Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM

TECHNIQUE(SEFT) TERHADAP KUALITAS


HIDUP (QUALITY OF LIFE) PADA PASIEN
STOKE DI RSUD UNGARAN SEMARANG

Dwi Novita Sari (1503029)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
BAB I Latar Tujuan
Belakang Penelitian

Tinjauan Kerangka Hipotesis


BAB II Teori Teori Penelitian

2. Populasi,
sampel,
1. Jenis
3. Teknik
BAB III dan pengumpulan
desain data
5. Instrumen
Penelitian
4. Cara
pengolahan 7. Etika
data
Penelitian
6. Analisa
data
LATAR BELAKANG
Prevalensi stroke di Indonesia pada tahun
2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
didapati 7,0 per mil dan yang berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar
12,1 per mil. Jadi, sebanyak 57,9 persen penyakit
stroke telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan
(nakes). Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan (nakes) tertinggi di Sulawesi
Utara (10,8‰), diikuti DI Yogyakarta (10,3‰), dan
Jawa tengah 7,7%.
Prevalensi Stroke berdasarkan terdiagnosis tenaga
kesehatan (nakes) dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi
Selatan (17,9‰), DI Yogyakarta (16,9‰), Sulawesi Tengah
(16,6‰), dan Jawa Tengah (12,3 %).(4) Diprediksi jumlah ini
akan terus meningkat menjadi 25 – 30 per 1000 penduduk
dari tahun ke tahun. Sementara itu, di Jawa Tengah jumlah
penderita stroke mencapai 17,9 per 1000 penduduk atau
sekitar 431.201 jiwa.(5)
Seseorang yang menderita stroke pada umumnya akan
kehilangan sebagian atau seluruh fungsi tubuh tertentu.
Banyak penderita merasa putus asa, karena merasa
kelumpuhannya seakan-akan pasti tidak bisa pulih lagi.(8)
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dayapoglu dan Tan menunjukkan bahwa adanya kualitas
hidup yang buruk pada pasien stroke.(9
Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran pada bulan september 2018 dari
wawancara mengenai kualitas hidup yang meliputi aspek fisik,
psikologis, sosial dan spiritual terhadap 5 orang penderita stroke, 80%
dari jumlah pasien yang dilakukan wawancara merasa tergantung
dengan keluarga dalam melakukan aktivitas seperti mandi, buang air
besar dan kecil, berganti pakaian dan makan. Mereka juga merasa
menjadi beban bagi anggota keluarga yang lain.
Sedangkan 60% dari 5 pasien pasca stroke memiliki
kesejahteraan spiritual dan kualitas hidup yang kurang baik dan saat
diwawancarai rata-rata pasien mengatakan tidak berdaya dan Tuhan
tidak adil kepada mereka, mereka tidak pernah bertanya dalam dirinya
apa makna dan tujuan dalam hidupnya. Mereka merasa mengapa
Tuhan memberikan penyakit ini pada dirinya apa sebenarnya dosa
yang dia perbuat sehingga mendapatkan hukuman seperti ini. Pasien
mengatakan karena penyakit yang dialaminya membuat pasien tidak
berdaya dan tidak berguna lagi dalam hidupnya, pasien tidak dapat
menerima perubahan kondisi kesehatannya karena dengan kondisinya
ini akan menjadi beban untuk keluarganya karena dalam segala
aktivitasnya harus dibantu oleh orang lain.
Berdasarkan latar belakang dan masalah
diatas, penulis tertarik untuk melakukan
Penelitian dengan judul pengaruh seft (spiritual
emotional freedom technique) terhadap kualitas
hidup (quality of life) pada pasien stoke di Rumah
Sakit Umum Daerah Ungaran.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Tujuan Khusus:
 Mengetahui kualitas hidup
Untuk Mengetahui pasien stroke sebelum dilakukan
pengaruh seft (spiritual terapi spiritual emotional
freedom technique (SEFT)
emotional freedom  Mengetahui kualitas hidup
technique) terhadap pasien stroke sesudah dilakukan
terapi spiritual emotional
kualitas hidup (quality freedom technique (SEFT)
of life) pada pasien  Menganalisis perbedaan kualitas
stoke. hidup sebelum dan sesudah
dilakukan terapi spiritual
emotional freedom technique
terhadap kualitas hidup pasien
stroke.
TINJAUAN TEORI

Kualitas
Hidup Stroke

Spiritual Emotional
Freedom Technique
KERANGKA TEORI
Faktor – factor yang
mempengaruhi kualitas
hidup:(26),(27),(28), (29),(30)
1. Faktor fisik
Gejala klinis stroke:(40)
2. Faktor psikologis
1. Defisit neurologi
3. Faktor klinis
2. penurunan kesadaran
4. FaktorSosial ekonomi
3. Kelumpuhan wajah/anggota
badan(hemiparesis)
4. Perubahan mendadak pada
Stroke Non status mental (koma)
hemoragik 5. Afasia (tidak dapat bicara)
6. Disartria (bicara pelo) Kualitas Hidup
7. Vertigo (nyeri kepala) (Quality Of Life)

Tindakan terhadap Pasien


StrokeNon Hemoragik

Non Farmakologi
Farmakologi

Intervensi SEFT (Spiritual Emotional Freedom


Technique)

Bagan 2.1 Kerangka Teori


Sumber : (26),(27),(28), (29),(30),(40)
KERANGKA KONSEP

SEFT Kualitas Hidup

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


HIPOTESIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis


yaitu:

 Ha : ada pengaruh seft (spiritual emotional


freedom technique) terhadap kualitas hidup
(quality of life) pada pasien stroke.
 Ho : tidak ada pengaruh seft (spiritual emotional
freedom technique) terhadap kualitas hidup
(quality of life) pada pasien stroke.
JENIS DAN DESAIN
Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian Quasy eksperimen

Desain penelitian
Desain dalam penelitian ini berbentuk One
group pre-test and post-test
POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

o Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua
pasien yang stroke yang dirawat di ruang
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Ungaran.

 Sampel Besarnya sampel dalam penelitian ini


adalah 20 orang

 Teknik sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah teknik purposive sampling
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Jenis pengumpulan data


a. Data primer
b. Data sekunder
CARA PENGOLAHAN DATA
1. Editing
2. Scoring
3. Data Entry
4. Tabulating
5. Cleaning
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian digunakan adalah :
Terapi spiritual emosional freedom tehnik adalah
standar operasional prosedure SEFT, sedangkan
kualitas hidup pasien diukur menggunakan
kuesioner Skala World Health Organization
Quality of Life (WHOQOL-BREF) yang terdiri dari
26 item.
ANALISA DATA

1. Analisa univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan varaiabel
terikat (kualitas hidup sebelum dan sesudah)

2. Analisa bivariat
o Analisisnya menggunakan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil
penelitian berdistribusi normal atau tidak.
o Distribusi normal yaitu uji t-test dependent, sedangkan
tidak normal maka menggunakan uji wilcoxon.
o Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara
variabel bebas (spiritual emosional freedom tehnik)
dengan variabel terikat (kualitas hidup).
ETIKA PENELITIAN

 Informed Consent
 Anomality ( tanpa nama)

 Confidentiality ( Kerahasiaan)

 Right to full disclosure (Hak


mendapatkan jaminan )
 Beneficence (Manfaat)
THANK you

ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ

Anda mungkin juga menyukai