AKADEMI KEPERAWATAN PPNI KENDARI TAHUN 2017 Putu Devi Irawati (14.045) “Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Post Operasi Sectio Caesarea Indikasi Ketuban Pecah Dini di Ruang Laika Waraka RSU Bahteramas Kendari. Dibimbing oleh Ibu Risnawati dan Bapak Muhammad Syahwal. iv tabel + 5 lampiran + 80 halaman. Sectio caesarea adalah suatu pembedahan yang bertujuan melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Bahteramas tercatat jumlah persalinan sectio caesarea pada tahun 2013 sebanyak 48 Kasus, pada tahun 2014 sebanyak 172 kasus, sedangkan pada bulan Januari sampai Maret 2015 sebanyak 50 kasus. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah melaporkan kasus pada sistem reproduksi dan mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan yang komprehensif pada Ny.S Post Operasi Sectio Caesarea Indikasi Ketuban Pecah Dini di Ruang Laika Waraka RSU Bahteramas Kendari pada tanggal 25 - 28 April 2017. Keluhan utama saat dikaji klien mengatakan klien nyeri bagian perut bawah dengan sifat keluhan menetap pada daerah operasi dengan skala nyeri 7 (nyeri berat), nyeri dirasakan bertambah pada saat klien melakukan pergerakan. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu : Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan pembedahan, ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan peningkatan hormon prolaktin, intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik, defisiensi pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang perawatan payudara dan resiko infeksi pada bekas luka post operasi. Dari kelima diagnosa yang ditegakkan hanya tiga diagnosa dapat teratasi dengan baik tetapi telah menunjukkan keadaan klien membaik sehingga pasien diperbolehkan pulang dengan penekanan kepada anggota keluarga terutama dalam hal mencegah terjadinya infeksi.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Post Op Sectio Caesarea
Daftar Pustaka : 11 literatur (2008 - 2017) Keluhan utama yang dirasakan klien saat pengkajian adalah klien merasakan nyeri pada luka bekas operasi pada bagian perut bawah dengan sifat keluhan menetap pada daerah operasi dengan skala nyeri 7 (nyeri berat), nyeri dirasakan bertambah pada saat klien melakukan pergerakan. Riwayat persalinan sekarang yaitu klien bersalin pada tanggal 25 April 2017 secara Sectio Caesarea. Jumlah perdarahan selama persalinan ± 300cc. Adapun penyulit persalinan yang dialami klien yaitu ketuban pecah dini. Klien melahirkan seorang bayi dengan jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 3.200 gram, panjang badan 4,2 cm, APGAR score setelah 1 menit bayi lahir yaitu 7 dan setelah 5 menit bayi lahir nilai APGAR score 9. Data subjektif • Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi • Klien mengatakan nyeri dirasakan bertambah pada saat klien melakukan pergerakan • Klien mengatakan ASInya belum keluar • Klien mengatakan belum menyusui bayinya • Klien mengatakan tidak tahu tentang merawat payudara. • Klien mengatakan tidak tahu tentang tanda-tanda ASI cukup pada bayi dan manfaat ASI pada bayi Data Objektif • Keadaan umum klien masih lemah • Ekspresi wajah nampak meringis • Kualitas nyeri berat (skala 7) • Nyeri tekan pada abdomen • Sifat nyeri menetap • Terdapat luka bekas operasi terbalut kasa • Keadaan luka masih basah • Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah masing-masing berskala 3 • Hasil pengukuran TTV • TD : 120/90 mmHg, N : 80x/m, • P : 20x/m dan S : 36,7oC • Klien belum menyusui bayinya • Nampak belum ada pengeluaran ASI Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan pembedahan.
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan peningkatan hormon
prolaktin.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Defisiensi pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang perawatan
payudara
Resiko infeksi pada bekas luka post operasi.
Perencanaan untuk semua diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan masalahnya, kemudian menetapkan tujuan, selanjutnya menentukan diagnosa yang tepat. Pada perencanaan ini tidak jauh berbeda antara teori dan perencanaan pada kasus yang dilaksanakan. Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya dengan senantiasa memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi pasien. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis pada Ny.S menggunakan metode SOAP, hasil evaluasi perawatan selama 3 hari yaitu mulai 25 - 27 April 2017 menunjukkan bahwa dari kelima diagnosa yang ditegakkan hanya tiga diagnosa dapat teratasi dengan baik tetapi telah menunjukkan keadaan klien membaik sehingga pasien diperbolehkan pulang dengan penekanan kepada anggota keluarga terutama dalam hal mencegah terjadinya infeksi dengan selalu menjaga personal hyegiene pada luka bekas operasi, mengkonsumsi makanan bergizi dengan harga terjangkau serta tetap melakukan latihan mobilitas dengan cara berjalan secara bertahap dan untuk mempercepat proses penyembuhan