Anda di halaman 1dari 23

GAMBARAN INDEKS KARIES (DMF-T) PADA MURID KELAS V

SDN 01 LIMO KAUM KECAMATAN LIMA KAUM


KABUPATEN TANAH DATAR

Karya Tulis Ilmiah

Oleh :
Fitri Yenny Ambia
NIM 175140898
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang sering dikeluhkan


masyarakat. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat dan anak
anak yaitu karies gigi

Riskesdas tahun 2013 Decay = 1,6

Missing = 2,9

Filling = 0,08

Indeks DMF-T = 4,6

Yang berarti rata-rata kerusakan gigi penduduk Indonesia 5 buah gigi per orang.
Berdasarkan penelitian terdahulu pada Sekolah Dasar di Desa Bangsal Indeks
DMF-T rata-rata = 6,1 dan pada pasien Thalaseunia Beta Mayor RSUD Dr Zanoel
Abidin Indeks DMF-T rata-rata = 6,41.

Studi Pendahulu 10 orang

Sehat 2 orang

Decay 6 orang

Missing 2 orang

Filling 0

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana gambaran indeks karies DMF-T pada murid kelas V SDN 01


Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar”.
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Gambaran Indeks DMF-T

2. Tujuan Khusus Murid Kelas V SDN 01


Limo Kaum Kecamatan
- Decay Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar
- Missing

- Filling

- Indeks DMF-T
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

2. Bagi Instansi Kesehatan

3. Bagi Institusi Pendidikan

E. Ruang Lingkup Penelitian

Karies dan indeks DMF-T pada murid kelas V SDN 01 Limo Kaum
Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian karies

2. Penyebab terjadinya karies

3. Proses terjadi karies

4. Pencegahan terjadi karies

5. Indeks DMF-T
B. Kerangka Konsep

Input Proses Pemeriksaan Output


DMF-T

- Angka Decay
Murid Kelas V Indeks DMF-T
- Angka Missing
murid kelas V
- Angka Filling
C. Definisi Operasional

Definisi Cara Skala Hasil


No Variabel Alat Ukur
Operasional Ukur Ukur Ukur
Indeks Suatu angka yang Pemeriksa - Format Ordinal Kriteria
DMF-T didapat dari hasil an Pemeriksaan -Baik
pemeriksaan gigi - Kaca mulut (< 1)
geligi meliputi - Sonde -Jelek
DMF-T - Handscoen (>1)
- Kapas
- Alkohol
- Pinset
- Masker
- Ekskavator
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat

2. Waktu

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi keseluruh obyek penelitian atau obyek yang diteliti

2. Sampel Sebagian dari keseluruhan obyek peneliti dinilai dan


dianggap mewakili seluruh populasi
D. Instrumen Pengumpulan Data sonde, kaca mulut, pinset, ekskavator,
masker, Handscoen, kapas, alkohol, Format
pemeriksaan.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan meminta izin untuk melakukan penelitian


dari kampus, kemudian peneliti minta izin ke pihak sekolah, setelah mendapat
balasan dari pihak sekolah peneliti menyebar format persetujuan menjadi
responden. Setelah mendapat persetujuan dari responden peneliti melakukan
penelitian dengan cara pemeriksaan langsung kepada responden.
F. Teknik Pengolahan Data

1. Pemeriksaan Data

2. Pengkodean Data

3. Tabulasi Data

4. Memproses Data

G. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan secara univariat yang bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsi karakteristik variabel penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Mei 2018
tentang Gambaran Indeks Karies DMF-T Pada Murid
Kelas V SDN 01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum
Kabupaten Tanah Datar terhadap 64 orang, laki-laki
berjumlah 33 orang (52 %), perempuan berjumlah 31
orang (48 %).
1. Distribusi frekuensi angka Decay pada murid kelas V SDN
01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar
No Decay frekuensi (f) Persentase (%)
1 0 30 47
2 1 24 38
3 2 7 11
4 3 2 3
5 4 1 1
Jumlah 64 100
Rata - rata 0,5
2. Distribusi frekuensi angka Missing pada murid kelas V SDN
01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar

No Missing frekuensi (f) Persentase (%)

1 0 44 69

2 1 14 22

3 2 6 9

Jumlah 64 100

Rata - rata 0,7


3. Distribusi frekuensi angka Filling pada murid kelas V SDN
01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar

No Filling frekuensi (f) Persentase (%)

1 0 64 0

Jumlah 64 0

Rata -rata 0
4. Distribusi frekuensi indeks karies (DMF-T) pada murid kelas
V SDN 01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten
Tanah Datar

No Kategori DMF-T frekuensi (f) Persentase (%)

1 Baik < 1 43 67

2 Jelek > 1 21 33

Jumlah 64 100

Rata - rata 0,7


B. Pembahasan
1. Distribusi frekuensi angka Decay pada murid kelas V SDN 01 Limo
Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar
Menurut asumsi peneliti tingginya angka Decay 0 adalah 47 %
(30 orang) tidak adanya angka Decay karena murid-murid sudah mendapatkan
penyuluhan tentang frekwensi, waktu dan tekniik menyikat gigi yang baik. Hal
ini sesuai dengan teori tentang frekwensi menyikat gigi adalah 2x sehari pagi
sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, adapun teknik menyikat gigi yang
baik adalah teknik yang bisa membersihkan semua permukaan gigi.19

Penelitian terdahulu tetang Gambaran Status Karies pada Murid SMP


Negeri 4 Touluaan Kecamatan Silian Raya menerangkan bahwa cara
memelihara kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi.
2. Distribusi frekuensi angka Missing pada murid kelas V SDN 01
Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar

Menurut asumsi peneliti tingginya angka Missing 0 sebanyak 69 % (44


orang) karena murid-murid sudah mendapat penyuluhan tentang makanan
yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Hal ini sesuai dengan teori tentang makanan merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan gigi
Penelitian terdahulu tentang Gambaran Status Karies Anak Sekolah
Dasar di Kelurahan Kinilow I Kecamatan Tomohon Utara menerangkan bahwa
kebiasaan anak-anak mengkonsumsi makanan kariogenik sangat berpengaruh
terhadap tingkat keparahan karies.4
3. Distribusi frekuensi angka Filling pada murid kelas V SDN 01 Limo Kaum
Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar
Menurut asumsi peneliti rendahnya angka Filling disebabkan oleh rasa
cemas dan takut murid-murid untuk dilakukan perawatan gigi.
Hal ini sesuai dengan teori kecemasan dan rasa takut timbul akibat
pengalaman perawatan gigi semasa kanak-kanak sehingga perlu diperhatikan
bahwa tindakan pencegahan timbulnya kecemasan atau rasa takut harus
dimulai dari dini.

Penelitian terdahulu tentang Gambaran Kecemasan pada Siswa Kelas IV,


V, dan VI Sekolah Dasar terhadap Perawatan Gigi menerangkan Sumber rasa
takut yang paling ditakuti anak-anak yaitu saat mendengar bunyi mesin bur
dan saat bur bersentuhan dengan gigi.23
4. Distribusi frekuensi Indeks Karies (DMF-T) pada murid kelas V SDN 01
Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar

Menurut asumsi peneliti tingginya angka Indeks DMF-T kategori baik


< 1 karena murid sudah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut, kegiatan UKGS sudah berjalan dengan baik.
Hal ini sesuai dengan teori tentang cara untuk menjaga kebersihan gigi
dan mulut, serta kegiatan UKGS adalah upaya untuk memelihara,
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah.
Penelitian terdahulu tentang Gambaran Status Karies Berdasarkan
Indeks DMF-T Dan Indeks PUFA pada Orang Papua di Asrama Cendrawasih
Kota Manado menerangkan tingginya angka karies gigi karena kurangnya
pengetahuan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 28 Mei 2018
terhadapa murid kelas V SDN 01 Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum Kabupaten
Tanah Datar sebanyak 64 orang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Distribusi frekuensi angka Decay 0 yang tertinggi adalah adalah 47 %
(30 orang) dengan rata-rata 0,5
2. Distribusi frekuensi angka Missing 0 yang tertinggi adalah 69 %
(44 orang) dengan rata-rata 0,7
3. Distribusi frekuensi angka Filling 0 % (64 orang).
4. Distribusi frekuensi Indeks Karies (DMF-T) menunjukkan kategori baik
< 1 adalah 67 % ( 43 0rang ) dengan rata-rata 0,7
B. Saran
1. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat
menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut, kegiatan sikat gigi massal, dan pemeriksaan
gigi berkala secara berkesinambungan untuk meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
2. Disarankan pada tenaga kesehatan agar dapat melakukan
pendekatan pada murid-murid, sehingga murid-murid
merasa nyaman dan tidak takut atau cemas untuk
dilakukan perawatan pada gigi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai