Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan ke : 8

Bab. VII

Pokok bahasan : Proteksi Motor


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui
tentang faktor-faktor penyebab gangguan, proteksi
motor listrik 3 fasa, jenis proteksi motor dan
nantinya mampu mengatasi gangguan-gangguan
yang sering terjadi terutama pada motor listrik.
Sub Pokok Bahasan :
1. Faktor-faktor gangguan
2. Pengamanan Motor
3. Pengamanan tegangan nol
4. Pengamanan tegangan nol sentral
5. Pengaman dengan Termostat
6. Pengamanan maksimum termis dan magnetik
Pengantar

Mengulas materi pada pertemuan sebelumnya


dalam bentuk tanya jawab.
Menayakan tentang pengertian secara umum
tentang proteksi motor 3 fasa.
Menjelaskan tentang faktor-faktor yang
menyebabkan gangguan pada motor listrik.
Menjelaskan materi Proteksi motor listrik
secara umum.
1. Faktor-faktor gangguan
Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pada motor
listrik antaralain :
a. Berasal dari alat yang digerakkan:
- kopel yang terlalu besar
- kopel yang berubah-ubah
- pengasutan dan pereman yang terlalu sering
b. Jaringan suplay :
- tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
- tegangan fasa yang tidak sama ( untuk 3 fasa)
- putusnya salah satu fasa
c. Keadaan sekeliling :
- suhu yang terlalu tinggi
- kurangnya udara pendingin
- getaran-getaran
2. Pengamanan Motor

Fungsi pengaman motor adalah mencegah timbulnya


gangguan, dan jika terjadi gangguan, membatasi
akibatnya terhadap motor, alat yang digerakkan maupun
jaringan suplay.
Bentuk pengamanan yang paling sederhana ialah dengan
pengaman lebur. Akan tetapi penggunaan pengaman ini
saja tidak cukup.
Untuk motor-motor yang arus asutnya besar, harus
digunakan pengaman-pengaman lebur yang jauh lebih
besar dari pada arus nominal motor-motor ini
Untuk mengamankan motor dengan baik, dapat
digunakan cara-cara pengamanan di bawah ini:
a. pengamanan tegangan nol
b. pengamanan arus ikut dan arus balik
c. pengamanan maksimum termis dan magnetik
d. pengamanan dengan termostat
e. pengawasan pengaman lebur
3. Pengamanan tegangan nol

Yang dimaksud pengaman tegangan nol adalah suatu


sakelar yang akan memutuskan motor atau instalasi tenaga,
jika tegangan jaringnya terlalu rendah atau hilang sama
sekali. Dengan demikian mesin yang digerakkan tidak akan
mendadak jalan lagi kalau tegangan jaring tersebut normal
kembali. Sehingga tidak membahayakan operator dan dan
juga tidak merusak peralatan yang ada.
Sebuah sakelar elektromagnetik yang dilayani dengan
tombol tekan berpegas sudah merupakan suatu pengaman
tegangan nol. Kalau tegangan jaringnya hilang sakelar ini
akan membuka.
Gambar contoh pengamanan tegangan nol
untuk motor 3 fasa :
Motor 3 fasa ini R
S
dijalankan dengan T
sebuah sakelar tegangan
nol yang dilayani dengan
tangan. Dalam keadaan
darurot sakelar ini dapat
diputuskan dari jauh
dengan menekan tobol
berpegas (o) o

M
3O
4. Pengamanan tegangan nol sentral

Pada pengamanan tegangan nol sentral, hanya


digunakan satu sakelar tegangan nol bersama untuk
seluruh instalasi atau untuk sekelompok motor.
Sakelar tegangan nol ini dapat berfungsi sebagai
sakelar utama. Yang digunakan diberi penguncian
mekanis, dan baru bisa dihubungkan setelah kuncinya
dibuka dengan menekan sebuah tombol tekan kutub-
dua S. Kalau S ditekan, kumparan tegangan nol Q akan
mendapat tegangan lewat tahanan-tahanan R.
Contoh sakelar tegangan nol sentral :

R
S
T

Q
R R

M
3O
Magnet tegangan nol hanya akan bekerja kalau :
a. Ada tegangan jaring
b. Semua pengasut dari motor-motor yang
bersangkutan berada dalam kedudukan nol,
tehingga tidak ada kumparan motor yang
dihubungkan paralel dengan kumparan magnet
tegangan nol Q.
Kumparan magnet ini akan dihubungkan singkat, kalau
ada kumparan motor dihubungkan paralel dengannya,
sehingga akan tidak berfungsi.
Kalau kedua syarat diatas dipenuhi, dan tombol S
ditekan, tegangan pada kumparan magnet Q akan
cukup tinggi. Karena itu penguncian sakelar utamanya
akan membuka, sehingga sakelar ini dapat
dihubungkan.
5. Pengaman dengan Termostat
Pengaman motor yang tepat terhadap kenaikan suhu ialah dengan
menggunakan termostat. Termostat ini dapat berbentuk sebuah
sakelar termo yang dipasang dalam kumparan motor.
Sakelar termo ini terdiri dari sebuah kotak dengan dasar dari
dwilogam. Dasar dwilogam ini diberi pratekan mekanis, sehingga
cembung ke bawah. Kalau arus motor terlalu besar, sehingga
kumparan motor menjadi terlalu panas, dasar dwilogam itu akan
meloncat ke atas, sehingga menjadi cekung ke bawah (gambar 3.19).
Karena itu, kontak-kontaknya akan membuka. Kalua suhu dari
kumparan motor turun kembali, dasar dwilogam itu akan meloncat
kembali ke kedudukannya semula.
Sakelar termo ini dapat juga dipasang di luar motor. Dalam hal ini,
pemanasannya dilakukan oleh sebuah kumparan yang berada di
dalam sakelar termo. Kumparan ini dihubungkan seri dengan
kumparan motor.
Kalau motor yang diamankan dilayani dengan sakelar magnet,
kobtak-kontak sakelar termo ini biasanya dihubungkan dalam
lingkaran arus kemudi.
Ukuran sakelar-sakelar termo ini agak besar. Karena itu agak sulit
untuk memperoleh suatu pemindahan panas yang baik dari
kumparan motor ke sakelar termo.
Sebagai ganti sakelar termo dapat digunakan termistor. Karena ukuran
termistor ini sangat kecil, pemindahan panasnya biasa lebih baik dan
lebih cepat.
6. Pengamanan maksimum termis dan
magnetik

Sama halnya dengan pengaman lebur, akan tetapi pada pengaman


jenis ini bila terjadi pemutusan karena arus yang terlalu besar,
maka sakelar maksimum dapat segera digunakan lagi. Pemutusan
sakelar ini dapat dilakukan secara termis maupun
elektromagnetik.
Cara dan kecepatan pemutusan sakelar jenis ini dapat dibedakan :
- tanpa kelambatan
- terlambat tidak tergantung pada arus
- terlambat tergantung pada arus dan
- terlambat tergantung terbatas
Sakelar maksimum

Tidak dapat disetel :


Dapat disetel
Kemampuan Hantar Arus maksimum
(KHA) maks.=
In x maks. Pengaman lebur

Dengan kelambatan : Tanpa kelambatan :


Arus jatuh maksimum = Arus jatuh maksimum =
1,2 x 1 beban tertinggi 1,8 x In maks. pengaman lebur
Rangkuman
 Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pada motor
listrik antaralain :
a. Berasal dari alat yang digerakkan seperti kopel
yang terlalu besar, kopel yang berubah-ubah,
pengasutan dan pereman yang terlalu sering
b. Tegangan yang berubah-ubah
c. Keadaan sekeliling seperti : suhu yang terlalu tinggi,
kurangnya udara pendingin dan getaran.
 Fungsi pengaman motor adalah mencegah timbulnya
gangguan, Untuk mengamankan motor dengan baik, dapat
digunakan cara-cara pengamanan di bawah ini:
a. pengamanan tegangan nol
b. pengamanan arus ikut dan arus balik
c. pengamanan maksimum termis dan magnetik
d. pengamanan dengan termostat
e. pengawasan pengaman lebur
 Sakelar tegangan nol dapat berfungsi sebagai sakelar
utama. Yang digunakan diberi penguncian mekanis, dan
baru bisa dihubungkan setelah kuncinya dibuka.
 Pengaman motor yang tepat terhadap kenaikan suhu
ialah dengan menggunakan termostat.
Soal-soal
1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan gangguan
pada motor listrik ?
2. Seburkan dan terangkan cara-cara pengamanan motor ?
3. Gambarkan sistem pengamanan tegangan nol pada motor
listrik 3 fasa dan jelaskan prinsip kerjanya ?
4. Jelaskan perbedaan pengamanan tegangan nol dengan
pengaman tegangan nol sentral ?
5. Jelaskan perbedaan pengaman lebur dengan pengamanan
maksimum termis dan magnetik ?

Anda mungkin juga menyukai