Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Langit Trihanggito (20180410328)
Tegar Khoirul Azmi (20180410337)
Merza Proleta A’yuni (20180410347)
Astri Nuritama Setyaningrum (20180410352)
Ayu Dwi Muktiarini (20180410358)
Regha Dwi Ardyansah (20180410362)
Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagian yang telah
berkobar didalam dada bangsa Indonesia.Gema keadilan dan
kemakmuran dalam sanubari rakyat Indonesia itu berdimensi kenangan
dan harapan.Demi tercapainya semua itu tidak sedikit pengorbanan
yang dicurahkan oleh para pahlawan bangsa. Soekarno menyatakan :
“Masyarakat adil dan makmur, cita-cita asli dan murni dari rakyat
Indonesia yang telah berjuang dan berkorban berpuluh-puluh tahun.
Masyarakat adil dan makmur tujuan terakhir dari revolusi kita”.
Akar kemakmuran Indonesia itu bisa dilacak hingga zaman pra
sejarah.Bukti terbaru ditunjukkan oleh prof. Stephen Oppenheimer
dalam Eden in the east (1999, 2010), menunjukkan bahwa sebelum
zaman es terakhir (glacial wurm) berakhir (sekitar 8000 tahun lalu)
daratan sunda,jawa,Sumatra,dan Kalimantan dengan kawasan asia
tenggara merupakan pusat kehidupan dunia karena merupakan daerah
yang strategis dan subur.
Prinsip keadilan pancasila mendapatkan perhatian penting dalam pembukaan UUD 1945. Prinsip
keadilan juga dituangkan dalam pasal-pasal dan dokumen lain yang terkait. Komitmen keadilan itu
tampak nyata, baik dalam pasal-pasal yang menyangkut pengelolaan keuangan Negara yang
menekankan kedaulatan rakyat maupun dalam pasal-pasal yang menyangkut pengelolaan
perekonomian yang menekankan pemenuhan hak warga serta jaminan keadilan ataupun
kesejahteraan social.
Keadilan Sosial Dalam UUD 1945
Alinea I
“maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan peri-kemanusiaan dan peri-
keadilan”. Kalimat tersebut mengandung
komitmen penegakan keadilan secara universal
Alinea II
Menyatakan tentang impian dalam mewujudkan “Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur”.
Alinea IV
Menyatakan tentang tujuan nasional untuk memajukan “kesejahteraan umum” (yang
mengandung prinsip keadilan) dan juga “ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social”.
• Pemikiran (Keadilan) Ekonomi Pra-Merkantilis
Faktor pendorong munculnya aliran merkantilis adalah semakin meningkatnya peranan kegiatan
perekonomian perorangan yang telah berorientasi pada keperluan pasar. Keadaan seperti ini adalah
awal dari munculnya revolusi industri yang terjadi di inggris (launderth, 1976).
• Pemikiran (Keadilan) Ekonomi Merkantilis
Menurut paham merkantilisme,tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan
perdagangan dengan negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa pada
abad ke-16 antara lain Portugis,Spanyol,Inggris,Perancis dan Belanda.Masa merkantilisme ditandai
sebagai periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.
• Pemikiran (Keadilan) Ekonomi Pasca-Merkantilis
Kecenderungan pemikiran liberalisasi perdagangan melatarbelakangi tumbangnya ekonomi
merkantilis yang memunculkan pemikiran ekonomi liberalism klasik (classical liberalism).
Membumikan Keadilan Sosial
dalam Kerangka Pancasila