• Ascaris lumbricoides adalah nematoda (cacing gelang), parasit
yang mendiami usus manusia.
• Seorang anak berusia dua tahun, yang meninggal karena asfiksia
mekanik yang diikuti obstruksi jalan napas oleh cacing dari spesies Ascaris lumbricoides. Kematian ini dianggap sebagai kasus forensik karena terjadi tiba-tiba dan anak itu tidak diketahui kondisi patologis yangsudah ada sebelumnya. PENDAHULUAN
• Ascaris lumbricoides adalah parasit yang paling banyak menyebabkan
parasitosis manusia yang umum, penyakit ascariasis umumnya terjadi di Indonesia negara tropis dan subtropis, khususnya diderita oleh anak-anak. • Cacing jantan memiliki panjang 15-31 cm dan diameter 2-4 mm, sedangkan betina memiliki panjang 20-49 cm dan diameter 3-6 mm • Infeksi terjadi karena menelan telur embrio dari parasit. Setelah dicerna, larva menembus mukosa usus dan menembus sirkulasi vena dan limfatik mencapai paru-paru, di alveoli mulai berkembang, lalu naik ke saluran pernapasan tertelan lagi dan masuk ke usus dan menjadi dewasa. Seluruh siklus ini berlangsung sekitar 2 bulan. • Menurut perkiraan, sekitar seperempat populasi dunia akan terinfeksi dan sekitar 60.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Terutama mereka yang tinggal di tempat yang ramai dan kotor, tempat-tempat dengan sistem drainase yang tidak lancer, parasit menyebabkan tumbuh kembang anak terhambat, mempengaruhi kesehatan fisik dan mental oleh defisiensi nutrisi . • Diagnosis biasanya dibuat setelah keluhan pencernaan, yang kadang-kadang dapat menunjukkan kondisi serius, penyumbatan usus yang disebabkan oleh sekelompok parasit migrasi dalam saluran empedu, mungkin menyebabkan invaginasi atau perforasi usus Perubahan konstanta biologis yang paling sering disebabkan oleh ascariasis, kami menyebutkan eosinofilia, tetapi tidak spesifik • Diagnosis kepastian muncul dari analisis mikroskopis sampel feses yang bisa dilihat pada telur parasit • Gejala yang paling umum dari ascariasis termasuk : 1. sakit perut 2. mual 3. sembelit 4. muntah, biasanya dengan memuntahkan cacing dewasa dan dengan ini juga menyebabkan peningkatan nematoda yang tumbuh di saluran pernapasan, di mana dapat menyebabkan obstruksi juga. KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun meninggal mendadak,
beberapa menit setelah episode muntah yang diikuti henti jantung. Orangtua melaporkan bahwa dengan sisa-sisa makanan, anak itu juga memuntahkan cacing gelang dengan panjang sekitar 25 cm dan mereka berkata bahwa si kecil tidak memiliki kondisi medis lain sampai saat itu. Data investigasi menunjukkan bahwa keluarga itu hidup dalam kondisi jelek dan kebersihan yang buruk. Pemeriksaan mayat pada adegan kematian mengungkapkan jejak isi lambung pada tubuh dan tidak ada tanda traumatis AUTOPSI • Autopsi forensik dilakukan 1 hari setelah kematian terjadi. • Pengukuran yang dilakukan pada tubuh telah mengungkapkan indeks antropometrik berikut: Berat = 11,5 kg Tinggi = 82 cm Lingkar kepala = 48,5 cm Lingkar dada = 49,5 cm Lingkar perut = 51,5 cm, • Pemeriksaan eksternal yang dilakukan pada autopsi tidak menunjukkan tanda-tanda trauma dan selama inspeksi tubuh, diamati lebih banyak cacing dewasa yang keluar dari mulut dan lubang hidung • Di kerongkongan dan trakea juga ditemukan lebih banyak parasit dan satu nematoda masuk ke dalam bronkus utama dengan kepala di bronkus kanan dan ekor di bronkus kiri. • Nematoda menyebabkan ukuran lumen berkurang yang mengakibatkan obstruksi lengkap. Aspek-aspek ini disertai unsur-unsur sindrom asfiksia (stasis darah, petekie asfiksia pada pleura di daerah Tardieu, gelap dan terdapat cairan darah) dan penyebab kematian dianggap asfiksia mekanik, perkembangan selanjutnya setelah penyumbatan saluran nafas dengan benda asing yaitu cacing ditemukan di saluran pernapasan dan pencernaan yang terkumpul, beratnya sekitar 250 g dan memiliki panjang rata-rata lebih dari 20 cm . • Operasi pembedahan juga mengungkapkan terjadi erosi superfisial pada mukosa lambung, steatosis hati, dan kandung empedu dengan tekanan yang muncul di ampula Vater, oleh parasit yang terperangkap. HISTOPATOLOGI • Fragmen jaringan dari paru-paru pada bronkial sentral yang mengandung parasit dikumpulkan untuk pemeriksaan histopatologis, di mana, pada pewarnaan Hematoxylin Eosin telah diamati pelebaran lumen bronkial, keberadaan nematoda, epitel bronkus terlepas serta area atelektasis dari paru-paru. Selain itu diamati ruptur intraalveolar dari septa yang kemungkinan besar terjadi akibat upaya pernapasan DISKUSI • Literatur menjelaskan kasus-kasus obstruksi jalan napas fatal pada anak-anak dengan Ascaris lumbricoides. • Dalam kasus kami, kami memiliki beberapa data tentang kesehatan anak, berasal dari orang tua dengan keluarga yang hidup dalam situasi keuangan yang kurang dan mereka tidak melakukan konsultasi atau penyelidikan medis • Menurut klaim mereka, anak tersebut belum menerima anestesi, yang paling mungkin menyebabkan kematian pada anak ini adalah adanya migrasi nematoda pada segmen atas saluran pencernaan (tidak mengetahui faktor penyebab) oleh mekanik dan efek iritasi disebabkan refleks muntah yang melibatkan kenaikan lebih banyak cacing. • Selain gejala pencernaan yang paling umum, pernapasan obstruktif adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan, kadang-kadang berakibat fatal, tidak memungkinkan memulai terapi yang tepat. Ascariasis dapat menstimulasikan penyakit alergi, membuat diagnosis lebih sulit. • Investigasi yang paling efektif (dan murah) untuk diagnosis faktor etiologi yang berperan untuk gejala pernapasan adalah pemeriksaan foto toraks dada, yang mengungkapkan benda asing. • Menurut fakta bahwa, dalam keadaan yang menguntungkan ascariasis berakibat fatal sehingga harus meningkatkan kewaspadaan dokter untuk diagnosis dini, sehingga mampu mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh cacing gelang TERIMA KASIH