Anda di halaman 1dari 35

Assalamu ‘alaikum…

Kumaha damang …???


DETEKSI DINI AUTIS

TOT SDIDTK
dr. Arief Setia H.
“Seorang anak berlari-lari dengan riangnya kesana kemari . Dengan
wajah ceria ia bolak-balik mematikan kenop lampu yang ada di
ruangan rumahnya.

Teriakan dan larangan ibunya sama sekali tidak dihiraukannya,


seakan-akan ia tidak mendengar suara panik sang ibu yang takut
terjadi sesuatu pada anaknya.

Beberapa menit kemudian ketika “jingle” sebuah iklan muncul di TV,


tiba-tiba ia menghentikan kegiatannya dan berlari kearah TV serta
mendengarkan dengan seksama “jingle iklan “ tersebut.

Sesaat iklan tersebut berakhir, ia kembali berlari-lari dengan tangan


yang berkali-kali dihentakkan ke bawah disertai kata-kata/suara yang
hanya ia sendiri dapat mengerti.”
TUJUAN
 UMUM
 Memahami secara garis besar tentang autisme
 Mengerti dan mengetahui deteksi dini autisme

 KHUSUS
 Mampu mengisi deteksi dini autisme
 Memahami tindakan selanjutnya bila ditemukan
adanya kecurigaan ke arah autisme
Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti segala
sesuatu yang mengarah pada diri sendiri.
Dalam kamus psikologi umum , autisme berarti preokupasi
terhadap pikiran dan khayalan sendiri atau dengan kata lain
lebih banyakberorientasi kepada pikiran subyektifnya sendiri
daripada melihat kenyataan atau realita kehidupan sehari-
hari.
Oleh karena itu penderita autisme sering disebut orang yang
hidup di “alamnya” sendiri
AUTISME
 Gambaran:
 Gangguan dalam interaksi sosial, perilaku, komunikasi
dan bahasa
 Memiliki rentang minat dan aktivitas yang
sempit/terbatas dan unik untuk masing-masing
individu dan dilakukan secara berulang-ulang
 Ketidakstabilan mood & afek
 Respons berlebih terhadap bbrp stimulus sensorik &
kurang thdp stimuli sensorik yg lain
 Gangguan tersebut dimulai pada masa bayi atau
kanak awal (muncul sebelum 3 tahun)
 Biasanya, namun tidak selalu, terdapat beberapa
disabilitas intelektual
AUTISME
• Angka kejadian :
– menurut USA : 1 : 150 kelahiran
• Prevalensi jenis kelamin
(♂ : ♀ = 5 : 1)
AUTISME

Faktor yang berperan:


 Genetik

 Biologis  Neuroanatomis

 Imunologis

 Perinatal: infeksi, komp.kehamilan &

kelahiran
 Biokimia

 Psikososial & keluarga


Deteksi Dini Autis

 TUJUAN : deteksi dini autis


 SASARAN : anak  18 – 36 bulan
 Dilakukan sesuai INDIKASI :
– Gangguan komunikasi/interaksi sosial
– Keterlambatan bicara
– Perilaku yang berulang-ulang
 Alat skrining  CHAT (chechlist for autism in
toddlers)
Deteksi Dini Autis
(CHAT)
 Terdiri dari 2 jenis :
 9 penilaian  pertanyaan yang
dijawab oleh orang tua/pengasuh
anak (subyektif)
 5 penilaian  perintah/tugas
kepada anak (obyektif)

Lihat Bagan CHAT


Deteksi Dini Autis
(CHAT)

 Cara :
– Berurutan
– Suara : lambat, jelas, nyaring
– Pengamatan
– Catat : “YA” atau “TIDAK”  sesuai kolom
Deteksi Dini Autis (CHAT)
• Interpretasi  jawaban “TIDAK” :
– Resiko Tinggi Autis : A-5 , A-7 , B-2 s.d B-4
– Resiko Rendah Autis : A-7 dan B-4
– Kemungkinan Gangguan Lain : ≥ 3 dari A-1 – A-4 ,
A-6 , A-8 , A-9 , B-1 , B-5
– NORMAL : diluar kategori diatas
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- resiko tinggi Autis -
A Aloanamnesis Ya Tidak

1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun di


. paha anda ?
2
Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?
.
3
Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ?
.
4
Apakah anak suka bermain “ciluk ba” ; “petak umpet”?
.
5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh
X
. menggunakan mainan berbentuk cangkir atau teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan
. jari ?
Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar
7. X
anda melihat ke sana?
8
Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)?
.
9
Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?
.
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- resiko tinggi Autis -
B PENGAMATAN YA TIDAK
1 Selama pemeriksaan, apakah anak menatap (kontak mata) dengan
. pemeriksa?

Usahakan menarik perhatian anak, kemudian menunjuk sesuatu di ruangan


2 pemeriksaan sambil mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!.
X
. Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan
melihat tangan pemeriksa?

3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko.


X
. Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu buat mama”!

Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas!” (gelas dapat diganti dengan
4 nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak
X
. menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah
anda ketika menunjuk ke suatu benda?

5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu


. menara?

BACK --
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- resiko rendah Autis -
A Aloanamnesis Ya Tidak

1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun di


. paha anda ?
2
Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?
.
3
Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ?
.
4
Apakah anak suka bermain “ciluk ba” ; “petak umpet”?
.
5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh
. menggunakan mainan berbentuk cangkir atau teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan
. jari ?
Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar
7. X
anda melihat ke sana?
8
Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)?
.
9
Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?
.
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- resiko rendah Autis -
B PENGAMATAN YA TIDAK

1 Selama pemeriksaan, apakah anak menatap (kontak mata) dengan


. pemeriksa?
Usahakan menarik perhatian anak, kemudian menunjuk sesuatu di ruangan
2 pemeriksaan sambil mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!.
. Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan
melihat tangan pemeriksa?
3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko.
. Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu buat mama”!
Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas!” (gelas dapat diganti dengan
4 nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak
X
. menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah
anda ketika menunjuk ke suatu benda?
5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu
. menara?

BACK ---
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- gangguan lain -
A Aloanamnesis Ya Tidak

1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun di


X
. paha anda ?
2
Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ? X
.
3
Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ? X
.
4
Apakah anak suka bermain “ciluk ba” ; “petak umpet”? X
.
5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh
. menggunakan mainan berbentuk cangkir atau teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan
X
. jari ?
Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar
7.
anda melihat ke sana?
8
Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)? X
.
9
Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu? X
.
Deteksi Dini Autis (CHAT)
- gangguan lain -
B PENGAMATAN YA TIDAK

1 Selama pemeriksaan, apakah anak menatap (kontak mata) dengan


X
. pemeriksa?

Usahakan menarik perhatian anak, kemudian menunjuk sesuatu di ruangan


2 pemeriksaan sambil mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!.
. Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan
melihat tangan pemeriksa?

3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko.


. Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu buat mama”!

Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas!” (gelas dapat diganti dengan
4 nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak
. menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah
anda ketika menunjuk ke suatu benda?

5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu


X
. menara?
Deteksi Dini Autis
(CHAT)
 INTERVENSI / TATALAKSANA :
 Melibatkan ahli ilmu disiplin terkait untuk memberikan
terapi agar
 Mampu bersosialisasi / berbaur

 Mengurangi atau mengubah perilaku yang tidak


dikehendaki,
 Meningkatkan kemampuan untuk belajar terutama
berbahasa, berkomunikasi dan keterampilan bantu
diri

 Intervensi  Rujuk ke RS
(CHAT : resiko autis atau gangguan perkembangan lain)
Deteksi Dini Autis

 KESIMPULAN
 Autisme bisa dideteksi sejak dini (< 3 thn)
 Skrining tumbuh kembang  dicurigai adanya
kelainan :
 Psikososial/interaksi
 Gangguan bicara
 Perilaku yang berulang-ulang
 CHAT  alat skrining, bukan diagnosis
 Intervensi dini  tumbuh kembang anak Autis
lebih baik :
 Hubungan sosial yang lebih baik BETTERR LIVING
 Fungsi bicara/komunikasi lebih baik
 Memperbaiki intelegensi PRODUCTIVE
• Menjadi orang tua adalah pilihan. Tapi
anak, tidak pernah memilih untuk lahir,
apalagi sebagai anak autis.
• Itu sebabnya kita sebagai orang tua
WAJIB memberikan yang terbaik yang
kita miliki bagi mereka, tanpa
memikirkan pamrih dan imbalan timbal
balik dari perbuatan kita.

Ikhlas, itu kuncinya


Cerita tentang Temple Grandin ( dalam Wenar, 1994) :
Temple Grandin adalah seorang wanita autism yang penuh perjuangan. Ia berhasil
mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hewan. Sekarang ini ia mengajar disebuah
universitas, menulis beberapa buku tentang ilmu hewan, autisme dan kehidupan
pribadinya. Pada usia 6 bulan, Temple mulai menunjukkan tanda- tanda autisme.
Ketika digendong, ia terkesan memberontak dan ingin diletakan. Pada usia 2 tahun,
terlihat jelas bahwa ia hipersensitif terhadap rasa, suara, bau dan sentuhan. Suara
dan pakaian tertentu menimbulkan siksaan baginya. Akibat hipersensitif ini ia sering
berteriak, marah dan melempar segala sesuatu. Namun ketertarikannya yang
ekslusif terhadap barang-barang/ benda tertentu seperti tangannya sendiri, apel,
koin atau pasir membuat ia dapat menarik diri dari lingkungannya selama beberapa
lama. Sebagaimana umumnya pada waktu itu, dokter menyarankannya untuk
dirawat di rumah sakit atau institusi. Namun Ibunya menolak dan hanya
memasukkannya ke terapi bicara. Kelasnya terbatas dan terstruktur. Meski metode
pendidikan tidak didesain untuk autisme, namun terapi ini berpengaruh bagi
perkembangan Temple. Pada usia 4 tahun ia mulai bicara dan pada usia 5 tahun ia
mampu untuk masuk Tk biasa. Temple menyatakan bahwa keberhasilan
perkembangannya dipengaruhi oleh orang-orang penting dalam hidupnya seperti
ibunya yang tidak henti-henti mencari pertolongan; terapisnya yang tetap
menjaganya agar tidak menarik diri ke dunianya sendiri dan guru SLTA nya yang
membantunya mengembangkan ketertarikannya pada binatang ke ilmuan
TERIMA KASIH

Wassalam …
JIKA ANAK…
 Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar
memaki
 Jika anak dibesarkan dengan dengan

permusuhan, ia belajar berkelahi


 Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia
belajar gelisah
 Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar
menyesali diri
 Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia

belajar rendah diri


JIKA ANAK ......
 Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar
kedengkian
 Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia
belajar merasa bersalah
 Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar

percaya diri
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar
menahan diri
 Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar
menghargai
 Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar

mencintai
JIKA ANAK......
 Jika anak dibesarkan dengan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi diri
 Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia

belajar mengenali tujuan


 Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia
belajar kedermawanan
 Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan
keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
 Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia

belajar menaruh kepercayaan


JIKA ANAK......
Jika anak dibesarkan dengan
persahabatan, ia belajar
menemukan cinta dalam
kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan

ketentraman, ia belajar berdamai


dengan pikiran
TIPS
ASUHLAH ANAK DENGAN PENUH KASIH SAYANG,
MENENTERAMKAN DAN DISIPLIN SEJAK DINI DENGAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
 SUBSTITUSI HARUS KONSISTEN DENGAN PERJANJIAN
YANG TELAH DITETAPKAN BERSAMA AGAR ANAK
TIDAK BINGUNG
 MENGHARGAI PENDAPAT ANAK WUJUD KASIH SAYANG
ORANGTUA
 PERILAKU ORANGTUA YANG POSITIF MERUPAKAN
CONTOH YANG BAIK BAGI ANAK
Deteksi Dini Autis
(CHAT)
A Aloanamnesis Ya Tidak

1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun di


. paha anda ?
2
Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?
.
3
Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ?
.
4
Apakah anak suka bermain “ciluk ba” ; “petak umpet”?
.
5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh
. menggunakan mainan berbentuk cangkir atau teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan
. jari ?
Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar
7.
anda melihat ke sana?
8
Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)?
.
9
Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?
.
Deteksi Dini Autis
(CHAT)
B PENGAMATAN YA TIDAK

Selama pemeriksaan, apakah anak menatap (kontak mata) dengan


1.
pemeriksa?

Usahakan menarik perhatian anak, kemudian menunjuk sesuatu di ruangan


pemeriksaan sambil mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!.
2.
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan
melihat tangan pemeriksa?

Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko.


3.
Katakan pada anak : “Buatkan secangkir susu buat mama”!

Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas!” (gelas dapat diganti dengan
nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak
4.
menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah
anda ketika menunjuk ke suatu benda?
Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu
5.
menara?

BACK to
Contoh Kasus
 “Seorang anak berlari-lari dengan  Saat disajikan beberapa balok
riangnya kesana kemari . Dengan dihadapannya, sambil diserukan anak
wajah ceria ia bolak-balik mematikan tersebut tidak menghiraukannya
kenop lampu yang ada di ruangan
rumahnya.  Saat diletakkan alat-alat makan sambil
diserukan tetap tidak dihiraukan
 Teriakan dan larangan ibunya sama
sekali tidak dihiraukannya, seakan-  Sang ibu memerintahkan untuk
akan ia tidak mendengar suara panik mangambilkan gelas, anak tersebut
sang ibu yang takut terjadi sesuatu berhenti sejenak, namun kembali
pada anaknya. melanjutkan memainkan kenop lampu.

Pertanyaan yang diajukan kepada ibu


 Beberapa menit kemudian ketika didapatkan :
“jingle” sebuah iklan muncul di TV,  Anak tersebut senang mainan ayunan atau
tiba-tiba ia menghentikan kegiatannya nai-turun tangga
dan berlari kearah TV serta  Lebih suka menyendiri bila ada teman-
mendengarkan dengan seksama temannya
“jingle iklan “ tersebut.  Merasa terganggu bila ada banyak orang
 Anak tersebut tidak suka main rumah-
 Sesaat iklan tersebut berakhir, ia rumahan
kembali berlari-lari dengan tangan  Anak tersebut suka atau tertarik dengan
yang berkali-kali dihentakkan ke mainan mobil-mobilan yang bergerak
bawah disertai kata-kata/suara yang  Sang anak tidak mau mengatakan
hanya ia sendiri dapat mengerti.” keinginannya thd suatu benda
 Sang anak jarang menunjukkan
keinginannya

Anda mungkin juga menyukai