Anda di halaman 1dari 16

CLINICAL PATHWAY DAN PANDUAN

PRAKTIK KLINIS
Kelompok 3
Ratrika Sari (22020116120041)
Rizki Marwa Putri (22020116130069)
Muhammad Nur Afiyan(22020116130084)
Karina Izafira Nibras (22020116140052)
Nur Chamidah (22020116140108)
PPK (Panduan Praktik Klinis)

Panduan Praktik Klinis adalah istilah teknis sebagai pengganti


Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam Undang-undang Praktik
Kedokteran 2004 dan Undang-Undang Keperawatan yang
merupakan istilah administratif.
Penggantian ini perlu untuk menghindarkan kesalahpahaman
yang mungkin terjadi, bahwa “standar” merupakan hal yang
harus dilakukan pada semua keadaan. Jadi secara teknis
Standar Prosedur Operasional (SPO) dibuat berupa Panduan
Praktik Klinis (PPK) yang dapat berupa atau disertai dengan
salah satu atau lebih: alur klinis (Clinical Pathway), protokol,
prosedur, algoritme, standing order (Komisi Akreditasi Rumah
Sakit, 2015).
Panduan Praktik Klinis (PPK) disusun berdasarkan
pendekatan Evidence-based Medicine (EBM) dan atau
Health Technology Assessment (HTA), yaitu :
• Definisi/pengertian • Prognosis
• Anamnesis • Kepustakaan
• Pemeriksaan Fisik
• Kriteria Diagnosis
• Diagnosis Kerja
• Diagnosis Banding
• Pemeriksaan Penunjang
• Terapi
• Edukasi
Tujuan PPK

• Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan


lingkungan tertentu bekerja sama dengan tim multidisiplin.
• Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau
berbahaya.
• Memberikan opsi pengobatan dan perawatan terbaik dengan
keuntungan maksimal.
• Menghindari terjadinya medication erorsecara dini.
• Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil.
• Memberikan tata laksana asuhan dengan biaya yang
memadai.
Clinical Pathway

Clinical pathway adalah konsep perencanaan pelayanan


terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan
kepada pasien berdasarkan standar pelayanan, standar asuhan
keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya,
yang berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur dan dalam
jangka waktu tertentu selama di rumah sakit.
Clinical Pathways tersebut dapat merupakan
suatu Standar Prosedur Operasional :
1. Profesi medis: Standar Pelayanan Kedokteran
(PNPK/PPK) dari setiap Staf Medis Fungsional (SMF)
klinis dan penunjang.
2. Profesi keperawatan: Asuhan Keperawatan
3. Profesi farmasi: Unit Dose Daily dan Stop Ordering
4. Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap dan Operasi dari Sistem
Staf Medis Fungsional (SMF),
5. Instalasi dan Sistem Manajemen Rumah Sakit.
Komponen Dan Langkah-Langkah Dalam Penyusunan
Format Clinical Pathway

Komponen utama clinical pathway, yaitu terdiri dari kerangka waktu,


kategori asuhan, kriteria hasil dan pencatatan varian.
Langkah-langkah penyusunan format clinical pathway memenuhi
hal-hal sebagai berikut:
• Komponen yang mencakup definisi dari clinical pathway.
• Memanfaatkan data yang ada di lapangan rumah sakit dan
kondisi setempat yaitu data laporan morbiditas pasien yang
dibuat setiap rumah sakit berdasarkan buku petunjuk pengisian,
pengolahan dan penyajian data rumah sakit dan sensus harian
untuk penetapan topik clinical pathway yang akan dibuat dan
lama hari rawat.
• Variabel tindakan dan obat-obatan mengacu kepada standar
pelayanan medis, standar prosedur operasional dan daftar standar
formularium yang telah ada di rumah sakit
Implementasi Clinical Pathway
Implementasi clinical pathways adalah proses dari
pengembangan clinical pathway tersebut termasuk uji coba
yang telah selesai dilakukan, dan tim yang mengembangkan
juga telah siap untuk menerapkannya dalam praktek sehari-
hari. Dalam bagian ini pertanyaan-pertanyaan yang dibuat
adalah untuk memastikan efektifitas penerapan dan
penggunaan clinical pathways.
Prinsip membuat Clinical Pathway
• Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu/integrasi
dan berorientasi fokus terhadap pasien (Patient Focused Care) serta
berkesinambungan (continuous of care)
• Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris dan
farmasis)
• Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan
perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk
kasus rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit emergensi).
• Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasien
secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen
yang merupakan bagian dari Rekam Medis.
• Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai varians
dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit.
• Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit
penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors).
• Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan.
Tujuan Implementasi Clinical Pathway
• Memilih “best practice” pada saat pola praktek diketahui berbeda
secara bermakna.
• Menetapkan standar yang diharapkan mengenai lama perawatan dan
penggunaan pemeriksaan klinik serta prosedur klinik lainnya.
• Menilai hubungan antara berbagai tahap dan kondisi yang berbeda
dalam suatu proses serta menyusun strategi untuk mengkoordinasikan
agar dapat menghasilkan pelayanan yang lebih cepat dengan tahapan
yang lebih sedikit.
• Memberikan peran kepada seluruh staf yang terlibat dalam pelayanan
serta peran mereka dalam proses tersebut.
• Menyediakan kerangka kerja untuk mengumpulkan dan menganalisa
data proses pelayanan sehingga provider dapat mengetahui seberapa
sering dan mengapa seorang pasien tidak mendapatkan pelayanan
sesuai standar.
• Mengurangi beban dokumentasi klinik.
• Meningkatkan kepuasan pasien melalui peningkatan edukasi kepada
pasien, misalnya dengan menyediakan informasi yang lebih tepat
tentang rencana pelayanan. (Meo, 2015)
Manfaat Dari Clinical Pathway
• Dapat menggabungkan pedoman klinis ke dalam suatu
dokumen resmi sehingga dapat bertindak sebagai penging
at bagi profesional kesehatan
• Menggaris
bawahi standar yang tegas yang akan dijumpai dalam p
athway pelayanan pasien yang dapat diperiksa secara muda
h dari dokumen yang ada
• Bersifat multidisiplin sehingga dapat meningkatkan kom
unikasi antar profesi yang berbeda sehingga dapat meng
hilangkan duplikasi yang tidak diperlukan dari dokumen
informasi yang tersimpan
• Dapat mengurangi variasi dalam pelayanan klinis
• Dapat meningkatkan dokumentasi dalam riwayat kesehatan
Evaluasi Clinical Pathway
Evaluasi imlementasi clinical pathway dapat dilakukan dengan
menggunakan instrument. Dua instrument yang sering
digunakan untuk melakukan audit terhadap isi dan mutu
clinical pathway adalah The ICP Key Element Checklist dan
The Integrated Care Pathway Appraisal Tool (ICPAT).
REFERENSI
• Adisasmito W. (2008). Kebijakan Standar Pelayanan Medik dan Diagnosis Related Group (DRG), Kelayakan Penerapannya
Di Indonesia, Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia.
• Cheah J. (2000). ‘Development and Implementation of A Clinical Pathway Program in An Acute Care General Hospital in
Singapore’.International Journal for Quality in Healthcare, 12(5); hh. 403-412.
• Evans Lacko S, Jarrett M, McCrone P, Thornicroft G. (2010). Facilitators and barriers to implementing clinical care
pathways. BMC Health Serv Res,10:182.
• Kinsman L, Rotter T, James E, Snow P,Willis J. (2010). ‘What is a clinicalpathway? Development of definition toinform the
databate’, BMC Medicine.
• Kemenkes RI. (2008). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2012. Tahun 2012 KARS Fokus StandarAkreditasi Baru Rumah Sakit.
• Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2015. Panduan Pelaksanaan Dokter Penanggungjawab Pelayanan
• (DPJP) dan Case Manager. Jakarta.
• Lei J, Wang FL, Deng H, Miao D.(2012). Emergencing researchinartificial intelligence, Springer,London.
• Meo, M. Y. (2015). Dengan Integrated Clinical Pathway Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan. 3(1), 48–55.
• Nurfarida, I., Yoga, B. H., Agusno, M. (2014). Efektivitas Pelayanan SelamaPenerapan Clinical PathwaySkizofrenia Rawat
Inap di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. JurnalManajemen Pelayanan Kesehatan. 17 :No. 1
• Paat, C., Kristanto, E., & Kalalo, F. P. (2017). Analisis pelaksanaan clinical pathway di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal Biomedik (Jbm), 9(1), 62–67.
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Pasal 4 (1)
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 Pasal 10 (4)
• Roymeke Tobias, Stummer Harald .(2012). ‘Clinical pathways as instruments for risk and cost management in hospitals – A
discussion paper’, Global Journal of Science, vol.4, no.2, hh.50-59.
• Rozany, F., Yuliansyah, N., & J Susilo, S. (2017). Panduan Praktek Klinis dan Clinical Pathway Sebagai Solusi Efisiensi
Pembiayaan Diagnosa Hernia Inguinalis, Appendisitis, dan Sectio Caesarea di RSI Gondanglegi. Jurnal Medicoeticolegal dan
Manajemen Rumah Sakit, 6(2), 115–119.

• Vanhaecht K., Whittle K D, Sermeus W.(2007).‘Clinical pathway audit tools: asystemic review,’ Journal Nursing
Management vol 14, hh 529-537.
• Whittle C. (2009). ‘ICPAT: Integrated care pathway appraisal tools’, International Journal of Care Pathway volume 13, hh.
75-77.
• Wright, J. & Hill,P.(2003). Clinical Governance. : Churchill Livingstone.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
MANA TEPUK TANGANNYA

Anda mungkin juga menyukai

  • KKN LOG
    KKN LOG
    Dokumen10 halaman
    KKN LOG
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Bronkopneumonia
    Bab 1 Bronkopneumonia
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 Bronkopneumonia
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Dokumen5 halaman
    Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Dokumen5 halaman
    Gizi Ibu Hamil Penting untuk Pertumbuhan Janin
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • BAB I FXX
    BAB I FXX
    Dokumen4 halaman
    BAB I FXX
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Dlhasjl
    Dlhasjl
    Dokumen27 halaman
    Dlhasjl
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • JHFHNB
    JHFHNB
    Dokumen9 halaman
    JHFHNB
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Ispa
    Ispa
    Dokumen38 halaman
    Ispa
    Giovanni Anggasta
    83% (6)
  • Jadwalll Kita
    Jadwalll Kita
    Dokumen3 halaman
    Jadwalll Kita
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • JKHJKK
    JKHJKK
    Dokumen3 halaman
    JKHJKK
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • L CFDGHNCXKJ
    L CFDGHNCXKJ
    Dokumen4 halaman
    L CFDGHNCXKJ
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • BJZKXBKZ
    BJZKXBKZ
    Dokumen2 halaman
    BJZKXBKZ
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Marcel
    Marcel
    Dokumen4 halaman
    Marcel
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Guyfkyuhj
    Guyfkyuhj
    Dokumen18 halaman
    Guyfkyuhj
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • JKHJKK
    JKHJKK
    Dokumen3 halaman
    JKHJKK
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen16 halaman
    Presentation 1
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Eval KGD Kel
    Eval KGD Kel
    Dokumen8 halaman
    Eval KGD Kel
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Naskah Roleplay Assesmen Ulang
    Naskah Roleplay Assesmen Ulang
    Dokumen2 halaman
    Naskah Roleplay Assesmen Ulang
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • GCGHH
    GCGHH
    Dokumen3 halaman
    GCGHH
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Bronkopneumonia
    Bab 1 Bronkopneumonia
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 Bronkopneumonia
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Marcel
    Marcel
    Dokumen4 halaman
    Marcel
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Kekurangan Puri
    Kekurangan Puri
    Dokumen1 halaman
    Kekurangan Puri
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Lgukj
    Lgukj
    Dokumen1 halaman
    Lgukj
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Hipotermi Pendaki Gunung
    Penanganan Hipotermi Pendaki Gunung
    Dokumen1 halaman
    Penanganan Hipotermi Pendaki Gunung
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Iss Fix
    Iss Fix
    Dokumen16 halaman
    Iss Fix
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • NMNKNK
    NMNKNK
    Dokumen4 halaman
    NMNKNK
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • HGHCJG
    HGHCJG
    Dokumen10 halaman
    HGHCJG
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat
  • Dnslakfnklask
    Dnslakfnklask
    Dokumen8 halaman
    Dnslakfnklask
    Karina Izafira Nibras
    Belum ada peringkat