1. Classical Conditioning
Memandang bahwa perilaku merupakan hasil dari
asosiasi yang dekat antara peransang utama (primary
stimulus) dengan peransang ke dua (secondary
stimulus).
Produk yang ditawarkan dalam iklan biasanya
merupakan peransang ke dua yang diharapkan akan
diasosiasikan dengan peransang utama.
Peransang utama (stimulus yang tidak dikondisikan)
dijadikan rujukan oleh konsumen dalam membeli produk
(stimulus yang dikondisikan) ; orang yang merokok
marlboro seorang pemberani.
Peransang utama diharapkan akan dijadikan asosiasi oleh
konsumen
The Process of Clasical Conditioning
1. Unconditioned Unconditioned
stimulus response
Daging
Conditioned Conditioned
stimulus response
Lonceng
Persyaratan Classical Conditioning
3. Pembelajaran Kognitif
Pembelajaran kognitif muncul ketika seseorang
menterjemahkan informasi yang ada di lingkungan &
menciptakan pengetahuan atau arti yang baru.
Sering arti tersebut memodifikasi struktur knowledge
yang ada dalam memori konsumen.
3 (tiga) cara memperoleh informasi
Belajar tentang produk/jasa melalui pengalaman
pemakaian pribadi.
Menggunakan sample yang diberikan kepada calon
konsumen
Memperoleh secara tidak langsung melalui pengamatan
terhadap orang yang telah menggunakan produk tersebut.
Hasil Pembelajaran Kognitif
Pertumbuhan
Interpretasi informasi baru menambah knowledge pada memori
yang ada saat ini.
Penyelarasan
Informasi baru akan lebih selaras dengan kombinasi yang
memberi arti baru
Restrukturisasi
Revisi atas knowledge yang ada menjadi struktur baru dalam
memori.
Teori Pembelajaran
4. Pembelajaran Pasif
Informasi yang disampaikan merupakan informasi yang
datang menghampir konsumen (iklan TV), dimana orang
sedang menonton film yang digemarinya.
Vicarious Learning (Permodelan)
Karakteristik pengamat
Karakteristik konsekuensi yang dimodelkan