Anda di halaman 1dari 99

Pengertian Konflik

Filly Fikriyati Azki


1510711018
 Istilah “konflik” secara etimologis berasal dari
bahasa Latin “con” yang berarti bersama dan
“fligere” yang berarti benturan atau tabrakan.
 Konflik artinya percekcokan, perselisihan dan
pertentangan. Sedangkan konflik sosial yaitu
pertentangan antar anggota atau masyarakat
yang bersifat menyeluruh dikehidupan
 Dalam pengertian lain, konflik adalah merupakan
suatu proses sosial yang berlangsung dengan
melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok
yang saling menantang dengan ancaman
kekerasan
Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa konflik adalah percekcokan,
perselisihan dan pertentangan yang terjadi
antar anggota atau masyarakat dengan tujuan
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
dengan cara saling menantang dengan
ancaman kekerasan.
sumber
• Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hal.587.
• Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar
Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan
Pemecahannya (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011), hal 345.
• J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi
Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2005), hal 68.
penyebab konflik

clara atika cahyani


1510711017
faktor manusia
Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya
kepemimpinannya, Personil yang mempertahankan peraturan-
peraturan secara kaku, dan timbul karena ciri-ciri kepriba-dian
individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap
fanatik, dan sikap oto
faktor organisasi
•Persaingan dalam menggunakan sumberdaya. Apabila
sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya
terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam
penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar
unit/departemen dalam suatu organisasi.
• Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi. Tiap-tiap unit dalam
organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya.
Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut.
Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah
dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi
menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan
perusahaan.
• Interdependensi Tugas. Konflik terjadi karena adanya saling
ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok
lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena
menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
• Perbedaan Nilai dan Persepsi. Suatu kelompok tertentu
mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat
perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda
memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang
cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior
mendapat tugas yang ringan dan sederhana
• Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu
unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan
status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap
sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status
hirarki organisasi.
• Hambatan Komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam
perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan
dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.
• Kekaburan Yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas
aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang
tindih.
KATEGORI KONFLIK

Sekar Novianti 1510711004


Diva Intan Purnamasari 1510711026
KATEGORI KONFLIK

Menurut James A.F. Stoner dan


Charles Wankel dikenal ada
lima jenis konflik yaitu konflik
intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik antar
individu dan kelompok, konflik
antar kelompok dan konflik
antar organisasi
KONFLIK Ada tiga macam bentuk konflik
INTRAPERSONAL intrapersonal yaitu :
• a. Konflik pendekatan-pendekatan,
contohnya orang yang dihadapkan
Konflik intrapersonal adalah pada dua pilihan yang sama-sama
menarik.
konflik seseorang dengan
dirinya sendiri. Konflik terjadi • b. Konflik pendekatan –
penghindaran, contohnya orang yang
bila pada waktu yang sama dihadapkan pada satu hal yang
seseorang memiliki dua mempunyai nilai positif dan negatif
keinginan yang tidak mungkin sekaligus.
dipenuhi sekaligus. Kalau • c. Konflik penghindaran-
konflik dibiarkan maka akan penghindaran, contohnya orang yang
dihadapkan pada dua pilihan yang
menimbulkan keadaan yang
sama menyulitkan.
tidak menyenangkan.
KONFLIK
INTERPERSONAL Hal ini seringkali berhubungan
Konflik Interpersonal adalah dengan cara individu menghadapi
pertentangan antar seseorang dengan tekanan-tekanan untuk mencapai
orang lain karena pertentengan konformitas, yang ditekankan
kepentingan atau keinginan. kepada mereka oleh kelompok kerja
Konflik interpersonal ini merupakan mereka. Sebagai contoh dapat
suatu dinamika yang amat penting dikatakan bahwa seseorang individu
dalam perilaku organisasi. Karena dapat dihukum oleh kelompok
konflik semacam ini akan melibatkan kerjanya karena ia tidak dapat
beberapa peranan dari beberapa mencapai norma-norma
anggota organisasi yang tidak bisa produktivitas kelompok dimana ia
tidak akan mempngaruhi proses berada.
pencapaian tujuan organisasi tersebut.
KONFLIK ANTAR INDIVIDU
DAN KELOMPOK
KONFLIK ANTAR
Konflik ini merupakan tipe ORGANISASI
konflik yang banyak terjadi di
konflik ini biasanya disebut dengan
dalam organisasi-organisasi.
persaingan.Konflik ini berdasarkan
Konflik antar lini dan staf,
pengalaman ternyata telah
pekerja dan pekerja –
menyebabkan timbulnya
manajemen merupakan dua
pengembangan produk-produk
macam bidang konflik antar
baru, teknologi baru dan servis
kelompok.
baru, harga lebih rendah dan
pemanfaatan sumber daya secara
lebih efisien.
KONFLIK ANTAR
KELOMPOK
KONFLIK LATEN
NOVIA
PENGERTIAN
Konflik laten adalah suatu keadaan yang didalamnya
terdapat banyak persoalan, sifatnya tersembunyi dan perlu
diangkat kepermukaan agar bisa ditangani.
Konflik laten biasanya terjadi terus menerus (laten) dalam
suatu organisasi
CONTOH
Kondisi tentang keterbtasan staf dan perubahan yang cepat.
Kondisi tersebut memicu pada ketidak stabilan suatu
organisasi dan kualitas produksi, meskipun konflik yang ada
kadang tidak tempak secara nyata atau tidak pernah terjadi
FELT KONFLIK
Indah Agustin Pratiwi
1510711009
Pengertian
• Felt konflik merupakan tahap dimana konflik tidak hanya sekedar
dipandang atau dianggap ada, tetapi sudah benar - benar dirasakan
dan dikenali keberadaannya
• Apabila individu terlibat secara emosional, dan mereka merasa
cemas, tegang, frustasi atau muncul sikap bermusuhan, maka konflik
berubah menjadi konflik yang dirasakan
Konflik Yang Mungkin Muncul di
Ruangan

Disusun Oleh :
Realita chintami 1510711039
1. Perilaku Menentang, sebagai bentuk dari ancaman terhadap
suatu dialog rasional, dapat menimbulkan gangguan protocol
penerimaan untuk interaksi dengan orang lain, berupa verbal
dan nonverbal.
Contoh perilaku menentang, seperti menolak, menggerutu,
kepatuhan semu, dan atau menolak untuk berpartisipasi.
2. Stress, juga menyebabkan konflik. Stress timbul disebabkan
oleh banyaknya stressor dalam lingkungan kerja. Kondisi stress
dapat menyebabkan adanya tekakan mental pada seseorang
bila bersinggungan padasedikit saja masalah dapat memicu
terjadinya konflik
3. Kondisi ruangan, terlalu sempit atau tidak kondusif dalam
melalukan kegiatan rutin. Sehingga mudah terjdi konflk, baik
antar pengunjung pasien di ruangn yang sempit atau hubungan
moton di dalam lingkungan tersebut.
4. Penyebab lainnya, diakibatkan oleh adanya perbedaan nilai dan
keyakinan antara tim kesehatan atau antara tim kesehatan
dengan keluarga pasien. Seperti terjadinya eksldusifisme, yaitu
pemikiran kelompok tertentu memiliki kemampuan yang lebih
dibandingkan kelompok lainnya.
5. Kewenangan, antara dokter dan perawat yang berlebihan, dan
tidak saling mengindahkan usulan-usulan. Contoh : Adanya
jarak yang jauh antara dokter dan perawat dapat
memperlambat penyembuhan pasien, mungkin disebabkan
oleh keengganan perawat menyampaikan perkembangan
pasien dan sifat ketus dokter kepada perawat yang
menyebabkan terjadinya keengganan.
6. Peran ganda, seorang perawat yang berperan lebih dan satu
peran hampir pada waktu yang bersamaan, masih merupakan
fenomena jamak dalam pelayanan tatanan kesehatan baik
komunitas maupun rumah sakit, sehingga terjadi kebingungan
dalam mendahulukan penyelesaian dan kegagalan tanggung
jawab serta tanggung gugat untuk suatu tugas pada individu
atau kelompok.
7. Kekurangan sumber daya inisiasi, merupakan penyebab
absolute terjadinya konflik. Contohnya, persaingan yang
berorientasi pada uang (money orientated) dalam
memperebutkan klien, jabatan atau kedudukan.
8. Perubahan, Perubahan yang terjadi cepat atau lambat
dapat menyebabkan terjadinya konflik. Terjadi pada individu
yang tidak siap perubahan atau sebaliknya yang sangat
menginginkan perubahan.
9. Komunikasi. Penyampain informasi yang tidak seimbang dapat
merusak tatanan organisasi maupun suatu hubungan.
Penggunaan bahan dan media yang tidak efektif akan
menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial maupun konflik
yang merusak.
RESOLUSI
KONFLIK
ANDAL IZAH RABANI
1510711011
Conflict Process
Suatu penyelesaian
Konflik yang terjadi karena masalah dengan cara m
adanya sesuatu yang emuaskan semua ora
dirasakan sebagai ng yang terlibat di dal
Laten ancaman & ketakutan. Nampak
amnya dgn prinsip After
“win-win solution” Math

Situasi yang berpotensi memu


nculkan konflik, tapi Reso Konflik yang terjadi
Felt Konflik yang sengaja akibat tidak terselesaikan
dalam kenyataannya bisa ter dimunculkan untuk dicari lusi
jadi/ tidak terjadi dan nya konflik yang pertama
solusinya dengan . Konflik ini akan menjadi
belum dirasakan mencari penyelesaian k masalah besar jika
onflik tidak segera di atasi
KONFLIK
AFTERMATH
VINA NIRMALASARI
1510711020
KONFLIK AFTERMATH
 Konflik yang terjadi karena tidak terselesaikannya konflik
yang lama
 Konflik ini akan menjadi konflik besar atau utama jika tidak
langsung ditangani
KUADRAN MANAJEMEN KONFLIK Wina Rizky 1510711012
( KALAH-KALAH)
KUADRAN KALAH-KALAH (MENGHINDARI
KONFLIK)
Kuadran ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan
menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang
timbul. Bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak
sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan
kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut.
Cara ini sebenarnya hanya bisa dilakukan untuk potensi
konflik yang ringan dan tidak terlalu penting.
Sumber :
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/manajemenkonflik.pdf
KUADRAN MENANG-KALAH Nama : Ariani Putri Dewi

(PERSAINGAN) NIM : 1510711002


Kuadran ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik
dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan
atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik
tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak
yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan
berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau
kompetisi diantara kedua pihak.
Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak
mengenakkan bagi pihak yang terpaksa harus berada dalam
posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam
keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat
dan tegas.
MANAJEMEN KONFLIK KALAH-MENANG

DEWI PURNAMA SARI


1510711028
KUADRAN KALAH-MENANG (LOSE-WIN STRATEGY) /
MENGAKOMODASI
 Dalam strategi kalah menang menekankan adanya salah satu pihak yang
sedang berselisih mengalami kekalahan tetapi yang lainnya memperoleh
kemenangan.
 kuadran ketiga yaitu kita kalah–mereka menang ini berarti kita berada
dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya
ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar.
Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat
dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan
BERIKUT BEBRAAPA CARA STRATEGI KALAH-MENANG YANG DUGUNAKAN UNTUK MENYELSAIKAN
KONFLIK MENURUT WIJONO :

1. Melarikan diri
Maksudnya Proses menyelesaikan konflik antara dua atau lebih antara
pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task
independence)
2. Taktik damai dan penghalusan
Adalah dengan melakukan tindakan pendamaian dengan pihak lawan untuk
mengindari terjadinya konfrontasi pada kekaburan dan perbedaan dalam
batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity)
3. Bujukan
Adalah dengan membujuk pihak untuk mengubah posisinya untuk
mempertimbangkan informasi- informasi yang faktual dan relevan dengan
konflik. Dikarenakan adanya rintangan dalama komunikasi (communication
barriers)
4. Taktik tekanan dan paksaan
Adalah dengan cara menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan
kekuatan (power) melalui sikap otoriter kerena dipengaruhui oleh siat-sifat
individu (individual traits)
5. Taktik yang dominan pada tawar-menawar
Tawar menawar dan pertukaran persetujuan sehingga
terciptalah suatu kompromi yang dapat diterima oleh kedua
belah pihak, guna menyekesaikan konflik yang berkaitan
dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition
for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Kuadran Manajemen Konflik
( Menang- Menang )

SRI CHOIRILLAILY
1510711001
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik
kolaborasi atau bekerja sama.
Tujuannya mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian
melalui kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang
bertikai
Proses ini biasanya paling lama memakan waktu karena harus
dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di
kedua ujung ekstrim satu sama lain.
Proses ini memerlukan komitmen untuk menyelesaikannya dan
dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh.
Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-
masing pihak memahami dengan sepenuh keinginan atau tuntutan
pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari
titik temu kedua kepentingan tersebut.
Strategi penyelesaian konflik
Citra restu m
1510711014
Kompromi dan negosiasi
• Kompromi merupakan upaya untuk memperoleh kesepakatan
di antara dua pihak yang saling berbeda pendapat atau pihak yang
berselisih paham. Kompromi juga dapat dikatakan
sebagai konsep untuk mendapat kesepakatan
melalui komunikasi.Kompromi dilakukan agar perbedaan
pendapat atau silang pendapat dapat terselesaikan dengan
pembuatan kesepakatan baru.
• Kesepakan baru dalam kompromi adalah kesepakatan yang
dianggap saling menguntungkan kedua belah pihak atau tidak ada
satu pihak yang dirugikan dengan kesepakatan yang
dihasilkan. Mereka yang berupaya dalam membuat kesepakan
dalam kompromi menurukan idealisme masing-masing sehingga
tercapai kompromi.Kompromi juga dapat dikatakan
sebagai jalan tengan untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
• Strategi Kompromi atau Negoisasi Masing-masing memberikan
dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan dan saling
member serta menerima, serta meminimalkan kekurangan semua
pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Strategi Penyelesaian Konflik : Kompetisi

Astari Savitri
1510711010
Kompetisi
• Merupakan penyelesaian konflik yang menggambarkan satu
pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain.
• Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose
orientation.
• Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy),
menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik
mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh
kemenangan.
• Gunakan strategi ini jika anda percaya bahwa anda memiliki
lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang
lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-
nilai anda.
• Strategi ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi
merupakan strategi yang penting untuk alasan-alasan
keamanan
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK:
AKOMODASI
HARIS RAFIUDDIN P
1510711025
BEKERJA SAMA/ AKOMODASI

- Satu pihak berkorban sehingga pihak lainnya


menang.
- Satu pihak mengumpulkan IOU dari pihak lain
sehingga bis adigunakan di lain waktu.
- Konflik tidak terlalu bernilai tinggi.
Penyelesaian Konflik: Smoothing

Rosiana
1510711016
• Adalah tekhnik yang menekankan kesamaan
dari kelompok yang bertentangan dan
menghaluskan perbedaan diantara mereka.
• Pada tekhnik ini individu atau kelompok yang
bertentangan berupaya mencapai kebersamaan dari
pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan
intropeksi diri.
• Strategi ini bisa diterapkan pada konflik yang
ringan, untuk konflik besar tidak dapat
digunakan. Karena sifat dari strategi ini hanya
bersifat sementara
*
AFIF
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika
potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang
akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi
yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk
menenangkan diri.

*
Pranesti Audiana A 1510711024
• Negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk
mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki
kepentingan yang berbeda. Proses interaksi dan komunikasi yang
dinamis dan beraneka ragam, mengandung seni dan penuh rahasia,
untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap menguntungkan para
pihak
• Menurut Smeltzer (1991) mengidentifikasikan dua tipe dasar
negosiasi, yakni kooperatif (setiap orang menang) dan kompetitif
(hanya satu orang yang menang). Satu hal yang penting dalam
negosiasi adalah apakah salah satu atau kedua belah pihak
menghendaki adanya perubahan hubungan yang berlangsung dengan
meningkatkan hubungan yang lebih baik. Jika kedua pihak
menghendaki perbaikan hubungan maka akan timbul tipe kooperatif.
Tapi jika salah satunya tidak menghendaki maka akan timbul
kompetitif.
• negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi,
negosiasi juga dapat diartikan sebagai suatu pendekatan kompetitif.
Negosiasi sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika
digunakan sebagai strategi menyelesaikan konflik. Selama negosiasi
berlangsung berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih
menekankan waktu mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara
keduanya (Nursalam, 2011).
• Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju
untuk memulai proses negosiasi, yaitu: masalah harus dinegosiasikan,
negosiator harus tertarik pada “take and give”selama proses
negosiasi dan mereka harus saling percaya (Nursalam, 2011).
Karakteristik Negosiasi
Sofiya Rahmawati
1510711005
Senantiasa melibatkan orang-baik sebagai
individual, perwakilan organisasi atau perusahaan,
sendiri atau dalam kelompok.
Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya
mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal
sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi.
Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu, baik
berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar
menukar (barter).
Hampir selalu berbentuk tatap muka yang
menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun
ekspresi wajah.
Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal dimasa depan
atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi.
Akhir dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang
diambil oleh kedua belah pihak meskipun kesepakatan
itu misalnya, kedua belah pihak sepakat untuk tidak
bersepakat.
LANGKAH NEGOSIASI
ADE FATHUR RIDHOI
1510711015
PERSIAPAN
Persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.Mengumpulkan informasi
2.Menetapkan sasaran
3.Menentukan prioritas
4.Menelusuri tentang pihak lawan dan kasusnya
5.Mengembangkan suatu strategi negosiasi
6.Mengetahui keterikatan atau batasan mandat yang diberikan
kepada Anda
7.Mempertimbangkan konsekuensi kagagalan
1. Mengumpulkan Informasi, mencakup :
• Prosedur yang disetujui untuk menyelesaikan perselisihan
• Keabsahan suatu tuntutan berdasarkan hukum
• Implikasi biaya dari konsesi-konsesi yang dibuat
• Dampak sosial dari konsesi-konsesi yang dibuat
• Hasil-hasil yang pernah dicapai sebelumnya berdasarkan tuntutan yang sama
• Situasi kompetitif eksternal
• Pengupahan dan kondisi di tempat kerja atau perusahaan serta lokasi lainnya
• Indikator seperti inflasi, produktivitas, pertumbuhan industri dan profitabilitas
perusahaan
2. Menetapkan Sasaran
Hal ini meliputi:
– Mengetahui mengapa Anda ingin bernegosiasi dan apa yang dibahas
dalam negosiasi tersebut
– membedakan antara sasaran yang dapat diterapkan pada semua
situasi dan sasaran yang dapat diterapkan pada negosiasi individual
– masing-masing pihak mempertimbangkan tiga posisi untuk setiap
negosiasi, yaitu:-
• posisi ideal
• posisi target
• posisi resistan / lawan
 Posisi ideal adalah hasil terbaik yang dapat dicapai oleh suatu pihak yang
bernegosiasi. Bagi sebuah serikat pekerja hal ini merepresentasikan
tuntutan pembukanya. Bagi seorang pengusaha hal ini merepresentasikan
penawaran pembukanya.

 Posisi target merepresentasikan hasil apa yang diharapkan oleh suatu pihak
yang bernegosiasi. Hal ini adalah posisi cadangan jika posisi ideal tidak
dapat tercapai.

 Posisi resistan / lawan merepresentasikan garis bawah atau titilk bawah


yang sama sekali diharapkan oleh suatu pihak yang bernegosiasi.
3. Menentukan prioritas
Menentukan prioritas berarti memutuskan:
– Sasaran apa saja yang paling penting dan harus dicapai
– Masalah-masalah / issue yang kurang begitu penting yang mungkin
dapat diangkat dan menjadi konsesi.
– Urutan konsesi yang mungkin dapat dibuat dalam negosi
4. Menginvestigasi tentang Pihak Lawan dan
Kasusnya
Investigasi atau penelusuran tentang pihak lawan ini meliputi:
– Mempertimbangkan sasaran dan prioritas yang mungkin diambil oleh pihak lawan
– Mempersiapkan tanggapan atas pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pihak lawan
– Memperkirakan kemungkinan komposisi tim negosiasi pihak lawan
– Mengidentifikasi siapa pembuat keputusan utama di dalam tim pihak lawan
– Memperkirakan gaya atau cara negosiasi yang mungkin digunakan oleh pihak lawan
– Mengidentifikasikan asumsi Anda mengenai kasus pihak lawan dan mencari tahu tentang
keabsahannya
5. Mengembangkan Suatu Strategi Negosiasi
Pengembangan strategi negosiasi mencakup:
– Persuasi sebelum negosiasi jika perlu (misalnya dengan menyebarkan
beberapa informasi terpilih sebelum negosiasi berlangsung)
– Menentukan taktik dan gaya yang akan digunakan selama negosiasi
– Menentukan kapan harus bersikap persuasif dan kapan harus
bersikap kompromis
– Menentukan kapan harus bersikap kompetitif dan kapan harus
bersikap kooperatif / bekerja sama
– Menentukan siapa yang harus terlibat dan pembagian tugas dalam
kelompok / tim negosiasi
– Memilih tim negosiasi Anda berdasarkan:
• Kualitas pribadi dan kemampuan negosiasi
• Wawasan dan pengetahuan
• Kemampuan bekerja dalam kelompok
• Peran dalam negosiasi, seperti ketua tim, pencatat atau pendengar
– Mengidentifikasi elemen-elemen dalam posisi pihak lawan yang
mungkin dapat dijadikan konsesi
– Menetukan tempat negosiasi; di wilayah Anda, wilayah pihak lawan
atau suatu wilayah netral.
– Mengalokasikan waktu yang cukup untuk negosiasi
6. Mengetahui Keterikatan atau Batasan Mandat yang
Diberikan kepada Anda
Hal ini mencakup:
– Memastikan bahwa Anda benar-benar memahami kebijakan
mengenai mandat kepada Anda yang berlaku pada saat itu
– Mengetahui kapan negosiasi harus ditangguhkan sehingga ada
kesempatan untuk berkonsultasi dengan para anggota
– Memahami bahwa beberapa negosiator memiliki otoritas yang tidak
terbatas
7. Mempertimbangkan Konsekuensi Kegagalan
Hal ini mencakup:
– Memikirkan pilihan-pilihan yang ada jika negosiasi gagal
– Mempertimbangkan apakah lebih baik membuat konsesi lebih
banyak lagi atau membiarkan konflik yang terjadi diselesaikan oleh
pihak ketiga.
Heron, Robert & Caroline Vandenabeele. Negosiasi Efektif:
Sebuah Panduan Praktis. International Labour Organization
(ILO). Friedrich-Ebert-Stiftung (FES)Perwakilan Indonesia:
Bangkok
Memulai proses negosiasi
TRI PUJI LESTARI
1510711031
Memulai proses negosiasi

Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan


(proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita.Yang perlu diperhatikan
dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut adalah:

a.Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai


pembicaraan pada materi pokok negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda
secara jelas, singkat dan penuh percaya diri;
c.Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan
untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam
negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak.
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda
akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll
give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas
apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari
apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi
adalah mendengarkan dengan efektif apa yang
ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain.
Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan
teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana
mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah
pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata
dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang
relaks namun penuh perhatian.
ZONA TAWAR (NEGOSIASI)
Nadha Nisrina (1510711019)
Zona Tawar Menawar (The Bergainning Zone)

• Dari proses inti dalam negosi, yaitu proses tawar menawar. TBZ adalah suatu
wilayah ruang yang dibatasi oleh penawaran pihak penjual (seller's opening
price)dan tawaran awal oleh pembeli (buyer's opening offer).
• Diantara dua titik tersebut terdapat buyer's ideal offer, buyer's realistic price
dan buyer's highest price pada sisi pembeli dan seller's ideal price, seller's
realistic price dan seller's lowest price pada sisi penjual.
Lanjutan
• Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam
wilayah yang disebut final offer zone yang dibatasi oleh seller's realistic price
dengan buyer's realistic price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat
overlap antara penjual dan pembeli dalam wilayah final offer zone.
Membangun Kesepakatan
• Babak terakhir dalam negosiasi adalah membangun kesepatakatan dan
menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakan biasanya kedua belah pihak
melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan telah dicapai dan
kedua belah pihak berkomitmen untuk melaksanakannya.
Sumber
• https://books.google.co.id/books?id=O-
M8DwAAQBAJ&pg=PA171&dq=zona+tawar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwijsp
eMn8XaAhUYTo8KHdfWA8sQuwUIPDAG#v=onepage&q=zona%20tawar&f=f
alse
• Terimakasih Semoga Bermanfaat :)
MEMBANGUN
KESEPAKATAN DALAM
NEGOSIASI

Savira Alicia
Suatu negosiasi dapat berakhir dengan berbagai
kemungkinan. Antara lain, negosiasi berhasil, negosiasi gagal,
negosiasi ditunda, negosiasi dead-lock, para pihak walk-out, dan
lainnya. Apabila negosiasi berhasil, direkomendasikan untuk
membuat semacam memorandum of understanding (MoU) untuk
keperluan para pihak menekan pihak lainnya untuk menjalankan
kesepakatan hasil negosiasi (contract enforcement)
PENGERTIAN M.O.U

M.O.U secara umum merupakan suatu nota dimana masing-


masing pihak melakukan penandatanganan M.O.U sebagai suatu
pedoman awal tanda adanya suatu kesepahaman diantara mereka.
M.O.U sengaja dibuat dan tidak formal karena biasanya hanya
dilakukan di bawah tangan saja. M.O.U sengaja dibuat ringkas karena
pihak yang menandatangani M.O.U tersebut merupakan pihak-pihak
masih dalam negosiasi awal, akan tetapi daripada tidak ada ikatan apa-
apa maka dibuatlah M.O.U.
M.O.U sebenarnya tidak dikenal dalam hukum
konvensional kita, sehingga banyak yang mempertanyakan
bagaimana sesungguhnya kedudukan dari M.O.U itu sendiri,
apakah itu merupakan suatu kontrak atau hanya suatu dokumen
sederhana mengenai kesepahaman-kesepahaman yang terjadi
antar pihak.
CIRI-CIRI M.O.U

• Isinya ringkas, bahkan sering satu halaman saja


• Berisikan hal yang pokok saja
• Hanya berisikan pendahuluan saja, yang akan diikuti oleh perjanjian
lain yang lebih rinci.
• Mempunyai jangka waktu berlakunya, misalnya 1 bulan, 6 bulan atau
setahun.
• Apabila dalam jangka waktu tersebut tidak ditindaklanjuti dengan
penandatanganan suatu perjanjian yang lebih rinci, maka M.O.U
tersebut akan batal, kecuali diperpanjang dengan para pihak.
• Biasanya dibuat dalam bentuk di bawah tangan saja tanpa adanya
materai.
• Biasanya tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para
pihak untuk membuat suatu perjanjian yang lebih detil setelah
penandatanganan M.O.U

Anda mungkin juga menyukai