Anda di halaman 1dari 27

Sumber Energi Alternatif

“BIODIESEL”

Disusun Oleh :
Nama Anggota Kelompok 6
Yuliani Reiza (RSA1C316015)
Ulfa Zuhroh (RSA1C316016)
Zuhra Apriyani (RSA1C316017)

Dosen Pengampu :
Drs. M. Hidayat, S.Pd., M.Pd.
BIODIESEL
01 Sejarah Biodiesel, Pengertian Biodiesel

Standar Mutu Biodiesel (SNI), Persyaratan Mutu


02 Minyak Diesel

03 Manfaat Biodiesel

04 Proses Pembuatan Biodiesel

05 Keuntungan Biodiesel

06 Kelemahan Biodiesel
Sejarah Biodiesel
 Transesterifikasi minyak nabati pertama kali dilakukan pada tahun 1853
oleh 2 orang ilmuwan :
E. Duffy J. Patrick

Hal ini terjadi sebelum mesin diesel pertama

 Baru pada tanggal 10 Agustus 1893 di Augsburg, Jerman ditemukan Rudolf Diesel
“Mempertunjukan model mesin diesel”.

 Penemuannya pada world fair tahun 1898 di Paris, Prancis. Rudolph Diesel mema-
merkan mesin dieselnya yang menggunakan bahan bakar kacang tanah. Dia meng-
ira bahwa penggunaan bahan bakar biomassa memang masa depan bagi mesin
ciptaannya.
Pengertian Biodiesel
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alte-
rnatif yang berasal dari sumber yang terbarukan.
01 Biodiesel dapat digunakan tanpa modifikasi ulang
mesin diesel. Karena bahan bakunya berasal dari min-
02 yak tumbuhan atau lemak hewan, biodiesel digolongk-
an sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui. Komp-
onen karbon dalam minyak atau lemak berasa dari ka-
03 ron dioksida diudara, sehingga biodiesel dianggap tid-
ak menyumbang pemanasan global sebanyak bahan
04 bakar fosil.
Pengertian Biodiesel
Secara kimiawi, biodiesel merupakan campuran metil ester de
-ngan asam lemak rantai panjang yang dihasilkan dari sumber ha-
yati seperti minyak nabati dan lemak hewani atau dari minyak gor-
eng bekas pakai.
Minyak nabati merupakan sumber bahan baku bagi pros
es produksi biodiesel karena bersifat terbarukan, dapat diproduksi
dalam skala besar dan ramah lingkungan.
Standar Mutu Biodiesel (SNI)
Berdasarkan peraturan dirjen migas No.002/P/DM/MIGAS/1979
tanggal 25 mei 1979 tentang spesifikasi bahan bakar minyak dan
gas dan standar pengujian SNI 7182:2015 dapat dianalisa :

1. Angka Setana
Acuan Angka Setana, yaitu bahan referensi normal cetane (C16H3)
yang tidak memiliki keterlambatan menyala dan aromat methyl naphtale-
ne (C10H7CH3) yang keterlambatannya besar sekali.
Angka Setana dari biodiesel sebesar minimal 51 sedangkan stand-
ar dari solar sebesar 48, berarti angka Setana biodiesel 1,05 lebih rendah
daripada solar. Tetapi angka Setana dari biodiesel yang dihasilkan masih
termasuk dalam kisaran standar biodiesel yaitu minimal 51.
Standar Mutu Biodiesel (SNI)
2. Kinematic Viscosity

Standar Kinematik viscosity dari biodiesel adalah sebesar 2,3 cSt sa


mpai 6 cSt.
 Jika harga viskositas terlalu tinggi maka akan besar kerugian gese
kan di dalam pipa, kerja pompa akan berat, penyaringannya sulit d
an kemungkinan kotoran ikut terendap besar, serta sulit mengabut
kan bahan bakar.
 Jika viskositas terlalu rendah berakibat pelumasan yang tipis, jika d
ibiarkan terus menerus akan mengakibatkan keausan.
Standar Mutu Biodiesel (SNI)
3. Spesific Gravity
Specific gravity dari biodiesel masih masuk dalam kisaran solar yaitu
antara 0,82 sampai 0,95.

4. Nilai Kalor
Standar minimal kalori yang dihasilkan oleh biodiesel adalah 10.600
sampai 11.000 kkal/kg. Sebagai bahan bakar, biodiesel harus meme
nuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SNI.
Persyaratan Mutu Minyak Diesel
Jenis Minyak Diesel
Sifat Mesin Putaran tinggi Mesin Industri Mesin Putaran
Sedang
Bilangan setana ≥ 40 ≥ 40 ≥ 30

Temperatur didih, ℃ 288 282 – 338 -

Kekentalan pada 38 ℃, 𝐦𝐦𝟐 /𝐬 1,4 – 2,5 2,0 – 4,3 ≥ 55

Titik nyala ≥ 38 ≥ 52 ≥ 55

Kadar belerang, % berat ≤ 0,05 ≤ 0,05 ≤ 2,00

Kadar air dan sedimen, % volume ≤ 0,05 ≤ 0,05 ≤ 0,05

Kadar abu, % berat ≤ 0,01 ≤ 0,01 ≤ 0,1

Ramsbotton residu karbon dalam 10% res ≤ 0,15 ≤ 0,35 -


idu destilasi, % massa

Sumber : American Society for Testing and Material (ASTM) D-975, 1991
Manfaat Biodisel
1. Mengurangi emisi dari mesin

2. Mempunyai rasio keseimbangan energy yang baik (Min. 1-2,5)

3. Energy lebih rendah 10-12% dari bahan bakar diesel minyak bumi, 37-38 Mj/kg.
(Menimbulkan peningkatan efisiensi pembakaran biodiesel sebesar 5-7%, juga
menghasilkan penurunan torsi 5% dan efisiensi bahan bakar.

4. Bahan bakar alternative pengganti minyak bumi.

5. Produk yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.

6. Jika 0,4-5% dicampur dengan bahan bakar diesel minyak bumi otomatis akan
meningkatkan daya lumas bahan bakar.

7. Titik nyala tinggi 100-150° (Meletup tidak spontan atau menyala dalam keadaan
normal).
Proses Pembuatan Biodiesel
Proses Pembuatan Biodiesel
Tahap I Tahap II Tahap III
• Katalis dan stearin dimasukkan ke da • Jika kandungan asam lemak beb- • Biasanya dalam pembuatan biod
-lam reaktor, kemudian dialirkan me- as terlalu tinggi (lebih dari 0,5 % - -iesel digunakan metanol berleb
tanol hasil destilasi ke bagian bawah 1 %). -ih supaya minyak ataupun lem-
reaktor. • Atau jika terdapat air dalam reak- ak yang digunakan terkonversi
• Katalis yang umum digunakan adala si, sabun akan terbentuk dengan secara total membentuk ester.
h natrium hidroksida (kaustik soda). terlebih dahulu membentuk emu • Kelebihan metanol dapat dipisah
• Campuran bereaksi pada temperatur -lsi dengan metanol dan minyak. -kan dengan proses destilasi.
150°F selama 1 sampai 8 jam deng- • Sehingga reaksi metanolisis tidak • Metanol yang diperoleh kembali
an pengadukan yang kuat. dapat terjadi. Karena itu minyak ini dapat digunakan lagi untuk pr
• Katalis yang ditambahkan harus cuk- yang digunakan harus diolah sed- -oses pembuatan biodiesel selan
up untuk mengkatalis reaksi dan ju- emikian rupa untuk membuang -jutnya.
ga bereaksi dengan asam lemak be- asam lemak bebas dan semua la- • Pada tahap ini juga perlu dijaga
bas. ju umpan masuk dijaga agar beb- agar air tidak terakumulasi pada
as air. alur pengeluaran metanol.
Proses Pembuatan Biodiesel
Tahap IV Tahap V Tahap VI
• Setelah reaksi selesai dan metan- • Gliserol terbentuk pada lapisan ba • Setelah dipisahkan dari glise
ol telah dipisahkan, terbentuk -wah sementara metil ester pada -rol, metil ester dicuci deng-
dua produk utama, yaitu gliserol lapisan atas. an air hangat untuk memb-
dan metil ester. • Gliserol yang dihasilkan mengan- uang residu katalis dan sab-
• Karena adanya perbedaan densit dung katalis yang tidak terpakai un.
as (gliserol 10 lbs/gal dan metil dan sabun. • Lalu dikeringkan dan dialir-
ester 7,35 lbs/gal) maka kedua- • Pemurnian gliserol dapat dilakuk- kan ke tempat penyimpan-
nya dapat terpisah secara gravita an dengan penambahan asam me an.
si. -mbentuk garam dan dialirkan ke • Metil ester yang dihasilkan
tempat penyimpanan gliserol kot- biasanya mempunyai kemur
or. nian 98 % dan siap dijual se-
• Gliserol yang diperoleh biasanya bagai bahan bakar (biodie-
memiliki kemurnian sekitar 80–88 sel).
% dan dapat dijual sebagai gliserol
kotor.
Proses Pembuatan Biodiesel
Biodiesel dapat berupa metil ester ataupun etil ester tergantung dari je-
nis alkohol yang digunakan. Tetapi yang paling sering diproduksi adalah me-
til ester karena metanol mudah didapat dan tidak mahal.
Proses Pembuatan Biodiesel
Biodiesel dapat diperoleh melalui reaksi transterifikasi dan atau reaksi esterifikasi
asam lemak bebas tergantung dari kualitas minyak nabati yang digunakan sebagai ba
-han baku.

 Reaksi Transterifikasi adalah proses yang mereaksikan triglisrida dalam minyak


nabati atau lemak hewani dengan alcohol rantai pendek seperti methanol atau
etanol (pada saat ini sebagian besar produksi biodiesel menggunakan methanol)
menghasilkan metil ester asam lemak (Fatty Acids Methyl Ester / FAME) atau bio-
diesel dan gliserol (gliserin) sebagai produk samping.

 Reaksi Esterifikasi adalah proses yang mereaksikan asam lemak bebas (FFA) den-
gan alcohol rantai pendek (methanol atau etanol) menghasilkan metil ester asam
lemak (FAME) dan air. Katalis yang digunakan untuk reaksi esterifikasi adalah as- a
m, biasanya asam sulfat (H2SO4) atau asam fosfat (H2PO4).
Proses Pembuatan Biodiesel
Berdasarkan kandungan FFA dalam minyak nabati maka proses pem-
buatan biodiesel secara komersil dibedakan menjadi 2, yaitu :

Transesterifikasi dengan Esterifikasi dengan


katalis basa katalis asam

Yaitu sebagian besar menggu Yaitu umumnya menggunakan


nakan kalium hidroksida untu asam sulfat, untuk minyak na-
k bahan baku refined oil atau bati dengan kandungan FFA ti-
minyak nabati dengan kandun nggi.
gan FFA rendah.
Proses Pembuatan Biodiesel
Pengotor yang ada dalam biodiesel diantaranya
gliserin, air, dan alkohol sisa. Pemisahan pengotor di
lakukan untuk mendapatkan biodiesel yang meme-
nuhi kriteria untuk dijadikan bahan bakar (Prawito,
2011).
Pembuatan biodiesel dengan bahan baku minyak
berasam lemak bebas tinggi akan menimbulkan ba
nyak rute karena diperlukan satu reaksi atau lebih d
an pemisahannya.
Kondisi proses produksi biodiesel dengan menggunakan katalis
basa adalah:

2. Menghasilkan konversi
1. Reaksi berlangsung
yang tinggi (98%) dengan
pada temperatur dan
waktu reaksi dan terjadi-
tekanan yang rendah
nya reaksi samping yang
(150°F dan 20 psi).
minimal.

3. Konversi langsung 4. Tidak memerlukan


menjadi biodiesel tan- konstruksi peralatan
pa tahap intermediate. yang mahal.
Perbandingan sifat fisik dan kimia biodiesel dengan minyak solar

Perbandingan emisi pembakaran biodiesel dengan solar


Hasil pembakaran dari biodisel ini,90%
mengurangi total hydrocarbon yang Termasuk bahan bakar
tidak terbakar, 75 -90% mengurangi yang dapat Tidak memerlukan
senyawa hidrokarbon aromatic, secara diperbaharui. modifikasi mesin diesel
signifikan mengurangi karbon yang telah ada.
monoksida dan 90% mengurangi resiko
kanker.
Tidak memperparah
Biodiesel efek rumah kaca
memiliki karena siklus karbon
Bilangan setana yang
lebih tinggi daripada
kelebihan yang terlibat pendek.
petroleum diesel. dibandingkan
dengan solar Kandungan energi yang
antara lain hampir sama dengan
kandungan energi petroleum
Aman digunakan karena lebih terurai daripada diesel (sekitar 80 % dari
gula, kandungan racunnya 10 kali lebih rendah petroleum diesel).
daripada garam, memiliki plash point yang tinggi Penggunaan biodisel dapat
yaitu sekitar 2000C, sedangkan bahan bakar memperpanjang usia mesin
diesel petroleum flash pointnya hanya sekitar diesel karena memberikan
700C. lubrikasi lebih daripada
bahan bakar petroleum.
BERBAGAI KATALIS PADA PROSES PEMBUATAN BIODIESEL
Alur Proses Pengolahan Jarak

Kapasitas produk
si mesin : 300 ltr/h
ari 3 (tiga) Kg biji
Jarak kering men
ghasilkan 1 kg Bio
diesel
Keunggulan Biodiesel
1 Biodiesel tidak beracun.

2 Biodiesel adalah bahan bakar biodegradable.

Biodiesel lebih aman dipakai dibandingkan dengan diesel konvensional. Maka,


3 satu persen penambahan biodiesel dapat meningkatkan pelumasan hampir 30
persen.

Biodiesel dapat dengan mudah dicampur dengan diesel konvensional, dan dapat
4 digunakan di sebagian besar jenis kendaraan saat ini, bahkan dalam bentuk
biodiesel B100 murni.

5 Biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar


fosil, dan meningkatkan keamanan dan kemandirian energi.

Biodiesel dapat diproduksi secara massal di banyak negara, contohnya: USA yang
6 memiliki kapasitas untuk memproduksi lebih dari 50 juta galon biodiesel per tahun.
Keunggulan Biodiesel
Produksi dan penggunaan biodiesel melepaskan lebih sedikit emisi
7 dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 78% lebih sedikit
dibandingkan dengan diesel konvensional.

Biodiesel memiliki sifat pelumas yang sangat baik, secara signifikan


8 lebih baik daripada bahan bakar diesel konvensional, sehingga dapat
memperpanjang masa pakai mesin.

Biodiesel memiliki delay pengapian lebih pendek dibandingkan


9 dengan diesel konvensional.

Biodiesel tidak memiliki kandungan sulfur, sehingga tidak memberikan


10 kontribusi terhadap pembentukan hujan asam.
Kelemahan Biodiesel
Biodiesel saat ini sebagian besar diproduksi dari jagung yang dapat
1 menyebabkan kekurangan pangan dan meningkatnya harga pangan. Hal ini
bisa memicu meningkatnya kelaparan di dunia.

Biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air diba-ndingkan


2 dengan diesel konvensional, hal ini bisa menyebab-kan korosi, filter
rusak, pitting di piston, dll.

3 Biodiesel murni memiliki masalah signifikan terhadap suhu rendah.

Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan diesel


4
konvensional.
Kelemahan Biodiesel
Biodiesel memiliki kandungan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan
5 dengan diesel konvensional, sekitar 11% lebih sedikit dibandingkan
dengan bahan bakar diesel konvensional.

6 Biodiesel dapat melepaskan oksida nitrogen yang dapat mengarah


pada pembentukan kabut asap.

Biodiesel, meskipun memancarkan emisi karbon yang secara signifikan


7 lebih aman dibandingkan dengan diesel konvensional, masih
berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Thank For
Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai