NURAINI WULANDARI
PO71241180030
D-IV KEBIDANAN / II
1. PENGERTIAN DOKUMENTASI
• Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik
yang berbentuk tulisan maupun rekaman lainnya seperti dengan pita seperti
dengan pita suara/cassette, video film, gambar dan foto (Suyono Trino, 2).
• Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data
atau fakta yang bermakna dalam pelakasanaan kegiatan ( Peter Sali, 3 ).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah surat yang tertulis/tercetak
yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan ( seperti akta kelahiran, surat
nikah, surat perjanjian dan sabagainya ). Dokumen dalam bahasa inggris
berarti satu atau lebih lembar kertas resmi (official) dengan tulisan di
atasnya. Secaraumum dokumentasi dapat diarikan sebagai suatu catatan
otentik atau semua surat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum.
2. MANFAAT CATATAN DOKUMENTASI
1. Aspek Administrasi
STANDAR
KOMUNIKASI DOKUMENTASI
PROSES ASUHAN
KEPERAWATAN
( KEBIDANAN )
1. POR ( Problem Oriental Record )
2. SOR ( Source Oriented Record )
3. CBE ( Charting By Exeption )
4. KARDEKS DAN KOMPUTER
1. Keterampilan komunikasi tertulis
Komunikasi dilskukan dua cara :
a. Pencatatan ( recording )
b. Pelalaporan
2. Keterampilan dokumentasi dalam proses asuhan kebidanan
merupakan bukti tertulis penerapan manajemen kebidanan
3. Standar dokumentasi
Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas
dan kuantitas dokumentasi yang dipertimbangkan secara adekuat
dalam situasi tertentu
4. PRINSIP TEKHNIK DOKUMENTASI
1. prinsip pencatatan
a. Ditinjau dari isi
1. mempunyai nilai administrasi
2. mempunyai nilai hukum
3. Mempunyai nilai ekonomi
4. Mempunyai nilai edukasi
5. Mempunyai nilai penelitian
1. SIMPLICITY ( kesederhanaan )
Pendokumentasian menggunakan kata kata yang sederhana,
mudah dibaca, dimengertidan perlu dihindari istilah yang dibuat buat
sehingga mudah dibaca
2. Conservatism ( akurat )
Dokumentasi harus benar benar akurat yaitu didasari oleh
informasi dari kata yang dikumpulkan. Dengan demikian jelas bahwa
data tersebut berasal dari pasien, sehingga dapat dihindari kesimpulan
yangn tidak akurat. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama
jelas pemberi asuhan
3. Kesabaran
Gunakan kesabaran dalam pembuatan dokumentasi dengan
meluangkan waktu untuk memeriksa kebenaran terhadap data pasien
yang telah ataau sedang diperiksa.
4. Precision ( ketepatan )
Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang
sangat diperlukan. Untuk memperoleh ketepatan perlu menggunakan
teknologi yang tinggi seperti menilai gambaran klinis dari pasien,
laboraturium dan pemeriksaan tambahan
5. Irrefutability ( jelas dan objektif )
Dokumentasi memerlukan kejelasan dan objektivitas dari data data
yang ada, bukan data samara yang dapat menimbulkan kerancuan
6. Confidentiality ( rahasia )
Informasi yang didapat dari pasien didokumentasikan dan petugas
wajjib menjaga atau melindungi rahasia pasien yang bersangkutan
7. Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian dipindahkan secara
lengkap ( dengan nama dan identifikasi yang jelas ) tidak mencatat
tindakan yang belum dilaksanakan
8. Hasil observasi atau perubahan yang nyata dan harus segera dicatat
9. Selalu tulis nama jelas dan jam serta tanggal tindakan dilaksanakan
8. ASPEK LEGAL DOKUMENTASI
Aspek legal dalam pendokumentasian ada 2 type tindakan legal :