Anda di halaman 1dari 8

HADIS PALSU (MAUDHU’)

Oleh:
Ahmad Farhan. SS., M.S.I
Apa itu Hadis Palsu
Etimologi:
Wadha’a Yadha’u, yang berarti:
Al-Isqath : Meletakkan/Menyimpan
Al-Iqtira’ wa Ikhtilaf: Mengada-ada

Terminologi:
Hadis yang disandarkan kepada Rasulullah secara
dibuat-buat, padahal beliau tidak mengatakan,
melakukan atau menetapkan.
Hadis yang dibuat-buat secara sengaja oleh seorang
pendusta yang disandarkan kepada Rasulullah.
Historisitas Munculnya Hadis Palsu
Ada dua asumsi:

1. Pemalsuan hadis sudah ada pada masa


Rasulullah. Asumsi ini didasarkan pada hadis
nabi:

ْ‫يْ ُمتَعَ ِّمداْ فَليَتَبَ َّوْأ َمقْعَدَْهُ ِّم َن‬


َّ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ب‬َ َّ ‫ن َكذ‬
ْ ‫َم‬
ِ‫النَّار‬

2. Pemalsuan hadis muncul pada masa Ali bin


Abi Tholib, setelah terjadinya persitiwa
Tahkim antara Ali dan Mu’awiyah.
Faktor2 kemunculannya: Politik

Kepentingan Usaha

Fanatik Bahasa, golongan, sekte

Motivasi Ibadah

Menjilat Penguasa

Kaum Zindiq untuk menodai Islam


Untuk Mengetahui Kepalsuan Hadis

Dari Segi Sanad:

1. Berdasarkan Pengakuan Perawi

2. Kedustaan Perawi

3. Adanya petunjuk tentang kondisi perawi


4. Fakta sejarah yang menunjukkan perawi tidak pernah bertemu
dengan orang yang dijadikan sumber penerimaannya
Untuk Mengetahui Kepalsuan Hadis

Dari Segi Matan

1. Kerancuan redaksi, tata bahasanya rusak

2. Bertentangan dengan akal dan makna

3. Bertentangan dengan al-Qur’an


4. Menerangkan pahala yang sangat besar
dari perbuatan yang kecil
Contoh Hadis Palsu

ْْ ‫لو‬
َْ ‫ب ال ِّعل َْم َو‬ ُْ ُ‫اُطل‬
ِّْ ‫الصي‬
‫ن‬ ِّ ِّْ ‫ب‬ ِّ
”Tuntutlah Ilmu walau ke negeri China”

Para Ulama hadis memberikan penilaian bahwa riwayat


tersebut tidak shahih bahkan batil, Karena bukan ucapan
Rasul
Selain itu, dalam periwayatannya ada seorang rawi yaitu
Abu Atikah yang dikenal sebagai rawi matruk dan munkar
bahkan tidak dapat dipercaya.
Contoh Hadis Palsu

َ ‫الزنَا ال َجْنَّ ْةَ اِّلَي‬


ٍْ‫سب َْع اَبْت َا‬ ِّ ُ‫ْْ ََليَد ُخ ُْل َولَ ْد‬
“Anak zina tidak masuk surga hingga tujuh turunan”.

Hadits tersebut bertentangan


dengan firman Allah QS. Al-An’am: 164

...‫ َو َلَ ت َ ِزرَ َو ِاز َرةَ ِوزَ ََر أخ َرى‬....


Artinya: “Seorang yang berdosa tidak akan
memikul dosa orang lain.”

Anda mungkin juga menyukai