MELITUS
PERKENI 2015 3
GEJALA DAN TANDA
Penderita Diabetes mungkin memiliki beberapa atau tidak sama
sekali gejala berikut :
• Sering buang air kecil
• Rasa haus yang berlebihan
• Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
• Rasa lapar yang berlebih
• Perubahan penglihatan secara mendadak
• Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
• Merasa sangat lelah sepanjang waktu
• Kulit sangat kering
• Luka yang lambat sembuh
• Lebih banyak infeksi daripada biasanya
CDC 4
PATOGENESIS/PATOFISIOLOGI
5
LANJUTAN
6
LANJUTAN
• Cairan yang keluar dari tubuh secara berlebihan akan menyebabkan
dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi
perifer karena volume darah turun mencolok.
• Kegagalan sirkulasi, apabila tidak diperbaiki dapat menyebabkan
kematian karena penurunan aliran darah ke otak atau menimbulkan
gagal ginjal sekunder akibat tekanan filtrasi yang tidak adekuat.
• Sel-sel kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat
perpindahan osmotik air dari dalam sel ke cairan ekstrasel yang
hipertonik.
Akibatnya timbul polidipsia (rasa haus berlebihan) sebagai mekanisme
kompensasi untuk mengatasi dehidrasi.
7
LANJUTAN
• Defisiensi glukosa intrasel menyebabkan “sel kelaparan” akibatnya nafsu
makan (appetite) meningkat sehingga timbul polifagia (pemasukan
makanan yang berlebihan).
• Efek defisiensi insulin pada metabolisme lemak menyebabkan
penurunan sintesis trigliserida dan peningkatan lipolisis.
• Efek insulin pada metabolisme protein menyebabkan pergeseran netto
kearah katabolisme protein.
Penguraian protein-protein otot menyebabkan otot rangka lisut dan
melemah sehingga terjadi penurunan berat badan
8
PEMERIKSAAN KLINIS DAN
DIAGNOSA
Pemeriksaan penunjang atau diagnosis klinis DM ditegakkan bila ada gejala
khas DM berupa :
Polyuria Polifagia
(peningkatan (peningkatan
pengeluaran rasa lapar)
urine) Penurunan
berat badan
Polydipsia yang tidak
(peningkatan dapat
rasa haus) dijelaskan
penyebabnya
PERKENI 2011 9
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Gejala klasik DM dan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu
(plasmavena) ≥ 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil
pemeriksaansesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir, atau
2. Kadar gula darah puasa (plasma vena) ≥ 126 mg/dl puasa
artinyapasien tidak mendapat ikalori tambahan sedikitnya 8 jam,
atau
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dl. TTGO dilakukan
dengan Standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
4. Pemeriksaan Hemoglobin A1c(HbA1C) merupakan pemeriksaan
tunggal yang sangat akurat untuk menilai status glikemik
jangkapanjang dan berguna pada semua tipe penyandang
PERKENI DM.
2011, WHO 200610
KRITERIA DIAGNOSIS
PERKENI 2011 11
KOMPLIKASI
Hiperglikemia yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan
kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh
darah. Beberapa konsekuensi dari diabetes yang sering terjasdi adalah
:
• Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke
• Neuropati (kerusakan syaraf) di kaki yang meningkatkan kejadian
ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk amputasi kaki
• Retinopati diabetikum, yang merupakan salah satu penyebab utama
kebutaan, terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil di retina
• Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal
• Risiko kematian penderita diabetes secara umum adalah dua kali
Infodatin
lipatKemenkes RI 2014bukan penderita diabetes
dibandingkan 12
PROGNOSA
• Prognosa dari penyakit ini saat tidak diobati
menimbulkan komplikasi baik makrovaskuler maupun
mikrovaskuler yang cukup banyak terkait dengan
metabolik sindrom yang mengarah pada proses
terjadinya penyakit kardiovaskuler
13
PENCEGAHAN DAN TREATMENT
14
PENGENDALIAN
15
DATA
EPIDEMIOLOGI
SITUASI
DIABETES DI
DUNIA
Secara global, diperkirakan
422 juta orang dewasa
hidup dengan diabetes pada
tahun 2014
Meningkat hampir dua kali
lipat sejak tahun 1980,
meningkat dari 4,7% menjadi
8,5% pada populasi orang
dewasa.
18
INFODATIN KEMENKES RI 2018
Persentase kematian
yang disebabkan oleh
diabetes yang terjadi
sebelum usia 70
tahun lebih tinggi di
negara-negara
berpenghasilan
rendah dan
menengah daripada
di negara-negara
berpenghasilan
tinggi.
19
INFODATIN KEMENKES RI 2018
Jumlah terbesar orang dengan diabetes diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan
Pasifik Barat, terhitung sekitar setengah kasus diabetes di dunia.
Di seluruh dunia, jumlah penderita diabetes telah meningkat secara substansial antara tahun
1980 dan 2014, meningkat dari 108 juta menjadi 422 juta atau sekitar empat kali lipat.
20
INFODATIN KEMENKES RI 2018
21
INFODATIN KEMENKES RI 2018
SITUASI
DIABETES DI
INDONESIA
Jika dibandingkan
dengan tahun 2013,
prevalensi DM
berdasarkan diagnosis
dokter pada penduduk
umur ≥ 15 tahun hasil
Riskesdas 2018
meningkat menjadi
2%. Prevalensi DM
berdasarkan diagnosis
dokter dan usia ≥ 15
tahun yang terendah
terdapat di Provinsi
NTT, yaitu sebesar
0,9%, sedangkan
prevalensi DM tertinggi
di Provinsi DKI Jakarta
sebesar 3,4%.
23
INFODATIN KEMENKES RI 2018
Berdasarkan kategori usia,
penderita DM terbesar berada
pada rentang usia 55-64 tahun
dan 65-74 tahun. Selain itu,
penderita DM di Indonesia lebih
banyak berjenis kelamin
perempuan (1,8%) daripada
laki-laki (1,2%). Kemudian
untuk daerah domisili lebih
banyak penderita diabetes
melitus yang berada di
perkotaan (1,9%) dibandingkan
dengan di perdesaan (1,0%)
24
INFODATIN KEMENKES RI 2018
FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko yang Tidak Bisa Dimodifikasi :
PERKENI 2015 27
Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi :
PERKENI 2015 28
Faktor Lain yang Terkait dengan Risiko Diabetes
Melitus :
PERKENI 2015 29
DAFTAR PUSTAKA
• Infodatin Kemenkes RI. 2014. http://
www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf
• CDC. https://www.cdc.gov/media/presskits/aahd/diabetes.pdf
• World Health Organization, 2006, Definition and diagnosis of diabetesmellitus and intermediate
hiperglycaemia,
• Report of WHO/IDFConsultation 2006
• PERKENI. 2011. Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2011. Semarang:
PB PERKENI.
• PERKENI. 2015. Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2015. Semarang:
PB PERKENI.
• Infodatin Kemenkes RI. 2018. http://
www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/hari-diabetes-sedunia-2018.pdf
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31359/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
• Meirinawati, Asti. 2006. Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi Rawat
Inap Periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
• https://www.ucsfhealth.org/conditions/diabetes_mellitus/treatment.html
30
THANK
YOU