Anda di halaman 1dari 17

Osteo Artritis / osteoartrosis

( Penyakit degeneratif,artritis
deformans,hypertropic arthritis)
Adalah suatu keadan dimana terjadi
gangguan sendi yang bersifat kronis
oleh karena terjadinya kegagalan
chondrocyte dalam memperbaiki
cartilage ( disintegrasi & water
content/perlunakan) ( Ismail M,2005)
Sering disebut penyakit degeneratif
Dan banyak terjadi pada orang tua
Osteo Artritis /osteoartrosis(Klippel,1997)

 Merupakan kelainan tulang akibat proses


mekanik dan biologik yg menyebabkan instabil
pada tl rawan, subkondral dan artikuler.
Manifestasi OA karena perubahan morfologik,
biokimia, molekuler, dan biomekanik pd sel dan
matriks yang dapat menyebabkan perlunakan,
fibrilasi, ulserasi, dan kista subkondral dengan
gejala klinisnya berupa nyeri sendi, gerakan
terbatas, krepitasi, efusi dan inflamasi lokal
( Klippel , 1997)
 Usia 45-55 th wanita/pria sama. Sedang umur
diatas 55 th banyak terjadi pd wanita
Perubahan patologis
 Perubahan pertama terjadi pada pengurangan
kondroitin sulfat ( bahan utama pembentuk
kartilago)
 Terjadi gangguan pembentukan kolagin (jar ikat)
dan protoglikan ( daya lenting/absorbsi energi)
pada kartilago. Kartilago menipis dan pecah-
pecah ( chondromalacia)
 Menimbulkan kerusakan tulang, dimana tubuh
akan memperbaiki tapi tidak bagus, shg
terbentuk osteofit
 Osteofit akan menimbulkan nyeri
Perubahan patologis OA
 Keadan lebih lanjut : membrana synovial
hipertrofi vilus, serta kapsul sendi terjadi
fibrosis dan kontraktur
Perubahan patologis OA
 Osteofit yang terjadi akan menggangu gerak
sendi apalagi bila putus akan menimbulkan
iritasi synovial shg bertambah nyeri dan
bengkak
 Stabilitas sendi menurun akibat ligamen kendor
dan atrofi otot
 Pada pemeriksaan X ray :
nampak pd sub chondral bone densitas tulang
meningkat (sclerosis), celah sendi menyempit,
dan ada mikro fraktur serta adanya osteofit
(Spur),dan kadang ada pecahan spur,atau tl
rawan/dan miniscus yang mengalami
ossifikasi, perubahan struktur sendi
Kriteria radiologis ( Kellgren,1957)
 Grade I : sendi normal, ada kemungkinan
terdapat osteofit minimal
 Grade II: celah sendi baik, belum ada
deformitas, ada dua titik osteofit dengan
desertai sklerosis subchondral dan kista
subchondral minimal
 Grade III:osteofit sedang, beberapa deformitas
pada ujung tulang dan celah sendi menyempit
 Grade IV: Osteofit besar, deformitas, celah
sendi hilang ,ada sklerosis dan cista
Type-type osteoartritis
 Type primer :
adanya kelemahan tl rawan yg tdk tahan
terhadap stres.sehingga ada pendapat ,ini
kelemahan kongenital atau internal defek. Bisa
multiple sendi tapi yang sering pada IP distal
( Heberden’s node) dan IP proximal ( Buchard
node)
 Type secunder :
type ini mengenai pada sendi besar yang
menumpu berat badan yang mengalami
kerusakan pada rawan sendinya akibat
trauma/ penyakit/degenerasi/ nekrosis
Faktor resiko OA (Smith, 1997)

 Penyebab secara pasti pada umumnya


para ahli mengatakan belum jelas.
 Faktor resiko
1. Geneneralized susceptibility
a. obesitas---IMT 30-35 % resiko 4 kali
b. wanita ----gaya tumpuan lebih besar
c. heriditer ---struktur tl rawan dan laxity
sendi, displasia epfise /permukaan sendi
yang tidak teratur
d. metabolik ---- DM –pembentukan
proteoglikan pada pertumbuhan tl rawan
Faktor resiko OA (Smith, 1997)
2. Faktor mekanik
a. trauma --- kerusakan sendi dan
instabilitas ( Kasjmir,1996 resiko 7x)
b. kesegarisan tungkai---- sudut femur
dan tibia (Femuro Tibial Angle) > 1800
c. Okupasi : ( Cooper ,1994)
resikonya bisa 5x bagi individu yg
pekerjaannya banyak jongkok > 30 ‘
,naik tangga > 10 tkt
d. ola raga berat terutama sepak bola
Mekanisme nyeri OA (Kellgren)
 Nyeri karena faktor mekanik lokal:
Perubahan bentuk , distruksi, dan instabilitas akan
menyebabkan abnormalitas mekanik terhadap
ligamen, kapsul, atau struktur lainnya yang ada
inervasinya shg menimbulkan nyeri
 Nyeri karena faktor tulang
tekanan subchondral menyebabkan hambatan venous
out flow dan adanya tekanan akibat osteofit akan
menimbulkan nyeri
 Nyeri karena faktor otot: akibat kelemahan otot, akan
menimbulkan kelainan fungsi otot
 Nyeri akibat referred pain dari sendi pada otot
sekitarnya
 Nyeri saraf sentral akibat kecemasan dan depresi
Kriteria klinis Altman (1991)
1. Nyeri sendi beberapa hari – bulan
2. Radiologis : osteofit pada tepi sendi
3. Cairan sendi , terdapat 2 atau 3 tanda
(jernih,viskous,sel drh putih< 2000/mm3
4. Jika cairan tidak diperiksa usia </= 40 th
5. Kaku sendi dipagi hari </= 30 mnt
6. Krepitasi pada gerak sendi aktif

Diagnoasa positif bila memenuhi kriteria :


1,2 atau 1,3,5,6 atau 1,4,5,6
Gambaran klinis OA ( ISBAGIO,1987)
 Sub-clinis: pada tingkat ini blm ada keluhan, yg
terjadi perubahan pd tingkat selluler dan
biokimiawi rawan sendi
 Manifes: adanya keluhan nyeri akibat mulai
ada kerusakan rawan sendi meluas
 Dekompensata : rawan sendi rusak sama
sekali,terjadi deformitas, kontraktur
 Pembengkakan sendi: merupakan reaaksi
radang,shg panas & kemerahan
 Deformitas dan gangguan fungsi karena
adanya distruksi
Mekanisme Nyeri OA
( summers dkk)
 Karena mekanik lokal : akibat osteofit
dan instabilitas
 Karena faktor tulang : tekanan
intraosseaous sub chondral ( hambatan
venous out flow)
 Karena faktor otot : kelemahan otot
 Karena referred pain dari nyeri di sendi
 Nyeri saraf sentral akibat depresi
Pemeriksaan OA sendi lutut
 Inspeksi : -deformitas
-fungsi dasar (berjalan, naik
tangga, jongkok, duduk dll)
-bengkak, atrofi quadriseps

 Palpasi: pitting oedem, suhu lokal,atrofi,


nyeri tekan.

 Tes gerak pasif , aktif

 Pemeriksaan khusus: VAS, MMT, LGS


Antropometri , stabilitas sendi
Intervensi fisioterapi OA
Lutut
 Nyeri : SWD, US, TENS, massage,exc
 Stabilisasi sendi : pembalutan, splint,
brace,dynamic splint
 Alat bantu jalan : kruk , tongkat
 Penguatan otot : quadriceps
 Edukasi : sesuai dg tugas pasien,
terutama untuk penumpuan BB
Penguatan otot quadriseps

 Tidak menumpu berat badan


 Menggunakan quadriceps bench
 Metode 1 RM
 Catatan:
Penggunaan alat bantu ditentukan oleh
kemampuan otot dan derajat nyeri
diagram Holten

Anda mungkin juga menyukai