Anda di halaman 1dari 11

Dasar –Dasar Probability

Bahan Ajar Kelas Pembekalan


MPKP FEB UI 2019
Pengantar

•Kehidupan diwarnai oleh unsur


ketidakpastian
•Itulah mengapa teori peluang menjadi
penting untuk dipelajari untuk
menganalisis kemungkinan kejadian di
masa mendatang
Arti dan Pendekatan Probabilitas

• Probabilitas (Peluang): Nilai Kemungkinan suatu


kejadian terjadi. Peluang kejadian sama dengan nol
berarti kejadian tersebut mustahil terjadi,
sedangkan peluang kejadian bernilai atau
menunjukkan kejadian tersebut pasti terjadi.
Peluang kejadian Makin mendekati nilai satu
menunjukkan kemungkinan kejadian tersebut
terwujud makin mendekati kepastian, sementara
peluang kejadian mendekati nol menunjukkan
kejadian tersebut kecil kemunkinannya untuk
terwujud
• Peluang suatu kejadaian A : P(A) nilainya berkisar
antara 0 dan 1 .
Pendekatan Probabilitas

• Pendekatan Klasik (Probabilitas apriori ) :Jika probabilitas


suatu peristiwa akan terjadi sudah dapat diketahui sebelum
dilakukan percobaan. Besarnya probabiliats trsebut
didasarkan atas perkiraan yang logis tanpa percobaan. Misal
peluang menculnya mata dadu 4 adalah 1/6 .
• Pendekatan Frequensi Relatif : Probabiliats ditentukan atas
frekuensi relatif dari seluruh persitiwa dalam sejumlah besar
percobaan
• Pendekatan Subyektif : ditentukan atas perasaan dan
kepercayaan seseorang yang didasarkan atas fakta-fakta
yang ada
Hukum-Hukum Probabilitas
a. Peluang sebuah kejadian bernilai antara 0 s/d 1. Jika A adalah sebuah
kejadian atau peristiwa maka: 0  P(A)  1
b. Hukum Komplementer
Jika A dan A adalah dua kejadian yang saling komplementer, maka
P(A  A)  P(A)  P(A) =1
c. Hukum khusus penjumlahan (bila peristiwa-peristiwa saling lepas)
Jika A dan B dua peristiwa yang saling lepas, maka
s
P(A atau B) = P(A) + P(B) atau
P(A  B) = P(A) + P(B)

Contoh:
Dalam pelemparan sebuah dadu yang seimbang didefinisikan, A =
kejadian mata ganjil muncul, dan B = kejadian munculnya mata 4.
Berapa peluang A atau B ?

A dan B bersifat saling lepas, sehingga


P(A  B)= P(A) + P(B)
= 3/6 + 1/6
= 4/6

Jika A,B dan C adalah peristiwa-peristiwa yang saling lepas, maka


P(A B  C) = P(A) + P(B) + P(C)
Hukum-Hukum Probabilitas

. Hukum penjumlahan (bila peristiwa-peristiwa tidak saling lepas)


P(A B) = P(A) + P(B) – P(AB)

Soal 1:
Sebuah himpunan terdiri dari para pelajar SMU se-Jawa Barat.
Diketahui 50% dari pelajar terdiri dari puteri dan sisanya putera.
Duapuluh persen dari puteri adalah pelajar penerima bea siswa dan
60% dari pelajar laki-laki penerima beasiswa. Jika seorang pelajar
dipilih secara acak dari himpunan di atas untuk diinterview, berapa
peluang yang terpilih adalah seorang pelajar puteri atau seorang
pelajar berstatus penerima beasiswa?
Hukum Probabilitas : Perkalian dan Pembagian
Dalam suatu pesawat terdapat 100 penumpang, 40 diantaranya
penumpang wanita dan 60 orang penumpang pria. Sepuluh orang
penumpang wanita adalah perokok, begitu pula 40 penumpang pria
perokok. Jumlah penumpang perokok dan bukan perokok dengan
perbandingan 50:50. Jika semua informasi di atas disajikan dalam
tabel kontingensi sebagai berikut:

Wanita Pria Jumlah


(A) (A)
Perokok (B) 10 40 50
Non perokok ( B ) 30 20 50
Jumlah 40 60 100

• Peluang Marginal : Adalah peluang pinggiran, karena angka-angka


yang dibutuhkan guna mengukur peluang diperoleh dari data
pinggiran tabel, yaitu 50, 50, 40 dan 60 (elemen dari subset).
• Persitiwa Bersama (Joint Event)
• Adalah peluang dari dua peristiwa yang digabungkan menjadi satu peristiwa
yang memiliki karakteristik dari kedua peristiwa tersebut secara simultan.
Rumus joint probability:
P(A  B)  P(A)  P(B) - P(A  B)
Hukum Probabilitas : Perkalian dan
Pembagian
Peluang Bersyarat (Conditinoal Probability)
Peluang ini dihitung dari subset (angka-angka marginal) bukan dari set
keseluruhan. P(B|A) = adalah peluang terjadinya peristiwa B, dengan
kenyataan bahwa peristiwa A sudah terjadi. Rumus menghitungnya:
P(A  B)
P(B | A)  atau P(A  B)  P(A).P(B | A)
P(A)

Peluang Majemuk (compound probability)


Peluang yang mengukur peristiwa majemuk.

Contoh:
Kampung A terdiri dari 3 pria dan 5 wanita. Kampung B terdiri dari 4 pria
dan 6 wanita. Jika kita memilih satu kampung tersebut secara random
dan memilih seorang penghuni dari kampung tersebut tersebut secara
random . Berapa peluang kita akan memilih seorang pria?
Peluang Majemuk
Misalkan: A = peristiwa terpilihnya seorang pria
B1 = peristiwa terpilihnya kampung A
B2 = peristiwa terpilihnya
P(A)  Peluang terpilihnya seorang pria
P(A)  P(B1 ) P(A | B1 )  P(B 2 ) P(A | B 2 )
P(B1 )  Peluang terpilihnya kampung A
P(B 2 )  Peluang terpilihnya kampung B
P(A | B1 )  Peluang terpilih seorang pria, jika kampung A terpilih
P(A  B1 )
  5/8
P(B1 )
P(A | B 2 )  Peluang terpilihnya seorang pria, jika kampung B terpilih
P(A  B 2 )
  6/10
P(B 2 )
Oleh karena itu :
P(A)  (0.5)(5/8)  (0.5)(6/10 )  49/80
Peluang kejadian majemuk dapat diperluas menjadi:

P(A)  P(A 1 ) P(A | A 1 )  P(A 2 )P(A | A 2 )  .........  P(A k )P(A | A k )


k
  P(A i )P(A | A i )
i 1
Contoh aplikasi Hukum-Hukum probabilitas

Teladan 1.

Merokok Tidak Merokok


Penderita Paru-paru 40 20
Bukan Penderita paru-paru 30 10

Berdasarkan data di atas :


1. Berapa Peluang Sesorang menderita penyakit paru-paru
2. Berapa Peluang Sesorang Merokok
3. Berapa Peluang seseorang merokok atau menderita paru-paru
4. Berapa Peluang seseorang merokok dan menderita paru-paru
5. Jika dijumpai satu orang dari sample tersebut dan ternyata menderita penyakit
paru-paru, maka berapa peluang orang tersebut adalah perokok ?
6. Apakah merokok dan menderita sakit paru-paru independent ?
Contoh aplikasi Hukum-Hukum probabilitas

Teladan 2.

Berikut diberikan tabel banyaknya kasus kecelakaan yang pengemudinya menggunakan


sabuk pengaman dan yang tidak menggunakan sabuk pengaman dengan tingkat fatal atau
tidak fatalnya kecelakaan tersebut:

Sabuk Pengaman Tingkat fatalitas Kecelakaan Total


Fatal Tidak Fatal
Tidak Menggunakan 70 30 100
Menggunakan 10 90 100
Total 80 120 200

Buktikan bahwa kejadian kecelakaan fatal atau tidak berhubungan dengan apakah
menggunakan sabuk pengaman atau tidak !

Anda mungkin juga menyukai