Anda di halaman 1dari 17

MODIFIKASI NISBAH

MENDEL 3:1
Biologi sel
ANGGUN LESTARI ( I1021181013 )
DANDI IRAWAN ( I1021181070 )
JEFRY ( I1021181049 )
SHENNY FERNANDA ( I1021181071 )
SALSABILA
DAFFA HANA ALIFIA ( I1021181063 )
MELYNDA DWI PUTRI ( I1021181077 )
HAPIZAH ( I1021181068 )
AZIZAH DWI ( I1021181082 )
RAHMAWATI
JULIANA M.K ( I1021181083 )

KELOMPOK 3
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM
MENDEL

Penyimpangan yang keluar dari aturan hukum Mendel,


karena terjadi perubahan rasio F2-nya karena gen memiliki
sifat berbeda-beda. Jadi, rasio fenotipe tidak akan sama
seperti yang telah diuraikan pada hukum Mendel.
Penyimpangan semu hukum Mendel : terjadinya suatu
kerjasama berbagai sifat yang memberikan fenotip
berlainan namun masih mengikuti hukum-hukum
perbandingan genotip dari Mendel. Penyimpangan semu
ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling
mempengaruhi dalam memberikan fenotip baru pada
suatu individu
MODIFIKASI NISBAH MONOHYBRID

Ada tiga peristiwa yang


menyebabkan terjadinya
modifikasi nisbah 3:1, yaitu
kodominansi dan gen letal
KODOMINANSI

 peristiwa kodominansi akan menghasilkan nisbah fenotipe 1 : 2 : 1


pada generasi F2. Bedanya, kodominansi tidak memunculkan sifat
antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang
merupakan hasil ekspresi masing-masing alel. Dengan perkataan
lain, kedua alel akan sama-sama diekspresikan dan tidak saling
menutupi.
 Peristiwa kodominansi dapat dilihat misalnya pada pewarisan
golongan darah sistem ABO pada manusia (lihat juga bagian pada
bab ini tentang beberapa contoh alel ganda). Gen IA dan
IB masing-masing menyebabkan terbentuknya antigen A dan
antigen B di dalam eritrosit individu yang memilikinya. Pada individu
dengan golongan darah AB (bergenotipe IAIB) akan terdapat baik
antigen A maupun antigen B di dalam eritrositnya. Artinya, gen
IA dan IB sama-sama diekspresikan pada individu heterozigot
tersebut.
Perkawinan antara laki-laki dan perempuan
yang masing-masing memiliki golongan darah
AB dapat digambarkan seperti pada diagram
berikut
Sapi

Perkawinan sapi warna


merah (RR) dan sapi dengaN
warna putih (rr) menghasilkan
anak sapi yang memiliki
warna coklat kemerahan
dengan sedikit percikan
berwarna putih (Rr). Warna
coklat bukanlah warna
intermediet antara merah
dan kuning. Perkawinan dua
ekor sapi coklat akan
menghasilkan keturunan
yang memperlihatkan
perbandingan fenotip 1:2:1.
Alel Letal Dominan

Alel letal dominan adalah alel yang dalam keadaan homozigot


dominan dapat menyebabkan kematian. Berbeda dengan
alel letal resesif, pada alel letal dominan, individu yang dalam
keadaan heterozigot dapat menyebabkan subletal, atau
dapat hidup sehat hingga dewasa. Contoh kasus alel letal
dominan terdapat ayam creeper, tikus kuning, dan
brankhifalangi
Ayam Creeper
Pada ayam dikenal gen dominan С yang bila homozigofik akan
bersifat letal dan menyebabkan kematian.
Alelnya resesip с mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam
heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu
memiliki kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep
(dalam bahasa Inggris disebut Creeper). Meskipun ayam ini
nampak biasa, tetapi ia sesungguhnya menderita penyakit
keturunan yang disebut achondroplasia. Ayam homozigot CC
tidak pernah dikenal, sebab sudah mati waktu embryo. Banyak
kelainan terdapat padanya, sepertj kepala rusak, rangka tidak
mengalami penulangan, mata kecil dan rusak. Perkawinan
antara dua ayam redep menghasilkan keturunan dengan
perbandingan 2 ayam redep : 1 ayam normal. Bagaimana
terjadinya ayam redep Cc jika ayam homozigot CC tidak
pernah ada? Ayam redep Cc itu sebenarnya berasal dari ayam
normal (homozigot cc), tetapi salah satu gen resesip с
mengalami mutasi gen (perubahan gen) dan berubah menjadi
gen dominan C.
Tikus Kuning
Pada tikus dikenal gen letal
dominan Y (dari kata Inggris:
Yellow) yang dalam keadaan
heterozigotik menyebabkan kulit Check This Out….!!!!!
tikus berpigmen kuning. Tikus
homozigot YY tidak dikenal,
sebab letal. Tikus homozigot yy
normal dan bегріgmen kelabu.

Perkawinan dua tikus kuning


akan menghasilkan anak
dengan perbandingan 2 tikus
kuning: 1 tikus kelabu
(normal). Dari ketiga contoh
di muka dapat dilihat bahwa
gen dominan letal baru akan
nampak pengaruhnya letal
apabila homozigotik. Dalam
keadaan heterozigotik gen
dominan letal itu tidak
mengakibatkan kematian,
namun biasanya
menimbulkan cacat.
BRAKHIFALANGI
 Pada manusia dikenal
Brakhifalangi, ialah keadaan
bahwa orang berjari pendek,
disebabkan karena tulang-
tulang jari pendek dan tumbuh
menjadi satu. Cacat ini
disebabkan oleh gen dominan В
dan merupakan cacat
keturunan. Penderita
brakhifalangi adalah heterozigot
Bb, sedang orang berjari normal
adalah homozigot bb. Jika gen
dominan homozigotik (BB) akan
memperlihatkan sifat letal, Jika
ada dua orang brakhifalangi
kawin, maka anak-anaknya
kemungkinan memperlihatkan
perbandingan 2 brakhifalangi: 1
normal
Alel Letal Resesif

Alel letal resesif adalah alel yang dalam keadaan homozigot


resesif dapat menyebabkan kematian. Pada alel letal resesif,
individu yang memiliki alel dalam keadaan heterozigot dapat
hidup normal dan tidak memperlihatkan kelainan. Contoh alel
letal resesif adalah Ichtyosis Congenita dan pada sapi bulldog.
Sapi Bulldog

Bayi sapi yang lahir mirip anjing


bulldog. Sapi ini turunan dari sapi ras
Dexter yang bertubuh pendek dan
secara genetis terbukti bergenotip
heterozigot. Jika sapi Dexter
dikawinkan dengan sesamanya,
akan menghasilkan perbandingan
fenotip sapi normal (Kerry) : sapi
Dexter : sapi bulldog = 1 : 2 : 1. Sapi
bulldog ini mati pada saat baru
dilahirkan, sehingga perbandingan
fenotip setelah lahir antara Dexter
dan Kerry = 2 : 1
GEN LETAL

 Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam


keadaan homozigit dapat mengakibatkan kematian pada
individu yang dimilikinya. Kematian ini bisa terjadi pada masa
embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi,
adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan
kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang
dewasa.
 Ada dua macam gen letal yaitu gen letal dominan dan gen
letal resesif
GEN LETAL DOMINAN

 Pada ayam dikenal gen dominan  Peristiwa letal dominan dapat dilihat
C yang bila homozigotik akan pada ayam redep (creeper), yaitu
bersifat letal dan menyebabkan ayam dengan kaki dan sayap yang
kematian. Alelnya reseif c pendek serta mempunyai genotipe
mengatur pertumbuhan tulang heterozigot (Cpcp). Ayam dengan
normal. Ayam heterozigot Cc genotipe CpCp mengalami
dapat hidup, tetapi kematian pada masa embrio.
memperlihatkan cacat, yaitu Apabila sesama ayam redep
memiliki kaki pendek. Ayam dikawinkan, akan diperoleh
demikian disebut ayam redep keturunan dengan nisbah fenotipe
(creeper). Ayam homozigot CC yam redep (Cpcp) : ayam normal
tidak pernah dikenal , sebab sudah (cpcp) = 2:1. Hal ini karena ayam
mati waktu embryo. Banyak dengan genotipe CpCp tidak
kelainan padanya, seperti kepala pernah ada
rusak, rangka tidak mengalami
penulangan, mata kecil dan rusak.
GEN LETAL RESESIF
 Pada jagung ( Zea mays )
dikenal gen dominan G yang
 Gen letal resesif misalnya bila homozigotik menyebabkan
adalah gen penyebab albino tanaman dapat membentuk
pada tanaman jagung.
Tanaman jagung dengan klorofil (zat hijau daun ) secara
genotipe gg akan mengalami normal, sehingga daun
kematian setelah cadangan berwarna hijau benar. Alelnya
makanan di dalam biji habis, resesif g bila homozigotik (gg)
karena tanaman ini tidak akan memperlihatkan
mampu melakukan fotosintesis
sehubungan dengan tidak pengaruhnya letal, sebab klorofil
adanya klorofil. Tanaman Gg tidak akan terbentuk sama sekali
memiliki warna hijau pada daun lembaga, sehingga
kekuningan, sedang tanaman kecambah akan segera mati.
GG adalah hijau normal. Tanaman heterozigot Gg akan
Persilangan antara sesama mempunyai daun hijau
tanaman Gg akan
menghasilkan keturunan kekuningan, tetapi dapat hidup
dengan nisbah fenotipe normal terus sampai menghasilkan buah
(GG): kekuningan (Gg)= 1:2 dan biji, jadi tergolong normal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai