Anda di halaman 1dari 39

KECANDUAN

dr. Putu Asih Primatanti, SpKJ


BNN, 2017
 Diperkirakan 3,5 juta orang Indonesia
menjadi penyalahguna Napza (Badan
Narkotika Nasional, 2017)
 1,4 orang telah menjadi pecandu
 Napza terbanyak yang disalahgunakan
adalah ganja, amphetamine type
stimulant (ATS), serta obat-obatan daftar
G
NARKOTIKA
UU RI No.35/2009

GOLONGAN II GOLONGAN III


GOLONGAN I
Untuk Untuk ilmu
Untuk
pengetahuan, pengetahuan,
pengembangn
terapi, potensi terapi, potensi
ilmu
tinggi ketergantungan
pengetahuan
ketergantungan rendah

Heroin Morphin

Kodein
Ganja Pethidin
Buprenor
phine
Kokain Metadon
TYPES OF
DRUGS
ISTILAH-ISTILAH
 PENYALAHGUNAAN (ABUSE)
 Menggunakan zat hanya untuk kesenangan pribadi
 MISUSE
 Hampir sama dg abuse namun yg diresepkan dokter
(penggunaan yang salah)
 TOLERANSI
 Membutuhkan peningkatan dosis untuk
mendapatkan efek yang sama
 ABSTINENCE
 Tidak memakai zat
 WITHDRAWAL/PUTUS ZAT
 Gejala yang muncul saat menghentikan
penggunaan zat
 RELAPS
 Kambuh kembali setelah mengalami abstinensia
Tingkat pemakaian Napza
 Coba-coba : memenuhi rasa ingin tahu
 Rekreasi : senang-senang
 Situasional : pada keadaan tertentu
 Abuse : penyalahgunaan
 Dependence : ketergantungan
 Addiction : kecanduan
Memahami adiksi sebagai gangguan otak
SINDROM KETERGANTUNGAN

 Keinginan & dorongan yg kuat (kompulsi)


 Sulit mengendalikan perilaku
menggunakan zat
 Keadaan putus zat
 Adanya toleransi
 Mengabaikan kesenangan atau minat
lain
 Tetap menggunakan walaupun sadar
akan kerugiannya
KEADAAN PUTUS ZAT
(withdrawal)
 Merupakan salah satu indikator dari
ketergantungan
 Gejala fisik bervariasi sesuai zat yang
digunakan
 Gangguan psikologis (anxietas, depresi
dan gangguan tidur)
 Khas: gejala putus zat mereda dg
meneruskan penggunaan zat
INTOKSIKASI
 Sering dikaitkan dg dosis yang digunakan
(dose-dependent) atau kondisi organik
yang mendasari (mis. Insuf ginjal/hati)
 Perubahan perilaku maladaptif karena
efek zat pada SSP
 Gejala bukan karena kondisi medis umum
Stahl 4th edition
• GOL A
Kadar etanol 1-5%
(bir)
• GOL B
Kadar etanol 5-20%
(wine)
• GOL C
Kadar etanol 20-55%
(whisky)
ALKOHOL
 INTOKSIKASI: euforia, cadel, nistagmus,
ataksia, bradikardia, hipotensi, kejang,
koma.
 WITHDRAWAL: halusinasi, gemetar,
kejang, keluhan GI tract, muka & mata
merah, hipertensi, delirium tremens
 Gangguan fisik: radang-kanker hepar,
gastritis, gg vaskuler dll
 Gangguan mental: depresi sampai
skizofrenia
 Gangguan lain
Delirium Tremens
 Kondisi putus alkohol pd pengguna dg
ketergantungan berat dan lama.
 Prodromal: insomnia, gemetar &
ketakutan
 Dapat didahului kejang setelah putus zat
 TRIAS klasik:
 Kesadaran berkabut/kebingungan
 Halusinasi & ilusi yang hidup (vivid)
 Tremor berat
Gangguan amnesia karena alkohol

Ensefalopati Wernicke Sindrom Korsakof


 Sindrom akut krn  Kondisi kronik krn
defisiensi thiamin defisiensi thiamin
 Nistagmus, ataksia  Amnesia
& global confusion retrograde &
anterograde
 Farmakoterapi untuk alkohol
 Disulfiram (antabuse) 25-500 mg,
menyebabkan rasa tidak nyaman bila
minum alkohol
 Naltrekson 50 mg menurunkan keinginan
untuk minum
 Acamprosate (campral) untuk yg telah
abstinen (mekanisme blm jelas,
kemungkinan kontrol kerja inhibisi & eksitasi)
OPIOID
OPIOID
 Sangat kuat potensi ketergantungannya
 Termasuk: morfin, petidin, heroin, metadon,
kodein.
 Intoksikasi
 Depres SSP, meningkatkan motilitas GIT, depres
nafas, analgesia, nausea & vomit, bicara
kurang jelas, hipotensi, bradikardi, konstriksi pupil
pinpoint pupil, kejang (overdose)
 Psikomotor retardasi, menurunnya atensi dan
memori
 Withdrawal
 Mood disforik, insomnia
 Nausea & vomiting, diare
 Nyeri otot & demam
 Lakrimasi atau rhinorea
 Dilatasi pupil, berkeringat & piloereksi
 DAMPAK
 PROBLEM FISIK
 abseskulit s/d septikemia, emboli, hepatitis,
HIV-AIDS
 PROBLEM MENTAL
 Gejala withdrawal menyebabkan perilaku
agresif, suicide, depresi s/d skizofrenia
 PROBLEM SOSIAL
 Ggperilaku antisosial, rumah tangga s/d
masyarakat, kriminalitas
 KEMATIAN - OD
GANJA
GANJA
 2-3juta org menghisap ganja di Indonesia
 Efek muncul dlm hitungan menit,
puncaknya 30 mt-2/4 jam

DAMPAK
 PROBLEM FISIK
 Gg sistem reproduksi, sistem pernafasan,
carcinogenic agent, kardiovaskuler, saraf
 PROBLEM MENTAL
 Ggmemori s/d kesulitan belajar, sindrom
amotivasional, depresi dll
 PROBLEM SOSIAL
 Kenakalan remaja sampai masalah hukum
KOKAIN
KOKAIN

 Jenis stimulan yang kurang populer di


Indonesia
 Sering digunakan melalui snorting
DAMPAK
 PROBLEM FISIK
 Terkait cara penggunaan
 PROBLEM MENTAL
 Terkait sindrom ketergantungan
 PROBLEM SOSIAL
 Pekerjaan, finansial, problem hukum
AMFETAMIN
ATS (Amphetamine Type Stimulants)
Extacy (MDMA, 3,4 methylene dioxy methampetamine) &
Shabu (methampetamine

Intoksikasi Gejala Putus Zat


 Takikardi  Kecemasan
 Gemetar
 Dilatasi pupil
 Mood disforik
 Penurunan / peningkatan
 Letargi
tek. darah
 Fatigue
 Berkeringat atau mengigil
 Mimpi yang
 Mual atau muntah menakutkan
 Penurunan berat badan  Nyeri kepala

 Agitasi / retardasi  Berkeringat banyak


psikomotor  Kram otot dan lambung
 Rasa lapar yang tidak
 Kelemahan otot, nyeri
pernah kenyang
dada, aritmia jantung
Konfusi, kejang, koma
DAMPAK
 PROBLEM FISIK
 Malnutrisi,
kehilangan nafsu makan,
peningkatan denyut jantung dll
 PROBLEM MENTAL
 Perilaku agresif, paranoid, gg tidur, halusinasi
 PROBLEM SOSIAL
 Pekerjaan, finanssial, problem hukum
BENZODIAZEPIN
 Wabah penyalahgunaan th 1970-1980
 Benzo, lekso, rohip, koplo, nipam, dll
Jenis lain

Magic Mushroom

Lysergic Acid Diethylamide (LSD)


 Kondisi gangguan psikiatri sulit dievaluasi
saat pasien masih menggunakan zat
(apakah merupakan penyebab atau
akibatnya)
 Sering dihubungkan dg gg kepribadian
antisosial, borderline dan narsisistik.
 Depresi, cemas atau psikotik sering
diobati sendiri oleh pengguna narkoba.
ZAT LAMA DETEKSI DALAM URIN
Alcohol 7-12 jam
Amphetamine 48 jam
Benzodiazepine 3 hari
Cocain 6-8 jam, kdg sampai 4 hari
Heroin 36-72 jam
Marijuana 3 hari-4 minggu (tgt
(tetrahydrocanabinol) penggunaan)
Methadone 3 hari
Morphine 48-72 jam
Cold turkey
Detoksifikasi

Prinsip penatalaksanaan
ICU

Terapi substitusi
Maintenance
Terapi simtomatik

Therapeutic
community

Rehabilitasi Panti rehabilitasi

Pertemuan klp,
Narcotic Anonymous
Penatalaksanaan
Stop
Intoxication Fluid balance
thyamin
Alcohol
Diazepam
Withdrawal Lorazepam
diazepoxide
penatalaksanaan

Stop opioid
Intoxication Narcan/nalokson
Naltrexone
Opioid
Simtomatik th
Withdrawal Th substitusi
Cold turkey
Stop Amp
Intoxication haloperidol
trifluoperazine
Amfetamine
fluoxetine
Withdrawal imipramine
simtomatis
Program Terapi
Rumatan Metadon

 Khusus untuk terapi


substitusi pengguna
opioid
 Merupakan opioid
sintetik
 Dalam bentuk cairan
"Adiksi napza, adalah
gangguan jiwa yang
disebabkan
gangguan otak
yang menimbulkan
perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai