Anda di halaman 1dari 83

EKONOMI INTERNASIONAL

Fajri hadi, SE., M.Si 1


Deskripsi mata kuliah
• Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman dasar mengenai perdagangan dan
keuangan internasional.
Dalam mata kuliah ini diperkenalkan berbagai
konsep dasar Ekonomi Internasional.
• Pembahasannya antara lain mencakup :
Teori Perdagangan Internasional, Kebijakan
Perdagangan, Kerjasama Ekonomi
Internasional, Neraca Pembayaran dan Sistem
Nilai Tukar, dan Aspek Moneter Perdagangan
Internasional 2
Referensi

• Salvatore, Dominick. 2007. International Economics,


ninth edition, John Wiley & Sons Inc, United States,
• Krugman, Paul and Maurice Obstfeld. 2006
International Economics : Theory and Policy,
seventh edition, Pearson Education International.
• Apridar.2009. Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori,
Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya. Graha
Ilmu: Jogjakarta
• Jurnal dan artikel-artikel terbitan dalam dan luar
negeri
• Berbagai sumber terkini dari media elektronik, cetak
dan internet.

3
4
Isu-isu dalam ekonomi
internasional
1. Gain from trade
2. The pattern of trade
3. How much trade
4. Balance of payment
5. Exchange rate determination
6. International policy coordination
7. The international capital market

5
Pengertian
Ekonomi Internasional

6
A. Pengertian Perdagangan
Internasional

• Transaksi dagang antara satu negara dengan


negara lain, baik mengenai barang ataupun
jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah
suatu negara.
• Misalnya Indonesia mengadakan hubungan
dagang dengan Jepang, Cina, Amerika Serkat,
Singapura, Malaysia, dan lain-lain.

7
Kriteria Perdagangan internasional
a. Adanya tukar-menukar barang-barang dan jasa-
jasa,
b. Terjadi pergerakan sumberdaya melalui batas
negara, baik sumber daya alam, sumber daya
manusia, maupun sumber daya modal,
c. Adanya pertukaran dan perluasan penggunaan
teknologi, sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi negara-negara yang
terlibat di dalamnya
d. Adanya pengaruh terhadap perkembangan ekspor
dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional
(NPI) atau Balance of Payment,
e. Terjadi kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
8
Faktor Pendorong Perdagangan
Internasional
1. Perbedaan Sumber Alam
2. Perbedaan Faktor Produksi
3. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
4. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi
Sendiri Suatu Barang
5. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
6. Adanya Persaingan Antar pengusaha dan
Antar bangsa

9
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional

• Perdagangan internasional melalui perpindahan


barang, jasa dari suatu negara ke negara yang
lainnya (transfer of goods and services).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan
modal melalui investasi asing dari luar negeri
kedalam negeri (transfer of capital).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan
tenaga kerja yang berpengaruh terhadap
perndapatan negara melalui devisa dan juga
perlunya pengawasan mekanisme perpindahan
tenaga kerja (transfer of labour).
14
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional

• Perdagangan internasional yang dilakukan


melalui perpindahan teknologi yaitu dengan cara
mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain (transfer
of technology).
• Perdagangan internasional yang dilakukan
dengan penyampaian informasi tentang
kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar
(transfer of data).

15
Ruang lingkup lain

• Mobilitas faktor produksi


(tenaga kerja dan modal)
• Sistem keuangan
• Perbankan
• Bahasa
• Kebudayaan
• Politik
16
Faktor Penyebab Terjadinya
Ekonomi Internasional

• Adanya perbedaan harga barang di


berbagai negara.
• Perbedaan dalam pendapatan serta
selera.
• Faktor permintaan dan penawaran.
• Memperoleh keuntungan.
• Perbedaan sumber daya yang dimiliki.

18
Faktor Penyebab Terjadinya
Ekonomi Internasional (lanjutan)

• Perbedaan kualitas penduduk ditinjau


dari segi pendidikan, ekonomi, sosial,
dan budaya.
• Berkembangnya sistem komunikasi
dan sarana transportasi.
• Adanya spesialisasi produksi

19
PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL
TERHADAP KESEIMBANGAN EKONOMI

KARTIKA SARI LBS, M.Sc

20
Pengaruh Aspek Internasional
terhadap Pendapatan Nasional
• Ditinjau dari sisi Permintaan dan
Penawaran (SUPPLY DAN DEMAND)
• Secara teoritis, keseimbangan ekonomi
nasional suatu negara dapat dirumuskan
sebagai suatu keseimbangan antara
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
dengan jumlah barang dan jasa yang
diminta
FAKTOR PEMICU SUPPLY DAN DEMAND
DI DUNIA

1. pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung


2. pergeseran permintaan dunia akibat adanya
bantuan luar negri
3. pembayaran rampasan perang
4. transfer pendapatan
5. penerapan tarif pajak/cukai yang melakukan ekspor
impor
6. pemberian subsidi ekspor
Pengaruh aspek internasional terhadap
pendapatan nasional

1
• Keterangan:
DN = Dalam Negeri
M = Impor
LN = Luar Negeri
X = Ekspor
Pd = Pendapatan atas barang produksi
dalam negeri
Cd = Pengeluaran atas barang produksi
dalam negeri
24
• Ditinjau dari Perhitungan Pendapatan
Nasional
• Perhitungan pendapatan nasional
berdasarkan pendekatan pengeluaran
(expenditure approach) dapat dirumuskan
sebagai berikut:
• GDP = Y = C + I + G + (X – M)

25
• Keterangan:
C (Consumption),
I (Investment),
G (Government),
X (Export)
M (Import)

Bila X – M > 0 maka X > M, ini berarti saldo X neto


positif atau posisi neraca perdagangan luar negeri
surplus, sehingga Y naik.

Sebaliknya bila X-M < 0 maka X < M, ini berarti saldo X


neto ngeatif atau posisi neraca perdagangan luar negeri
defisit, sehingga Y turun.
26
• Dari rumusan tersebut di atas, semakin
besar perubahan (X – M), maka semakin
besar pula pengaruh ekonomi internasional
terhadap ekonomi nasional suatu negara.
Ini meunjukkan ekonomi negara tersebut
semakin terbuka (open economy).

27
Ditinjau dari Aspek Mikro, Pengaruh
Ekonomi Internasional
• Perusahaan memerlukan input dari dalam
maupun luar negeri, variable biaya input
adalah (p) dan Kuantitas (Q). Input yang
digerakkan secara langsung maupun tidak
langsung akan dipengaruhi fluktuasi kurs
valas (forex rate).
• Sebaliknya perusahaan akan menjual
produknya di dalam maupun di luar negeri
variable yang menentukan besarnya
revenue yang akan diperoleh adalah P
dan Q produk yang dihasilkan dan terjual.
Hal ini juga dipengaruhi oleh kurs valas.
• Tingkat keuntungan atau profit
perusahaan akan ditentukan oleh selisih
antara total revenue dan total cost maka
secara makro ekonomi secara langsung
maupun tidak langsung ekonomi dan
keuangan internasional berpengaruh
terhadap perusahaan.
Pengaruh aspek internasional terhadap
aspek mikro perusahaan adalah
1. menganalisa pasar beserta mekanismenya
yang membentuk harga relative kepada produk
dan jasa, dan
2. menganalisa alokasi dari sumber terbatas
diantara banyak penggunaan alternatif.
3. menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika
pasar gagal dalam memproduksi hasil yang
efisien;
4. serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis
yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan
sempurna.
Teory Perdagangan International
(Merkantilisme Klasik )

KARTIKA SARI LBS, M.Sc

34
TEORI PRAKLASIK
MERKANTILISME (1)
• Ide pokok Merkantilisme:

 Suatu negara/ raja akan kaya/ makmur dan kuat


bila ekspor lebih besar daripada impor (X > M)

 Semakin besar ekspor netto, semakin banyak


LM yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri

35
TEORI PRAKLASIK
MERKANTILISME (2)
 LM yang banyak digunakan oleh raja untuk membiayai
armada perang guna memperluas perdagangan luar
negeri dan penyebaran agama

 Penggunaan kekuatan armada perang untuk


memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan
kolonialisasi di Amerika latin, Afrika dan Asia terutama
abad XVI s.d XVIII

36
Kebijakan Merkantilisme
Merkantilisme menjalankan kebijakan
perdagangan sebagai berikut:

1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali


LM

2. Melarang/ membatasi impor dengan ketat


kecuali LM

37
Kritik David Hume : Mekanisme otomatis (Price
Specie Flow Mechanism)

NEGARA/RAJA KAYA

BILA X > M

LM BANYAK MONEY SUPPLY NAIK Px NAIK

Pm TURUN

Qx TURUN
Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN

NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
KRITIK ADAM SMITH
• BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM) DARI
DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN
MERKANTILISME :

1. Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM


yang dimilikinya.

2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic


Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap
pembentukan GDP negara tersebut.

3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka


pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta
perdagangan bebas atau free trade.
39
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan
atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong
masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan
pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada
keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki
masing-masing negara.

5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan


pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas
dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan
luar negeri.

6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik


dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
40
ADAM SMITH

• Suatu negara akan memperoleh manfaat


dari perdagangan internasional dan
meningkatkan kemakmurannya bila:

a)Terdapat free trade

b)Melakukan spesialisasi berdasarkan

• keunggulan absolut
41
Mengapa Free Trade?
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP +
PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH

PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)

GDP NAIK + PERDAGANGAN KEMAKMURAN


LUAR NEGERI LUAS MENINGKAT
TEORI KLASIK

Keunggulan Absolut / Absolut Advantage


(Adam Smith)

Keunggulan komparative/ Comparative


Advantage (David Ricardo)

43
Absolut Advantage
• Setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang
jika negara tersebut memiliki keunggulan
mutlak, serta mengimpor barang jika negara
tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak

44
Contoh
Produk per
satuan TK/ hari Teh Sutra DTDN

Indonesia 12 kg 3m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m

Cina 4 kg 8m ½ kg = 1m
1 kg = 2m
Analisis Contoh (1)
Analisis :

Di Indonesia

1 kg teh dinilai sama dengan ¼ sutra

1 m sutra dinilai sama dengan 4 kg teh

Di Cina

1 kg teh dinilai sama dengan 2 m sutra

1 m sutra dinilai sama dengan ½ kg teh

Kesimpulan 1:

Harga 1 kg teh di indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra) dibandingkan di Cina


lebih mahal (2 m sutra)

Harga 1 m sutra di Cina lebih murah ( hanya ½ kg teh)dibandingkan dengan di


Indonesia yang lebih mahal (4 kg teh)
Analisis Contoh (2)
Kesimpulan 2 :

Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi the

Cina memiliki keunggulan absolut dalam produksi sutra

GAIN FROM TRADE

Indonesia mendapat keuntungan : 2m – ¼ m = 1 ¾ m sutra

Cina Mendapat keuntungan : 4 kg – ½ kg = 3 ½ kg teh


Analisis Contoh (3)

Produk Teh Sutra


Per satuan
TK/ hari Tanpa Dengan TS DS
Spesialisasi Spesialisasi
(TS) (DS)
Indonesia 12 kg 24 kg 3m 0m

Cina 4 kg 0 kg 8m 16 m

Produk 16 kg 24 kg 11 m 16 m
dua
negara
Kelemahan Teori Adam Smith
Perdagangan internasional akan terjadi dan
menguntungkan kedua negara bila masing-masing negara
memiliki keunggulan absolut yang berbeda.

Bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut,


maka tidak akan terjadi perdagangan internasional yang
menguntungkan
Comparative Advantage (David Ricardo)

1. Cost Comparative Advantage (Labor


Efficiency)

2. Production Comparative Advantage (Labor


Productivity)
Cost Comparative
Nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah
waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk
memproduksinya

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari


perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut
dapat berproduksi relatif efisien .
Production Comparative

Suatu negara akan memperoleh manfaat


dari perdagangan internasional jika
melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang di mana negara
tersebut dapat berproduksi relatif
produktif
Kelemahan Teori
Comparative Advantage
Tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan harga untuk
barang/ produk sejenis walaupun fungsi faktor produksi (produktivitas
dan efisiensi) sama di kedua negara

Teori H-O menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat terjadi


karena adanya perbedaan fungsi faktor produksi.

Perbedaan fungsi menimbulkan terjadinya perbedaan produktivitas dan


efisiensI. Timbul perbedaan harga

Logika : Jika efisiensi dan produktivitas sama , maka tidak terjadi


perdagangan karena harga sama.
Teori perdagangan
International (Teory Modern)
KARTIKA SARI LUBIS, M.Sc

54
Teori perdagangan International
(Teory Modern)
1. Faktor Proporsi Heckser Ohlin
Teori yang dikemukakan oleh Hecksher dan Ohlin
menyatakan bahwa perbedaan dari oportunity cost
suatu negara dengan negara lain karena adanya
perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang
dimilikinya
Misal :

Negara A memiliki TK yang banyak dan sedikit kapital,


maka untuk sejumlah pengeluaran uang tertentu akan
memperoleh jumlah TK lebih banyak dari pada kapital
55
• Kesamaan Harga Faktor Produksi
Inti teori ini adalah bahwa perdagangan bebas
cenderung mengakibatkan harga faktor-faktor
produksi sama di beberapa negara

Dari teori faktor proporsi Hecksher Ohlin, selama


negara A memperbanyak produksi barang X
akan mengakibatkan bertambahnya permintaan
tenaga kerja,
sebaliknya makin berkurang nya produksi
barang Y berarti makin sedikitnya permintaan
akan kapital, hal ini akan cenderung
menurunkan upah dan menaikkan harga kapital
56
Teori Permintaan dan Penawaran
Pada prinsipnya perdagangan antara 2
negara itu timbul karena adanya perbedaan
di dalam permintaan maupun penawaran

57
Asumsi asumsi :
a. Pasar persaingan sempurna
b. Faktor produksi tetap
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada perubahan teknologi
f. Produksi dengan ongkos yang meningkat
g. Tidak ada pemindahan

Kurva Kemungkinan Produksi dan Indifference


Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi daripada output
yang dapat dihasilkan dengan sejumlah tertentu
faktor produksi yang dikerjakan full employment

58
Bentuk kurva ini tergantung dari anggapan tentang
ongkos alternatif (opportunity cost) yang digunakan

Ada dua kemungkinan :


a. Constant cost
b. Increasing cost

59
KEBIJAKAN EKONOMI DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KARTIKA SARI LUBIS, M.Sc

60
PENGERTIAN, INSTRUMEN DAN KEBIJAKAN
EKONOMI INTERNASIONAL

 Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas


meliputi kegiatan ekonomi pemerintah suatu negara
yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi komposisi, arah dan kegiatan ekspor
impor barang dan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah tersebut.
 Karena itu, sekalipun suatu kebijakan ditujukan untuk
mengatasi pemasalahan dalam negeri, tapi bila secara
langsung atau tidak langusng berpengaruh terhadap
ekspor dan impor maka dapat dimasukkan dalam
kebijakan ekonomi internasional.
• Kebijakan ekonomi internasional dalam
arti sempit yaitu hanya meliputi kebijakan
yang langsung mempengaruhi ekspor dan
impor.
• Kebijakan internasional dalam arti sempit
ini berkaitan dnegan ekspor barang dan
jasa, oleh karena itu cakupannya sangat
luas mengingat banyaknya barang atau
jasa yang diekspor maupun diimpor, mulai
dari barang konsumsi, produksi sampai
pada tenaga kerja.
62
Instrumen kebijakan ekonomi internasional meliputi:
1. Kebijakan perdagangan internasional mencakup
tindakan/kebijakan pemerintah terhadap perdagangan luar
negerinya, khususnya mengenai ekspor dan impor
barang/jasa, misalnya pengenaan tarif terhadap barang
impor, bilateral, trade agreement, pengenaan kuota impor
dan ekspor, dll.
2. Kebijakan pembayaran internasional adalah mencakup
tindakan pemerintah terhadap pembayaran internasional,
misalnya pengawasan terhadap lalu lintas devisa,
pengaturan lalu lintas modal jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri adalah tindakan pemerintah
yang berhubungan dengan bantuan (grants),
pinjaman/hutang (loans), bantuan untuk rehabilitasi serta
pembangunan, dll.
Contoh Kebijakan Ekonomi Internasional

1. subsidi ekspor
2. kuota impor
3. voluntary expor restraint
4. persyaratan kandungan lokal

Tujuan kebijakan ekonomi internasional adalah


1. autarki
2. kesejahteraan
3. proteksi
4. keseimbangan neraca pembayaran
5. pembangunan ekonomi
Kebijakan Ekspor dan Impor
Kebijakan dalam ekspor
 diskriminasi harga
 Pemberian premi
 Dumping
 Politik dagang bebas
 Larangan ekspor
Lanjutan
Kebijakan impor
 Kuota
 Tarif
 Subsidi
 Larangan impor
Kebijakan tarif dan non tarif
 Kebijakan hambatan tarif adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap
barang -barang produksi dalam negri dari ancaman membajirnya
barang-barang impor dari luar negri, dengan cara menarik/
mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang
masuk untuk di pakai dan di konsumsi habis di dalam negri.

 Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang


diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan
harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang
impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah
membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan
mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi
tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin
tinggi pula tarif pajak yang dikenakan.
Macam-macam Penentuan
Tarif dan Bea Masuk

1. Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang


dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara
lain (di luar costum area);
2. Bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang
dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas
wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut
negara lain;
3. Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang
dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam
suatu negara (di dalam custom area).
Kebijakan tarif dan non tarif
• Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier)
adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea
masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional.
• A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts
mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) sebagai berikut:
1. Pembatasan spesifik (specific limitation):
• a) Larangan impor secara mutlak.
.
b) Pembatasan impor (quota system), kuota adalah pembatasan fisik
secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota
impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari/ke suatu negara
untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.

c) Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu.

d) Peraturan kesehatan/karantina.

e) Peraturan pertahanan dan keamanan negara.

f) Peraturan kebudayaan.

g) Perizinan impor (import licence). h) Embargo.

i) Hambatan pemasaran/marketing

70
Kebijakan tarif dan non tarif
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules):
a. Tata laksana impor tertentu (procedure).
b. Penetapan harga pabean.
c. Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan devisa (forex
control).
d. Consulat formalities.
e. Packaging/labelling regulations.
f. Documentation needed.
g. Quality and testing standard.
h. Pungutan administasi (fees).
i. Tariff classification.
Kebijakan tarif dan non tarif
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a) Kebijakan pengadaan pemerintah.
b) Subsidi dan insentif ekspor, subsidi adalah kebijakan
pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan
pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga,
dan lain-lain.
c) Countervaling duties. d) Domestic assistance programs.
e) Trade-diverting. f) Import charges. g) Import deposits.
h)Supplementary duties. i) Variable levies.
Kebijakan tarif dan non tarif

1. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri


dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-
persaingan barang-barang impor.
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
a. Memaksimalkan produksi dalam negeri;

b. Memperluas lapangan kerja;

c. Memelihara tradisi nasional;

d. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri


pada satu komoditi andalan;
e. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika
bergantung pada negara lain.
Kebijakan tarif dan non tarif

2) Politik Dagang Bebas


adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan
perdagangan bebas antarnegara. Pihak-pihak
yang mendukung kebijakan perdagangan bebas
mengajukan alasan bahwa perdagangan bebas
akan memungkinkan bila setiap negara
berspesialisasi dalam memproduksi barang
dimana suatu negara memiliki keunggulan
komparatif.
3) Politik Autarki
adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain,
baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan
internasional yang menganjurkan adanya perdagangan
bebas.
seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya
harus membeli uang dolar terlebih dahulu pada suatu
bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian
ditransfer kepada eksportir di Amerika.

75
LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL

KARTIKA SARI LUBIS, M.Sc

76
PERANAN BANK DALAM LALU LINTAS
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
• Bagi importir dan eksportir bank devisa merupakan
lembaga dengan siapa mereka dapat menjual-belikan
surat wesel luar negeri dan menggunkannya hanya
sebagai perantara dalam mengadakan penagihan
kepada debitur di luar negeri.
Pada umumnya para eksportir, juga kebanyakan
pemerintah negara pengekspor hampir senantiasa
menghendaki untuk menggunakan hard currenccy atau
mata uang kuat dlam mengadakan perjanjian jual-beli
dengan para pembeli di luar negeri dan bukanya soft
currenccy atau mata uang lemah.

77
• Pusat Finansial Internasional

Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh


pola hubungan antara bank-bank yang ikut aktif
beroperasi dalam bidang jual-beli alat-alat pembayaran
internasional.
3 macam pola hubungan antara bank dalam
melaksanakan penyelesaian hutang piutang:
1. Pola desentralisasi (decentralized system of
international paymen)
2. Penyelesaian hutang-piutang secara terpusat
(centralized system of international payment)
3. Campuran dari kedua bentuk-bentuk ekstrim di atas.

78
• Valuta Asing dan Bursa Valuta Asing
Bursa valuta asing (foreign exchange market) lembaga
pasar dimana orang dapat memperoleh fasilitas-fasilitas
untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk
negara lain atau menerima pembayaran dari penduduk
negara lain.
Sumber-asal permintaan akan valuta asing :
1. Para importir barang dan jasa
2. Para investor dalam negeri yang memerlukan valuta
asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar
negerinya yang timbul dari transaksi pembelian surat
berharga dari penduduk negara lain atau transaksi
pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain.

79
3. Para debitur dalam negeri yang memerlukan valuta
asing untuk melunasi kewajiban-kewajiban luar
negerinya yang timbul akibat daripada hutang luar
negerinya yang telah jatuh tempo atau untuk
membayar bungan pinjaman luar negerinya.
4. Wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar
negeri.
5. Perusahaan-perusahaan asing yang harus
membayar dividen yang dibagikan kepada para
pemegang saham di luar negeri.
6. Rumah-rumah tangga keluarga yang membutuhkan
valuta asing untuk membiayai studi anggota
keluarganya yang belajar di luar negeri.

80
7. Pemerintah yang memerlukan valuta
asing untuk membiayai perwakilan-
perwakilannya di luar negeri, untuk
menyelesaikan hutang-hutang luar negeri
yang telah jatuh tempo, membayar bunga
dan sebagainya.
8. Para spekulan yang misalnya saja
meramalkan akan adanya tindakan
kebijaksanaan devaluasi, mempunyai
tendensi untuk berlomba-lomba membeli
valuta asing.
81
• Adapun valuta-valuta asing yang
dipelihara dan dijual belikan pada
umumnya berbentuk:
1. Mata uang asing yang konvertibel.
2. Saldo kredit pada bank-bank devisa kita
diluar negeri.
3. Surat-surat wesel luar negeri.
4. Hak-hak penerimaan pembayaran dari
penduduk megara lain dalam bentuk
lainnya yang mempunyai tingkat likuiditas
yang tinggi.
82
• Fungsi-Fungsi Pokok Bank
Devisa:

1. Melaksanakan transfer pembayaran


internasional.
2. Menyediakan kredit untuk membiayai
transaksi-transaksi ekonomi internasional.
3. Menanggung resiko perubahan kurs
valuta asing.
83
PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN
INTERNASIONAL

KARTIKA SARI LBS, M.Sc

84
A. TRANSAKSI PEMBAYARAN DAN
TRANSAKSI PEMBIAYAAN
• Istilah pembayaran to pay dan pembiayaan to finance sangat
berbeda, transaksi pembayaran terjadi ketika transaksi jual beli
terjadi tanpa dikredit, sedangkan transaksi pembiayaan terjadi
ketika si pembeli membeli barang dengan kredit atau ditangguhkan
dengan arti pihak penjual membiayai transaksi jual beli tersebut .
atau dalam contoh lain transaksi pesanan dengan uang muka,
artinya si pemesan membiayai beban modal atas modal yang
tertanam dalam bentuk uang muka.(pembiayaan transaksi luar
negeri dilakukan oleh eksportir dan importir)
• Pembiayaan transaksi luar negri yang dilakukan bank pada
umumnya dilakukan dengan cara menahan surat wesel atau surat-
surat tagihan lainnya dengan terlebih dahulu membayar harga
barang yang dikirim keluar negri kepada pihak pengekspor setelah
dikurangi diskonto.

85
B. CARA-CARA PEMBAYARAN
INTERNATIONAL
• Dibedakan 4 kelompok cara pembayaran
kewajiban-kewajiban yang ada dalam
transaksi perdaganagan, penanaman
modal dll, antara lain ;
• 1. Kompensasi pribadi
• 2. Menggunakan surat wesel dagang
• 3. Pembayaran tunai
• 4. Menggunkan Letter of credit (L/C)
86
C. SURAT WESEL DAGANG

87
THANK YOU

CONTINUED TO NEXT WEEK

Anda mungkin juga menyukai