kekuasaan
1. legislatif, membuat peraturan
2. eksekutif, melaksanakan peraturan
3. federatif, mengurusi urusan luar negeri dan
urusan perang dan damai
Montesquieu membagi fungsi negara menjadi 3
kekuasaan
1. legislatif, membuat undang-undang
2. eksekutif, melaksanakan undang-undang
3. yudikatif, mengawasi agar semua
peraturan ditaati
1. nilai dasar, nilai yang tetap dan tidak
dirubah. Nilai ini bersifat abstrak.
2. Nilai insrumental, merupakan
penjabaran dari nilai dasar. Dari segi
kandungan nilainya, tampil dalam
bentuk kebijakan, strategi dll
3. nilai praksis, penjabaran dari nilai
intrumental ( bagaimana kita
melaksanakan niai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Ideologiakan mampu bertahan dalam
menghadapi perubahan apa bila
mempunyai 3 dimensi :
1. Demensi realita
2. Demensi Idealisme
3. Demensi fleksibilitas
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara disebabkan
oleh faktor-faktor :
A. Faktor internal;
1. sikap egois atau terlalu
mementingkan diri sendiri
2. rendahnya kesadaran hukum warga
negara
3. sikap tidak toleran
B. Faktor eksternal
1. penyalahgunaan kekuasaan
2. ketidak tegasan aparat penegak hukum
3. penyalahgunaan teknologi, dan
4. kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
contoh kasus pengingkaran hak adalah belum sepenuhnya isi pasal 27
ayat 1 dijalankan “ segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya “
Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut terinci
sebagai berikut :
A. Laut Teritorial
Kedaulatan laut teritorial berjarak 12
mil di ambil dari pantai terluar
B. Zona bersebelahan
kedaulatan diambil dari jarak 24 mil
pulau/pantai terluar
C. Zona ekonomi eksklusif
wilayah laut dari suatu negara pantai
yang batasnya 200 mil
D. Landas benua
wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil laut.
Negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan
dengan masyarakat internasional
Pada umumnya, asas dalam menentukan kewarganegaraan
dibedakan antara asas ius sanguinis dan asas ius soli
A. Ius Soli
asas yang menentukan
kewarganegaran seseorang menurut
daerah atau negara tempat dimana ia
dilahirkan
B. Ius Sanguinis
asas yang menentukan
kewarganegaran seseorang menurut
pertalian darah atau keturunan dari orang yang
bersangkutan
Apatride dan Bipatride
Apatride adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak
mempunyai kewarganegaraan
Bipatride adanya seorang penduduk yang mempunyai dua
macam kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap)
Dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu
dihadapkan pada :
Ancaman: merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat
mengubah/merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional, kriminal serta politik
Tantangan: suatu hal/usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan
Hambatan : suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang
bertujuan melemahkan / menghalangi secara tidak konsepsioal
Gangguan : usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional