Anda di halaman 1dari 32

Kanker Payudara

Pendahuluan

 Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan yang


menakutkat pada masyarakat di Dunia.
 Sekarang memiliki angka tertinggi nomor 1 di negara maju, kl dulu
peny degenaratif yg dominan
Definisi
Kanker payudara
(KPD) Penyakit
keganasan pada
jaringan payudara
yang berasal dari
epitel duktus maupun
lobulusnya akibat
replikasi sel yang tidak
terkendali.
 KPD merupakan penyakit akibat mutasi gen yang dipicu oleh
multifaktor sepertifaktor diet, faktor lingkungan dan keturunan yang
kemudian dikenal sebagai faktor risiko.
 Terdapat beberapa faktor risiko yang sudah pasti seperti: usia tua
(lebih dari 50 tahun), faktor reproduksi (nulipara, menarke dini,
menopause terlambat), riwayat keluarga, riwayat tumor jinak.
 Terdapat juga beberapa faktor risiko yang belum dapat dimengerti
seluruhnya seperti malnutrisi, konsumsi alkohol, tidak berolahraga,
radiasi dan mendapat terapi hormonal (Hunt et al., 2010).
Epidemiologi

 KPD menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar


18,6%
 Angka kejadian di Indonesia: 12/100.000 wanita, di Amerika:
92/100.000 wanita
 Mortalitas: 27/100.000 atau 18 % dari kematian
 Pada laki - laki frekuensi sekitar 1 %
 Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium
yang lanjut
Epidemiologi

 Memiliki angka tertinggi nomor 1 di negara maju


 Angka kejadian di Amerika Serikat adalah 27/100.000 dan adanya
200.000 kasus baru per tahun
 Angka insidensi di Indonesia adalah 11,5% (11-12 kasus baru per
100.000 penduduk berisiko)
Faktor Risiko

 Jenis kelamin (wanita)


 Riwayat keluarga dan genetik  Hormonal
 Riwayat penyakit payudara  Obesitas
sebelumnya  Konsumsi alkohol
 Riwayat menstruasi dini atau  Riwayat radiasi dinding dada
lambat
 Faktor lingkungan
 Reproduksi (tidak memiliki anak dan
tidak menyusui)
Klasifikasi  Invasive Carcinoma
 Invasive ductal carcinoma

Histopatologi  Papillobular carcinoma


 Solid tubular carcinoma
 Scirrhous carcinoma
 Special types
 Non Invasive Carcinoma
 Mucinous carcinoma
 Non invasive ductal carcinoma
 Medullary Carcinoma
 Lobular carcinoma in situ
 Invasive Lobular carcinoma
 Paget’s disease
 Adenoid cystic carcinoma
 Squamous cell carcinoma
 Spindle cell carcinoma
 Apocrine carcinoma
 Carcinoma with cartilaginous and or ass metaplasia
 Tubular carcinoma
 Secretory carcinoma
 others
Klasifikasi Stadium
TNM (AJCC)
T (ukuran tumor primer)
• Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
• T0 : tumor primer tidak ditemukan
• Tis : Karsinoma insitu
• T1 : tumor dengan ukuran terpanjang 2 cm atau kurang
• T2 : tumor dengan ukuran terpanjang 2-5 cm
• T3 : tumor dengan ukuran terpanjang lebih dari 5 cm
• T4 : tumor dengan ukuran berapapun yang telah
menginfiltrasi
• T4a : infiltrasi ke dinding dada
• T4b : infiltrasi ke kulit
• T4c : infiltrasi ke dindin dada dan kulit
• T4d : mastitis karsinoma
Klasifikasi Stadium
TNM (AJCC)
N (Nodul/kelenjar getah bening)
• NX: Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
• N0 : Tidak dapat metastasis pada KGB
• N1 : Metatasis ke KGB aksila ipsilateral, masih
mobile
• N2 : Metastasis ke KGB aksila ipsilateral,
terfiksasi, dan konglomerasi
• N3 : Klinis ada metastasis pada KGB
infraklavikula ipsilateral
Klasifikasi Stadium
TNM (AJCC)
M (Metastasis jauh)
MX : Metastasis jauh belum dapat
dinilai
M0 : Tidak terdapat metastasis jauh
M1 : Terdapat metastasis jauh
Staging
Diagnosis

KLINIS
Anamnesis:
Keluhan di payudara dan di aksila biasanya kalau sudah lanjut
Keluhan di tempat lain (berhubungan dengan metastasis)
Faktor-faktor risiko
Pemeriksaan fisik:
Status generalis (Karnofsky Score)
Status lokalis
Diagnosis

RADIO-DIAGNOSTIK
 Recommended
 Mamografi dan USG mamae
 Foto thorax
 USG abdomen
 Optional (atas indikasi)
 Bone scanning
 CT Scan / MRI
 PET Scan
Diagnosis

FNAB
 Bukan standar diagnosis
Gold standar  HISTOPATOLOGI LABORATORIUM
 Core Neddle Biopsy  Labratorium rutin
 Biopsi insisional  Kimia darah
 Biopsi eksisional  Tumor marker (CA 15-3, CEA)
 Imunohistokimia (IHC)
ER,PR,HER2, Ki67
MODALITAS TERAPI

Pembedahan Radioterapi
 Mastektomi radikal  Radioterapi neoadjuvant
 Modified Radical Mastectomy  Radioterapi adjuvant
 BCS  Radioterapi palliative
MODALITAS TERAPI

Kemoterapi Kemoterapi
Terapi hormonal
 Kemoterapi neoadjuvant  CMF
 Tamoxifen
 Kemoterapi adjuvant  CAF
 Aromatase
 Kemoterapi palliative  T-A
 GnRH
 Capecitabine
 dll
TERAPI

Kanker Payudara Non-Invasif


a. Ductal Carinoma Insitu (DCIS)
 Sel kanker berasal dari epitelium TDLU yang belum menembus
membrane basalis atau telah menembus dengan ukuran kurang
dari 1 mm.
 Terapi yang dapat diberikan
• Mastektomi simple
• Breast Conserving Therapy/Surgery
• Terapi adjuvant (Kemoterapi, radioterapi)
TERAPI

b. Lobular Carcinoma Insitu


 Sering ditemukan pada wanita premenopause, merupakan faktor
risiko invasif karsinoma
 Terapi:
• Eksisi dari tumor
• Terapi adjuvant (tamoxifen)
Kanker Payudara Invasif
Ada 5 subtipe yang sering ditemukan:
 Infiltrating Ductal Carcinoma
 Infiltrating Lobular Carcinoma
 Tubular Carcinoma
 Medullary Carcinoma
 Mucinous or Colloid Carcinoma
Tatalaksana:
 Stadium dini (T1, T2, N0, N1)
• Pembedahan: BSC/BST, mastektomi radikal modifikasi, rekonstruksi bedah
• Terapi adjuvant
 Stadium lanjut local (IIIa, IIIb, IIIc)
• Pembedahan: mastektomi radikal modifikasi, mastektomi radikal standar
• Neoadjuvant: kemoterapi
 Karsinoma Payudara Inflamatoir
• Sandwich
• Neoadjuvant chemotherapy
• Surgery or radiation therapy
• Adjuvant chemotherapy
o Karsinoma Payudara Bermetastasis
• Kemoterapi terapeutik
 Karsinoma Payudara dengan Kehamilan
• Kehamilan trimester I dan II: mastektomi radikal/radikal modifikasi
• Kehamilan trimester II dan III: dilanjutkan pemberian kemoterapi adjuvant
• Setelah melahirkan: lanjutkan dengan radioterapi
 Tumor Phillodes (maligna)
• Ditegakkan dengan biopsy (mirip dengan FAM)
• Pembedahan: eksisi komplet tumor (mastektomi simpel)
REHABILITASI

 Pra operatif
• Persiapan pembedahan: laboratorium, imaging
• Evaluasi fungsi respirasi
 Pasca bedah
• Hari 1-2: latihan lingkup gerak sendi sekitar operasi
• Hari 3-5: latihan gerak lengan bahu ipsilateral operasi lebih bebas
FOLLOW UP

 Kontrol seumur hidup


 Interval kontrol:
• 6 bulan pertama: kontrol setiap 1 bulan
• 6 bulan-3 tahun: kontrol setiap 3 bulan
• 3 tahun-5 tahun: kontrol setiap 6 bulan
• > 5 tahun: kontrol setiap tahun
 Pemeriksaan yang dilakukan:
• SADARI
• Pemeriksaan fisik oleh dokter
• Imaging: foto thorax, USG liver,mamografi, bone scan, PET Scan.
• Tumor marker: CA 15-3
Pencegahan
5 – 15 % Genetik
, 85 -95 % Faktor
lingkungan
 Pencegahan Primer.
Usaha mengurangi/ meniadakan faktor-
faktor resiko yang diduga sangat erat kaitanya
dengan peningkatan insiden kanker payudara
.
Berat Badan Berlebihan – Obesitas .
 Alkohol
Merokok
 Pencegahan sekunder .
Melakukan skrining pada wanita yang
beresiko tinggi dapat kanker payudara .
Pencegahan Sekunder

  skrining kanker payudara dengan jalan :


 Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
 Periksa Payudara Klinis (SADANIS)
 Mammografi skrining
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai