Anda di halaman 1dari 36

Long Case

Ileus Obstruktif

MEYKE M. TAHALELE
Definisi

 Ileus obstruksi adalah penyumbatan intestinal


mekanik yang terjadi karena adanya daya
mekanik yang bekerja atau mempengaruhi
dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan atau penyumbatan dinding usus.
Klasifikasi
 lokasi obstruksi :
 Letak tinggi : Duodenum-jejunum (usus halus)
 Letak rendah : Kolon Sigmoid-rectum (usus besar)

 stadium :
 Parsial : menyumbat lumen sebagian
 Komplit : menyumbat lumen total
 Strangulasi : komplit dengan jepita vasa \

 Berdasarka Etiologi :
 Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) : adhesi (postoperatif), hernia (inguinal,
femoral, umbilical), neoplasma (karsinoma) dan abses intraabdominal.
 Lesi intrinsic ( dalam dinding usus) : kelainan congenital (malrotasi),
inflamasi (Chron’s disease, diverticulitis) neoplasma, traumatic dan
intususepsi.
 Obstruksi menutup (intraluminal): penyebabnya berada didalam usus
misalnya benda asing dan batu empedu.
Etiologi
Neoplasma (Ca Colon)
Manifestasi Klinis

 Gejala kardinalnya antara lain:


 Nyeri perut,
 Distensi abdomen,
 Mual muntah
 Obstipasi
Pemeriksaan Fisis

 Inspeksi
 Abdomen tampak distensi
 Dapat ditemukan darm Contour (gambaran usus) dan Darm
Steifung (gambaran gerakan usus)
 Benjolan pada region inguinal, femoral dan scrotum menunjukkan
suatu hernia inkarserata
 Pada intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis
 Bila ada luka operasi sebelumnya dapat dicurigai adhesi.
 Auskultasi
 Pada auskultasi terdengar bising usus meningkat dengan metallic
sound yang menunjukkan terjadinya dilatasi usus. Tetapi setelah
beberapa hari perjalanan penyakit dan usus tersebut telah
berdilatasi, maka aktivitas peristaltic akan menurun atau tidak ada.
Pada ileus paralitik tidak ditemukan bising usus.

 Perkusi
 Hipertimpani
 Dapat ditemukan ascites pada osbtruksi usus dengan strangulasi.
 Palpasi
 Pada palpasi  tanda-tanda peritonitis atau nyeri tekan yang
mencakup “defans muskuler” involunter dan pembengkakan atau
massa di abdomen.
 Pada obstruksi usus dengan strangulasi dapat ditemukan ascites,
distensi abdomen dan adanya rasa nyeri hebat dan bersifat
menetap.
 Rectal Toucher
 Isi rectum menyemprot : Hirschprung disease
 Adanya darah dapat menyokong strangulasi dan neoplasma
 Feses yang mengeras : skibala
 Ampulla recti kolaps : curiga obstruksi
 Nyeri tekan : local atau general peritonitis.
Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium
 Alkalosis hipokalemi (vomitting & fluid loss)
 BUN & Kreatinin ↑ (hipovolemi)
 Asidosis hipokloremik (obstruksi stangulata)
 Leukositosis (Strangulasi)
 Amilase serum (infark usus)
Pemeriksaan Penunjang

Foto Polos Abdomen:


 Obstruksi usus kecil
 Air fluid level multipel
 Dilatas loop usus halus (sentral)
 Obstruksi
jejunum proksimal biasanya tidak
menyebabkan dilatasi
 Obstruksi
distal biasanya ditandai dengan pola anak
tangga akibat dilatasi loop usus.
 Bayangan valvula conniventes melintasi lebarnya usus
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan dengan kontras: untuk mencari letak dan


etiologi
 Barium enema
 Endoskopi
 Endoskopi atas
Merupakan pemeriksaan terbaik untuk menilai adanya
obstruksi pada gastric outlet atau doudenum.
 Kolonoskopi
Dapat mengkonfirmasi adanya kanker.
SBO
Penatalaksanaan

 Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit (berikan RL atau


NaCl dengan suplementasi K+
 Dekompresi (NGT)
 Monitoring keseimbangan cairan, produksi urin (kateter),
temperatur, nadi, respirasi, dan tes darah.
 Hilangkan obstruksi melalui tindakan pembedahan, jika:
 Penyebab yang mendasari membutuhkan penanganan
bedah (misalnya hernia, karsinoma kolon)
 Kondisi pasien tidak membaik dengan penanganan konservatif
(misalnya obstruksi adhesi)
 Ada tanda-tanda stangulasi atau peritonitis
 Untuk Ca :
 Operasi
 Kemoterapi
20

Kasus

9/20/2019
21
Identitas Pasien

 Nama : Ny. Dince Ndaumanu


 Umur : 55 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Oebufu
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Protestan
 No. MR : 339613
 Tanggal Masuk : 18 April 2014
 Tanggal pemeriksaan : 17 Mei 2014

9/20/2019
22
Anamnesis

 Ku : Perut kembung dan nyeri

 RPS : Pasien sudah dirawat selama 29 hari di ruang rawat inap


kelas 3 wanita RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes sejak tanggal 18
april 2014 karena tidak bisa BAB. Saat diperiksa pasien
mengeluhkan perutnya terasa kembung, tegang dan sakit
sejak seminggu dirawat. Sakit perut terutama dirasakan saat
adanya pergerakan dari usus pasien yang berpindah-pindah.
Muntah (+) setiap kali pasien makan atau minum air, muntah
berwarna putih campur air dan kadang berisi makanan yang
dimakan. Pasien juga mengeluhkan tidak bisa BAB walaupun
sudah dibantu dengan obat yang dimasukkan lewat
duburnya. Namun pasien sering kentut.

9/20/2019
 Riwayat makanan:
 Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit jika pasien makan
banyak. Tapi untuk sementara pasien sedang dipuasakan.

 Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien sudah mengalami gangguan BAB sebelumnya, sudah ± 2
tahun pasien sering mengalami gangguan BAB, feses pasien selalu
berwarna coklat kehitaman, kemudian hanya bisa sedikit BAB yg kecil
dan berwarna hitam, sampai pasien sama sekali tidak bisa BAB.
 Pasien juga sempat didiagnosis dengan kanker kolon oleh dokter
penyakit dalam.

 Riwayat Pengobatan
 Pasien sudah sering berobat karena sakit kankernya dan sudah
pernah dirawat di RS.

 Riwayat Penyakit Keluarga : -


24
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum: Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg
 N : 96x/menit
 RR : 24x/menit
 T : 36,80C

9/20/2019
25
Kepala dan leher

 Kepala dan Leher


 Mata : Konjungtiva anemis (+/+),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor
3mm/3mm, refleks cahaya langsung
dan tidak langsung (+/+)
 Telinga : Dalam batas normal
 Hidung : Dalam batas normal
 Mulut : Dalam batas normal
 Leher : Dalam batas normal

9/20/2019
26
Thorax

 Bentuk : Nomal, pelebaran vena (-), luka ataupun scar (-)


 Paru-Paru : Vesikular (+/+), Wheezing (-/-), Ronki (-/-)
 Cor : S1 – S2 reguler,tunggal, murmur (-), gallop (-)

9/20/2019
27
Abdomen

 Inspeksi: Kesan cembung, distensi (+), mengkilap


(+) venektasi (-), tampak benjolan pada region kiri
atas, ukuran ± 5 x 9 cm, kontur usus pada dinding
abdomen (+), gerakan usus pada dinding
abdomen(+)
 Palpasi : Nyeri tekan ringan (+),massa konsistensi
lunak, permukaan licin, ukuran tidak bisa
dievaluasi, batas tidak jelas. hepatomegali dan
splenomegali tidak bisa dievaluasi
 Perkusi : hypertimpani pada seluruh lapangan
abdomen
 Auskultasi : Bising Usus (+) ↑, Burbor ritmik (+),
metallic sound (+)
9/20/2019
28
Extremitas

 Inspeksi : deformitas (-)


 Palpasi : krepitasi (-), CRT
< 2’’
 Gerakan : ROM normal
(+/+)
30
Pemeriksaan Penunjang
 Tanggal 18 April 2014 (DL)  Tanggal 7 Mei 2014 (DL)
 WBC : 11.69 x103/uL  WBC : 7.77 x103/uL
 Neut% : 78,3 %  Neut% : 62,5 %
 RBC : 5,32 x 10^6/uL  RBC : 5,26 x 10^6/uL
 HGB : 10,3 g/dL  HGB : 11,5 g/dL
 HCT : 33,4 %  HCT : 36,3.8 %
 MCV : 62.8 fL  MCV : 69.0 fL
 MCH : 19,4 pg  MCH : 21,9 pg
 PLT : 893 x 103/ul  PLT : 355 x 103/ul
 Ureum : 54,4 mg/dl  Na : 130 mmol/L
 Creatinin : 1,1 mg/dl  K : 3,8 mmol/L
 Glu : 165 mg/dl  Chlorida :100 mmol/L
 Na : 135 mg/dl
 K : 4,10 mg/dl
 Clorida : 90 mg/dl
33
Assesment

 Ileus obstruksi partial e.c ca colon

9/20/2019
34
Terapi
 Puasa
 NGT Tiofusin/Titofusin / 8 jam
 DC
 IVFD RL 30 tpm
 Metronidazol 3 x 500 mg IV
 Ceftotaxim 2 x 1 g IV
 Ranitidine 2 x 1 amp IV
 KIE
 Pro Laparotomy
 Pasien di rujuk ke Surabaya
9/20/2019
Kesimpulan

 Telah dilaporkan seorang wanita umur 55 tahun dengan keluhan


perut kembung dan nyeri dirasakan setelah 1 minggu dirawat di RS.
Pasien dirawat di ruang kelas tiga wanita dengan keluhan susah
BAB. Pasien memiliki riwayat BAB berwarna hitam yang dialami
sudah beberapa tahun. Pasien juga telah didiagnosis dengan Ca.
Colon. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan perut yang distensi
Kesan cembung, distensi (+), mengkilap (+) venektasi (-), tampak
benjolan pada region kiri atas, ukuran ± 5 x 9 cm, kontur usus pada
dinding abdomen (+), gerakan usus pada dinding abdomen(+),
pada palpasi didapatkan Nyeri tekan ringan (+),massa konsistensi
lunak, permukaan licin, ukuran tidak bisa dievaluasi, batas tidak
jelas. hepatomegali dan splenomegali tidak bisa dievaluasi,
hypertimpani pada seluruh lapangan abdomen serta dan Bising
Usus (+) ↑, Burbor ritmik (+), metallic sound (+). Pemeriksaan BNO
didapatkan kesan Ileus obstruksi parsial. Pasien kemudian di rujuk ke
Surabaya untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai