(INDIGENOUS/IMPOR)
Oleh :
Rita Juliawaty
Sumber
Subdit Malaria, Dit P2PTVZ, Kemenkes RI.
FAKTOR UTAMA EPIDEMIOLOGI
Host/Hospes
Agent Environment
MALARIOGENIC POTENTIAL
Kemungkinan masuknya
penderita malaria di suatu
daerah yang dijumpai adanya
vektor malaria disebut
Malariogenic Potential, yang
ditentukan :
Receptivity, adalah adanya
vektor malaria dalam jumlah
besar dan terdapatnya faktor-
faktor ekologis dan iklim yang
memudahkan penularan.
Vulnerability, dekatnya dengan
daerah malaria atau
kemungkinan masuknya
penderita malaria dan atau
vektor yang telah terinfeksi
PENGENDALIAN
Primary MALARIA
Prevention LLIN
Specific
ATAU PENGENDALIAN
Protection VEKTOR LAINNYA
Secondary
Prevention
Early
ACT + PRIMAKUIN Diagnosis
and Prompt
Treatment
PENEMUAN PENDERITA
• Passive Case Detection (PCD) Rutin
• Active Case Detection (ACD) Rutin, Aktif
• Mass Blood Survey (MBS) Spot, Aktif
• Mass Fever Survey (MFS) Spot, Aktif
• Survei Kontak Spot, Aktif
• Surveilans Migrasi Spot, Aktif + Pasif
Indigenous/
Introduce Transfusi
Relaps (Induse)/
Kongenital
Impor
KLASIFIKASI KASUS MALARIA
• Kasus malaria indigenous adalah kasus malaria positif yang
penularannya terjadi di wilayah setempat.
• Kasus malaria impor adalah kasus malaria positif yang
penularannya terjadi di luar wilayah (kabupaten/kota).
• Kasus introduce adalah kasus indigenous yang tertular
langsung dari kasus impor.
• Kasus induce adalah kasus malaria yang berasal dari transfusi
darah (tidak disengaja) atau seseorang yang sengaja
ditulari/dimasuki parasit malaria untuk keperluan percobaan
pengobatan malaria.
• Kasus malaria kongenital adalah kasus positif malaria pada
bayi yang ditularkan dari ibunya pada saat kehamilannya.
KLASIFIKASI KASUS
8 – 28 hari yang lalu pergi sampai malam di daerah endemis malaria
IMPORT
Tidak pergi sampai malam ke daerah endemis malaria minimal sebulan
terakhir
INDIGENOUS Ditemukan jentik Anopheles disekitar rumah atau lingkungan pemukiman ybs
Ditemukan positif malaria minimal tiga minggu sampai 6 minggu sebelumnya
Tidak pergi sampai malam ke daerah endemis malaria selama minimal
RELAPS sebulan terakhir
Tidak ditemukan positif malaria minimal tiga minggu sampai 6 minggu
sebelumnya.
Tidak minum Primakuin 14 hari saat menderita Pv pada 6 bulan sampai
setahun yang lalu Rekurensi (long term relaps) Extra Eritrositer
1)Tidak minum DHP selama 3 hari, dan atau 2)Tidak minum DHP sesuai
Dosis, dan atau 3)Tidak sekali minum DHP setiap harinya, saat
menderita Pv pada 6 bulan yang lalu Rekurensi Eritrositer
1)Tidak minum DHP selama 3 hari, dan atau 2)Tidak minum DHP sesuai
Dosis, dan atau 3)Tidak sekali minum DHP setiap harinya, saat
menderita Pf pada 2 bulan yang lalu Rekrudesensi (short term relaps)
TUJUAN KLASIFIKASI KASUS
MALARIA (1)
• Untuk menentukan intervensi Vector Control
• Untuk menentukan lokasi penularan malaria :
o Indigenous (dalam kabupaten/kota) :
o Relaps :
KLASIFIKASI KASUS MALARIA
• Import
• Indigenous
HOST PARASITE
VECTOR
CONTROL
EARLY
DIAGNOSIS
INDIGENOUS KALAU AND
PENGENDALIAN VEKTOR
DITULARKAN OLEH PROMPT
NYAMUK SETEMPAT. • Relaps TREATMENT
10
An.sundaicus & An.barbirostris, An. maculatus, An. balabacensis
An.subpictus An.aconitus An.letifer
Lagon Mata air, salak
Sawah Rawa-rawa
LINGKUNGAN
TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK
TUJUAN KLASIFIKASI KASUS
MALARIA (2)
• Untuk menentukan intervensi Vector Control
• Untuk menentukan klasifikasi berdasarkan
tempat terjadinya penularan malaria :
o Indigenous :
o Relaps :
TEMPAT TERJADINYA PENULARAN
1. Penularan terjadi di dalam 1
rumah atau penularan setempat
(indigenous)
2
2. Penularan terjadi di tempat
lain (import)
3
3. Penularan di luar rumah tetapi
di lingkungan pemukiman
4. Penularan campuran
4
indigenous dan import
TUJUAN KLASIFIKASI KASUS
MALARIA (3)
• Untuk menentukan intervensi Vector Control
• Untuk menentukan klasifikasi berdasarkan
tempat terjadinya penularan malaria :
o Indigenous :
o Relaps :
SKEMA PENTAHAPAN ELIMINASI MALARIA
MASUK TAHAP PEMELIHARAAN
Kasus
SPR < 5% < 1 kasus/1000
Indigenous: 0
dari malaria penduduk berisiko 3 Tahun
kllinis
Reorientasi Reorientasi
program menuju program menuju
eliminasi pemeliharaan
SKEMA PENTAHAPAN ELIMINASI MALARIA
MASUK TAHAP MASUK TAHAP
MASUK TAHAP PEMBEBASAN
INTENSIFIKASI (dh.PRA ELIMINASI) PEMELIHARAAN
(dh.ELIMINASI)
1)< 1 kasus per 1000 Kasus
penduduk berisiko Indigenous 0
API : 1 – 5 per 2)SPR < 5%
1000 penduduk 3 Tahun
RANCANGAN
PERMENKES
API (Annual Parasite Incidence)
X 1.000 ‰
Jumlah penderita positif malaria
Jumlah penduduk
INDIKATOR :
• Memasuki Tahap
Pembebasan (d/h.Tahap
Eliminasi)
• Untuk assessment Eliminasi
Malaria API < 1 per 1000
penduduk
PR (Positivity Rate)
Jumlah malaria positif . X 100 %
Jumlah Sediaan Darah yg diperiksa
INDIKATOR :
• Malaria positif dengan mikroskop dan atau RDT, dari
PCD, MBS, MFS, Survei Kontak, Skrining Ibu Hamil,
Surveilans Migrasi, ACD
• Untuk Assessment Eliminasi Malaria PR < 5 %
KABUPATEN TORAJA,
SINJAI
PROVINSI JAWA BARAT
TUJUAN KLASIFIKASI KASUS
MALARIA (4)
• Untuk menentukan intervensi Vector Control
• Untuk menentukan klasifikasi berdasarkan
tempat terjadinya penularan malaria :
o Indigenous :
o Relaps
KRITERIA KLB MALARIA PADA TAHAP ELIMINASI :
1) Jumlah penderita indigenous sebulan meningkat > 2 x
dibanding bulan sebelumnya pada tahun yang sama,
atau
Kasus Malaria Puskesmas X Tahun 2005
160
140
Indikasi KLB 137
120
121
100 115
80
60
51 56
40 47 52
45
20 35 30
20 22
0
J F M A M J J A S O N D
KRITERIA KLB MALARIA PADA TAHAP ELIMINASI :
2) Jumlah penderita indigenous sebulan meningkat > 2 x
dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, atau
Indikasi KLB
2004 2005
120
115
100
80
60
55 55
51 52
45 47
40 41 40
35 36 35 37
32 34 32 32
31 30 31
20 20 22
0
J P M A M J J A S O N D
KRITERIA KLB MALARIA PADA TAHAP ELIMINASI :
3) Jumlah penderita indogenous sebulan melebihi
jumlah penderita maksimum (pola maksimum-
minimum)
POLA MAKSIMUM-MINIMUM KASUS MALARIA
PUSKESMAS X TAHUN 1999 - 2004
80
70 Indikasi KLB
60
50
40
30
20
10
0
J P M A M J J A S O N D
MALARIA
1 INDIGENOUS 2019
Indikasi KLB
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des
KASUS IMPORT
KLASIFIKASI KASUS MALARIA APA
YANG ADA DI BENAK KITA ?
STUDI KASUS:
WAWANCARA
DAN OBSERVASI
DI KOTA TERNATE
PERTANYAAN :
1. Umurnya? Bayi (0 – 12 bulan).
2. Hasil RDT? Positif Malaria (Pf)
3. Tempat tinggal? Kota Ternate
4. Mempunyai kelambu? Mempunyai
5. Dipakai? Dipakai
6. TPN di lingkungan rumah? Kering
STUDI KASUS:
WAWANCARA DAN
OBSERVASI
DI KOTA TERNATE
Erythrocytair
STUDI KASUS RELAPS
PLASMODIUM FALCIPARUM
DEMAM
Pecahnya parasit di darah yang
mengeluarkan zat tertentu, memicu
Inang untuk mengeluarkan sitokin
yang mempengaruhi
thermoregulator
Thermoregulator
TNF Titik set suhu
(Tumor berubah
Necrosis
Factor)
Sel Inang
Hypothalamus
endothelium
PERTANYAAN kasus relaps dengan Plasmodium
falciparum :
1. Dua bulan yang lalu pernah sakit yang sama
(dingin menggigil, demam, berkeringat atau
gejala lokal lainnya, PADA SETIAP HARI)? YA
2. Minum ACT diminum adekuat :
a. Selama 3 hari minum ACT? TIDAK
b. Dosis ACT sesuai BERAT BADAN ATAU
UMUR? TIDAK
c. Cara minum dengan DOSIS TUNGGAL (1 kali
sehari)? TIDAK
KESIMPULAN: Pertanyaan 1 jawaban YA dan
Pertanyaan 2 ada salah satu atau semua
jawaban TIDAK RELAPS
PENGOBATAN MALARIA P.FALCIPARUM (DHP)
Sel Inang
Hypothalamus
endothelium
STUDI KASUS RELAPS
PLASMODIUM VIVAX
PERTANYAAN kasus relaps dengan P.vivax:
1. Enam bulan – satu tahun yang lalu pernah sakit
yang sama (dingin menggigil, demam,
berkeringat atau gejala lokal lainnya, PADA
SETIAP TIGA HARI/SELANG SEHARI )? YA
2. Minum ACT diminum adekuat (siklus eritositer):
a. Selama 3 hari minum ACT? TIDAK
b. Dosis ACT sesuai BERAT BADAN ATAU UMUR?
TIDAK
c. Cara minum dengan DOSIS TUNGGAL (1 kali
sehari)? TIDAK
KESIMPULAN: Pertanyaan 1 jawaban YA dan
Pertanyaan 2 ada salah satu atau semua jawaban
TIDAK RELAPS
Extra-erythrocytair
LIVER
Erythrocytair
PERTANYAAN kasus relaps dengan P.vivax:
1. Enam bulan – satu tahun yang lalu pernah sakit
yang sama (dingin menggigil, demam,
berkeringat atau gejala lokal lainnya, PADA
SETIAP TIGA HARI/SELANG SEHARI )? YA
2. Karena terjadi pada siklus extra eritrositer
(hipnosoit):
• Minum Primakuin selama 14 hari? TIDAK
KESIMPULAN: Pertanyaan 1 jawaban YA dan
Pertanyaan 2 jawaban TIDAK RELAPS
Extra-erythrocytair
LIVER
Takisporozoit
Plasmodium vivax
Reactivation
(malaria tertiana)
Plasmodium ovale
HYPNOZOITE Hypnozoite ini yang
menimbulkan kambuh, walau
tidak digigit nyamuk infektif lagi.
Bradisporozoit
PENGOBATAN MALARIA P.VIVAX (DHP) DAN MIX
H1 – 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 3 4
H1 – 14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
1)Tidak minum DHP selama 3 hari, dan atau 2)Tidak minum DHP
sesuai Dosis, dan atau 3)Tidak sekali minum DHP setiap harinya, saat
menderita Pv pada 6 bulan yang lalu Rekurensi Eritrositer
1)Tidak minum DHP selama 3 hari, dan atau 2)Tidak minum DHP sesuai
Dosis, dan atau 3)Tidak sekali minum DHP setiap harinya, saat
menderita Pf pada 2 bulan yang lalu Rekrudesensi (short term relaps)
Terima Kasih.......
51