1
LATAR BELAKANG
3
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
sehat / rujuk
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia,
FKRTL balik
Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, 20%
Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
Pasal 41
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan
b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
dikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6.
(2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri
ini mulai berlaku.
(3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
5
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Jaminan Kesehatan
Paradigma Sehat Penguatan Yankes Nasional
Program
Program Program
• Pengarusutamaan • Benefit
kesehatan dlm • Peningkatan Akses
• Sistem pembiayaan: asuransi –
pembangunan • Peningkatan Mutu azas gotong royong
• Prom prev sbg pilar utama • Regionalisasi Rujukan • Kendali Mutu & Kendali Biaya
upaya kesehatan • Sasaran: PBI dan Non PBI
• Pemberdayaan Indikator
masyarakat
• Jml Kecamatan yg memiliki
minimal 1 Puskesmas yg
Indikator tersertifikasi akreditasi Tanda
kepesertaan
• Kota Sehat • Jml Kab/Kota yg memiliki KIS – Kartu BPJS
• Kecamatan Sehat minimal 1 RSUD yg
Indikator:
terakreditasi
Total coverage
6
STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1 Peningkatan Akses
3 Regionalisasi Rujukan
Mutu (Kemenkes)
• Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu
pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak
lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
kode etik profesi yang telah ditetapkan
8
Penyebab Masalah Mutu:
Variasi Proses
Definisi:
10
MANFAAT AKREDITASI FKTP
BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas
BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan
konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing FKTP
11
AKREDITASI FKTP
PARIPURNA
KLINIK PRATAMA
PUSKESMAS
PARIPURNA
UTAMA
DPM
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
13
UU 23/2014
Tentang Pemerintah Daerah
Pasal 17
14
UU 23/2014
Tentang Pemerintah Daerah
15
Langkah Persiapan Akreditasi
Puskesmas
Pendamping Akreditasi
Langkah Pendampingan Akreditasi di Puskesmas.
Pendampingan Pra Akreditasi
Pendampingan Paska Akreditasi
17
Pendamping Pra Akreditasi
• Langkah-langkah pendampingan praakreditasi:
– Lokakarya
– Pelatihan pemahaman standar dan instrument
akreditasi dan persiapan self assessment
– Self assessment
– Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan
– Implementasi
– Presurvei akreditasi / Penilaian prasertifikasi
– Pengajuan permohonan untuk disurvei
18
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
1. Lokakarya di Puskesmas selama dua hari efektif untuk:
menggalang komitmen dan pemahaman tentang Standar
dan Instrument Akreditasi,
pembentukan Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan
pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja
manajemen, kelompok kerja program, dan kelompok kerja
pelayanan klinis.
19
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
3. Penyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
a. Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi,
b. Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
c. Penyiapan dokumen akreditasi
Dokumen internal, meliputi :
Surat-surat keputusan
Pedoman mutu
Pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan dan program
Kerangka acuan
Standar prosedur operasional (SPO)
Rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
Dokumen eksternal yang perlu disediakan
20
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
d. Pelaksanaan self-assessment oleh Panitia Persiapan Akreditasi
Puskesmas
e. Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan
pembahasan hasil self assessment bersama Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas
f. menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi.
g. Pengendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan
tentang kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan
penyimpanan seluruh dokumen puskesmas.
21
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
h. Pelaksanaan kegiatan persiapan akreditasi dilaksanakan
minimal @ 2 hari, 5 kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
i. Penilaian Prasertifikasi oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas, untuk mengetahui kesiapan puskesmas untuk
diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.
j. Pengusulan Puskesmas yang siap diakreditasi dilakukan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan
rekomendasi hasil Penilaian Prasertifikasi oleh Tim Pendamping
Akreditasi.
22
TAHAPAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI
( SURVEI & PENETAPAN )
KOMISI 5
KOMISI MEMERINTAHKAN KOORDINATOR
SURVEIOR UNTUK MEMBENTUK TIM
MENERUSKAN AKREDITASI SURVEI
4 PERMOHONAN
AKREDITASI
10
KOMISI MELAKUKAN RAPAT
PEMBERITAHUAN PENETAPAN KELULUSAN
KELULUSAN BERDASARKAN
DINKES PROV REKOMENDASI 9
KOORDINATOR SURVEIOR
DI PROVINSI MEMBENTUK TIM 6
MENGUSULKANN
3 PERMOHONAN
AKREDITASI
SURVEI
MENERUSKAN PEMBERITAHUAN 11
YA KELULUSAN KE KAB/KOTA
24
Akreditasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan usulan
Dinas Kesehatan Kab/Kota
25
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
DAN
AUDIT INTERNAL
Standar akreditasi puskesmas
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH ELEMEN
BAB JUDUL STANDAR KRITERIA
PENILAIAN (EP)
• Pokok Pikiran:
• Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyediakan pelayanan kepada
masyarakat. Oleh karena itu perlu ditetapkan jenis-
jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses
pemberdayaan masyarakat.
Audit internal dalam standar akreditasi
• Audit internal merupakan salah satu program
mutu manajerial
• Standar akreditasi Bab 3, Kriteria 3.1.4. EP 2,
EP 3, dan EP 4 mensyaratkan dilakukan audit
internal secara periodik
Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas
(PMP)
Kriteria 3.1.4.
• Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas melakukan evaluasi
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit
internal yang dilaksanakan secara periodik.
Pokok Pikiran:
• Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah
mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang
ditetapkan. Hasil temuan audit internal disampaikan
kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
manajemen mutu, Penanggung jawab Program/Upaya
Puskesmas dan pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan.
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit
internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka permasalahan
tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk ditindak lanjuti.
• Elemen Penilaian:
• Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas.
• Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang ditetapkan.
• Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk mengambil keputusan
dalam strategi perbaikan program dan kegiatan Puskesmas.
• Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari
hasil audit internal.
• Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil
rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Puskesmas.
Audit internal dalam standar akreditasi
• Difokuskan pada penilaian kinerja
• Bertujuan untuk peningkatan kinerja
• Dilakukan secara periodik
• Dilaporkan kepada kepala puskesmas
• Diumpan-balikkan pada auditee
• Wajib ditindak lanjuti
• Jika tidak dapat diselesaikan oleh puskesmas,
dilakukan rujukan ke dinas kesehatan
kabupaten/kota
TERIMA KASIH