SISTEM RESPIRASI
Berkaitan dengan:
Delivery O2 adekuat & eliminasi CO2
Menjaga keseimbangan asam basa
• Klasifikasi:
1. Hipoksemia ringan dinyatakan pada keadaan PaO2
60-79 mmHg dan SaO2 90-94%
2. Hipoksemia sedang PaO2 40-60 mmHg, SaO2 75%-89%
3. Hipoksemia berat bila PaO2 kurang dari 40 mmHg dan
SaO2 kurang dari 75%.
• Hipoksemia akibat penyakit paru disebabkan oleh
salah satu atau lebih dari mekanisme di bawah ini :
1. ketidakseimbangan antara proses ventilasi-
perfusi (penyebab tersering),
2. hipoventilasi alveolar,
3. gangguan difusi, atau
4. pirau anatomik intrapulmonar.
Sistem saraf pusat Sakit kepala, perilaku yang tidak sesuai, bingung,
delirium, gelisah, edema papil, koma
Neuromuskular Lemah,tremor,hiperrefleks, incoordination
• Resuscitator
• Venturi mask
Sistem • Tracheostomy mask
Aliran • Aerosol mask
Tinggi • T-tube adapters
• Face tents
Cara Pemberian Aliran O2 (L/mnt) FiO2 (%)
Head box 8 – 10 40
• aliran 1 – 6 L/mnt
• konsentrasi 24% - 44%
• aliran 1 – 6 L/mnt
• konsentrasi 24% - 44%
• cocok digunakan pada pasien yang tidak mengalami hipoksia parah
,jalan nafas harus paten, dapat digunakan pada pasien dengan
pernafasan mulut.
• pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernapasan teratur, mudah
memasukkan kanul dibanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara,
+ lebih mudah ditolerir klien.
• tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, FiO2 beragam, suplai O2
berkurang bila klien bernapas lewat mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul
hanya 1 cm, mengiritasi selaput lendir pada aliran yang lebih tinggi (pada aliran
_ lebih dari 4 L/mnt dianjurkan menggunakan humidifikasi)
Sungkup muka sederhana (Masker Semi Rigid)
• Aliran 5 – 8 L/mnt
• Konsentrasi O2 40 – 60%.
• Aliran O2 tidak boleh kurang dari 5 liter/menit
untuk mendorong CO2 keluar dari masker.
• konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, membutuhkan
humidifikasi, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol, dapat digunakan pada
+ pasien yang mengalami trauma/penyakit di hidung.
• tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapat menyebabkan ansietas
pada pasien dengan klaustropobia, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran
_ rendah, harus dilepas jika makan/minum, menyekap, aspirasi bila pasien muntah
Sungkup muka Rebreathing dengan kantong (reservoir) O2 / RM
• konsentrasi 35 – 60%
• aliran 8 – 15 L/mnt
• Udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi
1/3 bagian volume ekshalasi masuk ke kantung 2/3 bagian
volume ekshalasi melewati lubang-lubang pada bagian
samping sungkup.
• tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat
menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat, dapat terjadi aspirasi bila
muntah, empisema subkutan ke dalam jaringan mata pada aliran O2 tinggi dan nekrosis
jaringan bila dipasang terlalu ketat, harus dilepas ketika makan/minum, dapat
_ menyebabkan ansietas pada pasien dengan klaustropobia, membutuhkan perawatan kulit
teratur karena adanya kelembaban berlebih dalam area tertutup.
Sungkup muka Non Rebreathing dengan kantong (reservoir) O2 / NRM
• kantong O2 bisa terlipat, dapat terjadi aspirasi bila muntah, empisema subkutan ke
dalam jaringan mata pada aliran O2 tinggi dan nekrosis jaringan bila dipasang
terlalu ketat, harus dilepas ketika makan/minum, dapat menyebabkan ansietas
_ pada pasien dengan klaustropobia, membutuhkan perawatan kulit teratur karena
adanya kelembaban berlebih dalam area tertutup.
Sistem Aliran Tinggi
• penumpukan air pada aspirasi bila muntah serta nekrosis karena pemasangan sungkup
muka yang terlalu ketat
_
Venturi Mask
• gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup
kemudian dihimpit untuk mengatur suplai O2 sehingga
tercipta tekanan negatif, akibat udara luar dapat diisap dan
aliran udara yang dihasilkan lebih banyak.
• Aliran 2 – 15 L/mnt dan konsentrasi 24 – 60%.
• dapat digunakan bagi pasien dengan PPOK karena
memberikan suplemen oksigen tingkat rendah, sehingga
menghindari risiko dorongan hipoksik.