Anda di halaman 1dari 46

Keratitis

Definisi

Merupakan peradangan pada korne yg


mengakibatkan kornea menjadi keruh akibatnya
tajam penglihatan akan turun.
Etiologi

 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Paparan sinar ultraviolet
 Iritasi dari penggunaaan berlebih lensa kontak
 Adanya benda asing
Klasifikasi
Berdasarkan Lapisan
Yang Terkena
Keratitis Pungtata

Merupakan Keratitis dengan Infiltrasi halus pada


kornea yang dapat terletak superficial dan subepitel.
Etiologi

 Moluskum Kontangiosum
 Akne rosasea
 Herpes Simpleks
 Herpes zoaster
 Infeksi virus
Gejala Klinis

 Rasa sakit
 Rasa silau
 Mata merah
 Merasa kelilipan
Gambar keratitis pungtata
Pemeriksaan Lab

 Pemulasan Fluoresin untuk mengetahui kerusakan


epitel.
Penatalaksanaan

 Virus  idoxuridine salep 4-6x1 hari, tetes :


diberikan 1 ttes setiap jam siang hari 2jam sekali
waktu malam hari
Trifluridine 1 tetes setiap 2jam ( max 9 tetes/hari)
Jamur  natamysin 1 tetes setiap 2 jam sekali
Keratitis Marginal

Infiltrat yg tertimbun pada tepi kornea sejajar


dengan limbus
Etiologi

 Streptoccocus pneumonie
 Haemophilus aegypty
 Moraxella lacunata
 Esrichia
Gejala Klinis

 Akan mengeluh sakit


 Mata seperti kelilipan
 Lakrimasi disertai fotofobia
 Akan terjadi blefarospasme pada satu mata
 Injeksi konjungtiva
 Infiltrasi atau ulkus yang memanjang
 Sering disertai neovaskularisasi dari arah limbus
Keratitis marginal
Pemeriksaan Lab

 Pemeriksaan kerokan kornea yang dipulas dengan


pewarnaan geimsa dapat mengidentifikasi
organisme
Penatalaksanaan

Antibiotik yang sesuai dengan penyebab infeksi


lokalnya dan steroid dosis ringan. Dapat juga
diberikan vit B dan C dosis tinggi.
Keratitis Intertisial

Kondisi serius dimana masuknya pembuluh darah


kedalam kornea dan dapat menyebabkan hilangnya
transparansi kornea.
Dapat berlanjut pada kebutaan, sifilis merupakan
penyebab utamanya.
Etiologi

Dapat terjadi akibat alergi atau infeksi spiroket


kedalam stroma kornea dan akibat tuberkulosis.
Gejala Klinis

 Fotofobia
 Lakrimasi
 Menurunnya visus
 Kornea keruh
 Salmon patch
Keratitis yg disebabkan sifilis kongenital memilik
gejala trias Hutchincon ( mata: keratitis intertisia ,
Telinga : tuli labirin, Gigi : seri berbentuk obeng),
Sadlenose px serologis yg (+) terhadap shipilis.
Keratitis Intertisial
Px lab

 Pemeriksaan kerokan kornea yg dipulas dgn


pewarnaan gram ataupun geimsa dapat
mengidentifikasi organisme khususnya bakteri.
Penatalaksanaan

 diberikan kortikosteroid tetesmata jangka lama


diberika secara intensif setiap jam dan
dikombinasikan dengan tets mata atropin 2x1 hari
dan salep mata pada malam hari.
Diklasifikasikan Berdasarkan
Penyebabnya
Keratitis Bakteri

Peradangan pada kornea yang disebabkan oleh


bakteri.
Etiologi

 Staphylococcus aureus
 Staphylococcus epidermis
 Staphylococcus pneumoniae
 Pseudomonas auriginosa
 Enterobacteraceae
 Neisseria SPP
 Moraxwlla spp
 Mycobacterium spp
Gejala Klinis

 Mata merah
 Adanya secret
 Penglihatan menjadi kabur
 Pxbola mata eksternal ditemukan hiperemis
perikornea, edema kornea, infiltrasi kornea
Gambar keratitis bakteri
Px Lab

 Pemeriksaan Kultur bakteri dgn menggores ulkus


kornea pada bagian tepi dengan menggunakan
spatula yg steril kemudia ditanam pada media coklat
atau agar darah atau agar sabouroud kemudian
dilakukan pewarnaan gram.
Penatalaksanaan
Keratitis Jamur

Infeksi jamur pada kornea mata yang dapat disebut


juga mycotic keratitis
Etiologi

 Jamur berfilamen
 Jamur bersepta : Furasium sp, acreminium sp,
aspergillus sp, clodosporium sp, penicilium sp
 Jamur Ragi: Candida albicans, crytococcus
 Jamur difasik : Blastomices sp, coccidididies sp
Gejala Klinis

 lesi satelit
 Tepi ulkus sedikit menonjol dan kering, tepi yang
ireguler dan tonjolan seperti hifa dibawah endotel
utuh
 Plak endotel
 Formasi cincin disekeliling ulkus
 Lesi kornea yg indolen
Gambar keratitis jamur
Penatalaksanaan

 Apabila blm diidentifikasi jenis jamur penyebabnya


diberikan obat topikal amphotericin B 1, 02,5 mg/ml,
thiomeresal (10 mg/ml), natamycin > 10 mg /ml( gol
imidazol)
 Jamur berfilamen
untuk golongan II topikal amphotericin B thiomeresal
natamycin ( obat terpilih), imidazole ( obatterpilih)
 Ragi
Amphotericin B, natamycin, imidazol
 Golongan Actinomyces
gol Sulfa, berbagai jenis antibiotik
Keratitis Virus

 Peradangan kornea yang disebabkan oleh virus.


Etiologi

Herpes simpleks virus merupakan penyebab infeksi


tersering pada kornea mata. Penularan dapat terjadi
pada kontak pada cairan dan jaringan mata rongga
hidung , mulut, alat kelaminyg mengandung virus.
Gejala Klinis

 Nyeri pada mata


 Fotofobia
 Penglihatan Kabur
 Mata berair
 Mata merah
 Tajam penglihatan turun terutama pada bagian
pusat yang terkena
Gambar keratitis virus disebabkan oleh virus
varicella zoaster
Penatalaksanaan

 IDU (Idoxuridine) analogpirimidin ( terdapt pda


larutan 1% dan diberikan setiap jam, salep 0,5 %
diberikan setiap 4 jam
 Vibrabin sama dngn IDU tetapi hanya terdapat
didalam bentuk salep
 Trifluorotimidin (TFT) sama dgn IDU diberikan 1%
setiap 4 jam
 Asiklovir salep 2 % diberikan setiap 4 jam
 Asiklovir oral untuk herpes mata berat
Keratitis Acanthamoba

Biasanya dikarenakan penggunaan lensa


Gejala Klinis

 Rasa sakit sekali


 Mata kemerahan
 Fotofobia
Tanda khas:
 Ulkus kornea Indolen
 Cincin stroma
 Infiltrat perineural
Penatalaksanaan

Terapi obat mulai dgn isetionat propamidin topikal (


larutan 1%) secara intensif tets mata neomisin.
Bikuanid poliheksametilen (larutan 0,01-0,02%)
dikombinasikan dg obat lain.
TERIMA KASIH
soal

 kasus
Pasien datang ke poli klikik mata RSU mengeluh mata
kanan merah dialami pasien sejak 3 hari yang lalu.
Pasien tidak mengetahui mengapa sampai matanya
menjadi merah. Pasien hanya merasa matanya tiba-tiba
menjadi gatal dan kemudian Pasien mengucak-ucak
matanya.Akibatnya mata kanannya menjadi merah.
Pasien juga mengeluh mata kanannya seperti ada yang
mengganjal, terasa nyeri, sering berair ,dan
pandangannya perlahan-lahan menjadi lebih kabur,
serta terasa silau bila terkena cahaya. Riwayat
pengobatan tidak ada dilakukan oleh pasien. Riwayat
trauma pada mata, darah tinggi, gula, ginjal dan alergi
disangkal pasien.

Anda mungkin juga menyukai