −
𝜂
Distribusi lognormal
1 1 ln 𝑡−𝜇 2 Tiga parameter
𝑀(𝑡) = 𝑒𝑥𝑝 −2 𝑡−𝛾 𝛽
𝜎𝑡 2𝜋 𝜎 𝑀(𝑡) = 1 − 𝑒𝑥𝑝 − 𝜂

Distribusi normal
𝑡−𝜇 Distribusi eksponensial
𝑀(𝑡) = 𝜑 𝑡
− 𝑀𝑇𝑇𝑅
𝜎 𝑀(𝑡) = 1 − 𝑒
AVAILABILITY

𝜇 𝜆
𝐴(𝑡) = + 𝑒𝑥𝑝 − 𝜆 + 𝜇 𝑡
𝜆+ 𝜇 𝜆+𝜇
FAILURE RATE

𝑓
𝜆=
𝑇

1
𝜆=
𝑀𝑇𝑇𝐹

Distribusi normal dan lognormal

𝑓(𝑡)
𝜆(𝑡) =
𝑅(𝑡)

Distribusi eksponensial
𝜆 𝑡 =𝜆

Distribusi weibull
𝛽 𝑡 − 𝛾 𝛽−1
𝜆 𝑡 =
𝜃 𝜃
PREVENTIVE MAINTENANCE

𝑅𝑚 𝑡 = 𝑅 𝑇 𝑛 𝑅(𝑡 − 𝑛𝑇)
ANALISIS KUANTITATIF
Reliability dan Preventive Maintenance LT 108
1 Failure Rate LT 108
0.9 0.00035
0.8 0.0003
0.7
Reliability

0.00025

Failure Rate
0.6
0.5 0.0002
0.4 0.00015
0.3
0.2 0.0001
0.1 0.00005
0 0
0 10000 20000 30000 40000 0 10000 20000 30000 40000
Time (Hours) Time (Hours)
R(t) R(t-nT) Rm(t)

Availability LT 108
1 Maintainability LT 108
0.995 1
0.99 0.9
0.985 0.8

Maintainability
Availability

0.98 0.7
0.975 0.6
0.97 0.5
0.965 0.4
0.3
0.96 0.2
0.955 0.1
0.95 0
0 10000 20000 30000 40000 50000 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Time (Hours) Time (Hours)
ANALISIS KUANTITATIF
Distribusi
Komponen
TTF TTR
LT 108 Weibull 2 Weibull 3
LV 108 A Lognormal Weibull 2
LV 108 B Lognormal Weibull 2
SDV 105 Weibull 2 Normal
TT 121 Lognormal Lognormal
TV 121 Lognormal Eksponensial
TT 221 Weibull 2 Weibull 3
TV 221 Lognormal Lognormal
LT 138 Weibull 2 Weibull 3
LV 138 A Lognormal Weibull 2
LV 138 B Lognormal Normal
SDV 140 Weibull 2 Weibull 2
LT 151 Weibull 2 Eksponensial
LV 151 Weibull 2 Eksponensial
ANALISIS KUANTITATIF
Komponen T (R=97%) A (8760 jam) M(t) λ(t)
LT 108 2250 jam 99,9% 215 jam IFR
LV 108 A 8300 jam 99,8% 11 jam IFR
LV 108 B 8900 jam 99,9% 10,5 jam IFR
SDV 105 29200 jam 100% 89 jam IFR
TT 121 16500 jam 100% 27 jam IFR
TV 121 3750 jam 100% 80 jam IFR
TT 221 15000 jam 100% 14 jam IFR
TV 221 4050 jam 99,5% 75 jam IFR
LT 138 21000 jam 99,9% 33 jam IFR
LV 138 A 5250 jam 99,9% 92 jam IFR
LV 138 B 4350 jam 99,9% 96 jam IFR
SDV 140 2500 jam 99,9% 22 jam IFR
LT 151 14750 jam 99,9% 86 jam IFR
LV 151 2500 jam 8,1% 74 jam IFR
RELIABILITY BLOCK DIAGRAM

𝑅𝑠 𝑡 = 𝑅1 𝑡 × 𝑅2 𝑡 × ⋯ × 𝑅𝑛 (𝑡)

𝑅𝑝 (𝑡) = 1 − 1 − 𝑅1 1 − 𝑅2 … (1 − 𝑅𝑛 )
ANALISIS KUANTITATIF
LV 108 A TT 121 TV 121
Reliability Oil Treating Plant
LT 108 SDV 105 LT 138 1
0.9
0.8
0.7

Reliability
LV 108 B TT 221 TV 221
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
LV 138 A 0
0 1000 2000 3000 4000 5000
LV 151 LT 151 SDV 140 Time (Hours)

R=0,563237
LV 138 B
Pada saat 4500 jam
operasi
RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Failure
System Functions Failure Modes Default Action
Consequences

Proactive Task
Functional Failure Failure Effect
and Task Interval
ANALISIS KUALITATIF
HP Flash Separator

Information Reference
Komponen
Function Functional Failure Failure Mode Failure Cause Failure Effect
Kesalahan pembacaan
Membaca nilai level Tidak bisa membaca nilai level crude oil
Abnormal instrument
LT 108 crude oil pada HP level crude oil pada Life time dan penurunan
reading
flash separator HP flash separator kinerja level
transmitter
Unit pada HP flash
Sebagai aktuator dari separator akan
Tidak bisa mengontrol
LV 108 A/B pengendalian level HP Fail to regulate Life time kelebihan beban,
variabel proses
flash separator terjadi water slugging,
mengalami trip
Tidak dapat
Tidak mampu
memberhentikan
Pengaman ketika berfungsi sebagai
aliran crude oil
terjadi kelebihan level pengaman ketika Fail to close on
SDV 105 Blockage sehingga akan
pada HP flash terjadi kelebihan level demand
menyebabkan
separator pada HP flash
kecelakaan pada
separator
sistem
 ANALISIS KUALITATIF
HP Flash Separator

H1 H2 H3
Kompon Consequence Evaluation S1 S2 S3 Default Action
Proposed Task
en O1 O2 O3
H S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4
Lakukan kalibrasi level transmitter secara
LT 108 N - - - Y - - - - -
berkala
LV 108 Lakukan tes ulang level valve secara
Y N N Y N Y -
A/B berkala
Lakukan tes ulang shutdown valve secara
SDV 105 N - - - Y - - - - -
berkala
ANALISIS KUALITATIF
HP Flash Liquid Heater
Information Reference
Komponen
Function Functional Failure Failure Mode Failure Cause Failure Effect
Tidak bisa membaca nilai
Membaca nilai temperature
temperature crude oil yang Abnormal instrument Kesalahan dalam membaca
TT 121 crude oil yang keluar dari Life time
keluar dari HP flash liquid reading nilai temperature
HP flash liquid heater A
heater A
Jika selalu terbuka,
temperature pada HP Flash
Sebagai aktuator dari
Tidak bisa mengontrol Liquid Heater A akan naik
TV 121 pengendalian temperature Fail to regulate Life time
variabel proses terus menerus. Jika selalu
HP flash liquid heater A
tertutup, temperature akan
turun terus menerus
Tidak bisa membaca nilai
Membaca nilai temperature
temperature minyak yang Abnormal instrument Kesalahan dalam membaca
TT 221 minyak yang keluar dari HP Life time
keluar dari HP flash liquid reading temperature
flash liquid heater B
heater B
Jika selalu terbuka,
temperature pada HP flash
Sebagai aktuator dari
Tidak bisa mengontrol liquid heater B akan naik
TV 221 pengendalian temperature Fail to regulate Life time
variabel proses terus menerus. Jika selalu
HP flash liquid heater B
tertutup, temperature akan
turun terus menerus
ANALISIS KUALITATIF
HP Flash Liquid Heater
H1 H2 H3
Consequence
S1 S2 S3 Default Action
Komponen Evaluation Proposed Task
O1 O2 O3
H S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4

Lakukan kalibrasi temperature

TT 121 N - - - Y - - - - -
transmitter secara berkala

Lakukan tes ulang

TV 121 Y N N Y N Y - temperature valve secara
berkala

Lakukan kalibrasi temperature

TT 221 N - - - Y - - - - -
transmitter secara berkala

Lakukan tes ulang

TV 221 Y N N Y N Y - temperature valve secara
berkala
ANALISIS KUALITATIF
LP Electrostatic Treater

Information Reference
Komponen
Function Functional Failure Failure Mode Failure Cause Failure Effect
Tidak bisa membaca
Membaca nilai level Kesalahan
level crude oil pada Abnormal
LT 138 crude oil pada LP Life Time pembacaan nilai
LP electrostatic instrument reading
electrostatic treater level crude oil
treater
Unit pada LP
Sebagai aktuator
Tidak bisa electrostatic treater
dari pengendalian
LV 138 A/B mengontrol variabel Fail to regulate Life time mengalami high dan
level LP electrostatic
proses low level sehingga
treater
akan mengalami trip
Tidak mampu Tidak dapat
Pengaman ketika berfungsi sebagai memberhentikan
terjadi kelebihan pengaman ketika Fail to close on crude oil sehingga
SDV 140 Blockage
level pada LP terjadi kelebihan demand akan menyebabkan
electrostatic treater level pada LP kecelakaan pada
electrostatic treater sistem
ANALISIS KUALITATIF
LP Electrostatic Treater

H1 H2 H3
Consequence
S1 S2 S3 Default Action
Komponen Evaluation Proposed Task
O1 O2 O3
H S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4
Lakukan kalibrasi level
LT 138 N - - - Y - - - - -
transmitter secara berkala

Lakukan tes ulang level valve

LV 138 A/B Y N N Y N Y -
secara berkala

Lakukan tes ulang shutdown

SDV 140 N - - - Y - - - - -
valve secara berkala
ANALISIS KUALITATIF
Atmospheric Separator

Information Reference
Komponen Failure
Function Functional Failure Failure Mode Failure Cause
Effect
Kesalahan
Membaca nilai level Tidak dapat membaca
Abnormal instrument pembacaan
LT 151 crude oil pada nilai level crude oil pada Life time
reading nilai level
atmospheric separator atmospheric separator
crude oil

Jika terbuka
Sebagai aktuator dari maka akan
Tidak bisa mengontr-ol
LV 151 pengendalian level Fail to regulate Life time mengakibat
variabel proses
atmospheric separator kan pompa
mati
ANALISIS KUALITATIF
Atmospheric Separator

H1 H2 H3
Consequence
S1 S2 S3 Default Action
Komponen Evaluation Proposed Task
O1 O2 O3
H S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4

Lakukan kalibrasi level

LT 151 N - - - Y - - - - -
transmitter secara berkala

Lakukan tes ulang level

LV 151 Y N N Y N Y -
valve secara berkala
MAINTENANCE COST

𝐶𝑃𝑀 = 𝑀 × 𝐶𝑝𝑚 × 𝑁

𝐶𝐶𝑀 = 𝜆 𝑇 × 𝐶𝑐𝑚 × 𝑁

1
𝐶𝑇 = × 𝐶𝑡 × 𝑁
𝑇𝑖

𝐶𝑂𝑃 = 𝐶𝑃𝑀 + 𝐶𝑇 + 𝐶𝐶𝑀

MAINTENANCE COST
Komponen CPM CCM CT Ctotal
LT 108 USD 1,109.25 USD 740.23 USD 0.03778 USD 1,849.52
LV 108 A USD 446.25 USD 2,216.59 USD 0.01446 USD 2,662.85
LV 108 B USD 357.00 USD 3,163.03 USD 0.01348 USD 3,520.04
USD 35,503.61
SDV 105 USD 87.12 USD 1,247.30 USD 0.00411 USD 1,334.43
TT 121 USD 245.44 USD 1,332.56 USD 0.00515 USD 1,578.00 Maintenance Cost
TV 121 USD 771.38 USD 3,486.37 USD 0.03200 USD 4,257.77 selama 5 tahun
TT 221 USD 188.06 USD 674.33 USD 0.00567 USD 862.39
TV 221 USD 651.67 USD 5,647.04 USD 0.02963 USD 6,298.74
LT 138 USD 149.81 USD 2,823.90 USD 0.00405 USD 2,973.71
LV 138 A USD 926.50 USD 981.37 USD 0.02286 USD 1,907.89
LV 138 B USD 895.05 USD 882.20 USD 0.02759 USD 1,777.28
SDV 140 USD 1,751.00 USD 733.64 USD 0.04800 USD 2,484.69
LT 151 USD 149.81 USD 725.35 USD 0.00576 USD 875.16
LV 151 USD 711.27 USD 2,409.82 USD 0.03158 USD 3,121.12
Total USD 8,439.61 USD 27,063.72 USD 0.28 USD 35,503.61
PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
Start

Initialize the positions and velocities

of particles

Evaluate the fitness value of each

particle

Update the Gbest and Pbest

Update the positions and the

velocities of particles

Convergence criterion met?

No

Yes

Stop
OPTIMISASI MAINTENANCE COST

USD 32,007.16
OPTIMISASI MAINTENANCE COST
Ti M
Komponen
Perhitungan Optimum Perhitungan Optimum
LT 108 2250 9250 15 4
LV 108 A 8300 9450 5 4
LV 108 B 8900 9800 4 4
SDV 105 29200 30900 1 1
TT 121 16500 18600 2 2
TV 121 3750 4600 11 9
TT 221 15000 18200 2 2
TV 221 4050 4550 10 9
LT 138 21000 21900 2 2
LV 138 A 5250 10250 8 4
LV 138 B 4350 10350 9 4
SDV 140 2500 10500 16 4
LT 151 14750 18250 2 2
LV 151 2500 4600 11 9
OPTIMISASI MAINTENANCE COST
COPTOTAL
Komponen
Perhitungan Optimum
LT 108 USD 1,849.52 USD 1,036.04
LV 108 A USD 2,662.85 USD 2,573.60
USD 3,496.47
LV 108 B USD 3,520.04 USD 3,520.04 Penghematan setelah
SDV 105 USD 1,334.43 USD 1,334.43 dioptimisasi
TT 121 USD 1,578.00 USD 1,578.00
TV 121 USD 4,257.77 USD 4,117.52
TT 221 USD 862.39 USD 862.39
TV 221 USD 6,298.74 USD 6,233.57
LT 138 USD 2,973.71 USD 2,973.71
LV 138 A USD 1,907.89 USD 1,444.63
LV 138 B USD 1,777.28 USD 1,280.02
SDV 140 USD 2,484.69 USD 1,171.40
LT 151 USD 875.16 USD 875.16
LV 151 USD 3,121.14 USD 2,991.79
Total USD 35,503.63 USD 32,007.16
 KESIMPULAN
1 Reliability pada saat mencapai 97% Sehingga setiap komponen dilakukan preventive
• LT 108 adalah pada saat 2250 jam maintenance ketika jam operasi mencapai 97%
• LT 138 pada saat 21000 jam reliability. Untuk nilai reliability keseluruhan dari
• LT 151 pada saat 14750 jam oil treating plant sebesar 0.563237 pada saat
• TT 121 pada saat 16500 jam 4500 jam operasi.
• TT 221 pada saat 15000 jam
• LV 108 A pada saat 8300 jam
• LV 108 B pada saat 8900 jam
• LV 138 A pada saat 5250 jam
• LV 138 B pada saat 4350 jam
• LV 151 pada saat 3800 jam
• TV 121 pada saat 3750 jam
• TV 221 pada saat 4050 jam
• SDV 105 pada saat 29200 jam
• SDV 140 pada saat 2500 jam
KESIMPULAN
2 Availability ketika 8760 jam operasi
• LT 108 sebesar 99,9%
• LV 108 A sebesar 99,7%
• LV 108 B sebesar 99,9%
• SDV 105 sebesar 100%
• TT 121 sebesar 100%
• TV 121 sebesar 100%
• TT 221 sebesar 100%
• TV 221 sebesar 99,5%
• LT 138 sebesar 99,9%
• LV 138 A sebesar 99.9%
• LV 138 B sebesar 99,9%
• SDV 140 sebesar 99.9%
• LT 151 sebesar 99,9%
• LV 151 sebesar 8,1%
3 Maintainability ketika mencapai 100%
• LT 108 sebesar 215 jam
• LV 108 A sebesar 11 jam
• LV 108 B sebesar 10,5 jam
• SDV 105 sebesar 89 jam
• TT 121 sebesar 27 jam
• TV 121 sebesar 80 jam
• TT 221 sebesar 14 jam
• TT 221 sebesar 75 jam
• LT 138 sebesar 33 jam
• LV 138 A sebesar 92 jam
• LV 138 B sebesar 96 jam
• SDV 140 sebesar 22 jam
• LT 151 sebesar 86 jam
• LV 151 sebesar 74 jam
KESIMPULAN
4 5
Tindakan pencegahan Dapat menghemat maintenance cost sebesar
• scheduled on condition task :LT 108, USD 3,496.47 atau dapat menghemat 9,8%
SDV 105, TT 121, TT 221, LT 138, SDV dari 5 tahun perhitungan maintenance cost
140, dan LT 151 aktual.
• scheduled restoration task dilakukan
pada LV 108 A, LV 108 B, TV 121, TV
221, LV 138 A, LV 138 B, dan LV 151
SARAN

Hal yang dapat penulis sarankan dalam penelitian selanjutnya adalah

dapat menerapkan metode yang berbeda selain RCM seperti metode
FTA pada oil treating plant.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?
  Let’s Move On!
 Don’t worry. We surely support you.