Anda di halaman 1dari 28

ARIEF RACHMAN S

PENDAHULUAN

 Menurut The International Association for


the Study of Pain (IASP), nyeri didefinisikan
sebagai suatu pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan adanya atau
potensi rusaknya jaringan atau keadaan
yang menggambarkan kerusakan
jaringan tersebut
Nyeri
somatik
luar

Klasifikasi
Nyeri

Nyeri
Nyeri somatik
viseral dalam
Klasifikasi yang dikembangkan
oleh IASP didasarkan pada
lima aksis
Aksis I : regio atau lokasi anatomi nyeri
Aksis II : sistem organ primer di tubuh yang
berhubungan dengan timbulnya nyeri
Aksis III : karekteristik nyeri atau pola
timbulnya nyeri (tunggal, reguler, kontinyu)
Aksis IV : awitan terjadinya nyeri
Aksis V : etiologi nyeri
jenisnya nyeri

Nyeri nosiseptif
Nyeri neurogenik
Nyeri psikogenik
Berdasarkan timbulnya nyeri
1. Nyeri akut
Nyeri yang timbul mendadak dan
berlangsung sementara. Nyeri ini ditandai
dengan adanya aktivitas saraf otonom
seperti : takikardi, hipertensi, hiperhidrosis,
pucat dan midriasis dan perubahan wajah :
menyeringai atau menangis Bentuk nyeri
akut dapat berupa:
2. Nyeri kronik
Nyeri berkepanjangan dapat berbulan-
bulan tanpa tanda2 aktivitas otonom
kecuali serangan akut. Nyeri tersebut dapat
berupa nyeri yang tetap bertahan sesudah
penyembuhan luka (penyakit/operasi) atau
awalnya berupa nyeri akut lalu menetap
sampai melebihi 3 bulan
Fisiologi dan Anatomi Nyeri.
Ada 4 proses yang mengikuti
suatu proses nosisepsi

Tranduksi Transmisi Modulasi Persepsi


 Fenomena “wind-up” merupakan dasar
dari analgesia pre-emptif, dimana
memberikan analgesik sebelum
terjadinya nyeri. Dengan menekan respon
nyeri akut sedini mungkin, analgesia pre-
emptif dapat mencegah atau setidaknya
mengurangi kemungkinan terjadinya
“wind-up”. Idealnya, pemberian
analgesik telah dimulai sebelum
pembedahan
Respon tubuh terhadap nyeri
Pengukuran Intensitas Nyeri
 Verbal Rating Scale (VRSs)
Penilaian ini menjadi beberapa kategori
nyeri yaitu:
- tidak nyeri (none)
- nyeri ringan (mild)
- nyeri sedang (moderate)
- nyeri berat (severe)
- nyeri sangat berat (very severe)
Numerical Rating Scale (NRSs)
Visual Analogue Scale (VASs)

 Metoda ini paling sering digunakan untuk


mengukur intensitas nyeri. Metoda ini
menggunakan garis sepanjang 10 cm
yang menggambarkan keadaan tidak
nyeri sampai nyeri yang sangat hebat
McGill Pain Questionnaire
(MPQ)

 Metoda ini menggunakan check list untuk


mendiskripsikan gejala-gejal nyeri yang
dirasakan. Metoda ini menggambarkan
nyeri dari berbagai aspek antara lain
sensorik, afektif dan kognitif. Intensitas
nyeri digambarkan dengan merangking
dari ”0” sampai ”3”.
The Faces Pain Scale
Diagnostik Nyeri

1. langkah anamnesa,
2. pemeriksaan fisik,
3. pemeriksaan laboratorium dan
4. kalau perlu pemeriksaan radiologi serta
pemeriksaan imaging
PENATALAKSANAAN NYERI
AKUT
Terapi Multimodal
 Modalitas fisik
Latihan fisik, pijatan, vibrasi, stimulasi kutan (TENS), tusuk jarum,
perbaikan posisi, imobilisasi, dan mengubah pola hidup.
 Modalitas kognitif-behavioral
Relaksasi, distraksi kognitif, mendidik pasiern, dan pendekatan
spiritual.
 Modalitas Invasif
Pendekatan radioterapi, pembedahan, dan tindakan blok
saraf.
 Modalitas Psikoterapi
Dilakukan secara terstruktur dan terencana, khususnya bagi
merreka yang mengalami depresi dan berpikir ke arah bunuh
diri
 Modalitas Farmakoterapi
Mengikuti ”WHO Three-Step Analgesic Ladder”
”WHO Three Step Analgesic
Ladder”
Daftar Indikasi dan dosis obat
farmakoterapi nyeri
bedasarkan derajat nyeri
Analgesia Balans
 Analgesia Balans merupakan suatu teknik
pengelolaan nyeri yang menggunakan
pendekatan multimodal pada proses
nosisepsi, dimana proses transduksi
ditekan dengan AINS, proses transmisi
dengan obat anestetik lokal, dan proses
modulasi dengan opiat
Analgesia Preemptif.
 Tindakananestesia merupakan salah satu
contoh preemptif analgesia ini. Dengan
menanggulangi penyebab, keluhan nyeri
akan mereda atau hilang. Pembedahan
merupakan saat yang tepat untuk
melakukan teknik analgesia preemtif
dimana teknik ini menjadi sangat efektif
karena awitan dari sensari nyeri diketahui.
PCA (patient controlled
administration)
 Patient controlled Administration (PCA)
merupakan metode yang saat ini tengah
popular dan digunakan luas terutama di
USA, bila opioid analgesia parenteral haru
 Bisa menghasilkan manajemen nyeri
berkualitas tinggi. PCA memungkinkan
pasien mengendalikan nyerinya sendiris
diberikan lebih dari 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai