Anda di halaman 1dari 60

Struktur pada Padatan Ionik

Agustino Zulys
Yuni Krisnandi
Konsep Ikatan Kimia
• Ada 3 tipe dasar dari
ikatan
– Ikatan kovalen
• Pemakaian bersama
elektron
– Ikatan Ionik
• Tarik menarik Elektrostaik
antara ion-ion
– Ikatan Logam (Metallic)
• Atom-atom logam terikat
dengan atom logam lainnya
Ikatan Ionik
Energi pada ikatan ionik
energi yang
dibutuhkan untuk
melepaskan elektron
dari atom Natrium
sebesar 495 kJ/mol
(energi
Ionisasi dari Na).
Energi pada ikatan ionik
sedang Energi yang
didapatkan ketika
atom Cl menerima
elektron sebesar 349
kJ/mol (affinitas
elektron Cl).
Energi pada ikatan ionik

TAPI, angka ini tidak


menjelaskan
mengapa reaksi
antara logam
natrium dengan gas
klorin membentuk
natrium klorida
begitu sangat
exoterm!
Energi pada ikatan kimia
• Harus ada “ third
piece to the
puzzle”.
• Apa yang belum
terhitung pada
interaksi elektrostatik
antara kation natrium
yang baru tebentuk
dan anion klorida
????
Energi Kisi (Lattice Energy)
• “ the third piece of the puzzle” adalah energi kisi
lattice energy:
– Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan scr
sempurna 1 mol senyawa ionik padat menjadi ion-
ionnya dalam keaadan gas.
• Energi yang diakibatkan oleh gaya tarik
menarik antara ion yang berbeda mengikuti
kaidah hukum Coulomb :
Energi Kisi (Lattice Energy)

• Energi kisi meningkat dengan meningkatnya


muatan ion.
• Juga meningkat
dengan
menurunnya
ukuran ion.
Energi pada ikatan ionik
dengan menghitung
ketiga energi tadi
(ionization energy,
electron affinity, and
lattice energy),
semakin memperjelas
energi yang terlibat
pada proses
disamping.
Ikatan Ionik

  2  
q q eZ Z
E 
40 r 40 r

Bagaimana menghitung energi coulomb dari zat


senyawa ionik padat?
Ikatan Ionik
Ikatan ionik
Bentuk ikatan ionik 3D maka Energi kisi dari
ion bergantung pada:
• Bilangan koordinasi atom-atom yang
terlibat
• Radius atom
Masuk ke bab Koordinasi Polyhedra
Aturan dari radius ion
• Kation lebih kecil dari anion. Kecuali K+, Rb+, Cs+, NH4+,
Ba2+ lebih besar dari ion terkecil F-
• Dalam satu grup radius ion meningkat dengan
meningkatnya bilangan atom
Be2+<Mg2+<Ca2+<Sr2+<Ba2+
F-<Cl-<Br-<I-
• Ion-ion yang memiliki konfigurasi elektron sama jari-jari
ionnya menurun dengan bertambahnya bilangan atom
O2->F->Na+>Mg2+>Al3+
• Jika ada beberapa ion positif dari suatu unsur, jari-jari
ionnya menurun dengan meningkanya muatan
• Fe2+>Fe3+ Pb2+>Pb4+
Type Kristal
C.N Geometry Limiting ratio Possible
lattice
4 Tetrahedral 0,414 Wurtzite,
zincblende
6 Octahedral 0,732 NaCl,
Rutile
8 Cubic 1 CsCl,
Struktur Ion yang penting
Close packing of Spheres
1926: Goldschmidt suggested that atoms can be
arranged in solid as stack of balls
 Another method to describe the crystal structures is using the close-
packed atoms arrangement.
2. Close-packed structures
 Many metallic, ionic, covalent and molecular crystal structures can be
described using the concept of close packing, in which the structures
are arranged to have the maximum density :
 Packing of spheres in two dimensions (the most efficient) :
Layer CCP
Layer HCP
http://departments.kings.edu/chemlab/animation/clospack.html

C
A B
Menghitung atom dalam unit sel 3D
• Fraksi atom yang menempati satu unit sel
untuk beberapa posisi dalam unit sel
Struktur NaCl

Struktur type NaCl: CN dari Na+ dan Cl- adalah 6


Mengandung 4 atom Na dan 4 atom Cl dalam setiap unit cell
Atom Cl menempati lubang Oh dari lapisan Na dan sebaliknya.
Lubang Th kosong
Struktur Cs-Cl

Struktur type CsCl: CN dari Cs+ dan Cl- adalah 8


Mengandung 1 atom Cs dan 1 atom Cl dalam setiap unit cell
Struktur Fluorite, CaF2

Struktur Fluorite : fcc array, semua lubang-T diisi dengan anion.


Mengandung 8 atom F- dan 4 atom Ca untuk setiap unit cell
CN untuk Ca2+ adalah 8 dan F- adalah 4
Struktur ZnS

Zinc Blende
Wurzite
Titanium (IV) oxide
• The cations (Ti4+)
arrange in Body
Centre Cubic
(BCC) lattice and
occupy only half
the octahedral
holes.
• Hcp anion lattice
rutile
Energi Kisi dari kristal ionik
• Energi kisi dari kristal ionik adalah energi yang
dibebaskan ketika ion-ion dari jarak yang tak
terhingga berdekatan membentuk kristal ion.
q  q  e2 Z  Z 
E 
40 r 40 r

e 2 Z  Z  6 e 2 Z  Z 12 e 2 Z  Z  8 e 2 Z  Z  6 e 2 Z  Z  24
Ec      ...
40 r 40 r 2 40 r 3 40 r 4 40 r 5
e2 Z 2 12 8 6 24
Ec   (6      ...)
40 r 2 3 4 5

e 2 Z 2 AN A
Ec  
40 r
Madelung konstanta
Tipe Struktur A
CsCl 1,7627
NaCl 1,7476
Wurtzit (ZnS) 1,6413
Zincblende (ZnS) 1,6381
Fluorit (CaF2) 2,5194
Rutil (TiO2) 2,408
Cadmium Iodida (CdI2) 2,355
Energi Kisi dari kristal ionik
• Energi tolakan Konfigurasi n
menurut Bohr elekton ion
B [He] 5
Erepulsion  n
r [Ne] 7
• B dan n konstanta yg [Ar], [Cu+] 9
ditentukan scr empiris [Kr], [Ag+] 10
[Xe], [Au+] 12
Energi Kisi dari kristal ionik
e 2 Z 2 AN A B
Ug    n
40 r r

e 2 Z 2 AN A 1
Ug   (1  )
40 r0 n
Siklus Born-Haber
Energi Kisi, Ug
DHfo = IE + S + 1/2 D - EA + Ug
IE => Energi ionisasi - Proses endotermik
- selalu positif
EA => electron affinity - Proses eksotermik
- selalu negatif
S => Entalpi sublimasi - Proses endotermik
- selalu positif
D => energi pemutusan ikatan - Proses endotermik
- selalu positif
DHfo => entalpi pembentukan standar
- bisa endotermik maupun eksotermik
- OKI, nilainya mungkin positif atau negatif
Energi Kisi
• Bagaimana menghitung entalpi kisi?
• Entalpi kisi ditentukan melalui entalpi data
menggunakan siklus Born-Haber
 Entalpi standar dekomposisi senyawa
menjadi unsur-unsurnya = - entalpi standar
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya
 Entalpi pembentukan kisi = - entalpi kisi
SIKLUS BORN-HABER
UNTUK
NATRIUM KLORIDA
kJ
+800

+700

+600

+500

+400

+300

+200
Na(g) + 1/2 Cl2(g)
+100
Na(s) + 1/2 Cl2(g)
HNa= +107kJmol-1
0

-100

-200

-300
Atomisation of sodium
-400
kJ
+800

+700

+600

+500

+400

+300
Na(g) + Cl(g)
+200
Na(g) + 1/2 Cl2(g)
HCl = +121kJmol-1
+100
0 Na(s) + 1/2 Cl2(g)

-100

-200

-300
Atomisation of chlorine
-400
kJ
+800
Na+(g) + Cl(g)
+700
ee- -e-
+600 e-e-
+500 e- -
e -
+400 e -
HNa+ = +502kJmol-1 ee-
+300 e-
Na(g) + Cl(g)
+200
Na(g) + 1/2 Cl2(g)
+
+100
0 Na(s) + 1/2 Cl2(g)

-100
Ionisasi pertama dari Na
-200

-300

-400
kJ
+800
Na+(g) + Cl(g)
+700

+600
HCl - = -355kJmol-1
+500

+400
Na+(g) + Cl-(g)
+300
Na(g) + Cl(g)
+200

+100
Na(g) + 1/2 Cl2(g) - e-
0 Na(s) + 1/2 Cl2(g)

-100

-200
Afinitas elektron pertama dari Cl
-300

-400
kJ
+800
Na+(g) + Cl(g)
+700

+600

+500

+400
Na+(g) + Cl-(g)
+300
Na(g) + Cl(g)
- + -
+200 + - +
Na(g) + 1/2 Cl2(g)
+100 - + -
0 Na(s) + 1/2 Cl2(g)

-100

-200 Hf = -411kJmol-1

-300 Pembentukan (formation) NaCl(s)

-400
NaCl(s)
kJ
+800 Siklus Born-Haber
Na+(g) + Cl(g)
+700 ∆HNa + ∆HCl + ∆HNa+
+600
(-) ∆Cl- (-) ∆Hf + ∆L = 0
+500
ENTALPI KISI UNTUK NaCl
+400 ∆HL = - ∆HU
Na+(g) + Cl-(g)
+300 = + 786 kJmol-1
Na(g) + Cl(g)
+200
Na(g) + 1/2 Cl2(g) - + -
+100
+ - +
0 Na(s) + 1/2 Cl2(g)
- + -
-100

-200
HU =- 786 kJmol-1
-300

-400
NaCl(s)
Logam dan alloy
• Ikatan yang terjadi adalah ikatan logam
– Definisi ikatan logam?
– Konsekuensi dari terdapatnya ikatan logam?
– Daya hantar panas dan listrik?
– Reaksi?

• Alloy???
Ikatan Logam
• Model lautan
elektron, elektron
valensi dari atom
logam terdelokalisasi
dan menarik seluruh
kation logamnya,
mengikat bersama.
Ikatan Logam
• Menjelaskan sifat logam
– Titik leleh yang tinggi (karena
ion-ion logam tetap ditarik
oleh lautan elektron
meskipun posisinya relatif
berubah).
– Mudah dirubah bentuknya
(maleability) karena lautan
elektron menghalangi gaya
tolak dari sesama kation.
– Konduktor listrik dan panas
(karena elektron-elektronnya
mobil).
Model Orbital Molekul
• Model lautan-elektron tidak menjelaskan
kecenderungan-kecenderungan yang teramati misal
titik leleh, titik didih, panas fusi, etc.
– Model ini mengusulkan bahwa sifat-sifat ini meningkat
dengan meningkatnya jumlah elektron valensi.
Model Orbital Molekul
kecenderungan ini dapat dijelaskan
dengan pita energi yang dibuat oleh
sejumlah besar orbital-orbital molekul
yang terbentuk ketika atom-atom
logam berikatan satu sama lain.
Model Orbital Molekul
Pembentukan Pita Energi:
1. Pita Konduksi
2. Pita Valensi
3. Core Shell
ALLOY
• Definisi: Paduan dua logam atau lebih Tujuan: untuk
meningkatkan kualitas logam seperti kekuatan,
kekerasan dan daya tahan terhadap korosi
• Contoh:
– Perunggu  paduan dari tembaga (Cu) dan Timah
(Sn), biasanya Sn < 20%
• Kegunaan:
– Alat-alat berat, perkakas rumah tangga, restorasi gigi
• Proses: Logam-logam dicampurkan dalam keadaan
cair (liquid), T >1000oC kemudian dibiarkan mengeras
(solidifikasi) pada suhu yang lebih rendah
JENIS-JENIS ALLOY
1. Binary alloy  alloy yang dibentuk dari 2
jenis logam
2. Solid solution alloy
a. Substitusional solid solution  ada
syarat2nya  lihat di Atkins&Shriver
b. Interstisial solid solution dari nonlogam (H,
B, C, N)
c. Campuran logam-logam (MgZn2, Cu3Au)
3. Eutectic alloy
Solid solution
• Bila 2 logam pembentuk alloy bercampur
sempurna membentuk larutan yang homogen
• Bila diamati dengan mikroskop: hanya terlihat
satu tipe kristal, seperti pada logam murni
• Sifat solid solution mirip dengan logam murni,
kecuali:
– Lebih kuat
– Kurang menghantarkan listrik
Jenis-jenis solid solution

a. Substitutional Solid Solution b. Interstitial Solid Solution


Eutectic Alloy
• Kedua logam pembentuk alloy bercampur
dengan baik ketika berada dalam keadan
cair
• TAPI tidak saling melarutkan ketika
berada dalam keadaan padat
• Diamati dengan mikroskop: terlihat dua
lapisan logam yang dapat dibedakan
Diagram Eutectic
Eutictic Alloy
Sifat-sifat padatan
• Sifat-sifat mekanik
– Metals/Alloys, e.g. Titanium for aircraft
– Cement/Concrete Ca3SiO5
– 'Ceramics', e.g. clays, BN, SiC
– Lubricants, e.g. Graphite , MoS2
– Abrasives, e.g. Diamond , Quartz (SiO2) , Corundum

• Sifat listrik
– Metallic Conductors, e.g. Cu, Ag...
– Semiconductors, e.g. Si, GaAs
– Superconductors, e.g. Nb3Sn, YBa2Cu3O7
– Electrolytes, e.g. LiI in pacemaker batteries
– Piezoelectrics, e.g. a Quartz (SiO2) in watches
Sifat-sifat padatan
Magnetic Properties
• CrO2, Fe3O4 untuk teknologi rekaman

Magnetite – Fe3O4
• Optical Properties
– Pigments, e.g. TiO2 in paints
– Phosphors, e.g. Eu3+ in Y2O3 is red on TV
– Lasers, e.g. Cr3+ in Al2O3 is ruby
– Frequency-doubling of light, e.g. LiNbO3
• Catalysts
– Zeolite ZSM-5 (an aluminosilicate)
– Petroleum refining - methanol octane
• Sensors
– Oxygen sensor, e.g. ZrO2/CaO solid solution

Anda mungkin juga menyukai