ULASAN TERBARU
FEBY JUWITA
Oksigen dan
nutrient ↓
SYOK
Kebutuhan
Metabolik
PENDAHULUAN
Volume Tonus vaskular Fungsi jantung
darah
Gangguan Sirkulasi
Gangguan
metabolisme Morbiditas dan
SYOK mortalitas
seluler
tinggi
Mendelson J. Emergency department management of pediatric shock. Emerg Med Clin North Am. 2017
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi syok sebesar 1,45% dari total kunjunganIndia syok sepsis
pasien anak ke rumah
Kenya sakit
syok
hipovolemik (94%) Prevalensi syok di RS Hasan
Sadikin berkisar 10% pada
Prevalensi
Prevalensi syok sepsis dilaporkan lebihsyok pada
tinggi anak
setiap
pada sebesar
bulannya,
negara 26,9/1000
dengananak
berpendapatan laki-
sedang
– tinggi dibandingkan laki danberpendapatan
negara 29,8/1000 anakrendah
perempuan.
jenis syok terbanyak yaitu
syok sepsis (85%)
Distribusi syok berdasarkan
Angka kematian usia
anakdidapatkan
penderita paling banyak10
syok sebesar pada
jutausia
setiap tahunnya secara
<12 bulan (47,3%)
global yang semakin
dengan menurun
proporsi dengan
kematian yangpenambahan
paling tinggi usia
pada kelompok usia <5
(1 – 5 tahun: 21,1%, 5 – 10 tahun
tahun di
18,2%, >10 tahun:berkembang
negara-negara 10,5%)
Gobinathan S, Kannan KS. Study of prevalence, etiology, response to treatment and outcome of paediatric shock in a tertiary care hospital. Int J Contemp Pediatrics. 2018
Mbevi G, et al. Prevalence, aetiology, treatment and outcomes of shock in children admitted to Kenyan hospitals. BMC Med. 2016
FISIOLOGI
Pasien
sakitPengukuran parameter kardiovaskular
kritis
Sinha R, et al. Recognition and Initial Management of Shock. Dalam: Walker, MC, penyunting. Roger's Textbook of Pediatric Intensive Care. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins; 2016
FISIOLOGI
Syok Metabolisme tidak seimbang
Kurva Frank-Sterling
CO = SV x HR Tekanan darah (TD)
dihasilkan oleh SV dan
kebutuhan resistensi vaskular
Misal pada Hantaran
SV oksigen sistemik. Oleh karena itu,
Misal pada
sepsis meningkat oksigen
menurun dapat disimpulkan bahwa
hipovolemia
tekanan darah rendah
VO2 dapat disebabkan oleh CO
Preload Contractility Afterload
DO2 rendah, resistensi
vaskular sistemik rendah,
atau keduanya.
Curah jantung (cardiac ouput) dan
kandungan oksigen darah arteri (CaO2)
Sinha R, et al. Recognition and Initial Management of Shock. Dalam: Walker, MC, penyunting. Roger's Textbook of Pediatric Intensive Care. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins; 2016
Pudjiadi AH. Resusitasi Cairan: dari Dasar Fisiologis hingga Aplikasi Klinis. Sari Pediatri. 2017
PATOFISIOLOGI
Suplai oksigen tidak memenuhi
Syok
kebutuhan oksigen
Sinha R, et al. Recognition and Initial Management of Shock. Dalam: Walker, MC, penyunting. Roger's Textbook of Pediatric Intensive Care. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins; 2016
Nteziyaremye J, et al. Perspectives on aetiology, pathophysiology and management of shock in African children. Afr J Emerg Med. 2017
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Syok Kardiogenik
Syok Distributif
Syok Hipovolemik (berkurangnya
(vasodilatasi masif/
(berkurangnya kerja
berkurangnya
volume sirkulasi) pompa/kegagalan
volume relatif)
pompa)
Mendelson J. Emergency department management of pediatric shock. Emerg Med Clin North Am. 2017
Mendelson J. Emergency department management of pediatric shock. Emerg Med Clin North Am. 2017
PENDEKATAN DIAGNOSIS SYOK
Anamnesis
Pemeriksaan laboratorium darah Pemeriksaan Fisik
rutin, hitung jenis, fungsi ginjal, fungsi
liver, analisis
• Umur gas darah (AGD), laktat,
• pembekuan
Demam • KU/kesadaran/kontak
waktu darah, skrining
• Muntah/diare mata/aktifitas
• Tidak toksikologi. • Frekuensi denyut jantung
mau makan
• Produksi urin • takipnea
• Lesu/rewel
Pemeriksaan AGD dan laktat serial untuk • Suhu tubuh
•mengevaluasi
Trauma perfusi sistemik secara • Tekanan darah
• Tertelan zat toksik • Perfusi kulit: pengisian
rutin
• Kondisi/penyakit kapiler, warna, suhu kulit
Syoksebelumnya
belum teratasi asidosis metabolik • oliguria
• Alergi • Perubahan status mental
• Bunyi jantung tambahan
Sinha R, et al. Recognition and Initial Management of Shock. Dalam: Walker, MC, penyunting. Roger's Textbook of Pediatric Intensive Care. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins; 2016
Mendelson J. Emergency department management of pediatric shock. Emerg Med Clin North Am. 2017
PENDEKATAN DIAGNOSIS SYOK
Konsensus SOFA dan qSOFA diimplementasikan
Sepsis-3 untuk populasi orang dewasa
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
Pediatric Assessment Triangle
Penilaian Umum
Pediatric Assessment Triangle
Hands off – dilakukan <1 menit
Maldonado T, Avner JR. Triage of te pediatric in the emergency department: are we all in agreement? Pediatrics. 2004
Maldonado T, Avner JR. Triage of te pediatric in the emergency department: are we all in agreement?
Pediatrics. 2004
TATALAKSANA
MANAJEMEN AIRWAY DAN BREATHING
Syok ketidakseimbangan suplai
oksigen ke jaringan tubuh diberikan
oksigen suplemental
Terapi airway definitif intubasi diindikasikan
pada pasien dengan penurunan kesadaran (GCS <8),
Jalan napas dipertahankan untuk mencegah
laryngeal mask airway
tidak
Oropharyngeal airways mampu mempertahankan
Nasopharyngeal airwayspatensi saluran
obstruksi dengan menggunakan beberapa
(LMA)
napas atau adanya impendingcontohrespiratory failure
alat bantu
Mendelson J. Emergency department management of pediatric shock. Emerg Med Clin North Am. 2017
Sinha R, et al. Recognition and Initial Management of Shock. Dalam: Walker, MC, penyunting. Roger's Textbook of Pediatric Intensive Care. Maryland:
Lippincott Williams & Wilkins; 2016
TATALAKSANA
RESUSITASI CAIRAN Syok pemasangan akses vena perifer dan
Three-way stopcock set-up resusitasi cairan secepat mungkin
Observasi tanda klinis
kelebihan cairan secara
•berkala
Diperlukan
meliputi untuk
memberikan
peningkatan cairan
distres napas, Bolus cairan inisial diberikan sebanyak 20 mL/kgBB
yang
crackles, cukup melalui
hepatomegali, S3 (kristaloid isotonik atau albumin 5%) resusitasi
gallop
akses intraosseus cairan dapat diberikan hingga 60 mL/kgBB
Penelitian terbaru
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
VASOAKTIF
Pilihan Kombinasi Antibiotik Empiris untuk Sepsis Anak dengan Penyebab Belum Diketahui
• Extended-spectrum penicillina +
aminoglikosidab
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice
parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit
Care Med. 2017
0-5 min
Resusitasi cairan
Koreksi Hipoglikemia
Koreksi hipokalsemia
Pemberian antibiotik
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
15-60 min
Simultan melakukan
- Mulai terapi inotropik IV/IO
-Pemasangan akses vena
sentral dan jalan nafas (bila
perlu)
- Penggunaan atropin/ketamin
IV/IO/IM
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
60 min
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
after 60 min
Davis AL, et al. American College of Critical Care Medicine clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal septic shock. Crit Care Med. 2017
TARGET RESUSITASI
FASE II (PICU)
FASE I (1
Pulse oxymeter, jam
EKG pertama
kontinyu, IGD)
intra-arterial pressure
Observasi berkala yang perlu dilakukan pada fase EGDT
Target pendekatan
EGDT terapi
pada fase
(IAP) kontinyu,
Target suhu
utama inti
syok tubuh,
adalahCVP/saturasi
untuk oksigen sistematis agresif untuk
pertama meliputi
dan/atau tekanan pulse
arterioxymeter, tekanan darah,
pulmonal/saturasi oksigen CO, pertama (1 jam pertama di
meningkatkan
pulse pressure, suhuperfusi jaringan
tubuh,kalsium,
urine dan
output, EKG memperbaiki indikator perfusi
EKG serial, kadar gula darah, laktat, anion gap IGD) dan fase
dan fungsi kedua
organ tubuh(>1 jam
dalam
menyeimbangkan
kontinyu, kadar gula dan antara
INR danpasokan
darah kalsium
waktu 6dijam
ICU)
pertama
oksigen tubuh (DO2) dan kebutuhan
oksigen
Target (VO
terapi 2) dalam
perfusi waktu
jaringan singkat
normal (denyut jantung
normal dan CRT ≤2 detik), saturasi oksigen vena sentral
Target terapi CRT ≤2 detik, denyut jantung dan
(ScvO2 >70%), cardiac index >3,3 dan <6 L/menit/m2
tekanan darah kembali dalam rentang normal, urine
dengan tekanan
output ≥1 perfusi normal
mL/kgBB/jam, (MAP-CVP
kesadaran composatau MAP-IAP)
mentis,
sesuai
normalisasi kadar gula usiadan kalsium.
darah
Mayoritas kasus syok pada anak dirumah sakit merupakan syok fase
dekompensata (syok dekompensata vs syok kompensata: 57,9 vs
42,1%). Sebuah penelitian di India juga melaporkan angka kematian
anak penderita syok yang lebih tinggi pada kelompok dekompensata
dibandingkan kompensata (63,6 vs 16,7%).
Gobinathan S, Kannan KS. Study of prevalence, etiology, response to treatment and outcome of paediatric shock in a tertiary care hospital. Int J Contemp Pediatrics. 2018
SIMPULAN
Klinisi harus mampu mendeteksi syok pada tahap dini yaitu syok
kompensata yang dilanjutkan dengan pemberian terapi yang
tepat untuk mencegah progresi syok ke tahap dekompensata
atau irreversibel