2
TAHAP LIKUIDASI
ENTITAS AKUNTANSI
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Penyelesaian
Hak dan
Kewajiban (s.d.
Nihil)
Penetapan
Entitas
Akuntansi/
Pelaporan yang
ditunjuk
Penetapan
Penanggungjawab
Proses Likuidasi
3
ENTITAS AKUNTANSI DAN
ENTITAS PELAPORAN YANG DILIKUIDASI
1. tidak lagi beroperasi sebagai entitas akuntansi/
pelaporan
2. perubahan identitas entitas akuntansi/pelaporan, antara
lain karena:
a. penggabungan entitas akuntansi/pelaporan
b. pemecahan entitas akuntansi/pelaporan
3. tidak mendapat alokasi anggaran pada tahun anggaran
berikutnya
4. perubahan menjadi BLU atau BUMN dan sebaliknya,
perubahan UBL satker menjadi UBL bukan satker/bagian
satker.
4
PENGABUNGAN BEBERAPA EA/P MENJADI
SATU EA/P MENGGUNAKAN IDENTITAS BARU
SATKER A
SATKER B
SATKER C
SATKER D
YANG DILIKUIDASI:
SEMUA,
yaitu
SATKER A, B DAN C
5
PENGABUNGAN BEBERAPA EA/P MENJADI
SATU EA/P MENGGUNAKAN SALAH SATU
IDENTITAS EA/P YANG DIGABUNG
SATKER A
SATKER B
SATKER C
SATKER A
YANG DILIKUIDASI:
SEBAGIAN,
yaitu
SATKER B DAN C
6
PEMECAHAN SATU EA/P MENJADI BEBERAPA EA/P
MENGUNAKAN IDENTITAS EA/P BARU DAN
IDENTITAS EA/P YANG DIPECAH MASIH DIGUNAKAN
SATKER A
SATKER A
SATKER A SATKER B TIDAK DILIKUIDASI
SATKER C
7
PEMECAHAN SATU EA/P MENJADI BEBERAPA EA/P
MENGUNAKAN IDENTITAS EA/P BARU
SATKER B
SATKER A
SATKER A SATKER C DILIKUIDASI
SATKER D
8
PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB PROSES LIKUIDASI
12
KEWAJIBAN PENYUSUNAN LAPORAN BMN (2)
• Data/dokumen pendukung rekonsiliasi data BMN likuidasi
dengan KPKNL mitra keja/DJKN:
1. Fotokopi penetapan pejabat penanggungjawab likuidasi;
2. Fotokopi penetapan entitas yang ditunjuk;
3. Fotokopi BAST penyerahan BMN kepada entitas yang
ditunjuk;
4. BAR internal antara UAKPB/UAPB dengan UAKPA/UAPA
5. ADK SIMAK BMN/Persediaan
• Setelah BMN bersaldo nihil, seluruh transaksi yang berdampak
pada laporan BMN diselesaikan dan dibukukan menggunakan
identitas entitas akuntansi/pelaporan yang ditunjuk
13
PENGUNGKAPAN DALAM CALBMN
• Serah terima BMN diungkapkan secara memadai dalam
CaLBMN entitas akuntansi/pelaporan, baik yang dilikuidasi
maupun yang ditunjuk.
• Pengungkapan yang memadai meliputi:
a. rincian jenis dan saldo BMN yang diserahterimakan (BAST)
dan dokumen terkait lainnya dilampirkan; dan
b. informasi penting lainnya yang dipersyaratkan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan.
14
KESIMPULAN
• Perlu dibuat dokumen penetapan entitas akuntansi/pelaporan
yang ditetapkan untuk dilikuidasi beserta taggal likuidasinya.
• Mengingat tidak diatur jelas mengenai tanggal penetapan
likuidasi, maka disarankan agar tanggal likuidasi disesuaikan
dengan tanggal periode pelaporan semesteran/tahunan,
karena BMN tidak mengenal laporan BMN bulanan dan belum
diatur khusus mengenai laporan BMN likuidasi.
• Tanggal likuidasi yang ditetapkan seyogyanya adalah tanggal
setelah hak dan kewajiban diselesaikan s.d. nihil
• Meskipun sudah tidak menerima anggaran, apabila BMN belum
nihil, maka ia tetap sebagai satker, tetap wajib menyusun dan
menyampaikan laporan BMN, s.d. BMNnya dinihilkan dan
ditetapkan untuk dilikuidasi
• Mengingat laporan BMN merupakan bagian dari laporan
keuangan, maka kebijakan likuidasi pada suatu K/L adalah
merupakan hasil koordinasi antara UAKPB/UAPB dengan
UAKPA/UAPA (lead). 15
Terima Kasih
DIREKTORAT BMN
BMN Dari Perolehan Lain Yang
BMN Sah
• BMN PADA PENGELOLA • Eks Kepabeanan dan cukai
• BMN PADA PENGGUNA • Barang Gratifikasi
• BMN Dari Perolehan Lain • Barang rampasan negara
yang sah • Aset bekas milik
Sepanjang tidak diatur asing/Tionghoa
khusus dalam Peraturan • Aset eks Pertamina
Menteri Keuangan,
• Kontraktor Kontrak Kerja
mengikuti ketentuan dalam
Sama
Peraturan ini
• Aset eks Perjanjian
Kerjasama/Karya
Pengusahaan Pertambangan
Batu Bara
Bentuk Pemindahtanganan
• Penjualan
• Tukar Menukar
• Hibah
• Penyertaan Modal Pemerintah Pusat
Prinsip UMUM
Nilai
• BMN yang tidak
digunakan tusi
Dilakukan oleh
• BMN yang telah Dilakukan oleh
Pengguna
di tetapkan Penilai
Barang
statusnya
• BMN yang tidak
Nilai
diperlukan Nilai Wajar
Taksiran
penetapan status
sesuai Peraturan
Perundang-
undangan TerhadapBMN yang menjadiObjek Hibah
tidak dilakukanpenilaian
Penilaian terhadap Objek
Pemindahtanganan
Jenis Dinilai
Objek Nilai
BMN Oleh
Selain Hibah
BMN
yang Selain tanah
Pengguna Taksiran
akan di bangunan
pindahtan
gankan Hibah Seluruh Tidak dinilai
Persetujuan
DPR Presiden Tanpa Persetujuan DPR untuk
Tanah dan Bangunan yang:
TB TB>10 M • Tidak Sesuai Tata Ruang
Wilayah
STB > 100 M 100 M>STB>10 M • Anggaran Pengganti telah
ada
• Diperuntukan bagi PNS
• Diperuntukan bagi
• Baik BMN pada Pengelola maupun
Pengguna
kepentingan umum
• Seluruh usulan yang memerluka
• Tidak layak secara ekonomis
persetujuan DPR dan Presiden,
dilakukan oleh Pengelola Barang
Kewenanggan dan Tanggung Jawab
Menteri Keuangan sebagai Menteri/Pimpinan Lembaga
Pengelola Barang sebagai Pengguna Barang
• Mengajukan usulan kepada DPR • Mengajukan usul Pemindahtangan
• Memberikan Pertimbangan dan • Melakukan Pemindahtangan,
meneruskan Usulan Kepada setelah mendapat persetujuan
Presiden Pengelola
• Memberikan Keputusan • Melakukan Pembinaan,
• Memberikan dan Menetapkan Pengawasan dan Penengendalian
Persetujuan atas Pemindahtanganan yang
• Melakukan Pembinaan, dalam penguasaannya
Pengawasan dan Pengendalian • Menandatangani perjanjian
• Melakukan Penatausahaan Pemindahtanganan
• Melakukan Penyimpanan dan • Melakukan Penatausahaan
Pemeliharaan dokumen • Melakukan Penyimpanan dan
• Mengenakan sanksi Pemeliharaan dokumen
• Dapat Mendelegasikan Sebagian • Menganakan Sanksi
Wewenang • Menetapkan peratusan dan
kebijakan teknis
Hibah
BUMN
Penerima
Hibah Pemerintah Negara
Lain
Perorangan/kelompok untuk
menjalankan program
pembangunanan nasional
Masyarakat
Naskah Hibah
Pernyataan
Bersedia
Menerima Hibah Menetapkan Keputusan
Pelaksanaan Hibah
•Penerima Hibah
•Objek hibah
•Nilai
Cek Kewenangan •Peruntukan Hibah
•Kewajiban PB untuk hapus BMN dari daftar
•Melihat apakah BMN tersebut memerlkan barang pengguna
persetujuan DPR/Presiden •Kewajiban PB untuk lapor pelaksanaan
hibah kepada Pengelola Barang
Hibah BMN Berdasarkan
Permohonan Pihak Lain
Mengikuti Proses
Hibah
Disetujui berdasarkan
inisiatif
Pengelola
Permohonan Pertimbangan
Hibah Pengelola
Penyampaian
Tidak Disetujui Tertulis beserta
Alasan
Naskah Hibah dan BAST
BAST Hibah
• Ditandatangani oleh penerima Hibah dan Pengelola
Barang/Pengguna Barang atau pejabat struktural yang
ditunjuk pada saat penandatanganan naskah Hibah
Pendelegasian Kewenangan dari Pengelola
Barang Kepada Pengelola Barang Terkait Hibah
Dasar Hukum:
PMK 4/PMK.06/2015
Pengguna Barang berwenang dan bertanggung jawab memberikan
persetujuan dan pemohonan Pemindahtanganan berupa:
1. Penjualan; dan
2. Hibah
Kewenangan dan tanggung jawab terkait hibah dilakukan terhadap:
1. BMN yang dari awal perolehannya dimaksudkan untuk dihibahkan
dalam rangka kegiatan pemerintahan.
2. BMN selain T/B yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan
dengan nilai perolehan s.d. Rp100 juta per unit/satuan.
3. Bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, dan
restorasi).
Pendelegasian Kewenangan dari Pengelola Barang
Kepada Pengelola Barang Terkait Hibah (Lanjutan)