Anda di halaman 1dari 12

COSTING SYSTEMS AND COST

MANAGEMENT
Kelompok I
WAHYUDI PIALANTA GINTING S
177017098
Introduction
Costing Systems and Cost Management di rancang
untuk memantau biaya yang dikeluarkan oleh suatu
bisnis. Sistem ini desain untuk dapat menyediakan
informasi bagi manajemen untuk sebagai
pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan,
perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan
operasional mengenai pengadaan dan penggunaan
sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi/
Perusahaan.
Sistem manajemen biaya ini terdiri atas semua alat-alat,
teknik-teknik, dan metode-metode yang secara bersama-
sama membentuk suatu sistem manajemen biaya.
Macam – Macam Manajemen Biaya
• Biaya bahan Baku Langsung dan tidak Langsung.
Biaya bahan baku langsung (direct material cost)
adalah salah satu biaya bahan baku pada produk
atau objek lainnya (dikurangi diskon pembelian
tetapi ditambah beban angkut dan yang terkait).
Sedangkan, biaya bahan baku tidak langsung
(indirect material cost) merupakan salah satu
biaya dari bahan baku yang digunakan dalam
produksi tetapi bukan bagian dari produk yang
sudah jadi.
• Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak
Langsung. Biaya tenaga kerja langsung (direct
labor cost) meliputi tenaga kerja yang
digunakan untuk dapat menghasilkan produk
atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak
produktif yang normal dan tidak dapat
dihindari, seperti waktu istirahat dan solat.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect
labor cost) ini meliputi pengawasan,
pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan
penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga
kerja bagian kebersihan, waktu jeda,
pelatihan, dan kebersihan.
• Biaya Tidak Langsung Lainnya. biaya tidak langsung
lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan suatu
produk atau jasa. Antara lain adalah suatu biaya
fasilitas, peralatan yang digunakan untuk dapat
menghasilkan produk atau jasa, dan peralatan
pendukung lainnya. Semua biaya tidak langsung
tersebut biasanya digabungkan ke dalam suatu tempat
penampungan biaya yang disebut dengan overhead
atau disebut juga overhead pabrik (factory overhead).
• Kadang kala biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung yang dapat digabungkan menjadi
satu, sehingga disebut juga sebagai biaya utama (prime
cost). Sedangkan biaya konversi (conversion cost)
merupakan suatu gabungan dari biaya tenaga kerja
langsung dan overhead.
• Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Biaya tetap (fix
cost) merupakan salah satu bagian dari total
biaya yang tidak berubah meskipun output
berubah dalam rentang yang relevan. Sebaliknya,
biaya variabel merupakan suatu perubahan pada
total biaya yang dikaitkan dengan setiap
perubahan pada jumlah penggerak biaya. Biaya
tetap meliputi banyak biaya tidak langsung yang
tidak akan berubah karena unit yang diproduksi.
• Biaya per Unit dan Biaya Marginal. Biaya per unit
(unit cost) atau biasa disebut dengan biaya rata-
rata (average cost) merupakan total biaya
produksi dibagi jumlah unit output.
Proses Manajemen Biaya
• Plan cost management Merupakan suatu proses untuk menetapkan kebijakan,
prosedur, dan dokumentasi perencanaan, pengelolaan, pengeluaran, dan
pengendalian biaya proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah untuk dapat
membuat adanya penjagaan atau pemantawan dan pengarahan tentang
bagaimana biaya proyek akan dikelola sepanjang proyek dilaksanakan.
• Estimate cost Merupakan suatu perkiraan pengembangan sumber daya moneter
yang diperlukan untuk dapat melengkapi kegiatan proyek. Keakuratan perkiraan
suatu proyek akan meningkat selama proyek berlangsung melalui siklus hidup
proyek.
• Determine budget Merupakan suatu proses menggabungkan estimasi biaya
kegiatan individu atau paket pekerjaan untuk menetapkan cost baseline. Manfaat
utamanya untuk dapat menentukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang
dapat dipantau dan dikendalikan.
• Cost Control Merupakan salah satu proses pengendalian biaya termasuk dalam
monitoring kinerja pembiayaan, meyakinkan bahwa hanya suatu perubahan yang
tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi, memberikan informasi
pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula.
Manfaat Manajemen Biaya
• Perencanaan serta dapat mengendalikan suatu
organisasi.
• Peningkatan terhadap suatu pelacakkan biaya.
• Mengoptimalkan kinerja dari daur hidup suatu
produk.
• Dapat membuat sebuah keputusan.
• Manajemen investasi.
• Mengukur dari hasil kinerja.
• Medukung dalam otomasi beserta filosofi
pemanufakturan.
Tujuan Manajemen Biaya dalam
Bisnis
• Untuk dapat mengidentifikasi biaya aktivitas bisnis.
• Untuk bisa mengetahui tingkat efisiensi, efektivitas, serta
nilai ekonomi aktivitas bisnis.
• Membantu untuk menyempurnakan kinerja organisasi di
masa depan.
• Operasi fine-tuning untuk menghasilkan profitabilitas yang
lebih tinggi.
• Memutuskan di mana harus memangkas biaya jika terjadi
penurunan bisnis.
• Menyesuaikan biaya aktual yang terjadi dengan tingkat
biaya yang dianggarkan untuk tujuan kontrol.
• Membuat rencana strategis dan taktis untuk operasi di
masa depan.
Konsep Manajemen Biaya
• Konsep Nilai Tambah Adalah suatu konsep yang menjelaskan bahwa
perusahaan harus berusaha melaksanakan kegiatan yang bernilai tambah
dengan efisiensi bernilai sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas
yang tidak bernilai tambah.
• Konsep Akuntansi Aktivitas Adalah suatu proses pengumpulan dan
pelacakan kinerja keuangan dan operasional mengenai kegiatan signifikan
perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya
dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika
diperlukan. Activity-based costing (ABC) adalah suatu metodologi untuk
mengukur biaya dan kinerja aktivitas, sumber-sumber, dan obyek biaya.
• Konsep Biaya Target Adalah suatu biaya berbasis pasar yang dihitung
dengan menggunakan harga pasar yang diperlukan untuk mencapai
pangsa pasar yang ditentukan terlebih dahulu. Biaya target = Harga
pasar untuk dapat mencapai pangsa pasar – Laba diharapkan. Penentuan
biaya target adalah suatu alat manajemen untuk mengurangi biaya selama
daur hidup produk tertentu.
Elemen – Elemen Manajemen Biaya
• Lingkungan pemanufakturan maju.
• Just-in-time (JIT).
• Total quality management (TQM).
• Activity-based management (ABM).
• Akuntansi aktivitas (AA).
• Activity-based costing (ABC).
• Pengukuran kinerja.
• Manajemen Investas
Prinsip Manajemen Biaya
• Mengidentifikasikan biaya yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
• Melacak secara langsung biaya kegiatan tidak bernilai tambah.
• Melacak secara langsung biaya signifikan pada suatu tujuan pelaporan
biaya.
• Menentukan pusat biaya untuk setiap kelompok kegiatan homogeny.
• Meningkatkan keterlacakan biaya dengan menggunakan suatu system
ABC.
• Mengembangkan driver biaya untuk dapat menunjukkan sebab-akibat
kegiatan dan biaya.
• Mengumpulkan biaya daur hidup suatu produk.
• Membebankan biaya suatu teknologi.
• Membandingkan suatu biaya sesungguhnya dengan biaya target.
• Menggunakan suatu biaya efektif (cost-effective) untuk pengendalian
internal.

Anda mungkin juga menyukai