SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA 2019 Hotel Ranggonang adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dibidang jasa, yang merupakan suatu aset kebanggaan masyarakat Musi Banyuasin (MUBA). Hotel Ranggonang setiap Tahunnya membuat rencana laba yang di inginkan. Terdapat masalah perencanaan laba yg di tetapkan tidak sesuai dengan yang di harapkan, di karenakan penentuan harga jual yang tidak tepat dan belum mengetahui berapa jumlah penjualan , sehingga tidak menemukan titik impas pada penjualan kamar hotel Analisis break even point untuk data tahun 2013 volume penjualan perusahaan telah mencapai break even point, pada tahun 2014 dan 2015 volume penjualan perusahaan belum mencapai break even point karena dapat dlihat pada laporan laba rugi perusahaan untuk tahun 2014 dan 2015 perusahaan mengalami kerugian
Margin keamanan perusahaan pada tahun 2013
sebesar 66,85%, pada tahun 2014 sebesar 22,20% dan tahun 2015 sebesar 26,23%, sedangkan untuk tahun 2016 perusahaan merencanakan laba sebesar Rp 618.477.315, Berapa banyak volume penjualan kamar hotel yang harus di capai untuk mencapai break even poin atau titik impas pada tahun 2016 ? Metode penelitian yang di laksanakan objek penelitian Hotel Ranggonang yang beralamat jl. Merdeka kabupaten Musi Banyuasin Mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan memberikan daftar pertanyaan kepada pihak hotel Dokumentasi dengan mengumpulkan data laporan laba rugi, rincian biaya, dan harga sewa. Teknik analisis Kwantitatif (memperoleh data dan menggunakan rumus – rumus untuk perhitungan angka- angka yang di gunakan untuk menganalisis data. • Kesimpulan dari penelitian
Margin keamanan perusahaan pada tahun 2013
66,85% 2014 22,20% 2015 26,23% sedangkan untuk 2016 merencanakan laba sebesar Rp. 618.477.315 maka volume penjualan yg harus di capai 2016 Kamar superior 3.533 unit kamar Deluxe 3.645 unit kamar dan suite 204 unit kamar Hasil penelitian Dapat di simpulkan bahwa pada tahun 2016 perusahaan sebaiknya menaikkan harga sewa kamar sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.