Anda di halaman 1dari 33

SEJARAH PERKEMBANGAN

KESEHATAN LINGKUNGAN
Oleh :
Debora G. Suluh, ST, MKes
* Maslah kesling
Ada sejak mc
* Bhy kemat.
Fak.ling menghuni
planet bumi

KLB sbg hal


yg mistik
1
Kebudayaan
Telah melakukan usaha
• Babylonia
penanggulangan mslh2
• Mesir
kesmay & PX
• Yunani
• Roma

-Peraturan mengatur ttg air


limbah
-Drainase kota
-Pengaturan air minum
Terjadi Epidemi dan Terjadi Epidemi dan Endemi
Endemi Penyakit : Penyakit :
Wabah pes di Cina
 thn 1340 : 13.000.000
† Di India, Mesir & Gaza
 13.000 † setiap hr krn Pes
• India Telah menjadi
Pusat Endemi Kolera jml † lebih dari 60.000.000
• Lepra menyebar dr orang ”the black Death”.
mesir ke Asia Kecil dan
Mulai memperhatikan
Eropa mll emigran
masalah Link. Khusux
HS link
Periode Ilmu Pengetahuan
Periode Ilmu Pengetahuan
Periode Ilmu Pengetahuan
Abad Ke-18 / Bangkitx ilmu
awal abad ke-19 penget.

•Px kolera  -Revolusi industri di Inggris,


Vibrio kolerae era industrialisasi 
mencemari pemukiman kumuh,
smbr air bersih
masy. akumulasi buangan dan
kotoran mc, msl sosial & kes
•Konsep : faktr lingk
ex b’pengaruh thd -1832  wabah penyakit
kej px 
kolera dahsyat
berkembang
-1854  Jhon Snow :
disiplin Imlu
keslink. penelit. Epid
BEBERAPA TOKOH PENTING
DLM BIDANG KESEHATAN
• Hippocrates (460-370 SM) Bp. Kedokteran pertama menggunakan
observasi ilmiah untuk pengobatan
• Anthony Van Leuwenhoek (1632-1723) pengembangan mikroskop
berlensa satu dan menemukan protozoa dan diskripsi spermatozoa
• John Snow (1813-1848) membuktikan bahwa kuman kolera di bawah
oleh air
• Louis Pasteur (1822-1895) orang pertama yang membuktikan bahwa
bakteri menyebabkan sakit
• Joseph Lister (1827-1912) Mengitrodusir antiseptis ke dalam ilmu
bedah
• Carlos Juan Funlay (1833-1915) mengidentifikasi nyamuk sebagai
pembawa agent demam kuning
• Robert Koch (1843-1910) menemukan kuman penyebab penyakit
tuberkolosa, anthrax dan kolera
• Walter Reed (1851-1902) membantu menemukana penyebab demam
kuning
• Paul Ehrlich (1854-1915) menemukan obat antisipilis
Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
KesehatanLingkungan
Lingkungan
DiDiIndonesia
DiIndonesia
Indonesia
1. SEBELUM ORBA
•Tahun 1882 : UU ttg hygiene dlm Bahasa Belanda.
•Tahun 1924 Atas Prakarsa Rochefeller Foundation
didirikan Rival Hygiene Work di Banyuwangi dan
Kebumen.
•Tahun 1956 : Integrasi usaha pengobatan dan usaha
kesehatan lingkungan di Bekasi hingga didirikan
Bekasi Training Centre
Prof. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan
lingkungan di Pasar Minggu.
Tahun 1959 : Dicanangkan program pemberantasan
Malaria sbg prog. Kesling di tanah air (12 Nopember
= Hari Kesehatan Nasional)
2. SETELAH ORBA
•Tahun 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk
dalam upaya pelayanan Puskesmas
• Tahun 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan
Jamban Keluarga)
• Adanya Program Perumnas dan real estate
• Perbaikan kampung di kota besar (Jakarta-Proyek
Husni Thamrin)
• Pembangunan sarana air kotor, sarana tempat
sampah, tanaman kota, listrik, PAM
• Sanitasi tempat umum dan transportasi
• Sanitasi tempat potong hewan termasuk daging dan
susu
• Pencegahan pencemaran udara pabrik dan kendaraan
• Hygiene industri dan kesehatan kerja
• Pemberantasan vektor dan pengawasan pestisida.
Penyediaan Air Minum * KuantitasJarak
** Perencanaan, desain,
Pengelolaan Air Buangan
pengelolaan dan pengawasan
Pengelolaan sampah padat

* arthropoda, molusca,
Pengendalian vektor
rodent & binatang pengerat
Hygine mak + Hyg. susu

Pencegahan / pengendalian penc.tanah o/ ekskreta mc

Pengen. Penc. Udara, pengendalian radiasi

Kesehatan kerja, pengend. kebisingan


Perumahan & pemukiman, perencanaan daerah dan perkotaan

Pencegahan keselakaan, regreasi umum & pariwiata


Tindakan sanitasi Epidemi, benc.alam, perpindhan pddk, Tindakan
pencegahan lain yang diperlukan agar lingk. Bebas dari risiko gangg. kes
1. Kelompok Upaya Sanitasi

2. Kelompok Upaya
penanggulangan pencemaran
dan kemerosotan lingkungan
fisik dan biologi

3. Kelompok upaya
penganggulangan akibat tekanan
pembangunan
Menurut Prof. Umar
Fahmi Achmadi
Pemahaman kesehatan lingkungan dipandang
dari keperluan pemantauan dinamika
perubahan komponen lingkungan yang memiliki
potensi bahaya terhadap kesehatan masyarakat
mulai dari :
1)Sumber perubahan (munculnya komponen
yang memiliki potensi bahaya),
2)Dinamika dan kinetika komponen tersebut,
pada lingkungan di sekitar (ambient),
3)Interaksi dengan manusia, sehingga
komponen tersebut tidak lagi menimbulkan
4)Bahaya kesehatan masyarakat.
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK

-Alamiah Melalui wahana Komponen


-Penderita - Udara lingkungan - Sehat
penyakit - Air berada dlm - Samar
infeksi - Makanan darah, lemak, - Subklinik
-Industri - Tanah urine, - Akut
-Mobil - Binatang dll

A B C D
Pengukuran parameter kesehatan
lingkungan

 Pada simpul A: pengukuran pada


sumbernya (misal: pengukuran emisi)
 Pada simpul B: pengukuran komponen
penyebab sakit pada ambient
 Pada simpul C: pengukuran pada
spesimen tubuh manusia (biomarker
atau bioindikator)
 Pada simpul D: sudah terjadi outcome
berupa kejadian penyakit, misal jumlah
penderita keracunan
 Setiap pengukuran baik pada simpul A, B,
C maupun D harus selalu dirujuk terhadap
nilai-nilai standar normal sebagai bahan
referensi
 Misal: Permenkes tentang air bersih, baku
mutu lingkungan, nilai ambang batas,
maximum acceptable concentration, dll.
Uraian Lingkup
Pelayanan Kesehatan
Lingkungan (Permenkes 32/2013)
1. Lingkup pelayanan pengelolaan limbah cair , meliputi:
a. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi limbah cair dan tinja;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan
kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah cair dan tinja.

2. Lingkup pelayanan pengelolaan limbah padat ,meliputi:


a. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi tanah dan limbah padat;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan
kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanah dan limbah padat.

23
Lanjutan….
3. Lingkup pelayanan pengelolaan udara dan limbah gas meliputi:
a. pemeriksaan kualitas fisik, kebisingan, getaran dan kelembaban,
kimia dan mikrobiologi udara dan limbah gas;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah;
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan udara dan limbah
gas.

4. Lingkup pelayanan pengelolaan sampah yang tidak diproses sesuai


persyaratan pemerintah meliputi:
a. pemeriksaan jenis sampah, sumber timbulan, dan karakteristik;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan/atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang
tidak diproses sesuai persyaratan pemerintah.
24
Lanjutan….
5. Lingkup pelayanan pengendalian binatang pembawa penyakit ,
meliputi:
a. pemeriksaan tempat perindukan, perilaku binatang
pembawa penyakit, perilaku masyarakat;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari tempat
perindukan, perilaku binatang pembawa penyakit, perilaku
masyarakat; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian binatang
pembawa penyakit.
6. Lingkup pelayanan pengelolaan zat kimia dan limbah B3
termasuk limbah medik ,meliputi:
a. pemeriksaan jumlah, consentrasi dan jenis zat kimia,
limbah B3, hygiene industry, kesehatan kerja;
b. pemeriksaan peralatan dan lingkungan yang terpajan, dan
manusia yang terpajan; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan zat kimia
dan limbah B3.

25
Lanjutan….
7. Lingkup pelayanan pengelolaan kebisingan yang melebihi ambang batas
. meliputi:
a. Pemeriksaan intensitas dan tingkat kebisingan yang melebihi
ambang batas, sumber dan sifat, kondisi lingkungan;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari intensitas dan tingkat
kebisingan yang melebihi ambang batas, sumber dan sifat, kondisi
lingkungan; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang
terpajan kebisingan yang melebihi ambang batas.
8. Lingkup pelayanan pengelolaan radiasi sinar pengion dan non pengion ,
meliputi:
a. Pemeriksaan intensitas dan tingkat radiasi, sumber dan sifat radiasi,
kondisi lingkungan radiasi;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari intensitas dan tingkat
radiasi, sumber dan sifat radiasi, kondisi lingkungan radiasi; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang
terkena radiasi sinar pengion dan non pengion.

26
Lanjutan….
9. Lingkup pelayanan pengelolaan air yang tercemar , meliputi:
a. pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air;
b. penentuan sumber air, dan perlindungan kesehatan
masyarakat dari pencemaran dan/atau pajanan kandungan
unsur dari proses pengolahan air; dan
c. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air yang
tercemar.

10. Lingkup pelayanan pengelolaan udara yang tercemar , meliputi:


a. pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan/getaran/
kelembaban udara baik in door maupun outdoor, kecepatan
angin dan radiasi, pemeriksaan kimia, mikrobiologi;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran
dan/atau pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan
udara; dan
c. penggerakan masyarakat dalam pengelolaan udara yang
tercemar.

27
Lanjutan….

11. Lingkup pelayanan pengelolaan makanan yang


terkontaminasi , meliputi:

a. pemeriksaan kualitas fisik , kimia, mikrobiologi dan


parasitologi;
b. perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran
dan/atau pajanan kandungan unsur dari proses
pengelolaan makanan; dan
c. penggerakan masyarakat dalam pengelolaan makanan
dan minuman yang terkontaminasi.

28
Lanjutan….
setiap Tenaga Sanitarian yang menjalankan program Pemerintah
berwenang melakukan pelayanan kesehatan lingkungan tertentu,
meliputi:
a. melakukan pemantauan dan manajemen risiko pelaksanaan
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL);
b. melakukan pemantauan pelaksanaan Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL);
c. melakukan pemantauan pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL);
d. melakukan pemantauan pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
e. melakukan pemeriksaan dan tindakan sanitasi kapal dan
pesawat sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional
(IHR); dan
f. melakukan pemantauan pelaksanaan Klinik Sanitasi dan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

29
DAFTAR PERALATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
NO.NAMA ALAT/ PERALATAN
Water Contamination Monitoring Test
1 Kit
2 Water Quality GPS Multi parameter
3 Simple Water Test Kit
4 Waste Water Test Kit
5 Water Test Kit for Microbiology
6 Public Places Inspection Test Kit
7 Environment Air Quality Monitoring
8 Indoor Air Inspection Test Kit
Complete Multi Gas Monitor for
9 Ambient
10 Hospital Air Contamination Test
11 Stack Gas and Dust Sampler
30
12 Portable Gas Sampler
Lanjutan….
NO. NAMA ALAT/ PERALATAN
13 Radiation Inspection Kit
14 Soil Test Kit
15 Digital Soil Monitoring Test Kit
16 Kitchen Hygiene Inspection Kit
17 Microbiology Food Detection Kit
18 Portable Food Contamination Test Kit
19 Food Detection Kit
20 Sanitarian Field Kit
21 Surveillance vector kit
22 Cholinesterase Test Kit
Portable Digital System Cholinesterase
23 Test
24 Visual Inspection Kit
31
13 DISIPLIN ILMU YG ilmu yang membangun
MEMBANGUN ILMU ilmu kesehatan
LINGKUNGAN lingkungan
 Fisikia
 Biologi •Kimia Organik dan
 Kimia anorgani
 Matematika • Fisika
 Ekologi • Matematika
 Ekonomi • Biologi yang meliputi
 Taknik Sipil mikrobiologi,
 Kesehatan masyarakat
 Oceanografi epidemiologi,
 Sosial entomologi,
 Arsitektur parasitologi
 Agronomi • Ekologi
 Geosiences • Ilmu-ilmu sosial
 • Kesehatan masyarakat
 Endemi : keadaan yang biasa atau
“normal” atau frekuensi penyakit tertentu
berada dalam keadaan normal.

 Epidemi (wabah) : Keadaan dimana


didapat frekuensi penyakit melebihi
frekuensi biasa, atau dalam waktu singkat
terdapat penyakit yang berlebih

Anda mungkin juga menyukai