Anda di halaman 1dari 32

Smartcity as a Service

Membangun Kota Pintar secara Guyub


Oleh:
KOMINFO
Bambang Dwi Anggono
Direktur eGovernment Kementerian Kominfo RI

21 Agustus 2019
Dunia Sedang Berubah Drastis

GLOBALISASI
Tahapan Revolusi Industri Global

100 tahun 100 tahun 18 tahun


4 Kekuatan Super Dunia Modern yang mendorong Transformasi
berusaha global

Mobile Cloud IoT AI


Transformasi berusaha di era revolusi industri ke-4
Teknologi
+ Inovasi = Sukses
4.0
Mobile

Cloud

Perusahaan telekomunikasi Perusahaan Taxi yang tidak Media Massa dengan Wartawan

IoT + terbesar di dunia, namun tidak


memiliki BTS dan jaringan FO
ribuan Km
memiliki Taxi terbanyak di dunia (Setiap
pengguna adalah wartawan)

AI

Perusahaan bioskop yang tidak Tidak perlu menunggu pensiun Saat ini BANK punya teller
memiliki gedung bioskop dan modal besar untuk memiliki hampir sebanyak jumlah
toko besar nasabahnya
Revolusi Sosial 5.0

SIAPA YANG KITA LAYANI?


Generasi Milenial Indonesia
>2000 1981-2000 1971-1980 <1970

Sumber: KemenPPPA
Generasi Milenial dan Generazi Z
menjadi motor Revolusi Industri 4.0

Sumber: GlobalWebIndex
Digital di Indonesia 2019
Millenials kill everything new
• Golf makin tidak popular
Mobile •
• Tren Millenial: Mobil mengarah ke listrik, akibatnya:
– Bengkel kurang laku, karena
– Lebih menyukai olahraga penggunaan robot & system knock
yang praktis down
– Lebih suka belanja Cloud – Pom bensin akan musnah berlahan
online. Ke mall untuk – Parkir manual berganti meter
refreshing, nongkrong dispenser listrik
– Trend menunda • Industri berbasis fosil akan jauh berkurang
pernikahan, tinggal lebih • Rumah2 akan menghasilkan listrik mandiri
lama dengan Ortu IoT
• Industri kertas bagi perkantoran jauh
– Lebih suka naik berkurang, foto kertas mulai musnah
kendaraan umum • Gadget akan menggantikan fungsi dokter,
– Lebih suka pola kerja dosen, petugas loket dengan kecanggihan
AI
fleksibel waktu dan • Pengacara akan digantikan mesin serba
tempat. Kerja sambil tahu
wisata, senang2, dll • Peran biometric pada berbagai kepentingan
– Enggan pada ceremonial • Mobil makin cerdas, jalanan makin longgar
Sistem Listrik yang karena mass transportation
formalitas lebih efektif, • Perusahaan asuransi kurang diminati
efisien dan bersih karena keselamatan dijamin teknologi
Program Menuju 100 Kota Cerdas Indonesia
STRATEGI PENYELENGGARAAN
EKOSISTEM SMARTCITY/SMART-PROVINCE INDONESIA
Wawasan Dasar

Smartcity bukan Smartcity bukan


sekedar eGovt sekedar brand

Smartcity bukan
berarti belanja TIK
Gerakan Menuju 100 Smartcity Indonesia
Tujuan:
Membimbing 100 Kabupaten/Kota terpilih untuk Smartcity merupakan konsep penyelenggaraan
merencanakan pengembangan Smartcity di daerah kawasan melalui upaya-upaya inovatif
masing-masing dengan memperhitungkan potensi dan
tantangan pada setiap daerah
Kemampuan pemerintah Kemampuan kota untuk
Parameter Utama Pemilihan 100 Smartcity Indonesia: mengembangkan inovasi dalam
Smart Smart mengemas gerakan
administrasi pemerintahan dan Bersama menjadi semangat
1. Kemampuan keuangan daerah (APBD) pelayanan publik. Governance Branding seluruh komponen kota

2. Indeks Kota Berkelanjutan (Bappenas)


3. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan
Pemanfaatan TI untuk 100 Kemampuan
4. Kab/Kota berkinerja tinggi (Kemendagri) meningkatkan pertumbuhan
Smart pemerintah untuk
ekonomi yang produktif dan Smart Smartcity mewujudkan kota yang
5. Indeks Kota Hijau (Kemen PUPR) berdaya saing (city Economy Living nyaman, aman,
branding) Indonesia sejahtera
6. Dimensi Pembangunan Pemerataan dam Kewilayahan
Tahapan
Upaya smart untuk mengolah
Tahun 2017 : 25 Pemda Pemanfaatan TI terhadap
kualitas manusia dari segi
Smart Smart lingkungan agar memberikan
manfaat bagi manusia dan
Tahun 2018 : 50 Pemda pengetahuan dan Society Environment tetap menjaga kelestarian
keterampilan
lingkungan dan alam
Tahun 2019 : 25 Pemda
Ekosistem Smartcity
Pemerintah Akademisi

Smart Smart
Dunia Usaha Komunitas
Governance Branding

Masyarakat Goal:
yang nyaman,
EA People Smart Smartcity Smart aman, tertib,
Tingginya
bahagia, Kepercayaan
Economy Indonesia Living
sehat, pintar rakyat kepada
& sejahtera
pemerintah

Process Technology Smart Smart


Kecerdasan
Buatan Society Environment

Mobile Internet of Thing

Infrastruktur
berbagi pakai
SMARTCITY
Masalah Solusi Pintar 4.0 Implementasi
Kemacetan Lalin

Pemerintah

Smart
Economy
Komu Dunia
nitas Usaha
Spesific
Smart
Smart Society Measureable
Masalah banjir Branding
Aggresiveness Akademisi
Smart
Government Realistic
Timebound - Perlu Diperkuat inisiatif berdasarkan
Masalah LH
masalah yang dihadapi
Smart - Tidak hanya berfokus pada inisiatif dari
Gelandangan Smart Living
Environment pemangku kepentingan dari Pemerintah
saja
Mobile Cloud IoT AI
- KPI per-inisiatif harus ditetapkan pada skala
tahunan dan 5 tahunan
Indikator kesiapan smartcity (contoh)

Kebutuhan
Masyarakat Masyarakat One Day sembako
yg berpendidikan Service Masyarakat
Kesehatan tinggi tercukupi

Tidak ada anak putus Tersedia layanan online & Masyarakat mudah
Layanan kesehatan merata offline (loket)
sekolah mendapatkan sembako

Waktu antrean maks 15 SD, SLTP, SLTA, PT Loket tersedia pada tk


Harga terjangkau
menit mencukupi desa/kelurahan dan RT

Ketersediaan (para) medik Mudah, murah, transparan,


Pengajar mencukupi Kualitas bagus
hingga tingkat desa/Kelurahan aman

Kesejahteraan pendidik Tersedia layanan online &


Obat2an tersedia cukup Opsi pembayaran beragam
terjamin offline (loket)

Kaulitatif / Kuantitatif
Kebijakan
Gab
Design Dasar SMART City
Identifikasi Masalah Saat ini Misi
Dilakukan secara
Visi
Measureable Realistic

Pengukuran
Etika
Self- rendah Aktualisasi Diri Spesific Aggresiveness Timebound
fulfillment
55 Moralitas, kreativitas, bebas dari prasangka
Needs 5
Kepercayaa Memanfaatkan
n publik Penghargaan

TIK
yang Harga diri, kepercayaan, prestasi
rendah
Psychological
Needs
Ketidak- Rasa Memiliki
bahagiaan Keluarga, teman, komunitas
Key Performance Indicators
Rasa Aman
Ketidak- Keamanan, jaminan kerja,

Monitoring
amanan Kesehatan, perlindungan Sosial,
pendidikan, dll
Basic Needs
Kemiskina Kebutuhan Dasar
n Sandang, pangan, papan

Maslow’s Hierarchy of needs Command Center


Smart Government sebagai sentral Smartcity
eFinancial
Education Public Management
Health eTenaga
ePlanning
Kerja

Security
Smart City
Smart
Platform
z
e-Gov
Licensing
“Integrated
& Interoperability”

Mobile | Censor | Data


Development
eEducation
Etc.
Maintenance Etc. eDukcapil
Eforia eGovernment 3.0
Satu layanan
satu ekosistem Miskin
TIK standarisasi

Silobase
T Efektif
I
D
Efisien
A Terpadu
K Aman
Latar Belakang
Perencanaan Infrastruktur Aplikasi
•2700 DC
•Ketiadaan •Utilitas 30% •Duplikasi
dokumen •Telekomunikasi
perencanaan •Tidak terstandar
belum merata
•Dokumentasi •Source dikuasai non
•Kerentanan pemerintah
existing lemah keamanan
informasi

SDM Kualitas Layanan Data

•Tidak •Standar data


•Kapasitas relatif terstandarisasi pemerintah lemah
kurang
•Tidak terpadu •Duplikasi data
•Minim sertifikasi
•Kurang dimonitor •Antara Ada dan
profesi
•SLA relative rendah Tiada
Tantangan dan solusi dalam
implementasi Smartcity Indonesia

Luas wilayah Indonesia Infrastruktur telekomunikasi yang Penduduk yang Efektifitas dan efisiensi belanja TIK
belum merata tersebar dan
eLiterasi

Solusi Kemkominfo
Satelit Infrastruktur berbagi pakai
Multifungsi

Aplikasi Umum SPBE


Smartcity as a Service
Mobile

Mendekatkan layanan
kepada pengguna

Cloud
Membangun Pusat Govt Aplikasi
infrastruktur TIK Data Secure Umum/
berbagi pakai Nasional Network Smartcity

IoT G2G
Interkoneksi Inter
Membangun G2B
perangkat operabili
keterhubungan G2C berbasis TI
ti
C2C
AI
Pengembangan
Analisa bigdata
hingga Kecerdasan
buatan
Fenomena PPDB
Data Sosial
Masalah yang terjadi:
1. Memalsukan SKTM
2. Memalsukan alamat
Data Pendidikan
karena terbentur zonasi

Data Kependudukan
Mengapa Harus berinovasi
Dunia telah mengalami Apa yang terjadi dengan
perubahan drastis
Mesin utama penggerak Revolusi Industri 4.0 menghasilkan
VS Pelayanan Publik Kita?

Antar lembaga publik Komputer di belakang


inovasi bagi kemudahan hidup manusia, tak terhentikan belum bekerjasama loket, bukan di layar
secara maksimal (smartphone) masyarakat

Mobile Cloud IoT AI


Kita belum terbuka
Sudah dengan aplikasi, bekerjasama pelayanan
namun tidak terintegrasi publik dengan sektor
privat/swasta

+ Inovasi
Masyarakat tidak bisa memilih kemudahan, sementara
Smartphone ada di tangan mereka

Apa yang terjadi?


Apa yang terjadi?
Jumlah pengguna Tenaga kerja pada interkoneksi Indeks Kemudahan
Indeks Govt Disparitas
Jumlah transaksi Indek korupsi tinggi Pertumbuhan Competitivness Pembangunan
layanan online industri berbasis layanan antar berusaha menurun
online cenderung Manusia rendah rendah relatif masih tinggi
cenderung online cenderung bisnis meningkat
meningkat
meningkat meningkagt dan luas
Contoh yang sudah 4.0

• Gojek (Gopay) 240 ribu mitra


• OVO (grab) 80 juta pengguna
TENTANG OPEN GOVERNMENT
INDONESIA
OPEN
GOVERNMENT Negara Inisiator OGP
PARTNERSHIP
United States
Norway
Open Government
Partnership merupakan
inisiatif multilateral dimana
tokoh perubahan
pemerintah dan penggiat
organisasi masyarakat
mengembangkan rencana United Kingdom Phillipines
aksi dengan tujuan
pemerintahan yang inklusif,
responsif, dan akuntabel.

Mexico Indonesia
Berdiri pada
September 2011
Brazil South Africa

Beranggotakan 78 Negara
APA ITU OGI?
OGI merupakan inisiatif Pemerintah Indonesia dalam melakukan praktik Kemitraan Pemerintahan
Terbuka (Open Government Partnership), yang telah dimulai sejak tahun 2012. Melalui OGI, Pemerintah
berkolaborasi dengan Organisasi Masyarakat Sipil untuk melahirkan ide, inisiatif, dan praktik keterbukaan
pemerintah yang dapat mengakselerasi pencapaian target dan prioritas nasional.

TUJUAN OGI
Mendorong implementasi nilai-nilai transparansi, akuntabilitas,
partisipasi, dan inovasi untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintah dan
pelayanan publik
LANDASAN HUKUM
Keppres No.13/2014 tentang Penetapan Keanggotaan Indonesia pada Open Government Partnership
(OGP)

SK Menteri PPN/Bappenas NO. KEP.88/M.PPN/HK/06/2018


Pembentukan Tim Koordinasi Strategis Pelaksanaan Rencana Aksi Open Government Indonesia

SEKNAS OGI RENCANA AKSI NASIONAL


Dibentuk untuk memfasilitasi pencapaian RAN OGI (RAN)
dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan
Kegiatan MSF OGI 2019
RAN I 2012
untuk mengkonsolidasikan gerakan-gerakan
keterbukaan lainnya, baik yang terjadi di tingkat RAN II 2013
nasional maupun daerah. RAN III 2014-2015
RAN IV 2016-2017
RAN V 2018-2020
STRUKTUR ORGANISASI OPEN GOVERNMENT INDONESIA
Berdasarkan SK Menteri PPN Bappenas
NOMOR KEP.88/M.PPN/HK/06/2018

DEWAN PENGARAH
KEMENTERIAN:
Kemen PPN/Bappenas, Kemlu,
KSP
ANGGOTA
Kemdagri, Kemkominfo,
KemPAN, KIP, CSOs
Representative(s)

KETUA TIM PELAKSANA:


ANGGOTA PELAKSANA K/L/D/I ANGGOTA PELAKSANA CSO
Direktorat Aparatur Negara
Kementerian PPN/Bappenas FITRA, PATTIRO, IPC,
Kemlu, Kemdagri, MEDIALINK, INFID, YAPPIKA-
Kemkominfo, KemPAN ACTIONAID, ICEL

KEPALA SEKRETARIAT NASIONAL OPEN


GOVERNMENT INDONESIA

TENAGA PENDUKUNG TENAGA PENDUKUNG TENAGA PENDUKUNG TENAGA PENDUKUNG


MILESTONE OGI TAHUN 2016-2019
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN) KETERBUKAAN PEMERINTAH INDONESIA (OPEN GOVERNMENT) INDONESIA 2018-2020

Selama kurun waktu 2018-2019, OGI membuat 16 Rencana Aksi Nasional


14 Komitmen Nasional :
1. Perbaikan Tata Kelola Data dan Kepatuhan Sektor Ekstraktif, Kehutanan, dan Perkebunan;
2. Transparansi dan Partisipasi dalam Pembaruan Data Penerima Bantuan Iuran Kesehatan;
3. Meningkatkan Akses dan Kualitas Keterbukaan Data Anggaran Pendidikan, Kesehatan, Pengentasan Kemiskinan di Kementerian/
Lembaga Terkait dan Semua Pemerintah Daerah;
4. Penggunaan Neraca Pendidikan Daerah untuk Perencanaan Anggaran Pendidikan yang Partisipatif;
5. Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Desa;
6. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah melalui Portal E-Legislasi;
7. Integrasi Data untuk Peningkatan Keterbukaan dalam Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada;
8. Publikasi Informasi yang Valid Terkait Ketersediaan Layanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah;
9. Implementasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 16/2017 tentang Pedoman Forum Konsultasi
Publik;
10. Peningkatan Kualitas Penyelesaian Pengaduan Pelayanan Publik Melalui LAPOR!-SP4N;
11. Pengembangan Sistem Pelayanan, Pengelolaan, Pengaduan, dan Pengawasan Satu Pintu pada Bidang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
12. Peningkatan Transparansi dan Partisipasi terhadap Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
13. Penguatan Keterbukaan Informasi Publik Berbasis Prinsip Satu Data Indonesia;
14. Perluasan dan Peningkatan Kuantitas serta Kualitas Layanan Bantuan Hukum;
Dan 2 Komitmen Internal:
1. 15. Pengarusutamaan Nilai-Nilai Keterbukaan Pemerintah pada Rencana Program Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka
Panjang di Instansi Pemerintah Daerah;
2. 16. Penguatan Tata Kelola Penyelenggaraan Keterbukaan Pemerintahan Indonesia.
Terima kasih
Ibenk
ibenk@domain.go.id
KOMINFO

Anda mungkin juga menyukai