Anda di halaman 1dari 39

SISTEM REPRODUKSI

WANITA
 Genitalia Eksterna:
Mons pubis

Klitoris

Labia Minora

Labia Mayora

Hymen

 Organ Lain
Kelenjar Mamae

Ovarium
Badan berbentuk buah kenari dengan panjang 3 cm,
lebar 1,5 cm dan tebal 1 cm. Terdiri atas 2 bagian :
 Medulla

 Korteks

Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis gepeng


atau kuboid (epitel germinal), dibawahnya terdapat
tunika albugenia yang membuat ovarium berwarna
keputihan.
Folikel Ovarium
 Terbenam dalam stroma korteks
 Jumlah polikel dalam kedua ovarium wanita

dewasa muda normal kurang lebih 400. 000.


 Hanya satu ovum yang dilepaskan saat
menstruasi atau saat masa reproduktif
 Masa reproduktif wanita 30-40 tahun dengan

jumlah total ovum yang dilepaskan sekitar 450


Folikel Primordial
 Paling banyak dijumpai sebelum kelahiran
 Setiap folikel terdiri atas sebuah oosit primer dan
dibungkus oleh selapis sel folikel gepeng
 Oositnya merupakan sel bulat dengan diameter 25
mikrometer, intinya eksintris, dan memiliki anak inti
yang besar, organ dalam sitoplasma bergumpal
dekat inti, t’dpt banyak mitokondria, beberapa
kompleks golgi dan sistem retikulum endoplasma.
 Sel folikel gepeng saling melekat melalui
desmosom
Folikel Berkembang

 Inti sel disebut vesikel germinal


 Sel folikel membentuk satu lapis sel kuboid disebut
folikel primer unilaminer
 Selnya berproliferasi melalui mitosis dan membentuk
epitel berlapis folikel/ lap granulose disebut folikel
multilaminer
 Terdapat zona pelusida yang terdiri dari 3 glikoprotein,
mengelilingi oosit
Folikel Matang (Graaf)

 Berdiameter sekitar 2,5 cm


 Tampak sebagai vesikel transparan yang

menonjol dipermukaan ovarium


 Karena penimbunan cairan, rongga folikel makin

membesar dan oosit melekat pada dinding


folikel.
 Sel granulose tidak membelah sehingga

lapisannya akan menipis


Atresia Folikel

 Keadaan saat terjadinya atresia yang sangat


mencolok pada
 Setelah kehamilan
 Saat pengaruh hormon ibu terputus
 Selama pubertas dan kehamilan
 Saat berlangsung modifikasi hormon yang
kualitatif dan kuantitatif.
Kelenjar Interstisial

 Terdapat sel interstisial yaitu sel – sel teka


interna yang seringkali menetap dan menjadi
secretor streroid yang cukup aktif.

 Sel interstisial sudah ada sejak kanak- kanak


hingga menopouse, sel-sel ini adalah sumber
dari androgen ovarium.
Ovulasi

 Proses ovulasi terjadi karena pecahnya folikel


matang dengan pembebasan ovum, yang akan
ditangkap oleh ujung tuba uterine yang melebar.
 Pada ovulasi ini hanya 1 ovum yang dilepaskan
ovarium.
 Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid.
 Ujung tuba uterine yang menghadap ovarium
berbentuk corong dan banyak terdapat fimbria,
yang berfungsi untuk menangkap ovum karena
letak ujungnya sangat dekat dengan ovarium.
 Ovum akan di buahi setelah memasuki
infundibulum (tuba uterina) tempat ia dibuahi
dan akan menjadi zigot dan mengalami
pembelahan. zigot mengalami pembelahan dan
diangkut ke uterus sekitar 5 hari.
Asal dan Pematangan Oosit
 Oosit dibentuk semasa kehidupan intrauterine dan
jumlahnya tidak meningkat sesudah kehamilan.
 Sel yang menjadi precursor oosit disebut sel benih
primordial (dari endoderm kantung kuning telur)
 Folikel primordial dan folikel yang sedang
berkembang mengandung oosit primer eguivalen
dengan spermatosit primer dari tubulus
seminiferus oosit ini berada pada profase dan
pembelahan meosis pertama.
 Setelah badan polar pertama dikeluarkan dan
masih berada dikorteks ovarium, inti dari ovum
mulai melakukan pembelahan meosis kedua yang
berhenti pada metafase dan akan rampung bila
terjadi pembuahan (masuknya spermatozoa ke dlm
ovum).Ovum tahan hidup maksimum 24 jam.
 Masuknya sperma memulihkan jumlah diploid

kromosom dan berfungsi sebagai perangsang bagi


ovum.
 Bila tidak terjadi pembuahan, maka ovum
mengalami autolisis dalam tuba uterin tanpa
menyelesaikan pembelahan kedua.
Korpus Luteum

 Setelah ovulasi, sel granulose dan sel dari teka interna


membentuk kelenjar endokrin sementara yaitu korpus luteum.
 Korpus luteum pada bagian korteks ovarium akan mensekresi
progesterone dan estrogen.
 Akibat dari pelepasan cairan folikel menyebabkan kolaps
dinding folikel sehingga berkerut
 Korpus luteum dibentuk sebagai akibat rangsangan hormon
lutein (pada pars distal hipofisis)
 Jika tidak hamil, korpus luteum hanya bertahan 10 – 14 hari
(selama pembelahan ke 2) dan LH berdegenerasi dan menghilang
keadaan ini disebut korpus luteum menstruasi

 Bila hamil gonadotropik korionik (dari plasenta) merangsang


korpus luteum dan terus menghasilkan progesterone hingga
akhir kehamilan ini disebut korpus luteum kehamilan.

 Sel korpus luteum menstruasi dan kehamilan mengalami


degenerasi melalui autolisis
 Rangsangannya berasal dari suatu gelombang
sekresi hormon LH (lutein hormon) oleh
kelenjar hifofisis anterior.
 Jika terjadi peningkatan LH di dalam darah,
aliran darah ke ovarium meningkat, akan
menyebabkan edema yaitu keluarnya protein
plasma lewat kapiler dan venula pasca kapiler,
dilepaskan prostaglandin, histamin, vasopresin
dan kolagenase.
Tuba Uterina / Oviduct / Tuba Fallopi

 Tuba uterine yaitu tabung berotot yang mudah


digerakkan.
 panjang sekitar 12 cm.
 Salah satu ujungnya membuka kedalam rongga
peritoneum sebelahnya lagi menembus
dinding uterus.
 Ujung bebas tuba uterine memiliki juluran mirip
jemari yaitu fimbria.
Dindingnya terdiri atas 4 lapisan yaitu :
 Lapisan Mukosa

 Sub Mukosa

 Lapisan Muskularis

 Lapisan Serosa
UTERUS

Uterus adalah organ yang berbentuk avokat yg terdiri


dari badan (korpus) yang terdapat diatas penyempitan
rongga rahim (osinternum), dan serviks, yang terdapat
dibawah osinternum, bagian korpus uteri yang terdapat
diatas pangkal tuba uterine disebut fundus.
Dinding uterus disusun oleh 3 lapisan yaitu :
 Lapisan Serosa,perimetrium Atau Adventisia

 Lapisan Miometrium

 Lapisan Endometrium Atau Mukosa Uterus


Lapisannya dibagi 2 zona yaitu :
 Stratum fungsional, yang merupakan bagian yang
dilepaskan saat haid dan diperbaharui setiap siklus haid.

 Stratum basalis, bagian yang dipertahankan selama haid


yang diberi epitel dan lamina propria baru bagi
endometrium baru.
Serviks Uteri

 Serviks uteri adalah bagian uterus yang terbawah yang


berbentuk silindris, bagian ini berbeda struktur
histologisnya dari uterus yang lain.

 Serviks uteri dilapisi oleh epitel selapis silindris


penghasil mucus, memiliki sedikit serat otot polos dan
banyak jaringan ikat padat, bagian luarnya menonjol
kedalam vagina yang ditutupi epitel berlapis gepeng.
Siklus Menstruasi

 Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi pada hari ke 1 – 4 dari siklus.
Bila tidak terjadi pembuahan dan implantasi maka
korpus luteum akan berhenti berfungsi sekitar 14 hari.
Kadar estrogen dan progesterone menurun pada waktu
endometrium mengalami involusi, Jika terjadi
implantasi, embrio menghasilkan HCG (hormon corionik
gonadotropin). Akhir dari fase ini endometrium akan
mengalami penipisan.
 Fase Proliferasi (fase folikuler)

 terjadi hari ke 5 – 14
 Proliferasi sel kelenjar dan berpindahnya sel tersebut ke
permukaan mengawali terjadinya siklus menstruasi dimulai
lagi.
 Terjadi pembentukan folikel ovarium dan produksi estrogen
sehingga. Proliferasi sel berlanjut selama fase ini dan
membentuk kelenjar dan epitel permukaan yang melapisi
endometrium. Juga terjadi proliferasi sel jaringan ikat dan
pelekatan substansi dasar dalam lamina propria yang
berakibat tumbuhnya endometrium.
 Akhir dari fase ini terjadi peubahan a.l:

 Tebal endometrium 2 – 3 mm
 Kelenjar – kelenjar merupakan tubulus lurus dengan lumen
sempit
 Banyak terdapat sisterna retikulum endoplasma kasar
 Komplek golgi bertambah besar untuk persiapan aktvitas sekresi
 Arteri spiralis tumbuh kedalam stroma baru
 Fase sekresi (fase luteal)

 terjadi hari ke 15 – 28 hari

 Fase ini dimulai setelah ovulasi.

 Pada fase ini kelenjar sangat berkelok dan sel


menimbun glikogen dibawah intinya sampai
mencapai ketebalan 5 mm akibat penimbunan secret
dan edema dari stroma. Jarang terjadi mitosis
selama fase sekresi
Implantasi dan kehamilan
 Ovum manusia dibuahi pada 1/3 lateral tuba uterina.
 Mitosis berulang m’btk kumpulan sel disebut morula.

Morula dibungkus zona pelusida yang besarnya sama


dengan ovum yang dibuahi.
 Rongga dipusat morula terbentuk akibat penggumpalan

cairan yang dipindahkan dari lumen oviduk secara


berangsur, sel-sel membentuk bola berisi cairan yaitu
blastosis.Sel – sel yang dihasilkan dari segmentasi zigot
disebut blastomer.
 Selama implantasi, trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan
yaitu:
 Sinsitiotrofoblas
 Sitotrofoblas.
 Setelah implantasi embrio, endometrium mengalami perubahan
sel stroma membesar dan berbentuk poligonal dan disebut sel
desidua.
 Sel desidua dibagi menjadi :
 Desidua basalis , terletak diantara embrio dan miometrium.
 Desidua kapsularis, terletak diantara embrio dan lumen uterus
korion.
 Desidua parietalis
PLASENTA
 Plasenta adalah organ sementara, merupakan
tempat berlangsungnya pertukaran fisiologik
antara ibu dan fetus. Plasenta adalah satu-
satunya organ yang terdiri atas sel-sel yang
berasal dari 2 individu yang beda
A.Bagian Fetus
 Bagian fetus flasenta, yaitu korion, memiliki
lempeng korion pada tempat munculnya vili
yang berasal dari mesenkim ekstraembrional.
Dikelilingi oleh sinsiotrofoblas dan sitotrofoblas.
B.Bagian Maternal
 Bagian maternal plasenta yaitu desidua basalis mengeluarkan
darah dari arteri dan menerima darah vena dari lakuna yang
terletak diantara vili sekunder. Saat sitotrofoblas tidak utuh lagi
dan kapiler vilus berdekatan dengan permukaan, maka
percampuran sedikit darah mungkin terjadi. Pada saat itu
dinding kapiler fetus dipisahkan dari darah ibu hanya oleh
sinsitiotrofoblas.
 Pada akhir kehamilan cukup bulan, plasenta berbentuk cakram. Tali
pusat biasanya muncul dipusat plasenta dan menghubungkan
sirkulasi fetus dan sirkulasi ibu.
C.Histofisiologis
 Darah vena fetus mencapai plasenta melalui 2 arteri umbilikalis
yang bercabang dan berakhir menjadi pembuluh-pembuluh dari
vili korion.

 Plasenta bersifat permeabel dan menghasilkan :


 hormon gonadotropin korionic
 Hormon tirotropin korionic
 Hormon kortikotropin korionic
 Hormon estrogen
 Hormon progesteron
 Hormon somatomamotropin korionic
VAGINA
Dinding vagina t.a 4 lapisan yaitu:
 Lapisan Mukosa
Tersusun oleh epitel berlapis gepeng, tebal 150-200µm
dan sel-selnya mengandung sedikit keratohialin.
Dibawah pengaruh estrogen, epitel vagina membuat dan
mengumpulkan banyak glikogen, yang dikeluarkan
kedalam lumen vagina bila sel-sel vagina mengelupas.
Bakteri dalam vagina memetabolisir glikogen dan
membentuk asam laktat, yang berfungsi memelihara PH
rendah dalam vagina
 Lamina propria
t.a jaringan ikat longgar dengan serat elastin. Di lamina
propria tidak terdapat kelenjar tetapi sangat vaskular
yang menjadi sumber eksudat cair yang merembas
melalui epitel gepeng selama rangsangan seksual,
Mukosa vagina tidak memiliki ujung saraf sensoris, dan
beberapa ujung saraf bebas yang ada hanya ujung saraf
nyeri.
 Lapisan Muskularis
Lapisan muskularis vagina t.a berkas memanjang serat
otot polos. Terdapat sedikit berkas serat melingkar,
terutama pada bagian yang paling dalam (dekat mukosa)
Diluar lapisan muskular, sebuah jaringan ikat padat yaitu
adventisia, kaya akan serat elastin tebal, menyatukan
vagina dengan jaringan sekitarnya.
 Lapisan Adventisia
SITOLOGI EKSFOLIATIF
Pada mukosa vagina dewasa, terdapat
5 jenis sel, yaitu:
 Sel-sel bagian dalam stratum basal (sel basal)

 Sel –sel bagian luar stratum basal (sel parabasal)

 Sel – sel dari lapis intermedial

 Sel pra-tanduk

 Sel bertanduk.
GENITALIA EKSTERNA
Terdiri atas:
 Mons pubis

 Klitoris

Klitoris dibentuk oleh badan erektil yang berakhir pada glandula


klitoris rudimenter dan sebuah prepusium. Klitoris ditutup
oleh epitel berlapis gepeng.
 Labia minora

adalah lapisan kulit dengan jaringan ikat mirip spons sebagai


pusat,dengan serat – serat elastin, dan dibungkus oleh epitel
berlapis gepeng yang memiliki lapisan tipis sel bertanduk pada
permukaannya. Pada permukaan luar dan dalam labia minora
terdapat kelenjar sebacea dan kelenjar keringat.
 labia mayora

adalah lipatan kulit yang mengandung jaringan lemak dan


lapisan tipis otot polos. Permukaan dalam sama dengan labia
minora. Permukaan luar ditutupi oleh kulit dan rambut.
KELENJAR MAMAE

 Dibentuk oleh 15-25 lobus terdiri atas kelenjar jenis tubulo alveolar
kompleks,dengan fungsi mengeluarkan susu untuk memberi
makan pada bayi baru lahir.Setiap lobus terpisah dari yang lain
oleh jaringan ikat padat dan jaringan lemak.
 Sebelum pubertas,kelenjar mamae terdiri atas sinus laktiferus dan
cabangnya yaitu duktus laktiferus.
 Struktur khas pada wanita dewasa lobulus berkembang pada ujung
duktus terkecil (duktur interlobularis terminal)
 Selama daur haid,tampak perubahan-perubahan kecil dalam
struktur histologis kelenjar ini,seperti proliferasi sel-sel duktus
lebih kurang saat ovulasi.
 Papila mamae (putting susu) berbentuk kerucut dan warnanya
mungkin merah muda,coklat muda atau tua.Bagian luarnya
dilapisi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk yang
berhubungan dengan kulit sekitarnya yaitu areola mamae.
 Selama laktasi,susu dihasilkan oleh sel-sel epitel dari alveoli dan
berkumpul dalam lumennya dan didalam duktus laktiferus.
 Sekret pertama yang dikeluarkan sesudah persalinan disebut
kolostrum.Sekret ini mengandung sedikit lemak,banyak protein
dan banyak mengandung antibodi (terutama IgA).
 Bila seseorang wanita menyusui,hormon oksitosin akan dibebaskan
dari hipofisis posterior.Hormon ini menimbulkan kontraksi sel-sel
mioepitel dalam alveoli dan duktus,berakibat pengeluaran susu
(refleks ejeksi susu).hal – hal yang dapat mempengaruhinya yaitu
rangsangan emosi seperti frustrasi,ketegangan dan marah.
 Kebanyakan kanker payudara ditimbulkan
dari sel epithelial dari duktus
laktiferus.Jika sel-sel ini bermetastasis ke
paru-paru,otak atau tulang,maka dapat
menyebabkan kematian.deteksi dini nya
yaitu:
1) Pemeriksaan diri sendiri

2) Mamografi

3) ultrasonografi

Anda mungkin juga menyukai