Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P1337420919110
PROFESI NERS
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Asuhan keperawatan yang efektif dan komprehensif sangat dibutuhkan oleh pasien dalam merespon
situasi yang kompleks selama menjalani prosedur operasi scoliosis. Salah satu intervensi yang diberikan
setelah prosedur operasi adalah pembatasan aktifitas fisik untuk sementara waktu.
Adanya luka operasi yang masih terasa sakit menjadikan keengganan pasien untuk bergerak. Pasien hanya
berbaring di tempat tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi. Kecemasan, nyeri dan ketidaktahuan
pentingnya pengaturan posisi dan kondisi total care menjadi penyebab pasien hanya baring lama pada
satu posisi. Salah satu masalah yang bisa terjadi pada pasien post operasi akibat baring lama adalah
resiko terjadinya decubitus. Dekubitus merupakan kerusakan kulit sampai di jaringan bawah kulit, bahkan
menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus-
menerus.
Pencegahan decubitus merupakan hal yang sangat penting pada pasien post operasi adalah salah satunya
dengan cara teknik alih baring, perubahan posisi setiap 2 jam. Alih baring bertujuan untuk mengurangi
tekanan dan gaya gesek pada kulit dan menurunkan faktor terjadi dekubitus akibat gaya gesek
Pendahuluan…
RANCANGAN
SOLUSI YANG C Tidak ada pembanding / intervensi lain
DITAWARKAN
O Menurunnya resiko dekubitus
Target Luaran
Target yang akan mendapatkan Luaran dari deskripsi kasus ini untuk
perlakuan intervensi pada deskripsi mengetahui perlakuan yang dilakukan
kasus ini yaitu pasien post koreksi berdasarkan Evidence Based Practice,
skoliosis dengan gangguan mobilitas selanjutnya dilakukan observasi dari
fisik yang mengalami imobilisasi dan hasil pemberian pengaturan posisi alih
diberikan intervensi pengaturan posisi baring terhadap penurunan resiko
alih baring. decubitus.
PROSEDUR
PELAKSANAAN
Tahap Awal
Setelah dilakukan intervensi pengaturan posisi alih baring setiap 2 jam selama 3x24 jam pada An. S
dengan post koreksi scoliosis, resiko adanya dekubitus berkurang dengan hasil pengkajian
menggunakan skala Barden sebelum diberi intervensi didapatkan total skor 13 dalam kategori resiko
sedang, dan setelah diberi intervensi pengaturan posisi alih baring, kemudian dilakukan pengukuran
kembali menggunakan skala Barden didapatkan hasil skor 16 yang termasuk dalam kategori resiko
ringan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada An. S sesudah diberikan intervensi pengaturan posisi alih baring dapat
mencegah resiko adanya tanda-tanda decubitus. Hasil ini senada dengan beberapa penelitian yang
terkait, terdapat adanya penurunan tingkat resiko decubitus pada pasien tirah baring. Salah satunya
berdasarkan jurnal penelitian Andani, dkk (2016) mengenai Efektifitas Alih Baring dengan Masase
Punggung Terhadap Resiko Dekubitus pada Pasien Tirah Baring di RSUD Ambarawa yang didapatkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden mengalami penurunan tingkat resiko dekubitus dengan
dilihat dari penilaian skala Braden yang menunjukkan terdapat penurunan tingkat kelembaban, gesekan
dan peningkatan mobilitas.
Alih baring memiliki manfaat mengganti titik tumpu berat badan yang tertekan pada area tubuh yang
lain, mempertahankan sirkulasi darah pada daerah yang tertekan, dan dapat menurunkan tekanan pada
tonjolan tulang.
Kesimpulan Saran