Anda di halaman 1dari 54

Unfamiliar Terms

0 Usia Produktif
Kerangka Teoritis

Sistem lain diluar sistem yang diambil yg


berpengaruh (pendidikan, ekonomi & budaya
masyarakat sasaran

LINGKUNGAN
ENVIRONMENT

MASUKAN PROSES KELUARAN HASIL DAMPAK


(INPUT) (PROCESS) (OUTPUT) (OUTCOME) (IMPACT)

UMPAN BALIK
FEEDBACK
Peningkatan
status kesehatan
PENGGUNAAN DATA penduduk
Man KELUARAN SEBAGAI
Money MASUKAN UNTUK Perubahan
Material MENILAI PROSES yg terjadi
Methode HASIL KEGIATAN pada sasaran
Minute Planning PROGRAM langsung
Market Organizing Cakupan sasaran
Actuating masing-masing
Controling kegiatan. Kualitas
Evaluating masing-masing
pelaksanaan kegiatan
Fungsi Manajemen
Planning

Diciptakan MATERIALS Organizing


Dengan/ MACHINES
dari

Dimodali MONEY METHOD MEN Objective


dengan Actuating
Distribusi/
Pelayanan MARKET
kepada
Controling
Dicapai
Dalam
MINUTE
Rentang
waktu Evaluation

INPUT PROCESS OUTPUT


Perencanaan / Planning
0 Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan

dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara

sistematis dan logis, harus ada konsekuensi logis dari langkah

sebelumnya
Perencanaan / Planning
0 Membuat program upaya kesehatan :

0 Upaya Promosi Kesehatan

0 Upaya Kesehatan Lingkungan

0 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

0 Upaya Perbaikan Gizi

0 Upaya P3M

0 Upaya Pengobatan dan Rujukan

0 Upaya Kesehatan Kerja


Pengorganisasian /
Organizing
0 Pengorganisasian atau organizing pengkoordinasian berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama dengan pembagian
kerja menurut tanggung jawab

0 Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar


menjadi yang lebih kecil.

0 Pembagian tugas dibuat tapi masih banyak pekerjaan yang


tumpang tindih
Pelaksanaan / Actuating
0 Actuating adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan dan usaha-usaha organisasi

0 Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)

 Upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja masih belum mencapai
target, pencatatan dan pelaporannya masih banyak yang belum dilakukan secara
periodik
Pengawasan / Controlling
0 Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk
menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang
mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

0 Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas tidak optimal


akibat keterbatasan waktu
Evaluasi / Evaluation
0 Mempelajari suatu program untuk menentukan apakah tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai atau tidak, bagaimana
mencapai tujuan tersebut, dan mengapa tujuan tidak dapat
tercapai

0 Pada umumnya setelah kegiatan selesai (evaluasi sumatif)


Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur

1. Input
a. Tenaga Dokter umum 4 orang
Dokter gigi 3 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Bidan desa 1 orang/desa
Perawat 8 orang
Petugas P3M 1 orang
Petugas kesehatan lingkungan 1 orang
Pekarya 3 orang
Kader Posyandu 5 orang/posyandu
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur

1. b. Dana Ada dan mencukupi


c. Sarana
Medis
Non – medis
d. Metode Disesuaikan dengan Dinas kesehatan
setempat
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur
2. Proses
2.1 Perencanaan Ada rencana upaya kesehatan
setiap tahunnya
2.2 Pengorganisasian Ada struktur organisasi dan
pembagian tugas yang jelas dan
tertulis
2.3 Pelaksanaan Pencapaian cakupan program dari
upaya kesehatan
2.4 Pencatatan & Pelaporan Dilakukan secara periodik
2.5 Pengawasan Dilakukan oleh kepala puskesmas
dengan optimal
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur

3. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80%
Upaya Kesehatan Lingkungan 80%
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta 80%
KB 80%
Upaya Perbaikan Gizi 80%
Upaya P3M 85%
Upaya Pengobatan dan Rujukan 80%
Upaya Kesehatan Kerja
No.
Kerangka Teoritis
Variabel Tolok Ukur Keberhasilan
Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Mudah dijangkau
- Transportasi Mudah
- Fasilitas kesehatan Ada dan bisa menjalin kerja sama
lain
4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan
- Sosial Ekonomi Tidak menjadi faktor penghambat
- Agama
Kerangka Teoritis
No. Variabel Tolok Ukur
5. Umpan Balik
Pencatatan dan pelaporan Dilakukan secara periodik

6. Dampak
6.1 Angka kematian Menurunnya angka kematian karena
penyakit diare, TBC, ISPA
6.2 Angka kesakitan Menurunnya incidence penyakit – penyakit,
seperti dermatitis, ISPA, penyakit pulpa dan
periapikal, gastritis, diare, gangguan kulit,
demam tanpa tahu penyebab, myalgia, sakit
kepala, TBC BTA (+)
Penyajian Data
A. Data Umum
I. Data Geografi
Lokasi gedung puskesmas Pantai Indah terletak di Kecamatan
Pantai Indah, Kabupaten Laut, Propinsi Pulau
Luas wilayah kerja Puskesmas 5.163.128 Ha, yang terdiri dari 15
desa, 86 dusun, 197 RW, 312 RT & 62.242 KK
II. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 186.751 dengan
populasi berdasarkan jenis kelamin dan usia
Penyajian Data
Tabel 1. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah


Penduduk
1. Laki – laki 90.528
2. Perempuan 96.223

Tabel 2. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan usia

No. Usia Jumlah


Penduduk
1. Balita 26.263
2. Usia produktif 90.171
Penyajian Data
Tabel 3. Persentase jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di wilayah
kerja Puskesmas Pantai Indah

No. Pendidikan Presentase


1. Tidak / belum tamat SD 51.26%
2. SD / Mi 8.59%
3. SLTP / MTs 19.29%
4. SLTA / MA 19.77%
5. AK / Diploma 0.78%
6. Universitas 0.31%
Penyajian Data
Tabel 4. Persentase jumlah penduduk berdasarkan sumber penghasilan di
wilayah kerja Puskesmas Pantai Indah

No. Pekerjaan Presentase


1. Nelayan 47%
2. Petani 30%
3. Belum / tidak bekerja 21%
4. Pegawai negri 2%
Penyajian Data
B. Data Khusus

I. Input
 Kurangnya tenaga kerja

 Kurangnya APBD & APBN

 Kurangnya sarana & prasarana


Penyajian Data
No. Variabel

1. Input
a. Tenaga Dokter umum 2 orang
Dokter gigi 2 orang
Bidan puskesmas 5 orang
Perawat 5 orang
Petugas P3M & petugas kesehatan lingkungan 1
orang
Pekarya 3 orang
Kader untuk 101 Posyandu 400 orang
Penyajian Data
No. Variabel

1. b. Dana Sumber pendanaan berasal dari APBN &


APBD yang tidak mencukupi
c. Sarana
Medis
Non – medis
d. Metode Disesuaikan dengan Dinas kesehatan
setempat
Penyajian Data
No. Variabel
2. Proses
2.1 Organizing Pembagian tugas dibuat tapi masih banyak
pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih
Upaya kesehatan lingkungan dan upaya
kesehatan kerja masih belum mencapai target

2.2 Actuating Pencatatan dan pelaporannya masih banyak


yang belum dilakukan secara periodik

Pengawasan yang dilakukan oleh kepala


2.4 Controlling puskesmas tidak optimal karena keterbatasan
Penyajian Data
III. Output : beberapa upaya belum mencapai target
 Upaya kesehatan lingkungan60 % ( target 80% )

 Upaya kesehatan kerja 30% ( target 80% )

No. Variabel

3. Output Ada yang masih belum mencapai target


Upaya Kesehatan Lingkungan 60%
Upaya Kesehatan Kerja 30%
Penyajian Data
IV. Lingkungan
 Fisik
 Lokasi dekat pantai banyak sumur yang tercemar air laut
 Transportasi terbatas
 Infrastruktur masih belum baik
 Sarana dan prasarana masih kurang
 Non – fisik
 Kepadatan penduduk tinggi
 Pendidikan masyarakat mayoritas rendah
 Angka usia produktif kurang dari 50% total jumlah penduduk
Penyajian Data
No. Variabel
4. Lingkungan
4.1 Fisik
- Lokasi Dekat pantai, banyak sumur tercemar
air laut
- Transportasi Terbatas, hanya ada mobil bak terbuka
/ motor untuk mengangkut hasil
pertanian dan lobster
- Fasilitas kesehatan lain Masih kurang
-Infrastruktur Masih dalam keadaan yang belum baik
Penyajian Data
No. Variabel
4. 4.2 Lingkungan non fisik
- Pendidikan Mayoritas berpendidikan rendah
- Sosial Ekonomi Angka usia produktif masih rendah
-Kepadatan penduduk Jumlah penduduk tinggi
Penyajian Data

No. Variabel Tolok Ukur


5. Umpan Balik
Pencatatan dan Belum dilakukan secara periodik
pelaporan
6. Dampak
6.1 Angka kesakitan Tingginya angka dermatitis
Pembahasan
No. Variabel Tolak Data Masalah
0 Bandingkan keluaran terlebih dahulu ( masalah )
Ukur Puskes
mas

1. Output
Upaya Promosi Kesehatan 80% 80% -
Upaya Kesehatan Lingkungan 80% 60% +
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 80% 80% -
Upaya Perbaikan Gizi 80% 80% -
Upaya P3M 80% 80% -
Upaya Pengobatan dan Rujukan 85% 85% -
Upaya Kesehatan Kerja 80% 30% +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah

2. Input
Tenaga Ada Kurang +
Dana Cukup Kurang +
Sarana Kurang +
Metode Ada Baik -
3. Proses
Perencanaan Ada Baik -
Pengorganisasian Ada Kurang +
Pelaksanaan Ada Kurang +
Pelaporan Ada Kurang +
Pengawasan Ada Kurang +
Pembahasan
No. Variabel Tolak Ukur Data Puskesmas Masalah

4. Lingkungan
Fisik Rendah +
Non Fisik Rendah +
5. Umpan Balik Ada +
6. Dampak
Mortality Ada Tidak diketahui -
Morbidity Ada Tinggi +
Perumusan Masalah
0 Masalah  ada kesenjangan pada tahap pembahasan

0 Urutan merumuskan masalah :

0 Urutkan masalah menurut output  masalah sebenarnya

0 Urutkan masalah menurut sistem lainnya tiap variabel masalah dari


penyebab

0 Output

0 Upaya Kesehatan Lingkungan

0 Upaya Kesehatan Kerja


Penyelesaian Masalah
0 Masalah : Upaya Kesehatan Kerja

0 Penyebab Masalah :

0 Kurangnya sosialisasi macam – macam alat pelindung diri

0 Kurangnya penyuluhan mengenai kesehatan kerja

0 Penyelesaian Masalah :

0 Sosialisasi macam – macam alat pelindung diri

0 Penyuluhan mengenai kesehatan kerja


Penentuan Prioritas Masalah
0 Non Scoring Technique

0 Cara Delphi : berkumpul dengan orang yang memiliki bidang


yang sama

0 Cara Delbeq : berkumpul dengan masyarakat

0 Scoring Technique
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Amerika Latin

P = MIV
C
0 P : Prioritas masalah

0 M / Magnitude : besarnya masalah yang dilihat dari morbiditas & mortalitas

0 I / Importance : yang ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang


terkena masalah / penyakit
0 V / Vulnerability : ada / tersedianya cara – cara penanggulangan masalah
yang bersangkutan
0 C / Cost : biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah tersebut
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah

0 I / Importancy : semakin penting masalah tersebut, akan semakin


diprioritaskan
0 Prevalence : besarnya masalah
0 Severity : akibat yang ditimbulkan oleh masalah
0 Rate of increase : kenaikan besarnya masalah
0 Degree of unmeet need : derajat keinginan masyarakat yang
tidak terpenuhi
0 Social Benefit : Keuntungan sosial karena selesainya masalah
0 Public Concern : rasa prihatin masyarakat thd. masalah
0 P.C. (Political Climate) : suasana politik
Teknik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah

0 T / Technical Feasibility : kelayakan teknologi

Makin layak teknologi yang tersedia & yang dapat dipakai untuk
mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tsb

0 R / Resources Availability

Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi


masalah, makin diprioritaskan masalah tsb
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Bryant
Kett :
A : upaya kesehatan lingkungan 1 : tidak penting / sukar
B : upaya kesehatan kerja 5 : penting / mudah

Masalah
No. Parameter
A B
1. Community concern 3 1
2. Prevalensi 3 5
3. Seriousness 5 3
4. Manageability 2 5
Jumlah 13 14

Dari hasil penghitungan, didapatkan bahwa masalah B yang akan


diprioritaskan
Penentuan Prioritas Masalah dengan cara Bryant

Kett :
Community concern : seberapa besar masyarakat menganggap masalah itu penting 
mereka menganggap bahwa kesehatan kerja itu tidak penting, begitu pula dengan
kesehatan lingkungan namun lebih baik daripada kesehatan kerja
Prevalensi : paling banyak terkena penyakit  kesehatan kerja hanya menyebabkan
penyakit dermatitis, sedangkan kesehatan lingkungan akan menyebabkan banyak
penyakit seperti diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Seriousness : dampak uang ditimbulkan  pada kesehatan kerja penyakit yang di
timbulkan masih tergolong aman, sedangkan penyakit karena kesehatan lingkungan
lebih rawan menimbulkan angka kematian
Manageability : kemampuan untuk mengatasi  mengatasi penyakit dermatitis jauh lebih
mudah daripada mengatasi penyakit diare, TBC BTA (+), dan ISPA
Akibat Kerja
0 Petani

0 Tangan dan kakinya mengalami dermatitis

0 Nelayan

0 Mayoritas nelayan lobster, tangan mereka sering sekali


tertusuk duri lobster
Faktor Penyebab Akibat Kerja
0 Biologi : parasit, kuman, virus

0 Fisika : panas & dingin

0 Psikososial : kebosanan, tekanan kerja

0 Mekanik : pencahayaan & penglihatan

0 Kimia : cairan ( pestisida )


Kegiatan Promosi Kesehatan
0 Faktor predisposisi : meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, dan meluruskan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai yg tidak
kondusif bagi perilaku sehat

0 Pemberian informasi / pesan mengenai alat pelindung diri

0 Penyuluhan kesehatan

0 Faktor enabling : memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian


/ pengembangan masyarakat, agar masyarakat mampu memfasilitasi
diri mereka sendiri

0 Membangun sarana air bersih, jamban keluarga, pos obat

0 Membuat ventilasi agar pencahayaan di rumah baik


Kegiatan Promosi Kesehatan
0 Faktor reinforcing

0 Memberi pelatihan-pelatihan pada para tokoh masyarakat, seperti


kepala desa
Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan
Perilaku

PREDISPOSING
FACTORS

HEALTH ENABLING HEALTH


PROMOTION FACTORS BEHAVIOR

REINFORCING
FACTORS
Pelayanan Kesehatan
0 Promosi kesehatan tingkat promotif
0 Sasaran : kelompok orang sehat agar mampu meningkatkan kesehatannya  para petani dan
nelayan, serta masyarakat yang belum terkena penyakit

0 Promosi kesehatan tingkat preventif


0 Sasaran : kelompok orang yang beresiko tinggi  para petani dan nelayan

0 Promosi kesehatan tingkat kuratif


0 Sasaran : para penderita penyakit  para petani dan nelayan yang terkena dermatitis, serta
masyarakat yang terkena penyakit lainnya seperti TBC BTA (+), diare, ISPA, dll

0 Promosi kesehatan tingkat rehabilitatif


0 Sasaran : para penderita / pasien yang baru sembuh

0 Promosi kesehatan tingkat care of the dying patients


0 Sasaran : penderita / pasien yang sudah tidak dapat disembuhkan
Penyuluhan Kesehatan
0 Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan
tidak sekadar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan,
tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk menumbuhkembangkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan (Mardikanto, 1987)

Anda mungkin juga menyukai