Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PERKEMIHAN

Team
TUJUAN UMUM

Peserta mampu melakukan tehnik


pemasangan kateter secara
mandiri.
TUJUAN KHUSUS

1. Mampu mempersiapkan alat-alat yang diperlukan


dalam pemasangan kateter
2. Mampu melakukan prinsip aseptic dalam melakukan
tindakan pemasangan kateter.
3. Mampu melakukan tehnik pemasangan kateter secara
mandiri sesuai dengan SOP
PENGERTIAN...

- Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.
- Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
SISTEM PERKEMIHAN
• Dua ginjal (renal) yang menghasilkan urin
• Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika
urinaria (kandung kemih)
• Satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan
• Satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
FUNGSI GINJAL
• memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksis atau racun,

• mempertahankan suasana keseimbangan


cairan,

• mempertahankan keseimbangan kadar asam


dan basa dari cairan tubuh

• mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari


protein ureum, kreatinin dan amoniak.
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen
yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate
gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada
tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif)
dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi
dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada
dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi
bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan
tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih.

 Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat
di pelajari “latih”.
 Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
 Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
Pengkajian

* Pola berkemih dan frekuensi berkemih


tergantung kebiasaan seseorang
* Volume
0.5 – 1 cc / KgBB / Jam
URIN

• Warna : Kekuningan
• Bau : berbau aromatik
• BJ : 1,009 ML/1010-1025 ML
• Jernih : Terang dan transparan
• Ph : 4,5-7,5
Faktor-faktor yang
mempengaruhi berkemih:
• Diet/intake
• Respon/keinginan untuk berkemih
• Gaya hidup
• Stres psikologis
• Tingkat aktifitas
• Tingkat perkembangan
• Kondisi patologis
Masalah dalam eliminasi

• Retensi : Tertahanya urine dikandung kemih


• Inkontinensia urin : Dorongan berkemih tidak terkontrol
• Enuresis : Peristiwa berkemih tidak di sadari ( Mengompol )
• Perubahan pola berkemih :
frekwensi, urgency ( dorongan berkemih ), dysuria ( Nyeri
berkemih ), polyuria ( urin banyak ), urinari suppresi(
Produksi urine anuria/oliguria)
Diagnosa Keperawatan

• Perubahan dalam eliminasi urin b.d retensi urin,


inkontinensia dan enuresis
• Gangguan integritas kulit b.d adanya inkontinensia
urin
• Perubahan rasa nyaman b.d dysuria
• Resiko infeksi b.d pemasangan kateter
• Perubahan konsep diri b.d inkontinensia
Perencanaan dan Intervensi
Tujuan:
 Memberikan intake secara tepat
 Memastikan keseimbangan intake dan output
cairan
 Mencegah ketidak seimbangan cairan dan
elektrolit
 Mencegah kerusakan kulit
 Mencegah infeksi saluran kemih
Tindakan secara umum
• Mengukur intake dan output cairan
• Membantu secara normal berkemih
• Memberikan bantuan disaat pasien pertama kali ingin
BAK
• Memberikan obat-obatan yang diperlukan untuk
mengurangi rasa nyeri
• Untuk enuresis: membatasi cairan sebelum
tidur,mengosongkan kandung kemih
PEMASANGAN KATETER

Definisi
Memasukkan kateter kedalam kandung ke
Mih melalui orifisium urethra

Tujuan
• Mengeluarkan urin & mengosongkan kandung kemih
• Mengambil bahan pemeriksaan
• Menampung urin
Lanjut…

Kebijakan
• Indikasi : klien tdk dpt bak, inkontinensia urin,
persiapan operasi,intensif pemantauan cairan
• Prinsip tindakan : STERIL
• Perawatan catheter dilakukan setiap hari
• Penggantian catheter : 7 hari
• Untuk silikon dpt s/d 1 bulan
Persiapan alat
• Foley catheter sesuai ukuran
• Urin bag  pastikan klem dlm keadaan tertutup
• Sarung tangan steril
• Xylocain jelly
• Kassa steril
• Spuit 10 cc
• Water for injec 25 cc
• Perlak dan pengalas
• Bengkok
• Betadine
• Plester sesuai kebutuhan
• Masker
Lanjut…

Prosedur
• Siapkan klien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
• Cek kembali kelengkapan alat
• Cuci tangan
• Dekatkan alat
• Pasang sampiran/skerm
• Pakaian bag bwh dikeataskan/dilepas
Lanjut…
• Pasang pengalas dan perlak dibwh bokong klien
• Gunakan sarung tangan
• Bersihkan (jgn bolak balik) daerah genetalia
• Ambil catheter lalu olesi dgn xylocain jelly
• Sambungkan ke selang urin bag
• anjurkan klien tehnik relaksasi
• AnjurkMasukkan folley cath ke orifisium uretra perlahan sampai dengan urin keluar.
• Isi balon catheter dgn aquades/nacl 0,9% 15-20 cc (sesuai petunjuk)
• Fiksasi catheter
• Observasi jumlah & warna urin
• Rapikan alat2 & klien, cuci tangan
• Evaluasi respon & dokumentasi
Terima Kasih
CATH-LAB

jika selalu ENDOSKOPI


bersama

Alangkah
bahagianya hidup
ini
Bahan Bacaan
 Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II.
Jakarta: EGC

 Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

 Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta:


EGC

 Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.


Jakarta: EGC
Pre test

1. Salah satu fungsi ginjal adalah


mempertahankan suasana keseimbangan
cairan ( B / S )
2. Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih
setelah terisi dengan urine ( B / S )
3. Retensi urine adalah peristiwa berkemih yang tidak di
sadari ( B / S )
4. PH urine normal 2.0 – 4.0 ( B / S )
Lanjutan pre test

5. Prinsip pemasangan kateter adalah BERSIH


(B/S)
6. Organ sistem perkemihan yaitu dua ginjal,dua
ureter,satu vesika urinaria dan satu urethra
(B/S)
7. Stres dan Diet sangat mempengaruhi proses
perkemihan ( B / S )
Lanjutan pre test

8. Salah satu tujuan pemasangan kateter diantaranya


untuk pengambilan bahan pemeriksaan ( B / S )
9. Kateter silikon wajib diganti tiap 2 minggu
(B/S)
10. Salah satu proses pembentukan urin dimana
terjadi penyaringan darah di glomerolus di
sebut proses Reabsorsi ( B / S )

Anda mungkin juga menyukai