1. MATRIKS
Didalam matematika diskrit, matriks
digunakan untuk merepresentasikan struktur
diskrit
Struktur diskrit yang direpresentasikan
dengan matriks antara lain relasi, graf dan
pohon.
Definisi Matriks
• Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen
dalam bentuk baris dan kolom.
a b c
A d e f
g h i
Contoh 3.1 :
2 5 0 6 baris
A 8 7 5 4
3 1 1 8
kolom
Beberapa matriks khusus
• Matriks diagonal
• Matriks identitas
• Matriks segitiga atas / bawah
• Matriks transpose
• Matriks setangkup (symmetry)
• Matriks 0/1 ( zero/one )
Matriks Diagonal.
• adalah matriks bujur sangkar yang
semua elemennya sama dengan nol,
kecuali elemen pada diagonal
utamanya.
• Contoh 3.2 :
1 0 0
0 2
0
0 0 3
Matriks Identitas
1 4
1 2 3
A , A 2 5
T
4 5 6 3 6
Matriks setangkup (symmetry)
• A adalah matriks simetri jika AT = A.
• Contoh :
1 5 6 2
5 7 0 4
6 0 3 2
2 4 2 6
Matriks 0 / 1 (zero-one)
• Matriks 0 / 1 adalah matriks yang setiap
elemennya hanya bernilai 0 atau 1.
• Contoh :
0 1 1
1 1
0
0 0 1
Operasi Aritmetika Matriks
1 2 3 5 6 8 1 5 2 6 3 8 6 8 11
0 5 2 7 3 9 0 7 5 3 2 9 7 2 7
4 7 8 6 2 1 4 6 7 2 8 1 10 9 9
2. Perkalian 2 buah matrik
Contoh 3.9
1 3 2 0 4
2 X
1 3 2 6
12 33 10 3 2 1 4 16
2 2 13 20 1 2 2 4 16
11 6 14
1 2 14
3. Perkalian matriks dengan skalar
Contoh 3.9
2 1 0
A 3 7 5 dan k 3
2 0 4
3x 2 3 x1 3 x0 6 3 0
3 A 3 x3 3 x7 3x5 9 21 15
3 x(2) 3 x0 3 x 4 6 0 12
2. RELASI
• Hubungan antara elemen himpunan dengan elemen
himpunan lain dinyatakan dengan struktur yang
disebut relasi.
• Relasi antara himpunan A dan B disebut relasi biner,
didefinisikan sebagai berikut :
Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan
bagian dari A x B.
Notasi : R (A x B)
3. Representasi Relasi
A B
IF 221
Amir
IF 251
Budi
IF 342
Cecep
IF 323
(a)
Contoh 3.12 : Representasi Relasi dengan
Diagram Panah.
Q
P
2
2
4
3
8
4
9
15
(b)
3. Representasi Relasi
1. Representasi Relasi dengan Tabel
0 1 0 1
1 1 0 0
A B 0 0 0 1
IF 221
Amir
IF 251
Budi
IF 342
Cecep
IF 323
(a)
Relasi R pada Contoh 3.12 dapat dinyatakan dengan matriks
1 1 1 0 0
Q 0 0 0 1 1
P 2
2
0 1 1 0 0
4
3
8
4 9
15
(b)
3. Representasi Relasi dengan
Graf Berarah.
(b)
(a) Gelang/kalang
3
(loop)
b 4
a 2
c d
Gambar 3.2 9 8
R1 R2 = {(a,a)}
R1 R2 = {(a,a),(b,b),(c,c),(a,b),(a,c),(a,d)}
R1 – R2 = {(b,b),(c,c)}
R2 – R1 = {(a,b),(a,c),(a,d)}
R1 R2 = {(b,b),(c,c),(a,b),(a,c),(a,d)}
6. Komposisi Relasi
• Definisi :
• Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke
himpunan B, dan S adalah relasi dari
himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan
S , dinotasikan dengan S o R = {(a,c)|a A, c
C, dan untuk beberapa b B, (a,b) R, dan (b,c) S
Contoh 3.17
2
R
S
1 s
4
2
t
3
6 u
8
Contoh 3.18
1 0 1 0 1 0
R1 1 1 0 dan R2 0 0 1
0 0 0 1 0 1
Maka matriks yang menyatakan R2 o R1 adalah
1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
M R 2 0 R1 M R1 M R 2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1
0 1 1
0 0 0
7. Sifat-sifat Relasi Biner
Relasi biner yang didefinisikan pada
sebuah himpunan mempunyai beberapa
sifat, yaitu :
• Refleksif
• Setangkup dan Tak Setangkup
• Menghantar
1
2
Refleksif
4 3
• Definisi :
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a)
R untuk setiap a A
Contoh 3.20
a. Relasi R = {(1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4)}
bersifat reflektif karena terdapat elemen yang berbentuk
(a,a), yaitu (1,1),(2,2),(3,3) dan (4,4).
Pasangan berbentuk
(a,b) (b,c) (a,c)
(3,2) (2,1) (3,1)
(4,2) (2,1) (4,1)
(4,3) (3,1) (4,1)
(4,3) (3,2) (4,2)
11. Relasi n-ary
• Relasi n-ary adalah relasi yang
menghubungkan lebih dari dua himpunan.
Contoh 3.34
NIM = {13598011, 13598014, 13598015, 13598019, 13598021, 13598025}
Nama = {Amir, Santi, Irwan, Ahmad, Cecep, Hamdan }
MatKul = {Matematika Diskrit, Algoritma, Struktur Data, Arsitektur Komputer}
Nilai = {A, B, C, D, E}
atribut
Contoh query :
Operasi seleksi :
MatKul"MatematikaDiskrit" MHS
MatKul"MatematikaDiskrit" (MHS )
Yang menghasilkan tupel (13598011, Amir , Matematika Diskrit , A)
a b
a Pra-bayangan b b bayangan a
Gambar 3.5
Contoh 3.37 A B
f
1 u
2 v
3 w
Definisi 3.14 :
Fungsi f dikatakan satu-ke-satu (one-to-one), atau injektif
jika tidak ada dua elemen himpunan A yang memiliki
bayangan sama
A B
a 1
b 2
c 3
d 4
Gambar 3.6 5
Fungsi satu-ke-satu
Definisi 3.14 :
Fungsi f dikatakan pada (on-to), atau surjektif
jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari
satu atau lebih elemen himpunan A
A B
a 1
b 2
c 3
Gambar 3.7
Fungsi pada (onto)
Fungsi satu ke satu, Fungsi pada,
bukan pada bukan satu ke satu
A B A B
a 1 a 1
2 b 2
b 3 c
c 3
4 d
f a
a b
f 1
b
Gambar 3.9
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B,
maka kita dapat menemukan balikan atau inversi (invers)
dari fungsi f.
Fungsi inversi dari f dilambangkan dengan f -1
Contoh 3.49
Relasi f = {(1,u),(2,v),(3,w)} dari A = {1,2,3} ke B = {u,v,w} adalah
fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu.
Inversi fungsi f adalah f -1 = {(u,1),(v,2),(w,3)}.
Jadi f adalah fungsi invertible (dapat dibalikkan).
14. Komposisi Fungsi
f g a
A B C
g a f g a
g a f g a
Gambar 3.10
Diberikan fungsi g = {(1,u),(2,v),(3,w)} yang memetakan A = {1,2,3}
ke B = {u,v,w} dan fungsi f = {(u,y),(v,x),(w,z)} yang menyatakan
B = {u,v,w} ke C = {y,x,z} .
Fungsi komposisi dari A ke C adalah
f o g = {(1,y),(2,x),(3,z)}
f g a
A B C
g a f g a
1 g a f g a
2 u y
Contoh 3.52 3
v x
w z
Contoh 3.53
Diberikan fungsi f(x)= x-1 dan g(x) = x2+1 . Tentukan fog dan gof.
Contoh 3.55 :
25
25 mod 7 = 4 3 sisa 4
15 mod 4 = 3
7
3612 mod 45 = 12
0
0 mod 5 = 0 0 sisa 0
5
-25 mod 7 = 3 (sebab -25 = 7.(-4) + 3)
= -28 + 3
= -25
c. Fungsi Faktorial
• Untuk sembarang bilangan bulat tidak negatif n,
faktorial dari n, dilambangkan dengan n!,
didefinisikan sebagai :
1 ,n 0
n!
1 x 2 x...x (n 1) x n ,n 0
Contoh 3.57 : 0! = 1
1! = 1
2! = 2x1=2
4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
d. Fungsi Eksponensial dan Logaritmik.
1 ,n 0
a n
a x a x a x...x a ,n 0
Untuk kasus Perpangkatan negatif,
Fungsi Logaritma berbentuk :
n 1
a n y log x x a
a y
a
Contoh 3.58 :
43 4 4 4 64
3 1
4
64
4
log 64 3 karena 64 43
2
log 1000 9 karena 29 512 tetapi 210 1024
16. Fungsi Rekursif (relasi rekursif)
Definisi :
• Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi
fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.
• Fungsi rekursif adalah relasi rekursif, karena
fungsi adalah bentuk khusus dari relasi.
1 ,n 0
n!
1 x 2 x...x (n 1) x n ,n 0
0! = 1
1! = 1
2! = 1x2=2
3! = 1x2x3=6
4! = 1 x 2 x 3 x 4 = 24
0! = 1
1! = 1 x 0!
2! = 2 x 1! = 2
3! = 3 x 2! = 6
4! = 4 x 3! = 24