0 Usia Produktif
Kerangka Teoritis
LINGKUNGAN
ENVIRONMENT
UMPAN BALIK
FEEDBACK
Peningkatan
status kesehatan
PENGGUNAAN DATA penduduk
Man KELUARAN SEBAGAI
Money MASUKAN UNTUK Perubahan
Material MENILAI PROSES yg terjadi
Methode HASIL KEGIATAN pada sasaran
Minute Planning PROGRAM langsung
Market Organizing Cakupan sasaran
Actuating masing-masing
Controling kegiatan. Kualitas
Evaluating masing-masing
pelaksanaan kegiatan
Fungsi Manajemen
Planning
sebelumnya
Perencanaan / Planning
0 Membuat program upaya kesehatan :
0 Upaya P3M
Upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih belum mencapai
target, pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan secara
periodik
Pengawasan / Controlling
0 Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk
menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang
mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
1. Input
a. Tenaga Dokter umum 4 orang
Dokter gigi 3 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Bidan desa 1 orang/desa
Perawat 8 orang
Petugas P3M 1 orang
Petugas kesehatan lingkungan 1 orang
Pekarya 3 orang
Kader Posyandu 5 orang/posyandu
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur
3. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80%
Upaya Kesehatan Lingkungan 80%
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta 80%
KB 80%
Upaya Perbaikan Gizi 80%
Upaya P3M 85%
Upaya Pengobatan dan Rujukan 80%
Upaya Kesehatan Kerja
No.
Kerangka Teoritis
Variabel Tolok Ukur Keberhasilan
Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Mudah dijangkau
- Transportasi Mudah
- Fasilitas kesehatan Ada dan bisa menjalin kerja sama
lain
4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan
- Sosial Ekonomi Tidak menjadi faktor penghambat
- Agama
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur
5. Umpan Balik
Pencatatan dan pelaporan Dilakukan secara periodik
6. Dampak
6.1 Angka kematian Menurunnya angka kematian karena
penyakit diare, TBC, ISPA
6.2 Angka kesakitan Menurunnya incidence penyakit – penyakit,
seperti dermatitis, ISPA, penyakit pulpa dan
periapikal, gastritis, diare, gangguan kulit,
demam tanpa tahu penyebab, myalgia, sakit
kepala, TBC BTA (+)
Penyajian Data
A. Data Umum
I. Data Geografi
Lokasi gedung puskesmas Pantai Indah terletak di Kecamatan
Pantai Indah, Kabupaten Laut, Propinsi Pulau
Luas wilayah kerja Puskesmas 5.163.128 Ha, yang terdiri dari 15
desa, 86 dusun, 197 RW, 312 RT & 62.242 KK
II. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 186.751 dengan
populasi berdasarkan jenis kelamin dan usia
Penyajian Data
Tabel 1. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
I. Input
Kurangnya tenaga kerja
1. Input
a. Tenaga Dokter umum 2 orang
Dokter gigi 2 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Perawat 5 orang
Petugas P3M & petugas kesehatan lingkungan 1
orang
Pekarya 3 orang
Kader untuk 101 Posyandu 400 orang
Penyajian Data
No. Variabel
No. Variabel
1. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80% 80% -
Upaya Kesehatan Lingkungan 80% 60% +
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80% 80% -
Upaya Perbaikan Gizi 80% 80% -
Upaya P3M 80% 80% -
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85% 85% -
Upaya Kesehatan Kerja 80% 30% +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah
2. Input
Tenaga Ada Kurang +
Dana Cukup Kurang +
Sarana Kurang +
Metode Ada Baik -
3. Proses
Perencanaan Ada Baik -
Pengorganisasian Ada Kurang +
Pelaksanaan Ada Kurang +
Pelaporan Ada Kurang +
Pengawasan Ada Kurang +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah
4. Lingkungan
Fisik Rendah +
Non Fisik Rendah +
5. Umpan Balik Ada +
6. Dampak
Mortality Ada Tidak diketahui -
Morbidity Ada Tinggi +
Perumusan Masalah
0 Masalah ada kesenjangan pada tahap pembahasan
0 Output
0 Penyebab Masalah :
0 Penyelesaian Masalah :
0 Scoring Technique
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Amerika Latin
P = MIV
C
0 P : Prioritas masalah
Makin layak teknologi yang tersedia & yang dapat dipakai untuk
mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tsb
0 R / Resources Availability
Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14
Kett :
Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting
mereka menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan
kesehatan lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja
Prevalensi : paling banyak terkena penyakit kesehatan kerja hanya menyebabkan
penyakit dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak
penyakit seperti diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Seriousness : dampak uang ditimbulkan pada kesehatan kerja penyakit yang di
timbulkan masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan
lebih rawan menimbulkan angka kematian
Manageability : kemampuan untuk mengatasi mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih
mudah daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Akibat Kerja
0 Petani
0 Nelayan
0 Penyuluhan kesehatan
PREDISPOSING
FACTORS
REINFORCING
FACTORS
Pelayanan Kesehatan
0 Promosi kesehatan tingkat promotif
0 Sasaran : kelompok orang sehat agar mampu meningkatkan kesehatannya para petani dan
nelayan, serta masyarakat yang belum terkena penyakit