5. Anjurkan pasien untuk menjaga 5. Kulit kaki yang kering beresiko terjadi
kelembaban kulit kaki dengan luka
menggunakan lotion
8. Diskusi tentang pilihan terapi atau 8. Terapi yang baik dapat mempercepat
penanganan penyembuha pasien
METODOLOGI PENELITIAN
Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan usulan proposal tentang
penyakit Diabetes Melitus dengan menggunakan metode studi
kasus berupa laporan teori asuhan keperawatan yang berjudul
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Diabetes Melitus Di
Puskesmas lubuk pinang Bengkulu Tahun 2018, setalah disetujui
oleh penguji proposal maka tahap yang dilakukan adalah
penyusunan proposal, pengurusan surat izin penelitian, analisa
kasus, persetujuan responden, pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi, persiapan pasien
pulang, serta surat perizinan telah selesai penelitian.
Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak peneliti beradadi lapangan,
sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data
terkumpul, analisa data dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik dan data penunjang, selanjutnya
membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya
dituangkan dalam bentuk pembahasan, tekhnik analisa yang
digunakan dengan cara menarasikan jawaban jawaban dari
penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara
mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian.
TINJAUAN KASUS
1 Ds :
Do : Bakteri
TD : 155/90 mmHg ↓
kanan ± 6 cm perlindungan
infeksi
Peradangan
Nyeri akut
2 Ds :
berkurang tubuh
58 kg jaringan
protein di hati
Penurunan BB
Menunjukkan nutrisi
meriang ↓
peradangan
3 Ds: Reaksi tubuh terhadap penyebaran
1. Pasien mengatakan merasa sedikit meriang bakteri
↓
2. Klien mengatakan nyeri pada daerah lutut Terjadi proses peradangan
Do: ↓
1. Leukosit 25.700 mg/dL Terbentuknya abses dan terlokasi
(dari matinya jaringan nekrotik,
2. Tampak benjolan abses pada betis kanan ± 6 cm bakteri, dan sel darah putih)
↓
3. Tanda-tanda vital: Nutrisi dan
RR : 22 x/menit O2 tidak dapat disuplai ke jaringan
perifer
P : 88 x /menit
↓
TD : 155/90 mmHg
Penyebaran infeksi
T : 37,2 C
↓
Resiko infeksi
Ds :
Do :
2. Tanda-tanda Vital :
RR : 22 x/menit
P : 88 x /menit
TD : 155/90 mmHg
T : 37,2 C
3 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kadar gula 18 Juli 2018 20 Juli 2018
dalam darah, ditandai dengan:
Ds:
1. Pasien mengatakan merasa sedikit meriang
Do:
1. Leukosit 25.700 mg/dL
3. Tanda-tanda vital:
RR : 22 x/menit
P : 88 x /menit
TD : 155/90 mmHg
T : 37,2 C
4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan 18 Juli 2018 20 Juli 2018
metabolisme jaringan, ditandai dengan:
Ds:
1. Pasien mengatakan mudah lelah
2. Pasien mengatakan kaki terasa lemas dan berat
3. Pasien mengatakan susah bergerak
4. Pasien mengatakan harus dibantu untuk beraktivitas
Do :
1. Pasien tampak lemas
2. Pasien terlihat susah bergerak
3. Pasien banyak di tempat tidur
4. Pasien terlihat berhati-hati
No Diagnosa Rencana Keperawatan\ X Rasional
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Tingkatkan istirahat pasien 1. Istirahat yang cukup dapat membuat pasien menjadi
rileks.
1. Berikan informasi tentang nyeri seperti 1. Informasi yang cukup pada pasien dapat memberi
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan pemahaman pada pasien dan keluarga, sehingga pasien
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dan keluarga dapat mengidentifikasi nyeri.
dari prosedur
1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah 1. Vital sign penting untuk mengobservasi respon pasien
pemberian analgesik pertama kali akan pemberian analgesik.
2 Perubahan Setelah dilakukan 1. Timbang BB setiap hari atau sesuai 1. Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat.
nutrisi kurang tindakan keperawatan dengan indikasi
dari kebutuhan selama 3x 24 jam masalah 1. Hiperglikemi dan gangguan keseimbangan
tubuh perubahan nutrisi kurang 1. Auskultasi bising usus cairan dan elektrolit akan menurunkan fungsi
berhubungan dari kebutuhan tubuh lambung.
dengan teratasi.
ketidakseimbang Kriteria hasil: 1. Pemberian makanan melalui oral lebih baik
an insulin. 1. Berikan makanan cairan yang jika pasien sadar dengan fungsi gastrointestinal
1. Berat badan stabil
mengandung zat makanan (nutrien) baik.
atau penambahan
ke arah rentang dan elektrolit 2. Gula darah akan menurunkan perlahan dengan
biasanya. 2. Pantau pemeriksaan laboratorium, penggantian cairan dan terapi insulin
2. Mual dan muntah seperti glukosa darah, aseton, ph, dan terkontrol.
hilang. hco3
3. Nafsu makan
bertambah. 1. Sangat bermanfaat dalam perhitungan dan
1. Lakukan konsul dengan ahli diet penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan
4. Hasil laboratorium
menunjukan nutrisi pasien.
keadaan normal.
3. Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda infeksi dan 1. Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang
terhadap infeksi tindakan keperawatan peradangan biasanya telah mencetuskan keadaan ketoaasidosis
berhubungan selama 3x 24 jam masalah atau dapat mengalami inveksi nosokomial.
dengan resiko terhadap infeksi tidak
peningkatan kadar terjadi. 1. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan
glukosa dalam Kriteria hasil: 1. Pertahankan tekhnik aseptik pada menjadi media terbaik bagi pertumbuhan kuman.
darah. 1. Tidak terdapat tanda- prosedur invasif
tanda infeksi. 1. Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan
2. Personal higiene yang pasien pada peningkatan resiko terjadinya
baik. 1. Berikan perawatan kulit dengan teratur kerusakan pada kulit
3. Perubahan gaya hidup 2. Menurunkan terjadinya penyakit mulut/gusi.
untuk mencegah
1. Bantu pasien untuk melakukan higiene 3. Untuk mengidentifikasi mikroorganisme sehingga
infeksi.
oral. dapat menentukan pemberian trapi antibiotik yang
2. Lakukan pemeriksaan kultur dan sensitifas terbaik.
sesuai dengan indikasi 4. Penanganan awal dapat membantu mencegah
tumbuhnya infeksi.
1. Berikan antibiotik yang sesuai
Waktu Dx Jam Implementasi keperawatan Respon hasil
18 Juli 2018 1, 3, 4 08.00 1. Mengobservasi tanda-tanda vital 1. TD : 155/90 mmHg
P : 86 x/m
RR : 22 x/m
T : 37,2 C
1 08.03 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan 1. Klien mengatakan nyeri berkurang, dengan skala nyeri 4, nyeri terasa berdenyut, nyeri hilang
faktor presipitasi timbul, nyeri terjadi sekitar 5 menit
3 09.05 1. Memantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum/ sesudah melakukan
aktivitas. 1. Klien tampak duduk di tempat tidur sesekali waktu
4 09.20 1. Berikan makanan cairan yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit
2. Meningkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan yang dapat di 1. Memberikan Injeksi salsulin R 12 Unit SC
toleransi.
1, 3 10.00 1. Klien menghabiskan ¾ porsi makan yang disediakan
1. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan 1. Klien tampak aktif dalam beraktivitas
1,3,4 13.10
3 13.15
19 Juli 2018 1 14.00 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, 1. Klien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3, dan sedikit
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi berkurang saat istirahat
2 17.45 1. Memberikan terapi Metronodazole 500 mg IV, PCT 500 mg flash 1. Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
2 19.00 1. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu 1. Lingkungan tampak nyaman
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
1,3 19.45
1,4 19.50
3 19.55
20 Juli 2018 1, 3, 4 08.10 1. Mengobservasi tanda-tanda vital 1. TD : 145/ 90 mmHg Rustiwa
P : 105 x/m
RR : 24 x/m
T : 36,8 C
1 08.03 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk 1. Klien mengatakan nyeri bertambah , dengan
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas skala nyeri 3, nyeri terasa berdenyut, nyeri
dan faktor presipitasi terasa terus menerus, nyeri terjadi sekitar 3
menit
1,3,4 13.15
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal No,Dx Evaluasi Paraf
1. 18 Juli 2018 1 S: Rustiwa
- Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
- Klien mengatakan nyeri terasa terus menerus, nyeri
terasa berdenyut dan berkurang saat istirahat
O:
- Skala nyeri 4
- Klien tampak meringis
- Klien tampak mempraktekkan teknik relaksasi tarik
nafas dalam
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
3. 18 Juli 2018 3 S:
- Klien mengatakan nyeri pada kaki
- Klien mengatakan meriang
O:
- TD : 140/90 mmHg
- T : 37,4 C
- P : 84 x/m
- RR : 21 x/m
- Klien tampak bersih
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
4. 19 Juli 2018 4 S:
- Klien mengatakan cepat lelah saat melakukan aktivitas
- Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas yang berat
O:
- Klien dapat dibantu keluarga saat beraktivitas
- Klien tampak sesekali duduk ditempat tidur
- Klien tampak bersih dan rapi
- ADL klien tampak terpenuhi
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
5. 19 Juli 2018 1 S:
- Klien mengatakan nyeri berkurang
O:
- Skala nyeri 3
- Klien tampak Tidak meringis
- Klien tampak mempraktekkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
O:
- Skala nyeri 3
- Klien tampak tidak meringis
A:
- Masalah belum teratasai
P:
- Intervensi dihentikan
10 20 Juli 2018 2 S: Rustiwa
- Klien mengatakan sudah tidak mual saat makan
- Klien mengatakan tidak lemas
O:
- GDS : 165 mg/dl
- BB : 59 Kg
- Klien menghabiskan 1 porsi makan yang disediakan
- Bising usus : 23 x/m
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
11 20 Juli 2018 3 S: Rustiwa
- Klien mengatakan nyeri pada kaki berkurang
- Klien mengatakan tidak merasa meriang lagi
O:
- TD : 145/90 mmHg
- T : 36,0 C
- P : 80 x/m
- RR : 22 x/m
- Klien tampak bersih
- Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
12 20 Julii 2018 4 S: Rustiwa
- Klien mengatakan tidak lelah
- Klien mengatakan sudah mencoba berjalan ke kamar mandi
O:
- Klien dapat dibantu keluarga saat beraktivitas
- Klien tampak sesekali duduk ditempat tidur
- Klien tampak bersih dan rapi
- ADL klien tampak terpenuhi
PEMBAHASAN
keperawatan.
TERIMAKASI