Anda di halaman 1dari 13

PENGAWASAN K-3 PADA PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG


DI WILAYAH DKI JAKARTA

KANTOR
KANTORTATA
TATABANGUNAN
BANGUNANDAN
DANGEDUNG
GEDUNGPEMDA
PEMDA
PROVINSI
PROVINSIDKI
DKIJAKARTA
JAKARTA

09/18/19 Created by sby-ok 1


KANTOR TATA BANGUNAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA

Mewujudkan Bangunan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan


Lingkungannya yang dapat memenuhi fungsi hunian dan fungsi pelayanan untuk
kepentingan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk publik building

Mengelola program pembangunan , perawatan pemeliharaan dan pengelolaan gedung


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta lingkungannya secara berkelanjutan dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat
Mengelola pelaksanaan teknis pembangunan , perawatan pemeliharaan dan pengelolaan
bangunan gedung pemda Provinsi DKI Jakarta secara profesional dan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan maupun persyaratan teknis yang ditetapkan serta memenuhi standar
kredibilitas dan akuntabilitas yang berlaku
Mengelola informasi dan melaksanakan bimbingan teknis pembangunan , perawatan ,
pemeliharaan bangunan gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta dan lingkungannya untuk
kepentingan masyarakat

09/18/19 Created by sby-ok 2


PENGAWASAN K-3 PADA PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG PEMDA

 PENDAHULUAN :

Pekerjaan konstruksi bangunan gedung di wilayah DKI Jakarta yang


dibiayai APBD Provinsi DKI Jakarta cukup besar mencapai nilai
milyar rupiah , apalagi bila ditambah yang dibiayai swasta.

Pekerjaan konstruksi bangunan gedung di wilayah Provinsi DKI


Jakarta tidak hanya konstruksi sederhana , tetapi banyak bangunan
gedung yang berkonstruksi bertingkat / dengan banyak lantai.

Pekerjaan konstruksi tersebut diperlukan teknologi sederhana


sampai dengan teknologi tinggi dan komplek , sehingga berpotensi
resiko tinggi / rawan kecelakaan kerja terutama pada pelaksanaannya.

09/18/19 Created by sby-ok 3


Karakteristik Kegiatan Proyek Konstruksi
Bangunan Gedung

 Waktu pelaksanaan yang terbatas


 Bersifat multi disiplin
 Intensitas kerja yang tinggi
 Melibatkan beberapa unsur terkait
 Melibatkan banyak tenaga kerja dan pekerja biasa /
buruh
 Menggunakan beragam jenis peralatan dan teknologi
 Melibatkan aktivitas / mobilitas yang tinggi

09/18/19 Created by sby-ok 4


Unsur-2 Terkait dalam Proyek Konstruksi

1.
1. Instansi
InstansiTeknis
Teknis
2.
2. Pemilik
PemilikProyek
Proyek
3.
3. Kontraktor
Kontraktor====>>Pekerja
PekerjaKontraktor
Kontraktor
4.
4. Konsultan
Konsultan
5.
5. Sub
SubKontraktor
Kontraktor==
==>>Pekerja
PekerjaSubkon
Subkon
6.
6. Pemasok
Pemasok
7.
7. Masyarakat
Masyarakat

09/18/19 Created by sby-ok 5


Aktivitas Proyek Konstruksi Bangunan Gedung pada
umumnya menyangkut

 Penggalian , Pengurugan , Pengakutan


 Transpotasi , pergerakan , penempatan alat-2 berat
 Transpotasi vertikal dan horizontal
 Rancang bangun perancah , dan pengaman di ketinggian
 Rancang bangun pekerjaan mekanikal
 Rancang bangun pekerjaan elektrikal
 Pengolahan bahan-2 / material

09/18/19 Created by sby-ok 6


Dasar Hukum :
1. Undang – undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang jasa Konstruksi.
Pasal 22. ayat 2.
Kontrak kerja konstruksi sekurang – kurangnya harus mencakup uraian mengenai :
- Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial.

2. Undang – undang Republik Indonesia nomor 28 Tahun 2003 tentang Bangunan gedung
Pasal 3.2
Mewujudkan tertib penyelengaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan
gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

3. Undang – undang nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan


Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 29 Tahun 2000, Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang /
Jasa Pemerintah.
Pasal 29. ayat 1.
Kontrak Sekurang – kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut :
1.Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja .

6. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri PU Nomor Kep.174/MEN/1986, Nomor :104/KPTS/1986
Tentang Keselamatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
7. Keputusan menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah, nomor :257/KPTS/M/2004 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
Bab IV. Syarat – syarat Umum Kontrak.
A. 8. Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan
dalam syarat – syarat khusus kontrak.

09/18/19 Created by sby-ok 7


PENGAWASAN
PENGAWASANK-3
K-3PADA
PADAPEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
BANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNGPEMDA
PEMDA

Aspek Preventif :
 Proses Perencanaan Teknis
 Proses Prakualifikasi / Seleksi Rekanan
 Kontrak / Perjanjian Pemborongan

1.1. Perencanaan
PerencanaanKonstruksi
Konstruksi: :
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
Rencanastruktur
strukturbangunan
bangunan
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
Rencanaarsitektur
arsitekturbangunan
bangunan
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
RencanaMekanikal
Mekanikal&&Elektrikal
Elektrikalbangunan
bangunan
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
RencanaPemakaian
Pemakaianperalatan
peralatan
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
RencanaPenggunaan
Penggunaanmaterial
material/ /bahan
bahan
••Pemeriksaan
PemeriksaanRencana
Rencanaalat-2
alat-2pengaman
pengaman

09/18/19 Created by sby-ok 8


2.2.Proses
ProsesPrakualifikasi
PrakualifikasiRekanan
Rekanan/ /Seleksi
SeleksiKontraktor
Kontraktor::
•• Pemeriksaan
Pemeriksaansertifikasi
sertifikasi K-3
K-3Perusahaan
Perusahaan/ /personil
personil
•• Pemeriksaan
Pemeriksaan Sistem
SistemManajemen
Manajemen(SMK3)
(SMK3)
•• Pemeriksaan
PemeriksaanMetode
Metodekerja
kerja

3. Pelaksanaan Konstruksi : ( Persyaratan dalam Kontrak )


 Pemeriksaan Rencana & Prosedur Kerja
 Pemeriksaan jadwal tiap item pekerjaan
 Pemeriksaan Kelayakan & penempatan alat
 Pemeriksaan bahan
 Pemeriksaan Satgas K-3
 Pemeriksaan alat-2 pengaman

09/18/19 Created by sby-ok 9


STATEGI PELAKSANAAN PENGAWASAN K-3 KONSTRUKSI

 PENERAPAN PERATURAN & PERUNDANG-2AN TENTANG K-3


JASA KONSTRUKSI DAN UU TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

 PEMILIK PROYEK , PERENCANA , PENGAWAS DAN PELAKSANA


PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG HARUS SELALU
MELAKUKAN SOSIALISASI PENERAPAN K-3

 KEGIATAN-2 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN K-3 BIDANG


KONSTRUKSI BANGUNAN HARUS RUTIN DIADAKAN

 PROCEEDING / HASIL KEGIATAN SEMINAR , LOKAKARYA , TEMU


PROFESI DAN SEJENISNYA SEBAGAI REFERENSI PENYUSUNAN
KEBIJAKAN PENERAPAN PENGAWASAN K-3 BIDANG KONSTRUKSI

 PERLU DITETAPKAN KEBIJAKAN PEMDA PROVINSI DKI JAKARTA


TENTANG PENGAWASAN K-3 PEKERJAAN KONSTRUKSI LEBIH
DETAIL

09/18/19 Created by sby-ok 10


PENGAWASAN K-3 PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH DKI JAKARTA

 PEMBINAAN KEPADA PENYEDIA JASA KONSTRUKSI


(KHUSUSNYA DI DKI JAKARTA)

 PEMBINAAN KEPADA PENYEDIA KONSULTAN BIDANG


KONSTRUKSI

 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN KONSTRUKSI


( SISTEM , ,METODA KERJA, KEMAMPUAN PEKERJA ,
PERALATAN DAN PENGGUNAAN MATERIAL PADA
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG)

 MASUKAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN DIBIDANG K-3


KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI DKI JAKARTA

09/18/19 Created by sby-ok 11


09/18/19 Created by sby-ok
18 12
09/18/19 Created by sby-ok
19 13

Anda mungkin juga menyukai