Anda di halaman 1dari 28

KONSERVASI UPAYA PENCEGAHAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN
NAMA KELOMPOK

Destina
Fahmi Irza Bustomi
Lukman Nur Hakim
Muchael Aris Sandi
M. Arfan Humaedi
Putri Widya
PENGERTIAN
• Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi
berasal dari bahasa Inggris, Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan.

• Definisi legal dari dunia dunia internasional sebenarnya belum mendefinisikan


konservasi secara khusus.

• Penggunaan kata konservasi ditetapkan dalam Pasal 3 Konvensi Prancis setelah


terjadi banyak kerusakan flora dan fauna pada saat itu
Sejarah Konservasi
• Internasional
Konservasi berawal dari penetapan Pasal 3 Konvensi Prancis karena disebabkan oleh
banyaknya kerusakan flora dan fauna.
Usaha pertama yang dilakukan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan adalah
dengan dibangunnya Taman Nasional Yeosimate oleh Abraham Lincoln pada tanggal
30 Juni 1884 di Amerika Serikat.
Kemudian di tahun 1872, didirikan Taman Nasional Yellow Stone sebagai pengganti
Taman Nasional Yeosimate
• Sejarah Nasional
• Awal Mula Perkembangan Wilayah Konservasi
di Indonesia terbagi kedalam tiga fase utama,
yaitu :
• Zaman Kerjaaan Nusantara
• Zaman Kolonial
• Zaman Kemerdekaan
Zaman Kerajaan Nusantara
• Pada zaman kerajaan nusantara mulai
berkembang pemikiran bahwa kekayaan
lingkungan sekitar baik itu flora maupun fauna
harus dijaga sebaik-sebaiknya
• Konservasi pada zaman kerajaan nusantara
kental akan tradisi sakral
Zaman Kolonial
• Pada tahun 1714, C.Chastelein mewariskan tanah
seluas 6Ha didepok untuk dijadikan wilayah
konservasi.
• Pada Tahun 1898, ditetapkan kawasan hutan
Cibodas yang diperuntukan untuk menjadi
tempat penelitian flora dan fauna.
• Sekitar tahun 1900 banyak terjadi penyeludupan
burung Cendrawasih sehingga mendorong
pemerintah Hindia-Belanda untuk membangun
Cagar Alam lainnya

Zaman Kemerdekaan
• Pada tahun 1947, Bali barat didapuk sebagai
wilayah Taman Nasional dan Cagar Alam
• Indonesia masuk kedalam organisasi IUCN (
Internasional Union for The Conservation of
Nature) dan turut aktif dalam pertemuannya.
• Tahun 1982, Bali ditunjuk sebagi tuan rumah
pertemuan dan menghasilkan kesepakatan
untuk membangun wilayah konservasi disetiap
pulau besar.
DASAR HUKUM KONSERVASI
 Undang Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
Dan Ekosistemnya
 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Tatacara Evaluasi
Fungsi Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru
Jenis konservasi
1) Konservasi in-situ

2) Melindungi kawasan hutan maupun perairan pada habitat aslinya

3) Konservasi ex-situ

4) Konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya


Konservasi in-situ
• Taman nasional: kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat
maupun di perairan

• Cagar alam : kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan
ekosistem, yang perkembangannya di serahkan pada alam

• Hutan wisata : hutan yang wilayah nya perlu di bina dan di pertahan kan sebagai
hutan, yang dapat di manfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam,
dan rekreasi.

• Taman laut : melindungi plasma nutfah lautan

• Hutan lindung : melindungi lahan agar tidak tererosi untuk mengatur tata air
Konservasi ex-situ
• Bank gen : penyimpanan benih benih tanaman untuk koleksi plasma nutfah (IRRI,
CIMMTY, CIAT dll)

• Bank gen in vitro : untuk tanaman yang di perbanyak secara vegetatif

• Kebun raya : kumpulan tumbuhan tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari
berbagai daerah yang di tanam untuk tujuan konservasi ex-situ, ilmu pengetahuan
dan rekresasi
Contoh konservasi :
• Cagar alam

 Cagar Alam Maninjau - Agam, Sumatera Barat.


 Cagar Alam Kawah Ijen - Banyuwangi, Jawa Timur.
 Cagar Alam Waigeo Barat - Raja Ampat, Papua Barat.

• Suaka marga satwa

 Balai Raja (Sumatera)


 Kerumutan (Sumatera)
 Muara Angke (Jakarta)
 Gunung Sawal (Jawa Barat)
 Pulau Kaget (Kalimantan)
• Taman nasional

 Taman Nasional Gunung Leuser.


 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

• Taman hutan raya

 aman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim; Riau.


 Taman Hutan Raya Thaha Syaifudin; Jambi.
 Taman Hutan Raya Raja Lelo; Bengkulu.

• Taman wisata alam

 Kepulauan Raja Ampat (Papua) .


 Pulau Komodo (Kepulauan Nusa Tenggara) .
 Gunung Rinjani (Pulau Lombok) .
 Kepulauan Belitung.
• Suaka marga satwa

Balai Raja (Sumatera)


Kerumutan (Sumatera)
Muara Angke (Jakarta)
Gunung Sawal (Jawa Barat)
Pulau Kaget (Kalimantan)
• Taman nasional

Taman Nasional Gunung


Leuser.
Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan.
• Taman hutan raya

aman Hutan Raya Sultan Syarif


Hasyim; Riau.
Taman Hutan Raya Thaha Syaifudin;
Jambi.
Taman Hutan Raya Raja Lelo;
Bengkulu.
• Taman wisata alam

Kepulauan Raja Ampat (Papua) .


Pulau Komodo (Kepulauan Nusa
Tenggara) .
Gunung Rinjani (Pulau Lombok) .
Kepulauan Belitung.
Tujuan Konservasi
• Yang pertama, untuk memelihara maupun
melindungi tempat-tempat yang dianggap
berharga supaya tidak hancur, berubah atau
punah.
• Yang kedua, untuk menekankan kembali pada
pemakaian bangunan lama supaya tidak
terlantar, disini maksudnya apakah dengan cara
menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya
dari bangunan tersebut atau mengganti fungsi
lama dengan fungsi baru yang memang
diperlukan.
• Yang ketiga, untuk melindungi benda-benda
sejarah atau benda jaman purbakala dari
kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan oleh
faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.
• Yang keempat, untuk melindungi benda-benda
cagar alam yang dilakukan secara langsung yaitu
dengan cara membersihkan, memelihara dan
memperbaiki baik itu secara fisik maupun secara
langsung dari pengarauh berbagai macam faktor,
misalnya seperti faktor lingkungan yang bisa
merusak benda-benda tersebut.
Manfaat Konservasi
• Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam
dan memelihara proses – proses ekologi
maupun keseimbangan ekosistem secara
berkelanjutan.
• Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang
langka atau hampir punah.
• Untuk melindungi ekosistem yang indah,
menarik dan juga unik.
• Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan
yang disebabkan oleh faktor alam, mikro
organisme dan lain-lain.
• Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya
tetap terjaga, dan lain sebagainya.
Kebijakan Untuk Mencegah Kerusakan
• Kebijakan Preventif yaitu suatu kebijakan yang
sifatnya mencegah. Kebijakan ini antara lain
sebagai berikut:
• Membuat suatu sistem penjagaan terhadap
kawasan hutan.
• Mengembangkan kawasan hutan rakyat di setiap
daerah.
• Melakukan sosialisasi kepda masyarakat melalui
berbagai media baik secara langsung maupun
tidak langsung tentang pentingnya menjaga
hutan.
• Kebijakan Represif yaitu suatu kebijakan yang
sifatnya memperbaiki atau dilakukan setelah
suatu peristiwa (kerusakan hutan) terjadi.
Kebijakan ini antara lain sebagai berikut:
• Melakukan pemetaan hutan di Indonesia
• Melakukan usaha penanaman kembali hutan-
hutan yang rusak, reboisasi dan konservasi
lahan hutan yang kritis.
AGROFORESTRY

• Usaha tanaman campuran antara tumbuhan berkayu (pohon) dengan tanaman


pangan/pakan ternak

• Penggabungan antara usaha pertanian, perikanan, atau pertenakan tanaman


hutan

• Masyarakat masih dapat menggunakan lahan untuk usaha pertanian, perikanan,


atau perternakan tanpa membuka lahan hutan
KONSERVASI FISIK, NILAI DAN BUDAYA

• Mengingat batasan dan cakupan konservasi,


paling tidak, terdapat empat nilai yang
terkandung dalam konsep konservasi, yaitu
menanam, memanfaatkan, melestarikan dan
mempelajari. Nilai-nilai tersebut bersifat
herarhis, spiral, dan berkesinambungan.
Konsep Fisik
Menanam, dapat dimaknai dalam dua arti.
• Pertama, secara fisik menanam dapat diartikan
menancapkan sebuah benih atau bibit ke dalam
tanah.
• Kedua, secara non-fisik, menanam dapat
diartikan meletakkan nilai-nilai fundamental
dan luhur yang telah mengkristal menjadi
pedoman atau pandangan hidup dan dasar
negara.
Konsep Nilai
• Bila dikaji secara saksama, pohon memiliki
multi fungsi. Batang kayu memiliki banyak
kandungan zat kimia seperti unsur lignin,
selulusa, glukosa dan lain-lain kandungan
• Akar pohon mencengkram tanah berfungsi
untuk mengikat unsur-unsur hara dalam tanah
dan penguat tanah sehingga mencegah
terjadinya kerusakan.
Konsep Budaya
• Terhadap nilai dan peninggalan budaya, sebuah
petuah bijak menyatakan dengan jelas bahwa
kalau sudah melewati separuh abad atau 50
tahun, jangan sampai dihancurkan. Penjelasan
ini mengingatkan,bahwa budaya merupakan
perkembangan majemuk dari budidaya yang
berarti daya dari budi manusia yang dituangkan
dalam lingkungannya, sehingga mempunyai
wujud yang berupa cipta, rasa dan karsa dan
kebudayaan yang berarti hasil cipta, rasa dan
karsa.

Anda mungkin juga menyukai