ALERGI
PRESEPTOR :
dr. YOSSE RIZAL, Sp.KK
DERMATITIS KONTAK ALERGI
DEFENISI
Page 2
Dermatitis
Kontak
Dermatitis Dermatitis
Kontak Kontak
Iritan Alergi
Page 3
EPIDEMIOLOGI
Page 4
ETIOLOGI
Penyebab
• Bahan kimia sederhana dengan berat molekul
umumnya rendah (<1000 dalton), merupakan alergen
yang belum diproses, disebut hapten, bersifat lipofilik,
sangat reaktif, dapat menembus stratum korneum
sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya (sel
hidup)
Faktor Predisposisi
• Potensi sensitisasi alergen, dosis per unit area, luas
daerah yang terkena, lama pajanan, oklusi, suhu dan
kelembaban lingkungan, vehikulum, dan pH.
Faktor Individu
• Keadaan kulit pada lokasi kontak (keadaan stratum
korneum, ketebalan epidermis), status imunologik
(misalnya sedang menderita sakit, terpajan sinar
matahari).
Page 5
PATOFISIOLOGI
Mengikuti respon imun yang
diperantarai oleh sel (cell-mediated
immune respons) atau reaksi
imunologik tipe IV, suatu
hipersensitivitas tipe lambat
fase fase
sensitisasi elisitasi
Page 6
FASE SENSITISASI
Stratum Korneum Cara pinositosis
HAPTEN Epidermis
sebagai makrofag
dengan sedikit Istirahat Sel
kemampuan Langerhans
menstimulasi sel T
keratinosit
terpajan oleh diproses secara
Mengubah fenotip sel hapten, kimiawi oleh
Langerhans dan keratinosit akan enzim lisosom
meningkatkan sekresi melepaskan atau sitosol
sitokin tertentu sitokin (IL-1), serta
(misalnya IL-1) serta dikonjugasikan
ekspresi molekul pada molekul
permukaan sel termasuk HLA-DR untuk
Company Logo Sel www.themegallery.com
MHC klas I dan II, ICAM- menjadi antigen
Langerhans
1, LFA-3 dan B7 aktif lengkap. Page 7
TNF-alfa menekan produksi E-
cadherin yang mengikat sel
memperlancar sel
Langerhans pada epidermis,
Langerhans
juga menginduksi aktivitas
gelatinolisis.
Membran Basalis
Sel Langerhans
mempresentasikan
kompleks antigen HLA-DR- Saluran Limfe
antigen kepada sel-T
penolong spesifik.
bermigrasi ke
Sel T yang mengekspresikan molekul kelenjar getah
CD4 yang mengenali HLA-DR yang bening setempat
dipresentasikan
Company Logo
oleh sel Langerhans,
dan kompleks reseptor sel-T-CD3 yang
mengenali antigen yang telah diproses
Page 8
mensekresi IL-1 yang
menstimulasi sel-T untuk
SEL
mensekresi IL-2 dan
LANGERHANS
mengekspresi reseptor-IL-
2 (IL-2R).
menstimulasi
SITOKIN proliferasi sel T
spesifik
Adanya ICAM-1
memungkinkan keratinosit
untuk berinteraksi dengan Sel T
teraktivasi
sel-T dan leukosit lain yang
mengekspresikan molekul
LFA-1. Sedangkan HLA-DR
memungkinkan keratinosit
untuk berinteraksi langsung mengeluarkan IFN-gamma
dengan sel-T CD4+, dan yang akan mengaktifkan
juga menungkinkan
Company Logo keratinosit
www.themegallery.comuntuk
presentasi antigen kepada mengekspresikan molekul
sel tersebut. ICAM-1 dan HLA-DR
Keratinosit menghasilkan juga
sejumlah sitokin antara lain IL- IL-1 dapat menstimulasi
1, IL-6, TNF-alfa, dan GMCSF, keratinosit untuk
semuanya dapat mengaktivasi menghasilkan eikosanoid.
sel-T.
Page 13
GEJALA KLINIS
• Bercak erimatosa yang
berbatas jelas kemudian
KRONI
• Terlihat kulit kering,
berskuama, papul,
likenifikasi dan mungkin
K
juga fisur, batasnya tidak
jelas
Page 14
LOKASI TERJADINYA DA
deterjen, antiseptik, getah sayuran,
Tangan
semen, dan pestisida.
Page 15
LOKASI TERJADINYA DA
Anting atau jepit telinga terbuat dari
TELINGA nikel, obat topical, tangkai kaca mata, cat
rambut, hearing-aids, gagang telepon.
Page 16
LOKASI TERJADINYA DA
antiseptic, obat topical, nilon, kondom,
Genitalia pembalut wanita, alergen yang berada di
tangan, parfum, kontrasepsi, deterjen
Dermatitis
misalnya nikel, formaldehid, balsam peru.
kontak
sistemik
Page 17
DIAGNOSIS
Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai
didasarkan kelainan kulit yang ditemukan. riwayat
pekerjaan, obat yang pernah digunakan,
Anamnesis kosmetika, bahan menimbulkan alergi, penyakit
kulit yang pernah dialami, riwayat atopi, baik dari
yang bersangkutan maupun keluarganya.
Page 18
PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid
pencegahan kortikosteroid
jangka pendek
terulangnya atau
Antihistamin
kontak kembali
dikompres makrolaktam
dengan alergen
dengan larutan (pimecrolimus
penyebab dan
garam faal atau atau tacrolimus)
menekan kelainan
larutan air secara topikal.
kulit yang muncul.
salisisat 1:1000
Page 20
PROGNOSIS
Prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan
kontaknya dapat disingkirkan.Prognosis bisa
menjadi kurang baik dan menjadi kronis bila
terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh
faktor endogen (dermatitis atopic, dermatitis
numularis atau psoriasis), atau terpajan oleh
alergen yang tidak mungkin dihindari,
misalnya berhubungan dengan pekerjaan
tertentu atau yang terdapat dilingkungan
penderita.
Page 21
LAPORAN KASUS
Nama : Ny D.
Umur : 35 tahun
Alamat : Bukittinggi
Page 22
ANAMNESA
Keluhan utama
Page 23
RIWAYAT…
Page 24
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Normochepal
Leher : Normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam Batas normal
Genitalia : Dalam batas normal
Page 25
STATUS DERMATOLOGIKUS
Lokasi : punggung kaki kiri kanan
Distribusi : bilateral
Bentuk : khas
Susunan : linier
Batas : tegas
Ukuran : lentikular
Efloresensi : makula hiperpigmentasi,skuama,pustule,
Page 26
STATUS VENEREOLOGIKUS
Kelainan selaput : Tidak ditemukan
kelainan
Kelainan kuku : Kuku dan jaringan
sekitar kuku tidak ditemukan
kelainan
Kelainan rambut : Tidak ditemukan
kelainan
Kelainan kelenjar limfe :Tidak terdapat
pembesaran KGB
Page 28
Diagnosa Kerja
Page 29
PENATALAKSANAAN
Hindari kontak
dengan penyebab
U atau kurangi kontak
dengan penyebab.
M
U
M
Minum obat dan
control teratur.
PENATALAKSANAAN
Deksosimetason 0,25%
2,5 mg
www.themegallery.com
PROGNOSIS
Pro : Ny. D
Umur : 35 th
Alamat : Bukittinggi
Thank You !