Anda di halaman 1dari 21

INSIDENSI

 3 -10 % pada kehamilan


 Peningkatan terjadi
- gaya hidup berlebihan
- perubahan diet
- imigrasi dari populasi Risti
- epidemik obesitas
 AS pada usia produktif
Trauma lahir : 2x
SC : 3x
Bayi msk ICU : 4x
 Diabetes melitus gestasional
diabetes yang timbul pada waktu hamil dan
menghilang setelah melahirkan. Dalam
keadaan puasa glukosa darah normal, tetapi
terdapat intoleransi glukosa post prandial.
 Diabetes melitus pregestasional
diabetes yang dimulai sejak sebelum hamil
dan berlanjut setelah hamil. Terdapat
hiperglikemia pada keadaan puasa.
 MORBIDITAS JANIN
- Abortus
- kelainan bawaan
- Terhambatnya pertumbuhan
- Percepatan pertumbuhan
- Obesitas pada janin
- TRAUMA LAHIR
- Policitemia
- hipoglikemia
- hiperbilirubinemia
 MORBIDITAS MATERNAL

-Retinopati diabetik
- fungsi ginjal

- Hipertensi kronik
- Preeklamsia
Kehamilan normal masalah
GDM hiperglikemia
Persalinan hilang insulin ibu masuk pd janin,

Sedangkan glukosa masuk dlm sirkulasi janin


merangsang
meningkat
janin membentuk insulin sendiri

Energi, sisanya lemak makrosomia


Tabel :Angka Morbiditas
Perinatal Pada Diabetes
saat Kehamilan
Diabetes Diabetes Diabetes
Gestasional Tipe 1 Tipe 2
Morbiditas
(%) (%) (%)

Hiperbilirubinemia 29 55 44
Hipoglikemia 9 29 24
Respiratory distress 3 8 4
Transienttachypneu 2 3 4
Hipokalsemia 1 4 1
Cardiomiopathy 1 2 1
Polycythemia 1 3 3
Kriteria diagnosis dari GDM menggunakan TTGO 100 gram
(American College of Obstetrician and Gynecologist 2001)
The American Diabetes
Association 2002,salah satu dari berikut ini
harus ditemukan ,yaitu sebagai berikut :

 Gejala diabetes dan kadar glukosa plasma


sewaktu lebih dari 200 mg/dL (11.1 mmol/L) .
Gejala klasik diabetes meliputi poliuri,
polidipsi, kehilangan berat badan.
 Kadar glukosa plasma puasa > 126 mg/dL
( 7 mmol/L). Puasa keadaan tanpa
pemasukan energi selama 8 jam.
 Kadar glukosa
plasma 2 jam lebih
dari 200 mg/dL ( 11,1
mmo/L ) dengan
beban glukosa 75 Skrining Diabetes
gram, keadaan ini
Gestasional
disebut dengan tes
toleransi glukosa
oral selama 2 jam
(OGTT).
 Kriteria glukosa plasma untuk
DMG
 Tes puasa
- beban glukosa 100 g , hasil 95 mg/dL
( 5,3 mmol/L )
- beban glukosa 75 g, hasil 95 mg/dL
( 5,3 mmol/L )
 Tes 1 jam
- beban glukosa 100 g, hasil 180 mg/dL
( 10 mmol/L )
- beban glukosa 75 g, hasil 180 mg/dL
( 10 mmol/L )
 Tes 2 jam
- beban glukosa 100 g, hasil 155
mg/dL ( 8,6 mmol/L )
- beban glukosa 75 g, hasil 155
mg/dL ( 8,6 mmol/L )
 Tes 3 jam
- beban glukosa 100 g, 140 mg/dL
( 7,8 mmol/ L )
Persyaratan melakukan OGTT
pada DMG
:Selama 1 jam dengan beban glukosa 50 g
hasil > 135 mg /dL.
Puasa (8-14 jam)
 Karbohidrat ( > 150 g karbohidrat ).
Duduk & tidak merokok selama tes.
Selama 2 jam beban glukosa 75 g
atau 3 jam beban glukosa 100 g.
 Trimester kedua
- Ulangi pemeriksaan urin
kreatinin yang meningkat pada trimester
pertama atau dengan protein Hemoglobin
HbA1C
- Kadar glukosa darah dari kapiler 4-7 kali
dalam sehari untuk semua wanita penderita
diabetes.
Jika preeklamsia,diusulkan
 Ulangi pemeriksaan urin 24 jam
 Kreatinin dan nitrogen urea darah
 Tes fungsi hepar
 Asam urat
 CBC count dengan platelet
 Untuk kesehatan janin
- tes nonstres, indek cairan amniotik,
pertumbuhan janin pemeriksaan
Doppler
 Imaging Studies
Terapi diet
Monitoring glukosa
Terapi insulin
Terapi insulin pump
Obat hipoglikemia oral
SUCCESS TO THE PROJECT
Dept. of Prev. Med

Center for Clinical


Epidemiology

Dept. of Ob-
Dept. of Endocr.
Gyn

Anda mungkin juga menyukai