Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR MENURUT

HAMID SHIRVANI UTARA SELATAN

- Mercu Buana - Kantor Pos Indonesia


University – meteng – Cikini
kampus - Tjikini Coffe
U - Gedoang Joang Shop
- Kedaung Home - Bakoel Coffe
Menteng - Whiz Hotel Cikini
- Millenium Jakarta
Challenge Account - The Smens
Indonesia S Research
Institute

Pendukung
Kegiatan
( activity support TIMUR BARAT
)

- RS. Menteng - Bank BNI 46 –


Mitra Afia Menteng
- Alfamidi - Bank BRI Cut
(store) Muthia
- Canissius
Collage

T
B
FAKTOR MENURUT
HAMID SHIRVANI UTARA SELATAN

Rambu Rambu Rambu Rambu


diatas diatas diatas menandakan diatas
Rambu menandakan menandakan babahwa menandakan
Rambu yang dilarang stop kalau
menandakan kalua jalan akan didaerah tersebut babahwa terdapat
yang berbelok ke kiri didaerah kendaraan boleh fasilitas
didaerah tersebut tersebut
menandakan parkir tempat
adanya kendaraan tidak penyeberangan
rumah sakit boleh stop untuk masyarakan
didaerah yang
bangunan itu ingin
menyeberang

SIGNAGE TIMUR BARAT


( tanda / Rambu-

Rambu )

Rambu

diatas

menunjukkan adanya
Jalan disebelah timur tidak ada signage yang jelas, hanya ada signage fasilitas zebra croos
rumah sakit yang berada disisi timur tapak
Rambu diatas Rambu diatas untuk pejalan kaki yang
ingin
menandakantidak menunjukkan menyeberang dan ada rambu

boleh berbelok ke bahwa didaerah kendaraan dilarang parkir kanan


tersebut tidak boleh
parkir
FAKTOR
MENURUT
FAKTOR-FAKTOR KAWASAN
HAMID
SHIRVANI

Land Use Pedestrian dan Regulasi Lingkungan Hijau

• Trotoar: Memasuki Jalan Cikini Raya, sepanjang trotoarnya memiliki jalan yang cukup lebar untuk 4-5 orang, • Jalan Cikini Raya: Pada Trotoar Cikini raya terdapat pepohonan sepanjang alur pedestrian hingga
memiliki lebar hingga 4 m (1). Pada bagian depan tapak terdapat juga trotoar dengan lebar hingga 3,3 m (2). ujung daerah ruko-ruko, sisanya hanya terdapat beberapa perdu-perduan (1)
Pada sisi selatan tapak, tidak terdapat trotoar, kebanyakan digunakan sebagai Warung Tegal, PKL, atau areal • Taman Depan dan Persimpangan Jl. R.P Soeroso: Terdapat sejenis monument dari tanaman yang
parkir. disusun pada persimpangan antara Jalan Menteng Raya dan Jalan Cut Mutia (2), dan terdapat taman
• Pada trotoar bagian depan tapak, dan sepanjang Jalan Cikini Raya maupun trotoar Kawasan tapak, terdapat kecil pada tempat memutar balik dari Jalan R.P Soeroso (3), dan pada bagian barat tapak terdapat
fasilitas untuk penyandang tuna netra (3). penghijauan yang di tata pada sisi trotoar. (4)
• Terdapat zebracross pada titik-titik tertentu. Zebracross di tempatkan pada titik dimana biasanya padat • Jalan A.A Kali Pasir: Pada Jalan A.A Kali Pasir, terdapat beberapa pohon yang mengurangi cahaya
pejalan kaki, seperti di persimpangan depat tapak dan pada lampu merah (4) langsung ke arah jalan, namun penempatan pohon tersebut hanya terletak di beberapa titik di
sepanjang jalan (5)

(3) (4)

(1) (2) (4)


(5) (1) (4)
(2)

(1)
(3)

(2) (3) (5)


Keterangan Rencana Kota
Pelaksanaan Kegiatan
• Zona : Perumahan Vertikal • KDH : 30
• Sub Zona : Rumah Susun (R.7) • KTB : 55
• GSB : 8/10 • KB : 32
• KDB : 40% • PSL : P
• KLB : 4,5 • Tipe Bangunan : T

Infrastruktur Teknis dan Sosial Bangunan Eksisting

• Jalan: Tapak di kelilingi oleh beberapa jalan. Jalan Menteng Raya, Jalan Cikini Raya, Jalan A.A. Kali Pasir, Jalan • Jalan Cikini Raya: Pada bangunan di sisi Jalan Cikini Raya, terdapat bangunan cagar budaya yang masih
RP. Soeroso, dan Jalan Cut Mutia menggunakan gaya bangunan kolonialis atau indische, dimana eksterior bangunan pada daerah ini
• Transportasi Umum: tidak diperbolehkan untuk diubah, namun interior bangunan boleh di ubah. (1)
• Halte: Terdapat halte yang dekat dengan tapak yaitu Halte • Jalan A.A Kali Pasir: Banyak bangunan tempat mendirikan warung makan-warung makan kecil seperti
soto warteg dan lainnya, bangunan pada daerah ini masih di pertanyakan legalitasnya dan harus
Bapindo, Halte Kanisius, dan Halte Sekolah yang dekat dengan dijadikan pertimbangan di dalam mendesain (2)
Mercu Buana • Jalan Menteng Raya: Terdapat bangunan Gedung Joang 45, yang merupakan Gedung peninggalan
• Stasiun Kereta: Stasiun Kereta terdekat adalah Stasiun yang menganut gaya kolonialis (3)
Gondangdia yang berjarak sekitar 600 m dari tapak, dan •
• Infrastruktur Sosial: Stasiun Cikini yang berjarak sekitar 1.3 km dari tapak
• Institusi : Institusi Pendidikan yang dekat dengan tapak
Terdapat SMA Kanisius, Univ. Mercu Buana, dan IKJ
• Institusi Kesehatan: Institusi kesehatan terdekat dari tapak (1)
adalah Rumah Sakit Menteng Mitra Afia (2) (3)
(3)

(2)
(1)
FAKTOR
MENURUT
FAKTOR-FAKTOR KAWASAN
HAMID
SHIRVANI

Building Skala Kawasan Skala Kawasan


Form • Human Vision • Bangunan Sekitar Tapak
And Sesuai dengan buku “Urban Design Process” pandangan manusia merupakan suatu pertimbangan yang
harus dipikirkan secara mendalam, salah satunya adalah pengaruh ketinggian bangunan terhadap
Pada daerah no (1), terdapat bangunan Kantor Pos Indonesia, dan bangunan
dengan gaya kolonialis (Indische) sepanjang sisi Jl. Cikini Raya, pada daerah
Massing lingkungan fisik. Bangunan yang disusun ketinggiannya seperti bukit atau lembah, akan meningkatkan pola
(4)
(2)
(3) nomor (3) terdapat Kawasan perumahan dengan gaya tropis yang umum ada
kota dan menghasilkan View yang baik. Namun, sayangnya bangunan yang akan kita rancang akan
menghasilkan prinsip yang di Indonesia. Pada daerah no (2) terdapat bangunan panti dengan gaya
(1)
Berbeda, dimana bangunan ini kubisme yang umum, dan bangunan Gedung joang 45 yang memiliki gaya
tidak akan membentuk “bukit” kolonialisme, dan daerah no (4) terdapat bangunan-bangunan modern yang
maupun “lembah” umum seperti BNI 46 dan Sentra Mandiri. Dan Apabila di telurusi lagi kita
akan menemukan Masjid dan Kawasan Jl. Teuku Umar yang akan menjadi
View yang baik dari tapak

• Perbandingan Alur Kendaraan dan Pedestrian

Alur Sirkulasi Kendaraan


Bermotor Keseluruhan Kawasan
Alur Pejalan Kaki
Mungkin tidak ada masalah dalam alur sirkulasi
Dari keseluruhan Kawasan, terdapat bagian
kendaraan bermotor, namun dalam alur pejalan
yang perlu di perhatikan terhadap
kaki ada areal yang sulit di akses karena tidak
perancangan pada tapak, Bangunan disekitar
terdapat zebra cross di beberapa titik, dan sisi utara Tapak yang akan di bangun ini harus di perhatikan karena ketinggian
pada Jl. A.A Kali Pasir banyak terdapat PKL dan
Kawasan sekitar yang perlu bangunan akan mencapai hingga 32 lantai,
digunakan sebagai tempat parkir hingga sulit di lalui
di perhatikan dan bentuknya tidak boleh masif, dan perlu
pejalan kaki hingga hanya bisa menggunakan sisi
perhatian terhadap orientasi terhadap
selatan
bangunan dari Kawasan yang di perhatikan

Ruang Urban Massa Urban


• Urban Form • Bangunan
Menurut analisis arsitektur urban milik Spreiregen, bentuk dari Hal yang perlu diperhatikan dari Kawasan ini mengenai bangunannya adalah preservasi yang nanti akan di bahas,
Kawasan urban tempat tapak berada merupakan “A Building In A karena Kawasan ini memiliki beberapa bangunan cagar budaya yang masih menganut gaya kolonialis (Indisce)
Space” dimana tapak yang akan di bangun berada dalam suatu ruang Seperti beberapa perumahan warga, masjid, bangunan tua, dan bangunan-bangunan lainnya
terbuka

• Batasan
• (1) Pada sisi selatan tapak terdapat bangunan warung makan kecil dan kantor pos yang terdiri dari 2
lantai
• (2) Pada sisi utara bangunan terdapat bangunan panti dengan tinggi 5 lantai dan hotel treva dengan • Permukaan Tanah
tinggi 12-14 lantai Permukaan tanah pada tapak tidak memiliki variasi ketinggian khusus
• (3) Pada sisi timur terdapat rumah-rumah warga yang terdiri dari rumah 1-2 lantai, dan RS Mitra Afia Atau dianggap tidak berkontur, Namun pada kawasan sekitar tapak
dengan tinggi 4 Lantai terlihat memiliki variasi ketinggian yang berbeda terutama pada
• (4) Pada sisi barat terdapat sejenis instalasi yang disusun dari tanaman, di belajangnya terdapa Kawasan yang dekat dengan rumah warga
bangunan BNI 46

• Objek Urban
Objek urban merupakan suatu objek yang disusun
Untuk menciptakan ruang urban dan membentuk
• Tipe Ruang Urban Pola aktifitas termasuk di dalamnya alur,
Tipe ruang urban dari Kawasan ini adalah “Street”(Jalanan), namun Kebiasaan, atau aturan.
Kawasan tempat tapak berada adalah Residential dan Commercial. Objek Urban dari Kawasan ini adalah instalasi
Yang berada di tengah persimpangan, dan juga
Taman kecil yang berada di sebrang kantor Pos
FAKTOR
MENURUT
FAKTOR-FAKTOR KAWASAN
HAMID
SHIRVANI

Open- Hardscape
Space Faktor open-space menurut buku “Urban design process” merupakan seluruh ruang
yang terdapat di sekitar tapak, yaitu seperti Hardscape (jalan raya, dan pedestrian)
taman, ruang rekreasi dalam perkotaan.

Selain elemen tersebut ada elemen lain yang perlu diperhatikan dalam factor open
space sperti taman, ruang hijau perkotaan, pepohonan, bangku taman, tanaman air,
penerangan’, kios, tong sampah, patung, jam dan hal lain yang dapat ditemukan pada
area pedestrian seperti rambu lalu lintas dan lampu lalulintas

BATAS BARAT TAPAK BATAS SELATAN TAPAK

Pada batas utara dan timur tidak terdapat elemen hardscape karena tapak berbatasan langsung
dengan bangunan lain.

Namun, pada batas Barat tapak terdapat elemen hardscape yaitu jalanan raya public serta
pedestrian.

Pada batas selatan tapak hanya terdapat jalan raya, tanpa jalur pedestrian karena ruang untuk
jalur pedestrian didirikan sebuah warung-warung kecil.

Ruang Hijau Elemen softscape

BATAS SELATAN TAPAK BATAS BARAT TAPAK


Pada Batas barat tapak terdapat beberapa elemen softscape seperti lampu lalulintas dan rambu lalu
Tidak terdapat ruang hijau yang luas pada daerah sekitar tapak seperti taman, namun terdapat
lintas.
beberapa elemen hijau pada batas barat dan selatan
Pada batas selatan tapak elemen softscape yang terdapat pada area itu adalah kios dan rambu lalulintas.
Pada batas barat tapak terdapat semacam instalasi dinting yang di tutupi semacam tanaman
rambat dan pot pot tamanan yang terdapat pada pedestrian. Terdapat juga 2 buah pepohonan
tinggi Dari hasil observasi open space sekitar tapak dapat dikatakan belum memiliki elemen softscape yang
cukup untuk sebuah lansekap yang terletak pada pusat kota dengan keadaan jalan yang crowded akan
Pada batas selatan tapak hanya terdapat 2 buah pepohonan tinggi karena area yang dapat kendaraan sehingga open space sekitar tapak akan terasa gersang.
berpotensi ditanam tanaman hijau tertutup oleh warung-warung makanan
FAKTOR
MENURUT
FAKTOR-FAKTOR KAWASAN
HAMID
SHIRVANI

Pedestrian Elemen pedestrian merupakan elemen yang sangat penting dalam perencanaan tata
kota, menurut buku “Urban Design Process” perencanaan sistem pedestrian yang
Area pedestrian
baik akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan bermotor pada
pusat kota.

Kunci Isu pada perancangan pedestrian adalah keseimbangan. (Keseimbangan atara


seberapa besar area yang diberikan kepada pejalan kaki dan area yang diberikan pada
pengendara kendaraan bermotor.

Desain pedestrian yang memudahkan masyarakat dalam mengakses sebuah


bangunan, pusat perbelanjaan, restaurant atau ruang hiburan lainnya akan
menghidupkan area pedestrian.

BATAS BARAT TAPAK BATAS SELATAN TAPAK

Sisi tapak yang berbatasan langsung dengan jalan raya hanya terdapat pada sisi barat
dan sisi selatan tapak.

Sisi Barat : Dapat dilihat pada sisi barat tapak keadaan pedestrian sudah cukup layak
untuk para pengguna jalan, baik para pengguna jalan yang sehat maupun difabel.

Garis kuning ditunjukkan untuk membantu pengguna jalan yang mengalami tuna
netra sehingga dapat mberjalan dengan lancer pada pedestrian perkotaan.
Planning
Namun untuk sebuah area yang merupakan cagar budaya dan sekaligus tempat
Perancangan pedestrian diutamakan untuk area selatan tapak dikarenakan kondisi wisata (area tapak berderetan dengan gedoeng joeang ‘45) pedestrian masih kurang
pedestrian tidak bisa memudahkan pengguna jalan baik pengguna kendaraan mumpuni untuk para pengguna jalan bersantai. Seperti pedestrian yang terletak pada
bermotor maupun pejalan kaki. Area harus direncanakan dengan mengalokasikan
area warung makanan ke dalam tapak sehingga pedestrian dapat dibangun dengan daerah monas telah dilengkapi oleh bangku taman untuk masyarakat bersantai.
kondisi yang seharusnya sesuai dengan undang undang dan juga dalam
mengalokasikan warung makanan tersebut, warung tersebut akan mendapatkan Sisi selatan : pada sisi selatan tapak dapat dilihat tidak memiliki area pedestrian
material serta tempat yang lebih layak untuk waktu yang berkelanjutan. sehingga membuat pengguna jalan mengalami kesulitan untuk mengakses warung
warung makan.

Dapat dilihat dengan masyarakat mengakses warung tersebut dan motor berserakan
Alokasikan di depan warung tersebut akan menghalangi pengguna mobil yang ingin melewati
area tersebut.
warung
makan
untuk Walaupun area warung makanan
tidak didirikan sepanjang jalan area
dibangun yang berpotensi untuk dibangun
pedestrian dibiarkan terlihat rusak
pedestrian sehingga akan menyusahkan
yang layak. pengguna jalan yang difabel
FAKTOR
MENURUT
FAKTOR-FAKTOR KAWASAN
HAMID
SHIRVANI

Building Skala Kawasan Skala Kawasan


Form • Human Vision • Bangunan Sekitar Tapak
And Sesuai dengan buku “Urban Design Process” pandangan manusia merupakan suatu pertimbangan yang
harus dipikirkan secara mendalam, salah satunya adalah pengaruh ketinggian bangunan terhadap
Pada daerah no (1), terdapat bangunan Kantor Pos Indonesia, dan bangunan
dengan gaya kolonialis (Indische) sepanjang sisi Jl. Cikini Raya, pada daerah
Massing lingkungan fisik. Bangunan yang disusun ketinggiannya seperti bukit atau lembah, akan meningkatkan pola
(4)
(2)
(3) nomor (3) terdapat Kawasan perumahan dengan gaya tropis yang umum ada
kota dan menghasilkan View yang baik. Namun, sayangnya bangunan yang akan kita rancang akan
menghasilkan prinsip yang di Indonesia. Pada daerah no (2) terdapat bangunan panti dengan gaya
(1)
Berbeda, dimana bangunan ini kubisme yang umum, dan bangunan Gedung joang 45 yang memiliki gaya
tidak akan membentuk “bukit” kolonialisme, dan daerah no (4) terdapat bangunan-bangunan modern yang
maupun “lembah” umum seperti BNI 46 dan Sentra Mandiri. Dan Apabila di telurusi lagi kita
akan menemukan Masjid dan Kawasan Jl. Teuku Umar yang akan menjadi
View yang baik dari tapak

• Perbandingan Alur Kendaraan dan Pedestrian

Alur Sirkulasi Kendaraan


Bermotor Keseluruhan Kawasan
Alur Pejalan Kaki
Mungkin tidak ada masalah dalam alur sirkulasi
Dari keseluruhan Kawasan, terdapat bagian
kendaraan bermotor, namun dalam alur pejalan
yang perlu di perhatikan terhadap
kaki ada areal yang sulit di akses karena tidak
perancangan pada tapak, Bangunan disekitar
terdapat zebra cross di beberapa titik, dan sisi utara Tapak yang akan di bangun ini harus di perhatikan karena ketinggian
pada Jl. A.A Kali Pasir banyak terdapat PKL dan
Kawasan sekitar yang perlu bangunan akan mencapai hingga 32 lantai,
digunakan sebagai tempat parkir hingga sulit di lalui
di perhatikan dan bentuknya tidak boleh masif, dan perlu
pejalan kaki hingga hanya bisa menggunakan sisi
perhatian terhadap orientasi terhadap
selatan
bangunan dari Kawasan yang di perhatikan

Ruang Urban Massa Urban


• Urban Form • Bangunan
Menurut analisis arsitektur urban milik Spreiregen, bentuk dari Hal yang perlu diperhatikan dari Kawasan ini mengenai bangunannya adalah preservasi yang nanti akan di bahas,
Kawasan urban tempat tapak berada merupakan “A Building In A karena Kawasan ini memiliki beberapa bangunan cagar budaya yang masih menganut gaya kolonialis (Indisce)
Space” dimana tapak yang akan di bangun berada dalam suatu ruang Seperti beberapa perumahan warga, masjid, bangunan tua, dan bangunan-bangunan lainnya
terbuka

• Batasan
• (1) Pada sisi selatan tapak terdapat bangunan warung makan kecil dan kantor pos yang terdiri dari 2
lantai
• (2) Pada sisi utara bangunan terdapat bangunan panti dengan tinggi 5 lantai dan hotel treva dengan • Permukaan Tanah
tinggi 12-14 lantai Permukaan tanah pada tapak tidak memiliki variasi ketinggian khusus
• (3) Pada sisi timur terdapat rumah-rumah warga yang terdiri dari rumah 1-2 lantai, dan RS Mitra Afia Atau dianggap tidak berkontur, Namun pada kawasan sekitar tapak
dengan tinggi 4 Lantai terlihat memiliki variasi ketinggian yang berbeda terutama pada
• (4) Pada sisi barat terdapat sejenis instalasi yang disusun dari tanaman, di belajangnya terdapa Kawasan yang dekat dengan rumah warga
bangunan BNI 46

• Objek Urban
Objek urban merupakan suatu objek yang disusun
Untuk menciptakan ruang urban dan membentuk
• Tipe Ruang Urban Pola aktifitas termasuk di dalamnya alur,
Tipe ruang urban dari Kawasan ini adalah “Street”(Jalanan), namun Kebiasaan, atau aturan.
Kawasan tempat tapak berada adalah Residential dan Commercial. Objek Urban dari Kawasan ini adalah instalasi
Yang berada di tengah persimpangan, dan juga
Taman kecil yang berada di sebrang kantor Pos
FAKTOR
MENURUT
HAMID
SHIRVANI FAKTOR-FAKTOR KAWASAN

Circulation Jalan dan pedestrian Parkir


and
Parking Menurut buku “The Urban Design Process” karya Hamid Shirvani sirkulasi sangat penting untuk membentuk
struktur pola kegiatan kota, sama halnya dengan sistem transportasi, jalur pedestrian dan tempat transit yang
Elemen parkir memberikan dampak langsung pada kualitas lingkungan yang pertama adalah
kelangsungan aktivitas komersial yang kedua adalah pengaruh visual pada bentuk fisik dan susunan
menghubungkan kegiatan. Berikut adalah jalur sirkulasi di sekitar kawasan menteng. kota.pada sekitar tapak terdapat dua perbedaan jenis parkir :

(3)

: Arah jalan kendaraan


(2a)
bermotor (2c)
(1)
: Jalur Pedestrian

JALAN : (2b)
(1) Pada selatan tapak terdapat jalan lingkungan berukuran kurang lebih 5 meter (Jl. A.A Kali Pasir )
(2) Pada barat tapak terdapat jalan besar berukuran kurang lebih 8 meter
(2a) Jl. Cikini Raya (2b) Jl. RP. Soeroso (2c) Jl. Cut mutia
(3) Pada utara tapak terdapat jalan besar berukuran kurang lebih 8 meter
Pada gambar pertama ruang(1)parkir terdapat pada sisi jalan menimbulkan efek visual
(2) yang berantakan dan
sering kali ketika terjadi aktivitas keluar masuk mobil sering kali mengganggu jalan dari arah jl. Menteng
raya (1)
Pada gambar kedua terdapat gedung parkir didalam bangunan pertokoan menteng huis, karena area
parkir berada didalam gedung tercipta efek visual yang nyaman, tidak kumuh dan tidak mengganggu
aktivitas dari jalan sekitar. (2)

(1) (2a) (2b) (2c) (3)

Transportasi

• Transportasi Umum:
• Pengguna kendaraan bus untuk mengakses tapak terdapat
halte disekitar tapak : Halte Bapindo, Halte Kanisius, dan Halte
Sekolah yang dekat dengan Mercu Buana
• Pengguna kereta api terdapat Stasiun Kereta: Stasiun
Gondangdia yang berjarak sekitar 600 m dari tapak, dan
• Transportasi pribadi Stasiun Cikini yang berjarak sekitar 1.3 km dari tapak
• Bajaj
• Roda dua ( motor dan sepedah )
• Roda empat ( mobil )
MENURUT
HAMID
SHIRVANI FAKTOR-FAKTOR KAWASAN

Preservatio Bangunan disekitar tapak


n
Elemen Preservasi pada buku “ The Urban Design Prosses” merupakan perlindungan terhadap lingkungan
tempat tinggal ( permukiman ) dan urban places (plaza, alun-alun, area pembelajaan ) yang ada dan
mempunyai ciri khas, seperti hal nya perlindungan terhadap bangunan bersejarah.

(1) Gedung Joang merupakan bangunan bersejarah yang bergaya kolonialis


(2) Kolese Kanisus merupakan bangunan pendidikan
(3) Menteng huiz merupakan bangunan komersil area pembelajaan
(4) Kantor pos merupakan bangunan bersejarah

(1) (2)

Perlindungan terhadap bangunan-bangunan tersebut akan menciptakan dampak positif untuk lahan
dan lingkungan seperti :
(5) Peningkatan nilai lahan
(6) Peningkatan nilai lingkungan
(7) Menjaga identitas perkotaan
(8) Peningkatan dari pajak

(4) (5)

Anda mungkin juga menyukai