Anda di halaman 1dari 333

 John locke membagi fungsi negara menjadi 3

kekuasaan
1. legislatif, membuat peraturan
2. eksekutif, melaksanakan peraturan
3. federatif, mengurusi urusan luar negeri dan
urusan perang dan damai
 Montesquieu membagi fungsi negara menjadi 3
kekuasaan
1. legislatif, membuat undang-undang
2. eksekutif, melaksanakan undang-undang
3. yudikatif, mengawasi agar semua
peraturan ditaati
 1. nilai dasar, nilai yang tetap dan tidak
dirubah. Nilai ini bersifat abstrak.
2. Nilai insrumental, merupakan
penjabaran dari nilai dasar. Dari segi
kandungan nilainya, tampil dalam
bentuk kebijakan, strategi dll
3. nilai praksis, penjabaran dari nilai
intrumental ( bagaimana kita
melaksanakan niai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
 Ideologiakan mampu bertahan dalam
menghadapi perubahan apa bila
mempunyai 3 dimensi :
 1. Demensi realita
 2. Demensi Idealisme
 3. Demensi fleksibilitas
 Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara disebabkan
oleh faktor-faktor :
 A. Faktor internal;
 1. sikap egois atau terlalu
mementingkan diri sendiri
2. rendahnya kesadaran hukum warga
negara
3. sikap tidak toleran
B. Faktor eksternal
1. penyalahgunaan kekuasaan
2. ketidak tegasan aparat penegak hukum
3. penyalahgunaan teknologi, dan
4. kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
contoh kasus pengingkaran hak adalah belum sepenuhnya isi pasal 27
ayat 1 dijalankan “ segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya “
 Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut terinci
sebagai berikut :
 A. Laut Teritorial
Kedaulatan laut teritorial berjarak 12
mil di ambil dari pantai terluar
 B. Zona bersebelahan
kedaulatan diambil dari jarak 24 mil
pulau/pantai terluar
 C. Zona ekonomi eksklusif
wilayah laut dari suatu negara pantai
yang batasnya 200 mil
 D. Landas benua
wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil laut.
Negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan
dengan masyarakat internasional
 Pada umumnya, asas dalam menentukan kewarganegaraan
dibedakan antara asas ius sanguinis dan asas ius soli
 A. Ius Soli
asas yang menentukan
kewarganegaran seseorang menurut
daerah atau negara tempat dimana ia
dilahirkan
 B. Ius Sanguinis
asas yang menentukan
kewarganegaran seseorang menurut
pertalian darah atau keturunan dari orang yang
bersangkutan
 Apatride dan Bipatride
Apatride adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak
mempunyai kewarganegaraan
Bipatride adanya seorang penduduk yang mempunyai dua
macam kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap)
 Dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu
dihadapkan pada :
 Ancaman: merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat
mengubah/merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional, kriminal serta politik
 Tantangan: suatu hal/usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan
 Hambatan : suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang
bertujuan melemahkan / menghalangi secara tidak konsepsioal
 Gangguan : usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional

 Ancaman Militer dan non militer


 Ancaman Militer : berupa Agresi kekuatan fisik bersenjata
 Ancaman non militer : Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan
 Sistem pemerintahan Presidensiil
 Sistem pemerintahan parlementer
 Dinamika sistem pemerintahan di
Indonesia
 Bentuk negara
Negara kesatuan
Negara serikat
 Memperoleh kewarganegaraan lain atas
kemauannya sendiri
 Tidak menolak atau tidak melepaskan
kewarganegaraan lain.
 Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai
izin dari presiden.
 Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan
sendiri, yang mana jabatan dalam dinas tersebut
di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga
Negara Indonesia
 Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
 Mempunyai paspor atau surat yang bersifat
paspor dari negara asing yang masih berlaku
 Diplomatik
 Diplomatik Mengurusi bidang Politik
 Satu Negara hanya satu perwakilan
 Berkedudukan di Ibu kota Negara, dan
berurusan dengan pemerintah pusat
 Konsuler
 Konsuler mengurusi bidang Non Politik
 Satu Negara lebih dari satu perwakilan
 Berkedudukan tidak hanya di Ibukota
Negara, dan berurusan dengan Pemerintah
daerah
 Nyata, otonomi secara nyata
diperlukan sesuai dengan situasi dan
kondisi obyektif di daerah.
 Bertanggung jawab, pemberian
otonomi diselaraskan/diupayakan
untuk memperlancar pembangunan di
seluruh pelosok tanah air.
 Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu
menjadi sarana dan dorongan untuk
lebih baik dan maju..

Anda mungkin juga menyukai