Anda di halaman 1dari 21

PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN

DI DUNIA MUSLIM

Hasbullah, M.Pd.I
Mata Kuliah AIK 3
ARTI PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN
DI DUNIA ISLAM
• Pembaharuan dalam Islam, -istilah lainnya
pemurnian, modernisasi, aliran salaf, gerakan
kaum muda-, memiliki banya bentuk, berbagai
penyebab, dan tempat serta waktu yang berbeda-
beda. Pembaharuan bisa dalam bentuk
pemurnian dalam arti mengembalikan faham
dan praktek agama kepada dua sumber aslinya
yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan
meninggalkan pertengkaran mazhab dan bid’ah
yang disisipkan orang ke dalamnya
Kemajuan peradaban Islam dalam
berbagai bidang
• 700-an (Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi,
kalender, peta dunia)
• 735 (Khalifah Abu Ja’far Abdullah Al-Manshur
mempekerjakan para penerjemah yang
menerjemahkan buku-buku kedokteran, ilmu pasti,
dan filsafat dari bahasa Yunani, Parsi dan Sanskrit, di
antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir alias
Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu Bakhtaisyu, Al- Fadzj
ibnu Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu
Al-Fadzl ibnu Naubakht, serta Abdullah ibnu Al-
Muqaffa.)
• 740 (menemukan sebuah alat yang mirip arloji
sebagai penanda waktu yang akurat)
• 750 – 1258 (Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad
(Irak) )
• 800 (Ibn Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol,
tercatat sebagai orang yang pertama membangun
dan menguji sebuah pesawat terbang)
• 813 (Pada masa kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu
Harun Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau
Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang
terdiri dari perpustakaan, pusat pemerintahan,
observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-
Ulum)
• 850 (Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin)
• 900 (Pabrik kertas muncul di Mesir, kemudian
di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun
1150 M yang sudah berhasil membuat kertas
putih dan berwarna)
• 1050-1400 ( teori – teori fisika dan matematika
banyak ditemukan contohnya bilangan negatif,
logaritma dan keseimbangan hidrostatistika
Kemunduran Dunia Islam
• Kemundruan umat Islam dalam peradabannya
terjadi pada sekitar tahun 1250 s/d tahun 1500
M. Kemunduran itu terjadi pada semua bidang
terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di
dalam Pendidikan Islam, kemunduran itu oleh
sebagai diyakini karena berasal dari
berkembangnya secara meluas pola pemikiran
tradisional
Kelemahan umat islam tersebut
disebabkan oleh faktor-faktor berikut
• Umat islam kurang menjalankan akidah islam
yang luas.
• Umat islam kurang melaksanakan hukum Allah.
• Umat islam kurang menerapkan amar ma’ruf
nahi mungkar.
• Umat islam kurang menjalankan jihad.
• Umat islam telah terjebak dalam perbedaan-
perbedaan internal ketamakanduniawi.
• Umat islam terlalu santai dan kurang
memperhatikan kepentingan umat.
• Umat islam terpengaruh arus pemikiran barat
yang merusak.
• Umat islam mengalami perpecahan dan
pertikaian.
• Upaya keras non Islam dalam mengalahkan
umat islam.
Krisis yang menyebabkan kemunduran
Krisis dalam Bidang Sosial Politik
Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran
Islam, terutama yang terjadi dikalangan para
penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar
diamalkan dari segi formalitasnya belaka, bukan
lagi dihayati dan diamalkan sampai kepada hakekat
dan ruhnya. Pada masa itu ajaran Islam dapat
diibaratkan bagaikan pakaian, dimana kalau
dikehendaki baru dikenakan, akan tetapi kalau
tidak diperlukan ia bisa digantungkan.
Akibatnya para pengendali pemerintahan
memarjinalisasikan agama dalam kehidupannya, yang
mengakibatkan munculnya penyakit rohani yang sangat
menjijikkan seperti keserakahan dan tamak terhadap
kekuasaan dan kehidupan duniawi, dengki dan iri
terhadap kehidupan orang lain yang kebetulan sedang
sukses. Akibat yang lebih jauh lagi adalah muncullah
nafsu untuk berebut kekuasaan tanpa disertai etika
sama sekali. Kepada bawahan diperas dan diinjak,
sementara terhadap atasan berlaku menjilat dan
memuji berlebihan menjadi hiasan
Krisis dalam Bidang Keagamaan
Krisis ini berpangkal dari suatu pendirian
sementara ulama jumud (konservatif) yang
menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup.
Untuk menghadapi berbagai permasalahan
kehidupan umat Islam cukup mengikuti pendapat
dari para imam mazhab. Dengan adanya pendirian
tersebut mengakibatkan lahirnya sikap
memutlakkan semua pendapat imam-imam
mujtahid, padahal pada hakekatnya imam-imam
tersebut masih tetap manusia biasa yang tak lepas
dari kesalahan.
Krisis bidang Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Krisis ini sesungguhnya hanya
sekedar akibat dari adanya krisis dalam bidang
sosial politik dan bidang keagamaan. Pusat-pusat
ilmu pengetahuan baik yang berupa perpustakaan
maupun lembaga-lembaga pendidikan diporak-
porandakan dan dibakar sampai punah tak
berbekas. Akibatnya adalah dunia pendidikan tidak
mendapatkan ruang gerak yang memadai.
Lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang ada
sama sekali tidak memberikan ruang gerak kepada
para mahasiswanya untuk melakukan penelitian
dan pengembangan ilmu.
• Kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang
menjadi ruh atau jantungnya pengembangan ilmu
pengetahuan Islam satu persatu surut dan sirna.
Cordova dan Baghdad yang semula menjadi
lambang pusat peradaban dan ilmu pengetahuan
beralih ke kota-kota besar Eropa.
PERLUNYA PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN
• Ketika kondisi masyarakat yang rapuh dan
terjebak dalam kondisi yang serba lemah
tersebut, lahirlah sebuah angin pembaharuan
yang memberi perubahan besar dalam tubuh
Islam hingga akhir sekarang ini. Muhammad bin
Abdul wahab (115 H/1703-1972M) menggemakan
suara pembaharuannya di daerah Najad, sebuah
negri yang masih murni dalam menjalankan
syariat agama Islam.
• Setelah pengaruhnya kuat di Najad ia pun pergi
ke Hajaz dan melakukan pemurnian pemurnian
Mekkah yang pada saat itu pun terancuni akidah
dan syariahnya. Di bawah pimpinannya ia
melakukan pemberangusan besar-besaran dan
membuahkan hasil dengan jatuhnya Hajaz yang
ada pada kepemimpinan Syarif Hussain Maka
dari situlah semua ajarannya diterapkan dan
menjadi aliran resmi pada kekuasan Su’ud.
Penerapan hukum secara konsekwen dan murni
diberlakukan sehingga walaupun pemerintahan
ini keras namun keadilan dan kebijaksanaan
dapat diterapkan di negri ini
• Ada beberapa aspek khusus yang perlu
diperhatikan oleh setiap mujadid dalam usaha
seruan pembaharuannya Al-Maududi
menerangkan aspek-aspek tersebut sebagai
berikut: Setiap Mujadid harus selalu melakukan
pengamatan-pengamatan atas kekeliruan yang
ada dan memperbaiki dengan cepat setiap
macam penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan kaum Muslimin. · Seorang Mujadid
harus mampu merencanakan dan merumuskan
program yang tepat untuk kebangkitan
peradaban Islam
• Mujadid mampu melakukan penafsiran yang teliti
atas segala fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
· Berusaha membangkitkan revolusi intelektual
Muslim. Sebab corak kemajuan dunia diilhami
dengan buah fikiran kaum cendikiawan. ·
Memberikan bentuk ide praktis pembaharuan yang
dapat dipahami oleh masyarakat luas. · Selalu
melakukan ijtihad yang menyeluruh yang
berlandaskan ajaran-ajaran agama, pada bidang
hukum, kebudayaan, dan perubahan sosial yang
terjadi..
• Mampu membela dan mempertahankan Islam dari
permasalahan kebudayan dan ancaman berbagai
pihak yang ingin menghancurkan eksistensi agama
Islam. · Menyuburkan kembali pola-pola hidup
Islami pada seluruh aspek kehidupan. Sebab sistem
yang dipakai Islam terbukti telah mampu menjawab
semua tantangan dari masa ke masa. · Mujadid
mampu menciptakan perubahan secara mendunia.
Seorang pembaharu tidak boleh lekas puas dengan
keberhasilan hanya terbatas pada daerahnya saja,
sebab keberhasilan pembaharuan belumlah selesai
sebelum seluruh pelosok negeri merasakan
pembaharuan tersebut
• Adapun daam pelaksaaannya ada bebarapa target
yang harus diperhatikan oleh Mujadid Muslim agar
dapat menjadi acuannya dalam keberhasilan
pembaharuan tersebut. Bidang itu antara lain:
Kehidupan beragama, meliputi: a. Penyuburan
akidah umat Islam secara berkesinambungan b.
Menegakan tasamuh (toleransi) agama Islam yang
tinggi c. Menyelaraskan Akidah dan kemasyarakatan
d. Menjadikan agama sebagai usaha memperbaiki
dirie. Memberikan kebebasan pada semua orang
kebebasan berakidah.
• Akhlak, mencakup di dalamnya: a. Pembentukan
masyarakat yang Humanis b. Tata sosial
masyarakat yang Islami (solideritas Muslim)
Ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan
keIslaman Kebudayaan dan Kesenian Ekonomi,
Sosial, Politik
TOKOH-TOKOH PEMBAHARU DALAM
DUNIA ISLAM
• Hasan Al-banna (Perintis Negara Islam Modern)
• Jamaluddin al-afghani (Jiwa Rainesans Umat)
• Muhammad Abduh (Sang Modernis yang
Tradisional) Kontribusi pembaharuan pemikiran
abduh paling menonjol dan menjadi fokus gerakanya
meliputi dua bidang yaitu teologi dan hukum, dua
aspek ini yang dianggapnya vital yang telah di
lupakan oleh umat islam sehingga benih
kemunduran di setiap kehidupan tidak dapat
dihindari
• Muhammad Iqbal (Filosof Agung dari Timur)
• Sayyid Amir Ali (Pemikir-Sejarawan Muslim
Modern)

Anda mungkin juga menyukai