Anda di halaman 1dari 9

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

BAGIAN 2
KELOMPOK 2

SRI KURNIA C 301 17 044


MAGFIRA C 301 17 104
NURFADILA RAMDANI C 301 17 174
RAHMA AMELIA SUNI C 301 17 196
CLARA SINTA C 301 17 275
SITI RAHMA SALINGKAT C 301 17 276
NURHANI SAFITRI L. C 301 17 283
UUN ALISYAH SASMI C 301 17 285
ANGGINI IRWIANTI C 301 17 326
MUH. RYAN GUNAWAN C 301 17 347
AKTIVITAS PENGENDALIAN
PENYESUAIAN PENJUALAN

1. MANFAAT AKTIVITAS PENGENDALIAN


2. FUNGSI AKTIVITAS PENJUALAN
PENJUALAN

Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi resiko Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti
penyelewengan semacam itu yang berfokus pada penetapan validitas, atau tentang keefektifan perancangan dan operasi system pengendalian
eksistensi atau kejadian, transaksi itu dan mencakup hal-hal berikut: internal perusahaan.
• Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan. Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat
Sebagai contoh, retur sedang (moderate) atau tinggi, maka auditor mungkin akan mendukung
penilaian risiko pengendalian dengan bukti yang diperoleh ketika
• Penjualan harus diotorisasi oleh manajemen penjualan dan seluruh mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal.
penghapusan piutang tak tertagih harus diotorisasi oleh bendahara
kantor. Jika auditor merencanakan untuk menilai resiko pengendalian pada
tingkat yang rendah, maka auditor akan memperluas pengujian sehingga
• Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur. mencakup inspeksi dokumen dan pelaksanaan kembali pengendalian
manual.
• Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama penggunaan
memo kredit yang telah di setujui untuk pemberian kredit atas
barang-barang yang dikembalikan atau rusak, serta memo otorisasi
penghapusan (writeoff authorization memo) untuk menghapus
piutang tak tertagih pelanggan.
• Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan
dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas
PENGUJIAN SUBSTANTIVE ATAS
PIUTANG USAHA

1. Deskripsi Piutang Usaha


Piutang merupakan klaim lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diterima
dalam jangka waktu 1 tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang
umum disajikan di neraca dalam dua kelompok :
Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa
kepada kegiatan normal perusahaan.
Piutang non usaha karena timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa
kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan
saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan
bunga.
2. PENYAJIAN PRINSIP 3. TUJUAN PENGUJIAN
AKUNTANSI BERTERIMA UMUM SUBSTANTIVE PIUTANG USAHA

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian


piutang usaha di neraca sebagai berikut :
Tujuan pengujian substantive terhadap piutang
• Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar usaha adalah :
jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari
• Memperoleh keyakinan tentang keandalan
debitur pada tanggal neraca.
catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
• Jika perusahaan tidak membentuk cadangan piutang.
kerugian piutang usaha, harus dicantumkan
• Membuktikan asersi keberadaan atau
pengungkapannya di negara bahwa saldo piutang
kejadian piutang usaha yang dicantumkan di
usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
neraca.
• Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal
• Membuktikan asersi hak kepemilikan klien
neraca, harus disajiakn rinciannya di neraca.
atas piutang yang dicantumkan di neraca.
• Piutang usaha yang bersaldo kredit pada tanggal
• Membuktikan asersi penyajian dan
neraca harus disajikan dalam kelompok utang
pengungkapan piutang usaha di neraca.
lancar.
• Jika jumlah material, piutang non usaha harus
disajikan terpisah dari piutang usaha.
4 . D O K U M E N YA N G T E R K A I T P I U TA N G U S A H A

Dokumen pokok yang digunakan sebagai • Pesanan dari konsumen. • Jurnal penerimaan kas.
dasar pencatatan kedalam kartu piutang
adalah : • Dokumen pengiriman. • Retur penjualan.
• Golongan transaksi. • File transaksi penjualan. • Pengolahan dan pencatatan retur
• Akun-akun. penjualan.
• Jurnal penjualan.
• Fungsi bisnis. • Memo kredit.
• Master file piutang usaha.
• Dokumen dan catatan. • Jurnal retur penjualan.
• Daftar piutang usaha.
• Penjualan. • Penghapusan piutang.
• Laporan bulanan.
• Penjualan piutang usaha. • Cadangan kerugian piutang.
• Penerimaan kas.
• Pengolahan permintaan dari konsumen. • Penghapusan piutang tak tertagih.
• Kas di bank.
• Persetujuan kredit. • Formulir otorisasi penghapusan
• Piutang usaha.
piutang.
• Pengiriman barang. • Pengolahan dan pencatatan
• Beban kerugian piutang.
• Pengiriman faktur dan pencatatan penerimaan kas.
penjualan. • Cadangan kerugian piutang.
• Pengantar pembayaran.
• Pesanan dari konsumen. • Penetapan kerugian piutang.
• Daftar penerimaan kas.
• Order penjualan. • Jurnal umum.
• File transaksi penerimaan kas.
5. CATATAN YANG TERKAIT DENGAN PIUTANG

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah :
• Jurnal penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan
kredit.
• Jurnal retur penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
retur penjualan.
• Jurnal penerimaan kas, catatan akuntansi ini untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
penerimaan kas dari debitur.
• Kartu piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutase dan saldo piutang kepada debitur.
6. PROSEDUR AUDIT PIUTANG USAHA

Prosedur Awal

Penyajian Dan
Pengungkapan
Prosedur
Akun Dalam
Analitic
Laporan
Keuangan

Prosedur Audit Prosedur Audit


Saldo Akun Terhadap
Rinci Transaksi Rinci

Anda mungkin juga menyukai